Anda di halaman 1dari 15

AMINOTRANSFERASE

Betha Ariesanty
Aminotransferase/transaminase
 Adalah kelompok enzim yang mengkatalisis
transfer reversibel sebuah gugus amino dari
asam amino-α menjadi asam α-keto,
biasanya asam α-ketoglutarat.
 Piridoksal-5-fosfat dan piridoksamin fosfat

bertindak sebagai koenzimnya.


 Di klinis dikenal : Aspartate aminotransferase

(AST/SGOT) dan Alanine aminotransferase


(ALT/SGPT).
 Konsentrasi AST tertinggi ditemukan pada
jaringan jantung, hati dan otot rangka, dan
jumlah kecil ditemukan pada ginjal, pankreas
dan eritrosit.
 ALT didistribusikan di banyak jaringan,

namun dengan konsentrasi tertinggi pada


hati. ALT dipertimbangkan sebagai enzim
transferase yang lebih spesifik untuk hati.
Prinsip
 Penambahan 2,4, dinitrophenyl hydrazine
menghasilkan kompleks hidrazone dengan
ketoacid
 Warna merah dihasilkan dengan penambahan

Natrium hidroksida
 Intensitas warna yang terbentuk berbanding

lurus dengan aktivitas enzim


Prinsip Reaksi
GOT
 2-Oxoglutarate + L-aspartate Glutamate
+ Oxalacetate
MDH
 Oxalacetate + NADH + H+ Malate + NAD+

 Alanine + α-ketoglutarate ALT Pyruvate +


glutamate
 Pyruvate + NADH + H+ MDH lactate + NAD+
 Metode pengujian untuk AST berdasarkan
prinsip dari metode Karmen, yang
menggabungkan reaksi ezimatik
berpasangan menggunakan malate
dehydrogenase (MD) sebagai indikator reaksi
dan mencatat perubahan penyerapan yang
terjadi pada 340 nm secara kontinu seiring
dengan NADH dioksidasi menjadi NAD+. pH
optimalnya adalah 7,3-7,8.
Spesimen
 Serum, plasma heparin atau EDTA. Hindari
hemolisis.
 Aktivitas menurun setelah 3 hari :
 Pada 4C = 3%
 Pada 20-25C = 10%
Prosedur
 Hangatkan larutan pereaksi hinggan +25,
+30 atau +370
 Panjang gelombang ; 334 nm, 340 nm, 365

nm
 Diameter dalam kuvet : 1 cm
 Suhu : +25, +30, +370C
Prosedur 1 dengan Reagent Start

Pipette into 25C, 30C 37C


cuvettes
Sample 200μl 100μl
Reagent1, R1 1000μl 1000μl
Campurkan, inkubasi selama 5 menit pada
temperature yang diinginkan
Mulai Reagent2 250μl 250μl
Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit dan
pada saat yang sama mulai stopwatch, baca
absornbansi lagi setelah 1, 2, 3 menit
Prosedur 2 dengan sampel start

Pipette into 25C, 30C 37C


cuvettes
Sample 200μl 100μl
Working reagent 1000μl 1000μl

Campurkan, baca absorbansi setelah 1 menit dan pada


saat yang sama mulai stopwatch. Baca absorbansi lagi
setelah 1,2,3 menit
Larutan Pereaksi
Bertahan selama 3
Larutkan isi botol 2 hari pada suhu +2
dengan 3 ml dari botol 1 hingga +80C, 10
jam pada suhu +15
hingga +250C
100 μl 500 μl
serum/ larutan
plasma pereaksi

Campurkanlah dan setelah kira-kira 1 menit, ukurlah


penurunan absorpsi setiap menit selama 3 menit.
Perhitungan
Aktifitas enzim = ( ΔA/min) . F (U/l)

334 nm 340 nm 365 nm


F 971 952 1765
Batas Pengenceran
 Bila hasil baca melebihi nilai-nilai di bawah,
encerkan 1 bagian dari serum atau plasma
dengan 10 bagian larutan garam isotonik (9 gr/l
= 154 mmol/l) dan kalikan hasilnya dengan 11.

334 nm 340 nm 365 nm


ΔA/min 0,165 0,168 0,091
U/l 160 160 160
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai