Peraturan Futsal
Peraturan Futsal
Futsal
Peraturan Permainan
2004
Penerbit : sponsor :
CATATAN MENGENAI PERATURAN PERMAINAN FUTSAL
Modifikasi
Dengan menghormati kesepakatan dari asosiasi-asosiasi terkait dan yang telah
menyiapkan prinsip-prinsip dari peraturan-peraturan ini, Peraturan Permainan
Futsa ini dapat diubah penerapannya untuk disesuaikan dengan perintah-
perintah pemula khususnya yang berusia di bawah 16 tahun, wanita, untuk
pemain yang sudah cukup berumur (melebihi 35 tahun) dan pemain yang
memiliki kekurangan-kekurangan tertentu.
Hal-hal yang diperbolehkan untuk diadakan perubahan-perubahan adalah :
- Ukuran lapangan;
- Ukuran, berat dan bahan dari bola;
- Lebar dan tinggi mistar gawang;
- Durasi babak/periode permainan;
- Penggantian/pemain cadangan;
Pria dan wanita
Berkenan dengan jenis kelamin, peraturan-peraturan tentang Wasit, Pemain,
dan Para Petugas lainnya adalah berlaku sama baik bagi jenis kelamin pria
maupun wanita.
PERATURAN 1 – LAPANGAN
Ukuran
Lapangan harus persegi panjang. Panjang garis batas kanan dan kiri lapangan
(touch line) harus lebih panjang dari garis gawang.
Ukuran :
Panjang : Minimum 25 m
Maksimum 42 m
Lebar : Minimum 15 m
Maksimum 25 m
Standart internasional
Panjang : Minimum 38 m
Maksimum 42 m
Lebar : Minimum 18 m
Maksimum 25 m
Tanda/Batas Lapangan
Lapamgan ditandai dengan garis-garis yang melekat pada lapangan dan garis-
garis tersebut berfungsi sebagai pembatas. Dua garis terluar yang lebih
panjang disebut sebagai garis pembatas lapangan.Dua garis yang lebih pendek
disebut garis gawang.
Semua garis memiliki lebar 8 cm.
Lapangan dibagi menjadi dua yang dibelah oleh garis tengah
lapangan.Tanda/titik tengah ditandai dengan sebuah titik ditengah-tengah garis
tengah lapangan. Titik tengah dikelilingi oleh sebuah lingkaran dengan radius 3
meter.
Lapangan dan perangkatnya adalah seperti diperlihatkan dalam gambar
dibawah ini :
Wilayah penalti
Wilayah (daerah) pinalti ditentukan pada setiap sisi akhir dari lapangan sebagai
berikut:
Seperempat lingkaran dengan radius 6 meter digambarkan berada ditengah-
tengah pada garis gawang. Seperempat lingkaran digambarkan dari garis
gawang sampai bertemu dengan garis bayangan yang digambarkan berada
ditengah pada sudut kanan padagaris gawang dari sisi luar posisi tiang
gawang. Bagian atas dari masing-masing seperempat lingkaran dihubungkan
oleh garis sepanjang 3.16 meter yang membentang sejajar dengan garis
gawang.
Garis kurva yang terbentuk merupakan garis terluar dari daerah pinalti yang
dikenal sebagai Garis Wilayah Pinalti.
Titik pinalti
Titik pinalti berjarak 6 meter dari titik tengah antara posisi tiang gawang vertikal
dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut.
Titik pinalti kedua
Titik pinalti kedua berjarak 10 meter dari titik tengan antara posisi tiang gawang
vertical dan jaraknya sama diantara kedua tiang tersebut.
Bujur sudut (titik tendangan pojok)
Seperempat lingkaran dengan radius 25 cm di setiap sudut lapangan.
Permukaan lapangan
Permukaan lapangan haruslah mulus dan rata serta tidak kasar atau kesat.
Penggunaan bahan dari kayu atau bahan buatan lainnya adalah sangat
dianjurkan. Beton ataupun bata harus dihindarkan.
Keputusan dan penegasan
1. jika ukuran garis gawang adalah antara 15 meter dan 16 meter, radius
ukuran seperempatnya lingkaran hanya sebesar 4 meter. Dalam hal ini,
titik pinalti tidaklah lagi ditempatkan pada garis wilayah pinalti,tetapi
berada tetap pada jarak 6 meter dari titk tengah antara posisi tiang
gawang.
2. penggunaan (lempengan) tanah rumput, ataupun tanah rumput buatan
atau tanah lembut diperbolehkan untuk pertandingan yang dimainkan
kedalam kompetisi domestic, tetapi tidak diperbolehkan untuk
pertandingan internasional.
3. sebuah tanda boleh digambarkan diluar lapangan, 5 meter dari busur
pojok dan pada sudut kanan pada garis gawang untuk memastikan
bahwa jarak ini adalah diperhatikan ketika sebuah tendangan sudut
dilakukan. Lebar dari tanda ini adalah 8 cm.
4. tempat duduk para pemain cadangan dan official adalah dibelakang
garis pembatas lapangan tepat disamping zona bebas yang berada
didepan meja penjaga waktu.
PERATURAN 2 – BOLA
Pemain
Setiap pertandingan dimainkan oleh dua tim, setiap tim terdiri dari tidak lebih
dari lima pemain, salah satu diantaranya adalah penjaga gawang.
Prosedur Pergantian Pemain
Pergantian pemain dapat digunakan di dalam setiap pertandingan yang
dimainkan di bawah peraturan dari Kompetisi Resmi pada tingkat FIFA,
konfederasi atau asosiasi.
Jumlah maksimum pemain pengganti (cadangan) adalah tujuh pemain.
Jumlah pergatian pemain selama pertandingan adalah tidak terbatas. Seorang
pemain yang telah digantikan dapat kembali ke lapangan sebagai pemain
pengganti untuk pemain lainnya.
Pergantian pemain dilakukan ketika bola masih berada di dalam atau keluar
dari lapangan permainan dan kondisi berikut adlah yang perlu diperhatikan :
Pemain meninggalkan lapangan harus dilakukan dari zona atau
wilayah pergantian timnya sendiri.
Pemain yang memasuki lapangan harus juga melakukannya dari
zona wilayah penggantiannya sendiri tetapi tidak sampai pemain
yang meninggalkan lapangan telah melewati garis pembatas
lapangan.
Penggantian pemain sangat bergantung pada kewenangan dan
jurisdiksi dari wasit apakah dipanggil untuk bermain atau tidak.
Penggantian dianggap selesai ketyika pengganti masuk ke dalam
lapangan, dimana saat itu dia menjadi pemain aktif dan pemain
yang digantikan olehnya berhenti berperan sebagai seorang
pemain aktif.
Penjaga gawang dapat berganti tempat dengan setiap pemain lainnya.
Pelanggaran dan Sanksi
Jika sementara penggantian pemain sedang dilakukan, pemain pengganti
memasuki lapangan sebelum pemain yang digantikannya belum meninggalkan
lapangan maka :
pemain di berhentikan;
pemain yang digantikan diintruksikan untuk meninggalkan
lapangan;
pengganti diberi peringatan dan diberikan kartu kuning;
Permainan diulang kembali dengan sebuah tendangan bebas tidak
langsung yang diambil oleh tim lawannya dari tempat dimana bola
berada ketika permainan dihentikan. Jika bola berada di dalam
wilayah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari
garis wilayah pinalti pada tempat terdekat dengan posisi dari bola
saat permainan diberhentikan.
]
PERATURAN 4 – PERLENGKAPAN PEMAIN
Keselamatan
Seorang pemaian dilarang keras menggunakan perlengkaoan atau
menggunakan segala yang membahayakan dirinya atau pemain
lainnya,termasuk setiap jenis perhiasan.
Perlengkapan dasar
Perlengkapan dasar yang diwajibkan dari seorang pemain adalah:
seragam atau pakaian;
celana pendek – jika celana pendek berbahan panas yang dipakai,
warnanya harus sama dengan warna utama;
kaos kaki;
pengaman kaki;
alas kaki (sepatu)- jenis sepatu yang diizinkan adalah sepatu
kanvas atau kulit lembut atau sepatu gymnastic dengan alas yang
terbuat dari karet atau bahan sejenisnya.
Seragam atau Pakaian
Nomor/angka 1 sapai dengan 15 orang harus tampak di
belakang/punggung dari seragam dari seragam/pakaian pemain.
Warna dari nomor/angka harus kontras/berbeda dengan jelas
dengan warna seragam.
Untuk pertandingan internasional, nomor/angka harus juga terlihat di bagian
depan seragam/pakaian pemain dalam ukuran yang lebih kecil.
Pengaman kaki (Shinguard)
Seluruh bagiannya harus dapat ditutupi oleh kaos kaki;
Harus terbuat dari bahan-bahan yang layak (karet, plastic atau
bahan-bahan sejenisnya);
Harus memberikan tingkat perlindungan yang cukup.
Penjaga Gawng
Penjaga gawng diperbolehkan untuk menggunakan celana
panjang.
Setiap penjaga gawang harus menggunakan warna yang dapat
secara mudah membedakan diriya dari pemain lainnya dan Wasit.
Jika seorang pemain yang berada diluar lapangan menggantikan
seorang penjaga gawang, baju seragam penjaga gawang yang
dipakai oleh pemain harus ditandai dengan nomor punggung
pemain itu sendiri.
Pelanggaran dan Sanksi
Untuk setiap pelanggaran dari Peraturan ini :
Pemain yang melakukan kesalahan diinstruksikan oleh wasit untuk
meninggalkan lapangan untuk melengkapi salah satu
perlengkapan yang belum dipakai atau hilang. Pemain tidak
diperbolehkan kembali ke lapangan pertandingan tanpa
memberikan laporan terlebih dahulu kepada salah satu wasit, yang
mana wasit tersebut akan memeriksa dan memastikan bahwa
perlengkapan pemain terus sudah benar.
PERATURAN 5 – WASIT
Wewenang Wasit
Setiap pertandingan dipimpin oleh seorang wasit yang memiliki kewenangan
penuh untuk menegakkan Peraturan Permainan sehubungan dengan
pertandingan dimana dia telah ditunjuk untuk itu, dimulai saat dia masuk
sampai dia meningglakan lapangan permainan.
Kekuasaan dan Tanggung Jawab
Wasit :
Menegakkan Peraturan Permainan;
Membiarkan permainan terus berlanjut ketika terjadi sebuah
pelanggaran terhadap salah satu tim, namun tim yang terhadap
mana telah dilakukan pelanggaran berada dalam posisi yang
menguntungkan untuk mencetak gol. Apabila keuntungan tersebut
tidak menghasilkan gol, maka wasit harus memberikan hukuman
terhadap tim yang melakukan pelanggaran yang terjadi
sebelumnya tersebut.
Membuat dan memelihara catatan dari pertandingan untuk
dipergunakan sebagai sebuah laporan pertandingan, termasuk
informasi mengenai setiap tindakan disiplin yang diambil terhadap
para pemain dan atau tim, baik sebelumnya, selama atau sesudah
petandingan;
Bertindak sebagai penjaga waktu didalam kejadian jika petugas
penjaga waktu tidak hadir;
Menghentikan, menunda atau mengakhiri pertandingan untuk
setiap pelanggaran peraturan atau setiap jenis gangguan dari luar;
Melakukan tindakan disiplin terhadap kesalahan pemain yang
dapat dikenai peringatan dan pelanggaran-pelanggaran;
Memastikan bahwa tidak ada orang yang berhak untuk berda di
dalam lapangan;
Membiarkan pemain berlanjut sampai bola keluar jika pemain
hanya mengalami luka ringan;
Memastikan bahwa bola yang digunakan memenuhi persyaratan
peraturan dua.
Keputusan-keputusan Wasit
Semua keputusan wasit mengenai fakta-fakta yang berhubungan dengan
permainan adalah final dan tidak dapat dirubah.
Keputusan dan penegasan
1. jika wasit dan wasit kedua menyatakan sebuah pelanggaran secara
bersamaan dan terdapat poerbedaan keputusan, maka keputusan wasitlah
yang akan berlaku.
2. baik wasit dan wasit kedua memiliki hak untuk memperingati atau
mengeluarkan seorang pemain, tetapi jika terjadi terjadi perbedaan antara
mereka, maka keputusan wasitlah yang akan berlaku.
PERATURAN 6 – WASIT KEDUA
Wasit Ketiga
Wasit ketiga membantu penjaga waktu, dia :
Membuat catatan atas pelanggaran akumulasi lima
pertama dilakukan oleh tim, yang dicatat oleh para wasit,
didalam setiap paruh pertandingan dan memberitahukan
ketika pelanggaran akumulasi kelima dilakukan oleh salah
satu tim;
Membuat catatan dari penghentian permainan dan
memberikan alasan atau sebab pengehentian permainan
tersebut;
Membuat catatan pemain-pemain yang menciptakan gol;
Mencatat nama dan nomor pemain yang mendapat
peringatan atau dikeluarkan;
Menyediakan segala macam informasi yang relevan
dengan pemain.
Di dalam hal terjadinya gangguan yang tidak henti-hentinya dari Penjaga Waktu
atau Wasit Ketiga, Wasit dapat membebas-tugaskan mereka dan mengatur
tatacara penggantian mereka serta melaporkannya kepada Pejabat yang
berwenang.
Di dalam hal terjadi luka-luka atau cidera, wasit ketiga dapat menggantika wasit
atau wasit kedua.
Penjaga waktu mengijinkan untuk sebuah time-out ketika bola keluar dari
permainan dengan menggunakan sebuah pluit atau tanda akustik
lainnya yang berbeda dari yang digunakan oleh wait.
Ketika time-out diberikan, pemain harus tetap berada dalam lapangan.
Jika selama time-out pemain-pemain tersebut menerima instruksi-
instruksi dari seorang official, hal ini hanya dapat dilakukan pada garis
pembatas lapangan sejajar dengan tempat duduk tim dan pemain
cadangan. Official yang memeberikan instruksi tersebut tidak dapat
memasuki lapangan.
Sebuah tim yang tidak meminta sebuah time-out didalam Babak Pertama
dari pertndingan tetap hanya mendapatkan hak meminta satu kali time-
out selama babak kedua.
Jarak Waktu Antar Babak (Istirahat)
Waktu anatara aBabak tidak boleh lebih dari 15 menit.
Keputusan dan penegasan
Jika Penjaga waktu tidak ada, Pelatih melakukan permintaannya untuk sebuah
time-out kepada Wasit.
Jika Peraturan dari kompetisi menetapkan bahwa waktu tambahan dijalankan
pada akhir dari waktu normal, maka tidak diperbolehkan adanya time-out
selama waktu tambahan.
Pendahuluan
Dengan undian menggunakan uang logam (toss coin) dan tim yang
memenangkan toss coin memutuskan gawang yang manakah akan diserang di
dalam babak pertama pertandingan.
Tim yang lainnya akan melakukan tendangan awal (kick-off) pertandingan.
Tim yang memenangkan toss coin akan melakukan kick-off untuk memulai
Babak Kedua.
Pada permulaan dari babak kedua pertandingan, kedua tim berganti giliran dan
menyerang gawang yang berlawanan.
Tendangan Awal (Kick-off)
Kick-off adalah sebuah cara untuk memulai atau melanjutkan pertandingan:
Dilajukan pada awal pertandingan;
Setelah gol terjadi;
Pada awal babak kedua dari pertandingan;
Pada awal setiap babak tambahan, jika dimugkinkan.
Sebuah gol dapat dinyatakan sah jika terjadi dari titik tendangan awal.
Prosedur
Semua pemain berada didalam setengah lingkaran daerahnya.
Lawan dari tim mengambil tendangan awal paling tidak 3 meter dari bola
sampai bola tersebut masuk dalam permainan.
Bola diletakkan di titk tengah lapangan
Wasit akan memeberikan sebuah tanda untuk memulai kick-off
Bola berada dalam permainan ketika bola tersebut ditendang dan
bergerak maju.
Penendang tidak boleh menyentuh bola untuk kedua kalinya sampai bola
tersebut telah menyentuh pemain lainnya.
Setelah salah satu tim mencetak gol, kick-off dilakukan oleh lawannya.
Pelanggaran dan Sanksi
Jika penendang bola untuk kedua kalinya menyentuh bola tersebut sebelum
bola tersebut menyentuh pemain lainnya, maka tendangan bebas tidak
langsung diberikan kepada tim lawannya, untuk dilakukan dari tempat
terjadinya pelanggaran. Jika pealnggaran ini dilakukan oleh seorang pemain
didalam wilayah pinalti lawannya, tendangan bebas tidak langsung akan
dilakukan dari garis pinalti dari tempat yang terdekat dengan pelanggaran tadi.
Untuk setiap pelanggaran dari prosedur kick-off, maka kick-off akan diulang
kembali.
Prosedur
¾ Tendangan pinalti dilakukan dengan menendang bola kearah depan.
¾ Pemain yang melakukan tendangan pinalti tidak dapat memainkan bola
untuk kedua kalinya sampai bola tersebut menyentuh pemain lain.
¾ Bola dapat dimainkan setelah bola tersebut ditendang dan bergerak
kedepan.
Ketika tendangan pinalti terjadi pada waktu normal permainan atau dengan
perpanjangan waktubaik setengan babak maupun penuh, untuk memberikan
sebuah tendangan pinalti dilakukan atau dilakukan ulang, sebuah gol diberikan
jika, sebelum melewati antara dua tiang vertikal dan dibawah tiang horizontal
gawang :
¾ Bola menyentuh salah satu atau kedua tiang vertikal gawang, dan/atau
tiang horizontal dan/atau pejaga gaawng.
Pelanggaran dan Sanksi
Jika pemain dari tim yang bertahan melanggar ketentuan tendangan pinalti ini :
¾ Tendangan diulang jika tendangan tersebut tidak menghasilkan gol;
¾ Tendangan tidak diulang jika tersebut tendangan menghasilkan gol;
Jika rekan satu timdari pemain yang melakukan tendangan melanggar
ketentuan tendangan pinalti :
¾ Tendangan diulang jika tendangan tersebut menghasilkan gol;
¾ Tendangan tidak diulang jika tendangan tersebut tidak menghasilkan gol;
Jika pemain yang melakukan tendangan melanggar ketentuan tendangan
pinalti ini setelah bola berasa dalam permainan:
¾ Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dan
tendangan bebas tersebut dilakukan dari tempat dimana pelnggaran
terjadi. Kecuali pelanggaran tersebut terjadi diddalam wilayah pinalti,
maka tendangan bebeas tersebut dilakukan dari garis wilayah pinalti
pada tempat yang terdekat dengan terjadinya pelanggaran.
Prosedur
¾ Pemain yang melkukan tendangan kedalam harus benar-benar
melakukannya dalam waktu 4 detik sejak pengambilan posisi bola.
¾ Pemain yang melakukan tendangan kedalam tidak dapat memainkan
bola untuk kedua kalinya sampai bola tersebut menyentuh pemain
lainnya.
¾ Bola dinagggap berada dalam permainan segera setelah bola tersebut
ditendang atau disentuh
Pelanggaran dan Sanksi
Tendangasn Bebas Tidak Langsung diberikan kepada tim lawan jika :
¾ Pemain yang melakukan tendangan kedalam memainkan bola untuk
kedua kalinya sebelum bola tersebut menyentuh pemian lainnya.
Tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari tempat dimana
pelanggaran terjadi, kecuali hal tersebut dilakukan dari garis wilayah
pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari garis wilayah
pinalti pada tempat terdeklat dimana pelanggaran terjadi.
Tendangan kedalam dilakukan oleh pemain dari tim lawan jika :
¾ Tendangan kedalahm dilakukan tidak dengan benar;
¾ Tendangan kedalam dilakukan dari posisi bukan pada tempat dimana
bola telah melewati garis pembatas lapangan.
¾ Tendangan kedalam dilaksanakan dalam waktu lebih dari 4 detik.
¾ Setiap terjadinya pelanggaran lain dari peraturan tendangan kedalam ini.
PERATURAN 17 – TENDANGAN/LEMPARAN GAWANG
Tendangan/Lemparan Gawang
Tendanga/Lemparan gawang adalah sebuah metoda untuk memulai kembali
permainan.
Gol tidak dapat dicetak secara langsung dari/melaluisebuah
tendangan/lemparan gawang.
Tendangan/Lemparan gawang diberikan apabila :
¾ Keseluruhan bola telah disentuh terakhir kali oleh seorang pemain dari
tim lawan, melewati garis gawang, apakah melalui permukaan lapangan
permainan atau diudara, dan gol tidak dicetak sesuai dengan peraturan
11 peraturan ini.
Prosedur
¾ Bola dilemparkan dari titik mana saja didalam wilayah pinalti oleh
Penjaga gawang.
¾ Lawan harus berada diluar dari wilayah pinalti sampai bola berada dalam
permainan.
¾ Penjaga gawang tidak dapat memainkan bola untuk kedua kalinya
sampai bola tersebut dimainkan oleh pemain tim lawan atau melewati
garis tengah lapngan.
¾ Bola dapat dimainkan ketika bola tersebut dilempar langsung dari
wilayah pinalti.
Pelanggaran dan Sanksi
Jika bola tidak dilempar langsung diatas wilayah pinalti :
¾ Tendangan/Lemparan gawang akan dilakukan ulang.
Jika bola sudah berada dalam permainan, Penjaga gawang menyentuh bola
untuk kedua kalinya sebelum bola tersebut dimainkan/disentuh pemain lawan
atau melewati garis tengah lapangan :
¾ Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan dari
tempat dimana pelanggaran terjadi. Kecuali hal tersebut dilakukan di
dalam wilayah pinalti, tendangan bebas tidak langsung dilakukan dari
garis wilayah pinalti dari tempat terdekat dimana pelanggran terjadi.
Jika setelah bola adalah berada dalam permainan, penjaga gawang menerima
kembali dari teman setimnya :
¾ Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada lawan dari garis
wilayah pinalti dari tempat terdekat dimana pelanggaran terjadi.
Jika lemparan/tendangan gawang dilakukan lebih dari waktu 4 detik oleh
penjaga gawang yang memegang bola :
¾ Tendangan bebas tidak langsung diberikan kepada tim lawan, untuk
dilakukan dari garis wilayah pinaltidari tempat terdekat dimana
pelanggaran terjadi.
Isyarat-isyarat wasit