Anda di halaman 1dari 6

L (23 tahun) menikah dengan I (55 tahun) asal negeri kaya minyak dengan mahar Rp

2 juta untuk waktu 2 hari. Ritual pernikahannya terjadi setahun lalu di sebuah villa
di kawasan Puncak. L, sesuai kontrak sebelum pernikahan, hanya menjadi "istri" I
selama dua hari saja dan setelah itu, status L "bebas" lagi mencari "suami" baru
yang ingin menikahinya dalam waktu dan maskawin tertentu. L menekuni profesi
sebagai "pekerja nikah mut'ah" sejak empat tahun lalu. Pada 2003, setelah berpisah
dari suami pertamanya asal Sukabumi, L memutuskan menjadi tenaga kerja wanita
(TKW) di Riyadh, Arab Saudi. Di sana ia menikah dengan orang Arab Saudi bernama
F (40 tahun). Merasa kurang cocok dengan F, L akhirnya pulang ke Indonesia pada
2004. Setelah itu, ia berkali-kali menikah mut'ah dengan orang-orang asal Timur
Tengah di Indonesia. "Ya, namanya juga cari duit. Beginilah nasib saya," ucapnya,
pasrah.
 

(SUPLEMEN Edisi 03, Swara R 8 ahima No. 22 Th. VII Agustus 2007)
Pengertian Kawin Kontrak
• Kawin kontrak (dalam bahasa Arab disebut kawin
mut’ah) merupakan perkawinan yang didahului
perjanjian jangka waktu perkawinannya dan mas
kawin.
• Secara etimologis, kawin kontrak mempunyai
pengertian ''kenikmatan'' dan ''kesenangan‘’.
• Secara hukum Islam, perkawinan kontrak adalah
suatu ''kontrak'' atau ''akad'' antara seorang laki-
laki dan wanita tidak bersuami, serta ditentukan
akhir periode perkawinan dan mas kawin yang
harus diserahkan kepada keluarga wanita.
Perbedaan Antara Perkawinan Secara Hukum Dengan Kawin
Kontrak

Definisi perkawinan menurut


Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974
adalah ikatan lahir batin
antara seorang pria dan
seorang wanita sebagai suami
istri dengan tujuan
membentuk keluarga (rumah
tangga) yang bahagia dan
kekal berdasarkan Ketuhanan
Yang Maha Esa.
Perbedaan antara perkawinan secara hukum dengan
kawin kontrak menyangkut beberapa hal, antara
lain:
Dari aspek akad -> ada pembatasan waktu dalam kawin kontrak
Dari aspek tanggung jawab -> tidak ada beban tanggung jawab bagi
suami
Dari aspek konsekuensi hukum -> tidak ada saling mewarisi jika ada
yang meninggal dalam masa perkawinan
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Adanya Kawin Kontrak
Faktor ekonomi
 Peluang bisnis
 Sindrom Cinderella Complex
Faktor sosial budaya
Kebiasaan kawin muda
Faktor agama
Ada negara yang menerima konsep nikah mut’ah -> status
perkawinan dan status anaknya diakui.
Faktor pendidikan
Pendidikan yang rendah dan pengetahuan hukum yang
kurang
Akibat-Akibat Kawin Kontrak
Pernikahan bersifat tidak langgeng.
Ketidakjelasan status perkawinan,
pewarisan dan status anak.
Berpengaruh pada kesehatan
reproduksi dan berisiko tinggi
tertular STD (Sexual Transmitted
Disease) atau penyakit menular
seksual (PMS) dan HIV/AIDS karena
sering berganti-ganti pasangan
(kawin kontraksebagai profesi oleh
pihak perempuan).

Anda mungkin juga menyukai