Anda di halaman 1dari 116

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN
SEMESTER I TAHUN ANGGARAN 2005

ATAS

LAPORAN KEUANGAN KABUPATEN LEBAK


TAHUN ANGGARAN 2004

DI
RANGKASBITUNG

AUDITORAT UTAMA KEUANGAN NEGARA IV


Perwakilan III BPK-RI di Jakarta

Nomor : ...................................
Tanggal : ...................................
DAFTAR ISI

Hala
man

Daftar Isi ………………………………………………………………………… I


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ………………………………………. 1
LAPORAN KEUANGAN AUDITAN …………………………………………. 3
BAB I GAMBARAN UMUM ……………………………………………..
A. Dasar Hukum Pemeriksaan …………………………………… 9
B. Tujuan Pemeriksaan…………………………………………… 9
C. Lingkup Pemeriksaan…………………………………………. 9
D. Cakupan Pemeriksaan…………………………………………. 9
E. Standar Pemeriksaan…………………………………………... 10
F. Batasan dan Kendala Pemeriksaan……………………………. 10
G. Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK-RI…………………. 10

BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN …………………………………….. 16

A. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem


Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan
Kabupaten Lebak Tahun Anggaran (TA) 2004..................... 16
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan
Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004.................... 23
C. Catatan Pemeriksaan 57
1 Realisasi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum
Tidak Dicatat Secara Bruto Sebesar Rp63.911.284,00 dan
Belum Disetor Ke Kas Daerah Sebesar Rp25.115.762,00 ... 57
2 Pinjaman RSUD Dr. Adjidarmo Belum Dibayar Ke Kas
Daerah Sebesar Rp500.000.000,00……………………….. 59
3 Realisasi Belanja Aparatur dan Publik Yang Belum
Disahkan Sebesar Rp3.243.871.052,00 Tetapi Telah
Tercantum Secara Definitif Dalam Laporan Realisasi
Anggaran TA 2004 ............................................................. 60
4 Penempatan Koreksi Pengeluaran Pada Obyek Belanja
Uang Perangsang PAD, Biaya Pungut PBB dan Biaya PJU
Secara Tepat dan Benar Mengakibatkan Terjadinya
Pelampauan Anggaran Sebesar Rp374.690.935,00……….. 64
5 Pengeluaran Biaya Observasi DPRD Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp324.400.000,00……………………. 67
6 Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas DPRD Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp196.500.000,00…………………….. 69
7 Pelaksanaan Belanja Pemeliharaan Angkutan Kendaraan
Bermotor DPRD Merugikan Keuangan Daerah Sebesar
Rp183.200.000,00…………………………………………. 71
8 Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah Tidak Dilampiri Bukti Pendukung
Yang Sah Sebesar Rp799.856.000,00……………………... 73
9 Pengeluaran Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah Tidak Dilampiri Bukti Pendukung Yang Sah
Sebesar Rp421.004.000,00 ……………………………….. 75
10 Pengeluaran Tunjangan Kesehatan DPRD Tidak Sesuai
Ketentuan Sebesar Rp165.897.228,00…………………….. 77
11 Pembayaran Penghasilan DPRD Melebihi Ketentuan
Sebesar Rp466.926.075,00................................................... 79
12 Pelaksanaan Kegiatan Belanja Mendahului Pengesahan
APBD Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp798.880.385,00... 82
13 Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD Lebih Tinggi
Dari Seharusnya Sebesar Rp4.520.296.837,00 dan
Merugikan Keuangan Daerah Sebesar Rp2.523.250.000,00 85
14 Pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp2.535.400.000,00……. 87
15 Realisasi Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
Rp8.164.000.000,00 dan Bantuan Kepada Partai Politik
Rp456.530.000 Tidak Terpusat Pada Pos Sekretariat
Daerah……………………………………………………... 90
16 Terdapat Kekurangan Pelaksanaan Fisik Pekerjaan Sebesar
Rp46.713.504,47…………………………………………... 91

Lampiran-lampiran
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA

Jl. MT Haryono Kav 45-46 Jakarta Selatan Telp/Fax. 021-7942984-7943023

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan


Pemerintah Kabupaten Lebak
Tahun Anggaran (TA) 2004

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973, dan Pasal
31 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Indonesia (BPK-RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 yang
telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Lebak. Laporan Keuangan tersebut adalah
tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Lebak. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada
pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan TA 2004 berdasarkan Pemeriksaan BPK-RI.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan
berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI. Standar
tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan
melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk
memberikan pendapat.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah TA 2004 bertujuan untuk memberikan
keyakinan apakah Laporan Keuangan TA 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan
Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan yang berlaku.
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 meliputi pengujian
atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA) TA 2004, Neraca per tanggal 31 Desember 2004,
Laporan Aliran Kas TA 2004, dan Catatan atas Laporan Keuangan. Atas unsur-unsur yang
disajikan dalam Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004, kami tidak memperoleh
keyakinan yang memadai pada:
a. Belanja Aparatur dan Publik yang belum disahkan sebesar Rp3.243.871.052,00 tetapi
telah tercantum secara definitif dalam Laporan Realisasi Anggaran TA 2004,
b. Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang tidak dilampiri bukti pendukung
yang sah sebesar Rp1.210.860.000,00,
c. Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD yang lebih tinggi dari seharusnya sebesar
Rp4.520.296.837,00.

Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004,


BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004, kecuali
akibat atas hal-hal yang dimuat dalam paragraf sebelumnya, telah disajikan secara wajar
untuk semua hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di
dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku.
Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004,
BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah
dan DPRD Kabupaten Lebak dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan Pemerintah
sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Jakarta, Juni 2005


BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
Perwakilan III BPK-RI
di Jakarta
Ketua Tim,

Nur Miftahul Lail, SE., Ak


Akuntan, REG-NEG D-24018
LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

RINGKASAN LAPORAN REALISASI APBD KABUPATEN LEBAK TA 2004


PER 31 DESEMBER 2004
(AUDITAN)

ANGGARAN SELISIH LEBIH


KODE URAIAN SETELAH REALISASI (KURANG)
REKENING PERUBAHAN

1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN

1 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 17.188.251.071,00 18.990.272.409,29 1.802.021.338,29


1 1 1 PAJAK DAERAH 2.636.300.000,00 2.883.921.947,00 247.621.947,00
1 1 2 RETRIBUSI DAERAH 8.718.199.200,00 9.213.898.905,00 495.699.705,00
1 1 3 HASIL PERUSAHAAN MILIK DAERAH & 342.405.265,00 342.405.265,00 -
HASIL
PENG. KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN.
1 1 4 LAIN-LAIN PAD YANG SAH 5.491.346.606,00 6.550.046.292,29 1.058.699.686,29
1 2 DANA PERIMBANGAN 295.085.595.428,00 300.997.527.477,00 5.911.932.049,00

1 2 1 BAGI HASIL PAJAK / BUKAN PAJAK 13.234.118.900,00 19.206.182.895,00 5.972.063.995,00


1 2 2 DANA ALOKASI UMUM 264.401.000.000,00 264.401.000.000,00 -
1 2 3 DANA ALOKASI KHUSUS 10.910.000.000,00 10.910.000.000,00 -
1 2 4 BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI 6.540.476.528,00 6.480.344.582,00
(60.131.946,00)
1 3 LAIN - LAIN PENDAPATAN YANG SAH 16.945.019.000,00 17.217.019.000,00 272.000.000,00
JUMLAH PENDAPATAN 329.218.865.499,00 337.204.818.886,29 7.985.953.387,29
2 BELANJA
2 1 APARATUR DAERAH 95.838.138.676,00 91.220.746.216,00
(4.617.392.460,00)

2 1 1 BELANJA ADMINISTRASI UMUM 70.007.261.976,00 67.281.655.566,00 (2.725.606.410,00)


2 1 1 1 BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA 54.057.502.057,00 51.813.816.476,00 (2.243.685.581,00)
2 1 1 2 BELANJA BARANG DAN JASA 10.466.058.281,00 10.143.629.367,00 (322.428.914,00)
2 1 1 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.799.623.000,00 1.785.769.540,00 (13.853.460,00)
2 1 1 4 BELANJA PEMELIHARAAN 3.684.078.638,00 3.538.440.183,00 (145.638.455,00)
2 1 2 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 18.088.487.200,00 16.557.227.650,00 (1.531.259.550,00)
2 1 2 1 BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA 6.274.438.750,00 5.876.868.750,00 (397.570.000,00)
2 1 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 7.024.763.450,00 6.423.026.700,00 (601.736.750,00)
2 1 2 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.755.289.000,00 1.577.199.000,00 (178.090.000,00)
2 1 2 4 BELANJA PEMELIHARAAN 3.033.996.000,00 2.680.133.200,00 (353.862.800,00)
2 1 3 BELANJA MODAL 7.742.389.500,00 7.381.863.000,00 (360.526.500,00)
2 2 PELAYANAN PUBLIK 232.644.785.027,00 224.209.795.348,88 (8.434.989.678,12)
2 2 1 BELANJA ADMINISTRASI UMUM 150.711.657.680,00 148.832.824.804,00 (1.878.832.876,00)
2 2 1 1 BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA 145.844.312.611,00 144.009.507.366,00 (1.834.805.245,00)
2 2 1 2 BELANJA BARANG DAN JASA 3.823.364.321,00 3.818.145.090,00 (5.219.231,00)
2 2 1 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 655.850.000,00 617.047.200,00 (38.802.800,00)
2 2 1 4 BELANJA PEMELIHARAAN 388.130.748,00 388.125.148,00 (5.600,00)
2 2 2 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 58.062.651.965,00 54.163.226.506,00 (3.899.425.459,00)
2 2 2 1 BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA 2.166.397.500,00 2.121.176.250,00 (45.221.250,00)
2 2 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 9.568.256.070,00 9.394.791.407,00 (173.464.663,00)
2 2 2 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.314.437.000,00 1.210.932.000,00 (103.505.000,00)
2 2 2 4 BELANJA PEMELIHARAAN 45.013.561.395,00 41.436.326.849,00 (3.577.234.546,00)
2 2 3 BELANJA MODAL 23.870.475.382,00 21.213.744.038,88 (2.656.731.343,12)
2 3 BEL. BAGI HASIL DAN BANT. KEUANGAN 19.814.000.000,00 19.305.380.480,00 (508.619.520,00)
2 4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 1.483.444.505,00 0,00
(1.483.444.505,00)
JUMLAH BELANJA 349.780.368.208,00 334.735.922.044,88
(15.044.446.163,12)
SURPLUS / ( DEFISIT ) (20.561.502.709,00) 2.468.896.841,41 23.030.399.550,41
3 PEMBIAYAAN
3 1 PENERIMAAN DAERAH
3 1 1 SILPA ANGGARAN TAHUN YANG LALU 22.121.502.709,00 22.620.634.055,60 499.131.346,60
3 1 2 TRANSFER DARI DANA CADANGAN 0,00 0,00 0,00
3 1 4 PENERIMAAN PINJAMAN & OBLIGASI 0,00 0,00 0,00
3 1 5 HASIL PENJ. ASET DAERAH YG 0,00 0,00 0,00
DIPISAHKAN
JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 22.121.502.709,00 22.620.634.055,60 499.131.346,60
3 2 PENGELUARAN DAERAH
3 2 1 TRANSFER KE DANA CADANGAN 0,00 0,00 0,00
3 2 2 PENYERTAAN MODAL 1.500.000.000,00 1.095.000.000,00 (405.000.000,00)
3 2 4 PEMBY. UTANG POKOK YG JATUH 60.000.000,00 53.754.936,01 (6.245.063,99)
TEMPO
3 2 5 SILPA ANGGARAN TAHUN BERJALAN 0,00 23.940.775.961,00 23.940.775.961,00
JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1.560.000.000,00 25.089.530.897,01 23.529.530.897,01
JUMLAH PEMBIAYAAN 20.561.502.709,00 (2.468.896.841,41)
(23.030.399.550,41)

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
LAPORAN KEUANGAN AUDITAN
NERACA
KABUPATEN LEBAK
PER 31 DESEMBER 2004
(AUDITAN)
URAIAN 31 DESEMBER 31 DESEMBER 2003 URAIAN 31 DESEMBER
2004 2004
Rp. Rp. Rp.

AKTIVA UTANG
AKTIVA LANCAR UTANG JANGKA PENDEK
Kas di Kas Daerah Bagian Lancar Utang Jangka
22.814.962.418,00 22.121.502.708,60 Panjang 49.759.973,80
Sisa Kas pada Pemegang Kas Utang Perhitungan Pihak
1.125.813.543,00 - Ketiga -
Piutang Pajak Jumlah Utang Jangka Pendek
244.717.178,00 30.944.406,00 49.759.973,80
Piutang Lain - lain
92.332.437,20 184.302.437,20
Persediaan UTANG JANGKA PANJANG
528.016.585,00 93.266.665,00
Belanja Dibayar Di Muka Utang Dalam Negri
- 499.131.347,00 143.181.429,94
Jumlah Aktiva Lancar Utang Luar Negri
24.805.842.161,20 22.929.147.563,80 -
Jumlah Utang Jangka Panjang
143.181.429,94

INVESTASI JANGKA Jumlah Utang


PANJANG 192.941.403,74
Investasi dalam Saham
- -
Investasi dalam Obligasi EKUITAS DANA
- -
Investasi dalam Penyertaan Ekuitas Dana Umum
Modal 11.856.201.620,15 11.416.797.080,15 554.173.941.334,00
Jumlah Investasi Jangka Ekuitas Dana Dicadangkan
Panjang 11.856.201.620,15 11.416.797.080,15 -
Ekuitas Dana Donasi
-
AKTIVA TETAP Jumlah Ekuitas Dana
554.173.941.334,00
Tanah
24.439.392.143,00 23.217.584.393,00
Jalan dan Jembatan
145.361.927.627,00 139.454.793.897,00
Bangunan Air/Irigasi
12.711.842.594,00 12.711.842.594,00
Instalasi dan Jaringan
8.000.687.942,00 5.488.365.292,00
Gedung dan Bangunan
167.868.234.350,88 162.059.925.294,00
Peralatan dan Mesin
17.047.294.665,00 12.966.166.365,00
Kendaraan
42.426.923.478,00 39.703.773.478,00
Meubelair dan Perlengkapan
94.110.782.156,51 92.066.811.171,51
Buku Perpustakaan
4.215.497.000,00 4.175.935.000,00
Aset Tetap Lainnya
1.522.257.000,00 1.372.257.000,00
Jumlah Aktiva Tetap
517.704.838.956,39 493.217.454.484,51

DANA CADANGAN
Dana Cadangan
- -
Jumlah Dana Cadangan
- -

AKTIVA LAIN LAIN


Piutang Angsuran
- -
Build, Operate and Transfer
(BOT) - -
Bangunan dalam Pengerjaan
- -
Jumlah Aktiva Lain Lain
- -

TOTAL AKTIVA TOTAL UTANG DAN


554.366.882.737,74 527.563.399.128,46 EKUITAS DANA 554.366.882.737,74

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
PENJELASAN POS-POS NERACA
Tahun 2004 Tahun 2003

Pos-pos Aktiva
1. K Rp 22.814.962.418,00 Rp 22.121.502.708,60
a
s

Jumlah tersebut merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2004 dan 2003. Saldo kas tersebut terdapat pada Bank Jabar:

- Rek.19.00.03.003263.5 (PAD) Rp Rp 21.151.908.480,97


18.595.108.184,00
- Rek.19.00.03.003264.7 (DAU) Rp Rp 41.476.341,44
4.827.381.091,00
- Rek.19.00.03.003308.7 (DAK) Rp Rp 661.167.250,00
1.000.952.266,00
- Rekonsiliasi: Rp Rp
- Tambah Penerimaan Rp Rp 1.874.169.477,19
1.122.816.062,00
- Kurang Pengeluaran Rp Rp (1.607.218.841,00)
(2.731.295.185,00)
Jumlah Rp Rp 22.121.502.708,60
22.814.962.418,00
Rekonsiliasi tersebut disebabkan dasar pembukuan pengeluaran antara Kas Daerah dan Bank berbeda yaitu Kas Daerah berdasarkan
penerbitan SPMU sedangkan Bank berdasarkan Cek yang telah dicairkan. Selain itu ada kebijakan Bupati untuk peneriman pendapatan
daerah yang diterima tanggal 31 Desember 2004 dapat disetorkan ke Bank paling lambat lima hari setelah diterima.

2. Sisa Kas pada Pemegang Kas Rp 1.125.813.543,00 Rp -

Jumlah tersebut merupakan Sisa Kas pada Pemegang Kas yang pada tanggal 31 Desember 2004 belum disetor ke Kas Daerah, dengan
rincian sebagai berikut:

- RSUD Dr. Adjidarmo Rp 500.000.000,00 Rp


- Kas Penampungan di BRI Rp 374.654.476,00 Rp
- Dinas-dinas lain Rp 251.159.067,00 Rp
Jumlah Rp 1.125.813.543,00 Rp -

3. Piutang Pajak Rp 244.717.178,00 Rp 30.944.406,00

Jumlah tersebut merupakan piutang pajak berdasarkan administrasi di BPKAD Kabupaten Lebak yang sudah ada ketetapannya
(SKP/SKPT), namun belum dibayar oleh Wajib Pajak pada tanggal 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut:

- Pajak Hotel Rp 13.059.700,00 Rp 12.249.700,00


- Pajak Restoran Rp 9.437.750,00 Rp 7.907.500,00
- Pajak Hiburan Rp 5.054.500,00 Rp 3.804.500,00
- Pajak Reklame Rp 10.210.956,00 Rp 6.982.706,00
- Pajak PPJ Rp 206.954.272,00 Rp
Jumlah Rp 244.717.178,00 Rp 30.944.406,00

4. Piutang Lain-lain R 92.332.437,20 Rp 184.302.437,20


p

Jumlah tersebut merupakan piutang Lain-lain hasil penjualan Aktiva Rp92.332.437,20 yang sampai dengan 31 Desember 2004 belum diterima Kas Daerah

5. Persediaan R 528.016.585,00 Rp 93.266.665,00


p
Persediaan tersebut merupakan barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah daerah (RSUD dan
Puskesmas) dan barang-barang yang tidak dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Nilai persediaan obat-obatan sebes
Rp528.016.585,00 merupakan persediaan yang masih tersisa per 31 Desember 2004.

6. Penyertaan Modal R 11.856.201.620,15 Rp 11.416.797.080,15


p

Jumlah tersebut merupakan saldo Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lebak per 31 Desember 2004 dan 2003 yang terdiri atas Penyertaan Modal
Pemda pada:

- BPR/LPK Lebak R 829.970.000,00 Rp 1.079.970.000,00


p
- Bank Jabar R 2.674.788.620,15 Rp 2.174.788.620,15
p
- PDAM Lebak R 8.351.443.000,00 Rp 8.162.038.460,00
p
Jumlah R 11.856.201.620,15 Rp 11.416.797.080,15
p

7. Aktiva Tetap R 517.704.838.956,39 Rp 493.217.454.484,51


p

Jumlah tersebut merupakan aktiva tetap per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut sebagai berikut:

- Tanah R 24.439.392.143,00 Rp 23.217.584.393,00


p
- Jalan dan Jembatan R 145.361.927.627,00 Rp 139.454.793.897,00
p
- Bangunan Air/Irigasi R 12.711.842.594,00 Rp 12.711.842.594,00
p
- Instalasi dan Jaringan R 8.000.687.942,00 Rp 5.488.365.292,00
p
- Gedung dan Bangunan R 167.868.234.350,88 Rp 162.059.925.294,00
p
- Peralatan dan Mesin R 17.047.294.665,00 Rp 12.966.166.365,00
p
- Kendaraan R 42.426.923.478,00 Rp 39.703.773.478,00
p
- Meubelair dan Perlengkapan R 94.110.782.156,51 Rp 92.066.811.171,51
p
- Buku Perpustakaan R 4.215.497.000,00 Rp 4.175.935.000,00
p
- Aset Tetap Lainnya R 1.522.257.000,00 Rp 1.372.257.000,00
p
Jumlah R 517.704.838.956,39 Rp 493.217.454.484,51
p

Pos-pos Pasiva
8. Bagian Lancar Utang Jk Panjang R 49.759.973,80 Rp 53.754.935,94
p

Jumlah tersebut merupakan Bagian Lancar Utang Jk Panjang per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut:

- Bagian Lancar Utang Pokok R 33.036.124,18 Rp 33.036.124,18


p
- Utang Bunga, Denda, Jasa Bank R 16.723.849,62 Rp 20.718.811,76
p
Jumlah R 49.759.973,80 Rp 53.754.935,94
p

9. Utang Jk Panjang Dalam Negeri R 143.181.429,94 Rp 192.941.403,74


p

Jumlah tersebut merupakan Utang Jk Panjang Dalam Negeri per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut:
- Pokok R 115.626.434,63 Rp 148.662.558,81
p
- Bunga R 26.968.718,80 Rp 43.336.741,83
p
- Jasa Bank R 586.276,51 Rp 942.103,10
p
Jumlah R 143.181.429,94 Rp 192.941.403,74
p

10. Ekuitas Dana Umum R 554.173.941.334,00 Rp 527.316.702.788,78


p

Jumlah tersebut merupakan jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva yang berasal dari donasi dan dana cadangan per 31
Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut:

- SILPA Tahun Berkenaan R 23.940.775.961,00 Rp 22.620.634.055,60


p
- Diinvestasikan Aktiva Tetap R 517.704.838.956,39 Rp 493.217.454.484,51
p
- Diinvestasikan Investasi Jk Panjang R 11.856.201.620,15 Rp 11.416.797.080,15
p
- Cadangan Piutang R 337.049.615,20 Rp 215.246.843,20
p
- Cadangan Persediaan R 528.016.585,00 Rp 93.266.665,00
p
- Dana yang harus disediakan
untuk pembayaran utang R (192.941.403,74) Rp (246.696.339,68)
p
Jumlah R 554.173.941.334,00 Rp 527.316.702.788,78
p

LAPORAN KEUANGAN AUDITAN

LAPORAN ALIRAN KAS


KABUPATEN LEBAK
TAHUN ANGGARAN 2004

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


I ALIRAN KAS MASUK
Pendapatan Asli Daerah R
p. 18.990.272.409,29
Pendapatan dari Dana Perimbangan R
p. 300.997.527.477,00
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah R
p. 17.217.019.000,00
Jumlah R
p. 337.204.818.886,29

I ALIRAN KAS KELUAR


I
Belanja Administrasi Umum

Belanja Pegawai./Personalia R
p. 195.823.323.842,00
Belanja Barang dan Jasa R
p. 13.961.774.457,00
Belanja Perjalanan Dinas R
p. 2.402.816.740,00
Belanja Pemeliharaan R
p. 3.926.565.331,00
Jumlah Belanja Administrasi Umum R
p. 216.114.480.370,00

Belanja Operasional Dan Pemeliharaan


Belanja Pegawai./Personalia R
p. 7.998.045.000,00
Belanja Barang dan Jasa R
p. 15.817.818.107,00
Belanja Perjalanan Dinas R
p. 2.788.131.000,00
Belanja Pemeliharaan R
p. 44.116.460.049,00
Jml Bel. Oprsional Dan Pemeliharaan R 70.720.454.156,00
p.

Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan R


p. 19.305.380.480,00
Belanja tidak tersangka R -
p.
Jumlah R
p. 306.140.315.006,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi R


p. 31.064.503.880,29

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Aliran Kas Masuk
Penjualan Investasi Jangka Panjang R -
p.
Penjualan Aktiva Tetap R -
p.
Jumlah R -
p.

Aliran Kas Keluar


Belanja Modal/Pembangunan R
p. 28.595.607.038,88
Pembelian Investasi Jangka Panjang R -
p.
Jumlah R
p. 28.595.607.038,88

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi R


p. (28.595.607.038,88)

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Aliran kas Masuk
Penermaan pinjaman dan obligasi R -
p.
Transfer dari dana cadangan R -
p.
Penjualan asset daerah yang dipisahkan R -
p.
Penerimaan piutang Pajak tahun lalu R -
p.
Jumlah R -
p.

Aliran Kas Keluar


Pembayaran Pokok Pinjaman dari Obligasi R 53.754.936,01
p.
Transfer ke dana cadangan R -
p.
Penyertaan Modal R
p. 1.095.000.000,00
Pembayaran Hutang Pajak tahun lalu R -
p.
Jumlah R
p. 1.148.754.936,01

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan R


p. (1.148.754.936,01)

Kenaikan Kas Bersih Selama Periode berjalan R


p. 1.320.141.905,40

Saldo Awal Kas R


p. 22.620.634.055,00

Saldo Akhir Kas R


p. 23.940.775.960,40

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB I
GAMBARAN UMUM

A. Dasar Hukum Pemeriksaan


1. Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 1945;
2. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan;
3. Pasal 31 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
4. Pasal 56 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara;
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat
dan Daerah;
7. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

B. Tujuan Pemeriksaan
Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Kabupaten Lebak
TA 2004 sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) TA 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan
Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan mengenai
Pengelolaan Keuangan Daerah.

C. Lingkup Pemeriksaan
Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Laporan
Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004, meliputi pengujian atas:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA) TA 2004;
2. Neraca per Tanggal 31 Desember 2004;
3. Laporan Aliran Kas TA 2004;
4. Catatan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004.

D. Cakupan Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Lebak TA 2004 meliputi
pengujian substantif atas transaksi yang dibukukan dan disajikan serta diungkapkan dalam
Laporan Keuangan yang meliputi semua transaksi material dalam satu tahun anggaran yang
diperiksa dan pengujian terinci atas saldo akun-akun yang material dalam laporan tersebut
dengan fokus pada pos-pos sebagai berikut:
1. DPRD dan Sekretariat DPRD Kabupaten Lebak.
2. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
3. Sekretariat Daerah.
4. Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD).
5. Dinas Pendidikan.
6. Dinas Kesehatan.
7. Dinas Pekerjaan Umum.
8. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan.
9. Belanja Tidak Tersangka.

Cakupan Pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan perbandingan
antara jumlah realisasi anggaran yang diperiksa dan jumlah realisasi anggaran (sebelum
koreksi) TA 2004 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Cakupan Audit atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004
Uraian Anggaran Realisasi ACR
No % Nilai yang diaudit
Bagian/Pos (Rp) (Rp) %
1 Pendapatan 329.218.865.499,00 337.140.038.949,29 102,41 337.140.038.949,29 100
2 Belanja 349.780.368.208,00 334.537.719.544,88 95,64 334.537.719.544,88 100
3 Pembiayaan
- Penerimaan 22.121.502.709,00 22.620.634.055,60 102,26 22.620.634.055,60 100
- Pengeluaran 1.560.000.000,00 25.222.953.460,01 1616,86 25.222.953.460,01 100
Jumlah 702.680.736.416,00 719.521.346.009,78 102,40 719.521.346.009,78 100

E. Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2004 dilakukan dengan
berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun
1995.

F. Batasan Dan Kendala Pemeriksaan


Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu pemeriksaan atas
Laporan Keuangan, BPK-RI masih menghadapi kendala bahwa Pemerintah Daerah belum
memahami sepenuhnya sistem pembukuan berganda (double entry), dasar pencatatan akrual dan
kebijakan akuntansi keuangan daerah.

G. Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK-RI


Badan Pemeriksa Keuangan melakukan pemeriksaan atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kabupaten Lebak TA 2004 dengan rincian sebagai berikut:
RINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) KABUPATEN LEBAK TA 2004
(SEBELUM DIPERIKSA)

ANGGARAN SELISIH
KOD URAIAN SETELAH REALISASI LEBIH (KURANG)
E
REKENI PERUBAHAN
NG

1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN
1 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 17.188.251.071,00 17.823.504.277,29 635.253.206,29
1 1 1 PAJAK DAERAH 2.636.300.000,00 3.039.514.839,00 403.214.839,00
1 1 2 RETRIBUSI DAERAH 8.718.199.200,00 9.213.898.905,00 495.699.705,00
1 1 3 HASIL PERUSAHAAN MILIK DAERAH & 342.405.265,00 342.405.265,00 -
HASIL
PENG. KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN.
1 1 4 LAIN-LAIN PAD YANG SAH 5.491.346.606,00 5.227.685.268,29 (263.661.337,71)
1 2 DANA PERIMBANGAN 295.085.595.428,00 302.099.515.672,00 7.013.920.244,00
1 2 1 BAGI HASIL PAJAK / BUKAN PAJAK 13.234.118.900,00 19.206.182.895,00 5.972.063.995,00
1 2 2 DANA ALOKASI UMUM 264.401.000.000,00 264.401.000.000,00 -
1 2 3 DANA ALOKASI KHUSUS 10.910.000.000,00 10.910.000.000,00 -
1 2 4 BANTUAN KEUANGAN DARI PROPINSI 6.540.476.528,00 7.582.332.777,00 1.041.856.249,00
1 3 LAIN - LAIN PENDAPATAN YANG SAH 16.945.019.000,00 17.217.019.000,00 272.000.000,00
JUMLAH PENDAPATAN 329.218.865.499,00 337.140.038.949,29 7.921.173.450,29
2 BELANJA
2 1 APARATUR DAERAH 95.838.138.676,00 90.999.991.216,00 (4.838.147.460,00)

2 1 1 BELANJA ADMINISTRASI UMUM 70.007.261.976,00 67.034.585.466,00 (2.972.676.510,00)


2 1 1 1 BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA 54.057.502.057,00 51.551.334.839,00 (2.506.167.218,00)
2 1 1 2 BELANJA BARANG DAN JASA 10.466.058.281,00 10.092.245.721,00 (373.812.560,00)
2 1 1 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.799.623.000,00 1.786.445.540,00 (13.177.460,00)
2 1 1 4 BELANJA PEMELIHARAAN 3.684.078.638,00 3.604.559.366,00 (79.519.272,00)
2 1 2 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 18.088.487.200,00 16.583.542.750,00 (1.504.944.450,00)
2 1 2 1 BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA 6.274.438.750,00 5.878.183.750,00 (396.255.000,00)
2 1 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 7.024.763.450,00 6.448.026.800,00 (576.736.650,00)
2 1 2 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.755.289.000,00 1.577.199.000,00 (178.090.000,00)
2 1 2 4 BELANJA PEMELIHARAAN 3.033.996.000,00 2.680.133.200,00 (353.862.800,00)
2 1 3 BELANJA MODAL 7.742.389.500,00 7.381.863.000,00 (360.526.500,00)
2 2 PELAYANAN PUBLIK 232.644.785.027,00 224.232.347.848,88 (8.412.437.178,12)
2 2 1 BELANJA ADMINISTRASI UMUM 150.711.657.680,00 148.832.824.804,00 (1.878.832.876,00)
2 2 1 1 BELANJA PEGAWAI / 145.844.312.611,00 144.009.507.366,00 (1.834.805.245,00)
PERSONALIA
2 2 1 2 BELANJA BARANG DAN JASA 3.823.364.321,00 3.818.145.090,00 (5.219.231,00)
2 2 1 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 655.850.000,00 617.047.200,00 (38.802.800,00)
2 2 1 4 BELANJA PEMELIHARAAN 388.130.748,00 388.125.148,00 (5.600,00)
2 2 2 BELANJA OPERASI DAN 58.062.651.965,00 54.185.779.006,00 (3.876.872.959,00)
PEMELIHARAAN
2 2 2 1 BELANJA PEGAWAI / 2.166.397.500,00 2.122.391.250,00 (44.006.250,00)
PERSONALIA
2 2 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 9.568.256.070,00 9.411.628.907,00 (156.627.163,00)
2 2 2 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.314.437.000,00 1.210.932.000,00 (103.505.000,00)
2 2 2 4 BELANJA PEMELIHARAAN 45.013.561.395,00 41.440.826.849,00 (3.572.734.546,00)
2 2 3 BELANJA MODAL 23.870.475.382,00 21.213.744.038,88 (2.656.731.343,12)
2 3 BEL. BAGI HASIL DAN BANT. 19.814.000.000,00 19.305.380.480,00 (508.619.520,00)
KEUANGAN
2 4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 1.483.444.505,00 0,00 (1.483.444.505,00)
JUMLAH BELANJA 349.780.368.208,00 334.537.719.544,88 (15.242.648.663,12)
SURPLUS / ( DEFISIT ) (20.561.502.709,00) 2.602.319.404,41 23.163.822.113,41
3 PEMBIAYAAN
3 1 PENERIMAAN DAERAH
3 1 1 SILPA ANGGARAN TAHUN YANG 22.121.502.709,0 22.620.634.055,6
LALU 0 0 499.131.346,60
3 1 2 TRANSFER DARI DANA CADANGAN 0,00 0,00
-
3 1 4 PENERIMAAN PINJAMAN & OBLIGASI 0,00 0,00
-
3 1 5 HASIL PENJ. ASET DAERAH YG 0,00 0,00
DIPISAHKAN -
JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 22.121.502.709,0 22.620.634.055,6
0 0 499.131.346,60
3 2 PENGELUARAN DAERAH
3 2 1 TRANSFER KE DANA CADANGAN 0,00 0,00
-
3 2 2 PENYERTAAN MODAL 1.500.000.000,00 1.095.000.000,00
(405.000.000,00)
3 2 4 PEMBY. UTANG POKOK YG JATUH 60.000.000,00 53.754.936,01
TEMPO (6.245.063,99)
3 2 5 SILPA ANGGARAN TAHUN BERJALAN 0,00 24.074.198.524,0
0 24.074.198.524,0
0
JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1.560.000.000,00 25.222.953.460,0
1 23.662.953.460,0
1
JUMLAH PEMBIAYAAN 20.561.502.709,0 (2.602.319.404,4
0 1) (23.163.822.113,
41)

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
NERACA
PER 31 DESEMBER 2004
(SEBELUM DIPERIKSA)

URAIAN URAIAN
31 DESEMBER 2004 31 DESEMBER 2003 31 DESEMBER 2004 31 DESEMBER 2003
Rp. Rp. Rp. Rp.

AKTIVA UTANG
AKTIVA LANCAR UTANG JANGKA PENDEK
Kas di Kas Daerah 22.814.962.418,00 22.121.502.708,60 Bagian Lancar Utang Jangka 49.759.973,80 53.754.935,94
Panjang
Piutang Pajak 37.762.906,00 30.944.406,00 Utang Perhitungan Pihak Ketiga - -
Piutang Lain-lain 92.332.437,20 184.302.437,20 Jumlah Utang Jangka Pendek 49.759.973,80 53.754.935,94
Persediaan 528.016.585,00 93.266.885,00
Belanja Dibayar Di Muka 1.259.236.106,00 499.131.347,00 UTANG JANGKA PANJANG
Jumlah Aktiva Lancar 24.732.310.452,20 22.929.147.783,80 Utang Dalam Negri 143.181.429,94 192.941.403,74
Utang Luar Negri - -
Jumlah Utang Jangka Panjang 143.181.429,94 192.941.403,74
INVESTASI PERMANEN
Penyertaan Modal 12.511.797.080,15 11.416.797.080,15 Jumlah Utang 192.941.403,74 246.696.339,68
-
AKTIVA TETAP EKUITAS DANA
Tanah 24.439.392.143,00 23.217.584.393,00 Ekuitas Dana Lancar 24.682.550.478,00 22.875.392.627,86
Jalan dan Jembatan 145.361.927.627,00 139.454.793.897,00 Ekuitas Dana yang Diinvestasikan 529.936.472.423,60 504.441.310.160,92
Bangunan Air/Irigasi 12.711.842.594,00 12.711.842.594,00
Instalasi dan Jaringan 7.883.236.192,00 5.488.365.292,00 Jumlah Ekuitas Dana 554.619.022.901,60 527.316.702.788,78
Gedung dan Bangunan 167.869.603.917,88 162.059.925.294,00
Peralatan dan Mesin 17.032.294.665,00 12.966.166.365,00
Kendaraan 42.426.923.478,00 39.703.773.478,00
Mebeulair dan Perlengkapan 94.104.882.156,51 92.066.811.171,51
Buku Perpustakaan 4.215.497.000,00 4.175.935.000,00
Aset Tetap Lainnya 1.522.257.000,00 1.372.257.000,00
Jumlah Aktiva Tetap 517.567.856.773,39 493.217.454.484,51

TOTAL AKTIVA 554.811.964.305,74 527.563.399.348,46 TOTAL UTANG DAN EKUITAS 554.811.964.305,34 527.563.399.128,46
DANA

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
LAPORAN ALIRAN KAS
TAHUN ANGGARAN 2004
(SEBELUM DIPERIKSA)

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


I ALIRAN KAS MASUK
Pendapatan Asli Daerah Rp. 17.823.504.277,29
Pendapatan dari Dana Perimbangan Rp. 302.099.515.672,00
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp. 17.217.019.000,00
Jumlah Rp. 337.140.038.949,29

II ALIRAN KAS KELUAR


Belanja Administrasi Umum
Belanja Pegawai./Personalia Rp. 195.560.842.205,00
Belanja Barang dan Jasa Rp. 13.910.390.811,00
Belanja Perjalanan Dinas Rp. 2.403.492.740,00
Belanja Pemeliharaan Rp. 3.992.684.514,00
Jumlah Belanja Administrasi Umum Rp. 215.867.410.270,00

Belanja Operasional Dan Pemeliharaan


Belanja Pegawai./Personalia Rp. 8.000.575.000,00
Belanja Barang dan Jasa Rp. 15.859.655.707,00
Belanja Perjalanan Dinas Rp. 2.788.131.000,00
Belanja Pemeliharaan Rp. 44.120.960.049,00
Jml Bel. Oprsional Dan Pemeliharaan Rp. 70.769.321.756,00

Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan Rp. 19.305.380.480,00


Belanja tidak tersangka Rp. -
Jumlah Rp. 305.942.112.506,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. 31.197.926.443,29


ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Aliran Kas Masuk
Penjualan Investasi Jangka Panjang Rp. -
Penjualan Aktiva Tetap Rp. -
Jumlah Rp. -

Aliran Kas Keluar


Belanja Modal/Pembangunan Rp. 28.595.607.038,88
Pembelian Investasi Jangka Panjang Rp. -
Jumlah Rp. 28.595.607.038,88

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. (28.595.607.038,88)

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN


Aliran kas Masuk
Penermaan pinjaman dan obligasi Rp. -
Transfer dari dana cadangan Rp. -
Penjualan asset daerah yang dipisahkan Rp. -
Penerimaan piutang Pajak tahun lalu Rp. -
Jumlah Rp. -

Aliran Kas Keluar


Pembayaran Pokok Pinjaman dari Obligasi Rp. 53.754.936,01
Transfer ke dana cadangan Rp. -
Penyertaan Modal Rp. 1.095.000.000,00
Pembayaran Hutang Pajak tahun lalu Rp. -
Jumlah Rp. 1.148.754.936,01

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Rp. (1.148.754.936,01)


Belanja Dibayar Dimuka Rp. (1.259.236.106,00)
Kenaikan Kas Bersih Selama Periode berjalan Rp. 194.328.362,40

Saldo Awal Kas Rp. 22.620.634.055,00

Saldo Akhir Kas Rp. 22.814.962.417,40

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
BAB II
LAPORAN PEMERIKSAAN

A. Penelaahan atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan


Laporan Keuangan Kabupaten Lebak Tahun Anggaran (TA) 2004

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak dilakukan oleh


Badan Pengelola Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) yang terdiri dari Bidang Perencanaan
dan Pengendalian, Bidang Bina Pendapatan Daerah, Bidang Perbendaharaan, Bidang
Pembukuan dan Verifikasi, dan Bidang Kas Daerah.
Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten Lebak Tahun
Anggaran (TA) 2004 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan ganda
dengan dasar kas modifikasian sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
dan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 29 Tahun 2002 tentang
Pedoman Pengelolaan, Pengurusan, dan Pertanggungjawaban Pengelolaan APBD. Untuk
TA 2004, Kabupaten Lebak telah melaksanakan sistem pembukuan dan penyusunan
laporan keuangan seperti tersebut di atas yang diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten
Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tanggal 10 Oktober 2002 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Keputusan Bupati Lebak Nomor 2 Tahun 2003
tanggal 14 Maret 2003 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.
Namun pada prakteknya, pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten
Lebak TA 2004 belum sepenuhnya menggunakan sistem pembukuan ganda.
Berdasarkan Pasal 31 ayat (2) Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara, Pemerintah Daerah berkewajiban menyusun Laporan
Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan
Aliran Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan Daerah. Pemerintah Kabupaten
Lebak telah menyusun Laporan Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, LRA, LAK
dan Catatan atas Laporan Keuangan Daerah.
Atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak, BPK-RI telah melakukan pemeriksaan
atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2003 sebagaimana dimuat dalam Hasil
Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan III di Jakarta TA 2004.
Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan
serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Kabupaten Lebak yang kami uji,
ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga masih
terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak 7 (tujuh) kelemahan, terhadap sistem
pembukuan dan penyusunan laporan keuangan yang tidak kami uji, kami tidak
menemukan bahwa Kabupaten Lebak menyimpang dari sistem tersebut. Kelemahan
intern tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pemisahan tugas telah dilakukan tetapi belum sesuai dengan tujuan
pengendalian yang layak
Meskipun pada BPKAD telah ada pemisahan tugas dan fungsi yang memadai yang
masing-masing dilaksanakan oleh Sekretariat, Bidang Perencanaan dan Pengendalian,
Bidang Bina Pendapatan Daerah, Bidang Perbendaharaan, Bidang Pembukuan dan
Verifikasi, dan Bidang Kas Daerah. Namun dalam pelaksanaan pembukuan dan
penyusunan laporan keuangan daerah masing-masing bidang tersebut belum
terkoordinasi secara baik, antara lain Bidang Perencanaan dan Pengendalian
melaksanakan administrasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan seharusnya Bidang
Bina Pendapatan Daerah, Sekretariat melalui Bendaharawan Khusus Penerima (BKP)
melaksanakan administrasi penerimaan pendapatan daerah seharusnya Bidang Bina
Pendapatan Daerah serta Bidang Perencanaan dan Pengendalian belum melaksanakan
dan mengkoordinasikan penggalian potensi sumber-sumber pendapatan daerah (Surat
Ketetapan Pajak Daerah Pajak Hotel dan Pajak Restoran masih ditetapkan secara flat
per bulan, belum berdasarkan potensi yang riil).
2. Pencatatan akuntansi belum direview secara memadai
a. Pencatatan akuntansi dilakukan dengan dua cara, yaitu secara manual dan
komputerisasi. Namun pada kenyataannya, penerapan dan implementasi atas sistem
komputerisasi ini belum dapat membawa manfaat sesuai dengan yang diharapkan
karena hanya digunakan sebagai kontrol atas pencatatan realisasi pendapatan dan
belanja. Sedangkan penyusunan Laporan Keuangan Daerah merupakan output dari
pencatatan dan pelaporan akuntansi secara manual.
b. Pemegang Kas Daerah (PKD) masih melakukan pencatatan penerimaan dan
pengeluaran dana APBD ke dalam Buku Model B-IX yang seluruh pencatatannya
dilakukan oleh petugas Kabupaten Lebak, sedangkan pencatatan transaksi
penerimaan dan pengeluaran ke dalam rekening koran milik Pemerintah Kabupaten
Lebak pada Bank Jabar dilaksanakan oleh petugas Bank Jabar sehingga terbentuk
sistem pengendalian yang cukup memadai. Namun demikian masih terdapat saldo
rekening koran BRI per 31 Desember 2004 sebesar Rp374.654.476,00 yang telah
disetor ke rekening Kas Daerah di Bank Jabar belum dicatat dalam B-IX. Selain itu,
seharusnya PKD menyelenggarakan jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran
kas berdasarkan kas basis.
3. Pencatatan dan pengamanan aktiva belum memadai
a. Bagian Umum dan Perlengkapan belum melakukan kompilasi atas pengadaan
barang, hal tersebut disebabkan karena tidak semua satuan kerja di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Lebak memberikan laporan penambahan/mutasi barang
secara periodik kepada Bagian Umum dan Perlengkapan. Bagian Umum dan
Perlengkapan kurang koordinasi dengan satuan kerja di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Lebak dalam menyusun daftar pengadaan barang dan belum dapat
melaksanakan tugas secara optimal yang menyebabkan lemahnya pengamanan
aktiva.
b. Daftar Aktiva yang disajikan dalam Laporan Keuangan Kabupaten Lebak disusun
oleh Bidang Pembukuan dan Verifikasi (d.h.i. Sub Bidang Pembukuan Aset
Daerah) pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten
Lebak. Terdapat perbedaan nilai penambahan aset yang dihasilkan Bagian Umum
dan Perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Lebak dengan nilai yang
dihasilkan oleh Sub Bidang Pembukuan Aset Daerah. Hal ini disebabkan Sub
Bidang Pembukuan Aset daerah mencatat penambahan aset berdasarkan realisasi
belanja modal selama tahun 2004 sedangkan Bagian Umum dan Perlengkapan
mencatat penambahan aset berdasarkan Laporan masing-masing satuan kerja yang
tidak mencakup seluruh dinas. Rekonsiliasi nilai penambahan aset antara Bagian
Umum dan Perlengkapan dengan Sub Bidang Pembukuan Aset Daerah belum
pernah dilakukan.
c. Bagian Umum dan Perlengkapan Sekretariat Kabupaten Lebak maupun Sub Bidang
Pembukuan Aset Daerah pada BPKAD Kabupaten Lebak tidak pernah melakukan
stock opname atas persediaan yang ada, hal tersebut membuka peluang terjadinya
kehilangan persediaan. Nilai persediaan yang tercantum di neraca per 31 Desember
2004 dilakukan berdasarkan Laporan Pencacahan Obat Per 31 Desember 2004 dari
Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, tidak berdasarkan stock opname.
4. Sistem gagal menghasilkan output yang lengkap dan cermat sesuai dengan
tujuan pengendalian karena kesalahan penerapan prosedur pengendalian
a. Pendapatan dan belanja disajikan dalam LRA baru sampai tingkat jenis pendapatan
dan belanja, seharusnya disajikan sampai pada obyek pendapatan dan belanja.
b. Jurnal Umum (Memorial) belum dibuat, antara lain penerimaan dan pengeluaran
Biaya Upah Pungut PPJ untuk PLN dan Pusat (Departemen Dalam Negeri) dari
bulan Januari s.d November 2004 yang belum dicatat ke jurnal umum sebesar
Rp63.911.284,00;
c. Buku Besar Pengeluaran belum diselenggarakan dengan tertib, sehingga yang
digunakan sebagai dasar untuk penyusunan Laporan Keuangan Daerah adalah buku
pembantu pengganti buku besar pengeluaran.
5. Bukti-bukti transaksi belum direview secara memadai
a. SPJ yang diterima dari unit kerja untuk TA 2004 belum seluruhnya diverifikasi
oleh Bidang Pembukuan dan Verifikasi karena SPJ belum didukung dengan bukti-
bukti yang lengkap. Dari hasil pemeriksaan atas SPJ-SPJ diketahui sebanyak 10
unit kerja belum ada pengesahan SPJ (FK5) sebesar Rp2.985.755.652,00 yaitu
Dinas Pendidikan sebesar Rp2.169.688.202,00, Dinas Perikanan dan Kelautan
sebesar Rp136.168.850,00, Dinas Pertanian dan Peternakan sebesar
Rp260.440.450,00, Kantor PMD sebesar Rp33.893.150,00, Kantor Pengelolaan
Pasar sebesar Rp13.323.000,00, Kantor Koperasi dan PKM sebesar
Rp44.959.350,00, Dinas Perhubungan sebesar Rp65.243.500,00, Dinas
Pertambangan dan Energi sebesar Rp80.478.900,00, Dinas KB dan Kependudukan
sebesar Rp160.604.250,00 dan Kantor Arsip Daerah sebesar Rp20.956.000,00 dan
sebanyak 99 kegiatan baru disahkan antara tanggal 13 Januari sampai dengan 9
Maret 2005 serta 19 kegiatan belum ada pengesahan SPJ sebesar
Rp258.115.400,00, terdiri dari:
1) Kantor Arsip Daerah yaitu Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kearsipan sebesar Rp12.246.000,00 dan Kegiatan Pendataan dan Pembinaan
Kerasipan Daerah sebesar Rp61.224.000,00;
2) Dinas Pendidikan yaitu Kegiatan Rehab Total SD dan Mebelelair sebesar
Rp24.860.000,00;
3) Kantor Koperasi dan KPM yaitu Kegiatan Penataan dan Restrukturisasi
Kelembagaan Koperasi sebesar Rp12.846.750,00;
4) Kantor Pengelola Pasar yaitu Kegiatan Pembangunan Pasar Warung Banten
Cibeber sebesar Rp11.970.650,00;
5) Kantor PMD yaitu Kegiatan Perimbangan Keuangan bagi Pemerintah Desa
sebesar Rp39.000.000,00 dan Kegiatan Penunjang Kegiatan Perimbangan
Keuangan Daerah dan Komite Penanggulangan Kemiskinan sebesar
Rp16.818.000,00;
6) Kecamatan Bojongmanik, yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor
sebesar Rp1.450.000,00 dan Kegiatan Sosialisasi Kependudukan sebesar
Rp14.000.000,00;
7) Kecamatan Rangkasbitung yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor
sebesar Rp1.450.000,00;
8) Kecamatan Cibadak yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp12.500.000,00;
9) Kecamatan Cimarga yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp6.250.000,00;
10) Kecamatan Muncang yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor sebesar
Rp1.450.000,00 dan Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan Penyusunan
Data Rencana Pembangunan sebesar Rp1.050.000,00;
11) Kecamatan Cipanas yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp15.000.000,00;
12) Kecamatan Cileles yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan Penyusunan
Data Rencana Pembangunan sebesar Rp12.000.000,00;
13) Kecamatan Cijaku yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan Penyusunan
Data Rencana Pembangunan sebesar Rp14.000.000,00.
b. Terdapat penerbitan SPM yang jelas-jelas tidak ada anggarannya, yaitu terjadi
pada BPKAD sebesar Rp240.000.000,00 terdiri dari SPM Nomor 950/589/BTL
tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp20.000.000,00 dan SPM Nomor
950/587/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp75.000.000,00 yang
pembebanannya (afektasi) pada kode rekening biaya pungutan PBB dan SPM
Nomor 950/588/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp25.000.000,00 dan
SPM Nomor 950/556/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar Rp120.000.000,00
yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening biaya pungutan PAD dan
Sekretariat Daerah sebesar Rp149.666.530,00 terdiri dari SPM Nomor
950/571/BTL tanggal 28 Desember 2004 sebesar Rp84.963.300,00 dan SPM
Nomor 950/529/BTL tanggal 20 Desember 2004 sebesar Rp64.703.230,00 yang
pembebanannya (afektasi) pada kode rekening belanja barang dan jasa (rekening
PJU).
c. Terdapat penerbitan SPM yang tidak dilampiri dengan pengesahan SPJ (FK5) atas
realisasi pencairan SPP bulan sebelumnya, yaitu terjadi pada Dinas Pendidikan,
Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Kantor PMD,
Kantor Koperasi dan PKM, Dinas Perhubungan, Dinas Pertambangan dan Energi,
Dinas KB dan Kependudukan dan Kantor Arsip Daerah.
6. Tingkat kesadaran yang memadai tentang pengendalian dalam organisasi belum
ada
a. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) yang mempunyai
tugas antara lain melaksanakan verifikasi kebenaran materil dan formal Surat
Permintaan Pembayaran (SPP) dan Surat Pertanggungjawaban (SPJ), ternyata juga
menjabat sebagai Atasan Langsung Pemegang Kas (Pengguna Anggaran). Keadaan
tersebut menggambarkan kurangnya pengendalian atas pengeluaran uang daerah.
b. Pengelolaan dan pertanggungjawaban Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
ternyata tidak terpusat pada Sekretariat Daerah. Pengelolaan belanja tersebut
terdapat juga pada Kantor PMD. Selain itu, pertanggungjawaban belanja dimaksud
ternyata dalam merealisasikan penggunaan dana tersebut menggunakan SPM
Pengisian Kas (PK) seharusnya SPM Beban Tetap (BT). Keadaan tersebut
menggambarkan kurangnya pengendalian atas pengeluaran uang daerah.
c. Kebijakan Akuntansi yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah
belum ada sehingga pengendalian konsistensi pelaporan keuangan daerah menjadi
lemah.
d. Mekanisme dan prosedur pelaporan Pengguna Anggaran yang ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Kepala Daerah belum ada sehingga Pengguna
Anggaran belum mempunyai pedoman dalam memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan keuangan kepada Kepala Daerah.

7. Pelaksanaan pengendalian intern terdapat kelemahan dapat mengakibatkan


pelanggaran peraturan perundang-undangan yang berdampak langsung atas
laporan keuangan
Laporan Keuangan Kabupaten Lebak belum dilengkapi dengan seluruh-lampiran-
lampiran yang diwajibkan, antara lain daftar cek yang masih belum dicairkan dan
Laporan Keuangan BUMD belum dilampirkan.

Atas kelemahan Pengendalian Intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar


Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan review terhadap sistem pembukuan dan
penyusunan laporan keuangan serta pelaksanaannya.
B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kabupaten
Lebak Tahun Anggaran (TA) 2004

Dari Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan (sebelum disampaikan ke DPRD)


TA 2004 yang telah disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, BPK-RI telah mengajukan
48 koreksi dengan nilai koreksi saldo akun menurut obyek sebesar Rp568.046.846.172,00.
Koreksi yang dilakukan BPK-RI didasarkan atas kebenaran formal dari bukti transaksi,
adalah sebagai berikut:

I. Koreksi Pendapatan

1. Kesalahan Pembebanan (Dicatat Tetapi Salah Akun)


a. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Pajak
Penerangan Jalan TA 2003. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak
melakukan pencatatan sebagai berikut:
Akun Pajak Penerangan Jalan (1.01.0105.1.1.05)
Kas Rp 219.504.176,00
Pajak Penerangan Jalan Rp 219.504.176,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Kas Rp 219.504.176,00
Penerimaan Lain-lain Rp 219.504.176,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Pajak Penerangan Jalan Rp 219.504.176,00
Penerimaan Lain-lain Rp 219.504.176,00

b. Neraca Per 31 Desember 2004 menyajikan ekuitas sebagai Ekuitas Dana Lancar dan
Ekuitas Dana yang Diinvestasikan seharusnya disajikan sebagai Ekuitas Dana Umum.
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
Ekuitas Dana Lancar Rp 24.682.550.478,40
Ekuitas Dana yang Diinvestasikan Rp 529.936.472.423,60
Ekuitas Dana Umum Rp 554.619.022.902,00
c. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bagi Hasil Pajak
Provinsi-Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) TA 2003. Atas transaksi tersebut,
Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut:
Akun Pajak Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.01)
Kas Rp 86.475.370,00
Pajak Kendaraan Bermotor Rp 86.475.370,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Kas Rp 86.475.370,00
Penerimaan Lain-lain Rp 86.475.370,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Pajak Kendaraan Bermotor Rp 86.475.370,00
Penerimaan Lain-lain Rp 86.475.370,00

d. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bagi Hasil Pajak
Provinsi-Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) TA 2003. Atas transaksi
tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut:
Akun Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.03)
Kas Rp 184.870.110,00
Bea Balik Nama -KB Rp 184.870.110,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Kas Rp 184.870.110,00
Penerimaan Lain-lain Rp 184.870.110,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Bea Balik Nama –KB Rp 184.870.110,00
Penerimaan Lain-lain Rp 184.870.110,00

e. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bagi Hasil Pajak
Provinsi-Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB) Tahun Anggaran 2003.
Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai
berikut:
Akun Pajak Bahan Bakar -Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.05)
Kas Rp 827.596.488,00
PBB-KB Rp 827.596.488,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Kas Rp 827.596.488,00
Penerimaan Lain-lain Rp 827.596.488,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


PBB-KB Rp 827.596.488,00
Penerimaan Lain-lain Rp 827.596.488,00

f. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bagi Hasil Pajak
Provinsi-Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan ABT/APT TA 2003. Atas transaksi
tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut:
Akun Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan ABT/APT (1.01.0105.2.4.06)
Kas Rp 3.046.227,00
Pajak ABT/APT Rp 3.046.227,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Kas Rp 3.046.227,00
Penerimaan Lain-lain Rp 3.046.227,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Pajak ABT/APT Rp 3.046.227,00
Penerimaan Lain-lain Rp 3.046.227,00

g. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB). Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan
pencatatan sebagai berikut:
Akun Pajak Bumi dan Bangunan (1.2.1.01.01)
Kas Rp 15.406.927.507,00
PBB Rp 13.805.357.748,00
PBB dari Pusat Rp 1.601.569.759,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Kas Rp 15.406.927.507,00
PBB Rp 15.406.927.507,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


PBB dari Pusat Rp 1.601.569.759,00
PBB Rp 1.601.569.759,00

h. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Bea Perolehan
Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Atas transaksi tersebut, Pemerintah
Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut:
Akun BPHTB (1.2.1.01.03)
Kas Rp 2.416.216.795,00
BPHTB Rp 1.117.793.663,00
BPHTB dari Pusat Rp 1.298.423.132,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Kas Rp 2.416.216.795,00
BPHTB Rp 2.416.216.795,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


BPHTB dari Pusat Rp 1.298.423.132,00
BPHTB Rp 1.298.423.132,00
i. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari temuan hasil
rekonsiliasi. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan
pencatatan sebagai berikut:
Akun Belanja Dibayar Dimuka
Kas Rp 868.653,00
Belanja Dibayar Dimuka Rp 868.653,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Kas Rp 868.653,00
Penerimaan Lain-lain Rp 868.653,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Belanja Dibayar Dimuka Rp 868.653,00
Penerimaan Lain-lain Rp 868.653,00

j. Pada TA 2004, terjadi transaksi pengeluaran kas atas Obyek Belanja Biaya Pungut
gbPAD dan Obyek Belanja Biaya Upah PBB pada BPKAD dan Obyek Belanja Biaya
PJU pada Setda. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan
pencatatan sebagai berikut:
Akun Belanja Dibayar Dimuka
Belanja Dibayar Dimuka Rp 385.450.283,00
Kas Rp 385.450.283,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Obyek Belanja Biaya Pungut PAD Rp 145.000.000,00
Obyek Belanja Biaya Upah PBB Rp 90.783.753,00
Obyek Belanja Biaya PJU Rp 149.666.530,00
Kas Rp 385.450.283,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Obyek Belanja Biaya Pungut PAD Rp 145.000.000,00
Obyek Belanja Biaya Upah PBB Rp 90.783.753,00
Obyek Belanja Biaya PJU Rp 149.666.530,00
Belanja Dibayar Dimuka Rp 385.450.283,00

k. Pada TA 2004, terjadi transaksi pengakuan sisa kas pada pemegang kas pada RSUD
Dr. Adjidarmo. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan
pencatatan sebagai berikut:
Akun Belanja Dibayar Dimuka
Belanja Dibayar Dimuka Rp 500.000.000,00
Kas Rp 500.000.000,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Sisa Kas pada Pemegang Kas Rp 500.000.000,00
Kas Rp 500.000.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Sisa Kas pada Pemegang Kas Rp 500.000.000,00
Belanja Dibayar Dimuka Rp 500.000.000,00

l. Pada TA 2004, terjadi transaksi pengakuan sisa kas pada rekening koran di BRI. Atas
transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai
berikut:
Akun Belanja Dibayar Dimuka
Belanja Dibayar Dimuka Rp 374.654.476,00
Kas Rp 374.654.476,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Sisa Kas pada Pemegang Kas Rp 374.654.476,00
Kas Rp 374.654.476,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Sisa Kas pada Pemegang Kas Rp 374.654.476,00
Belanja Dibayar Dimuka Rp 374.654.476,00
m. Pada TA 2004, terjadi transaksi penerimaan kas atas pendapatan dari Retribusi
Pelayanan Kesehatan. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak
melakukan pencatatan sebagai berikut:
Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan (1.10.1001.1.2.01)
Kas Rp 6.487.996.633,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan/Dinas Kesehatan Rp 1.086.057.500,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan/RSUD Adjidarmo Rp 5.401.939.133,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Kas Rp 6.487.996.633,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan Rp 6.487.996.633,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Retribusi Pelayanan Kesehatan/Dinas Kesehatan Rp 1.086.057.500,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan/RSUD Adjidarmo Rp 5.401.939.133,00
Retribusi Pelayanan Kesehatan Rp 6.487.996.633,00

2. Kesalahan Karena Belum Dicatat


a. Pada TA 2004, terdapat transaksi atas Piutang Pajak Penerangan Jalan yang belum
dicatat di Neraca sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Akun Piutang Pajak Penerangan Jalan
Piutang Pajak Penerangan Jalan Rp 181.838.510,00
Ekuitas Dana Umum Rp 181.838.510,00

b. Pada TA 2004, terdapat transaksi atas penerimaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) tahun
2004 dan Biaya Pemungutan Pemda Lebak yang belum disetor ke Kas Daerah serta
Biaya Pemungutan PPJ PLN Cabang Banten dan Tingkat Pusat yang belum dicatat
sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Akun Piutang Pajak Penerangan Jalan
Piutang Pajak Penerangan Jalan Rp 25.115.762,00
Belanja Pegawai (BAU)-Belanja Aparatur Rp 63.911.284,00
Pajak Penerangan Jalan Rp 63.911.284,00
Ekuitas Dana Umum Rp 25.115.762,00
c. Pada TA 2004, terdapat transaksi atas penyesuaian SILPA tahun berkenaan yang
belum disesuaikan sampai dengan akhir TA 2004. Atas transaksi tersebut, Pemerintah
Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut:
Akun Ekuitas Dana Umum
SILPA tahun berkenaan Rp 24.074.198.524,00
Ekuitas Dana Umum Rp 24.074.198.524,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Akun Ekuitas Dana Umum
SILPA tahun berkenaan Rp 23.940.775.961,00
Ekuitas Dana Umum Rp 23.940.775.961,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
Ekuitas Dana Umum Rp 133.422.563,00
SILPA tahun berkenaan Rp 133.422.563,00

II. Koreksi Belanja


1. Kesalahan Karena Belum Dicatat
a. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Kantor Camat Bayah yang belum disetorkan ke kas
daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 595.575,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 595.575,00

b. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU) Belanja Aparatur dan Belanja Perjalanan Dinas(BAU) Belanja Aparatur
di Dinas Keluarga Berencana dan Kependudukan belum disetorkan ke kas daerah dan
belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 4.917.848,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 4.357.848,00
Belanja Perjalanan Dinas (BAU) –Belanja Aparatur Rp 560.000,00
c. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU)Belanja Aparatur di Dinas Perhubungan belum disetorkan ke kas daerah
dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 411.062,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 411.062,00

d. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU) - Belanja Aparatur di Kantor Camat Cibeber belum disetorkan ke kas
daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 534.360,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 534.360,00

e. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Kantor Camat Banjarsari belum disetorkan ke kas
daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 1.975.944,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 1.975.944,00

f. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Kantor Camat Panggarangan belum disetorkan ke
kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi
tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 1.251.476,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 1.251.476,00
g. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa, Belanja Pemeliharaan dan Belanja Perjalanan Dinas (BAU) Belanja Aparatur
Kepala Daerah belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan
akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 885.420,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 22.340,00
Belanja Perjalanan Dinas (BAU) –Belanja Aparatur Rp 6.000,00
Belanja Pemeliharaan (BAU) –Belanja Aparatur Rp 857.080,00

h. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Pemeliharaan
(BAU) Belanja Aparatur Wakil Bupati belum disetorkan ke kas daerah dan belum
dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 106.160,00
Belanja Pemeliharaan (BAU) –Belanja Aparatur Rp 106.160,00

i. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Pegawai,
Belanja Barang dan Jasa, Belanja Pemeliharaan dan Belanja Perjalanan Dinas (BAU)
Belanja Aparatur di Pos Sekretariat Daerah belum disetorkan ke kas daerah dan
belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 185.987.523,00
Belanja Pegawai (BAU) –Belanja Aparatur Rp 29.747.000,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 91.044.580,00
Belanja Perjalanan Dinas (BAU) –Belanja Aparatur Rp 40.000,00
Belanja Pemeliharaan (BAU) –Belanja Aparatur Rp 65.155.943,00

j. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Pendidikan (SMP 1 Sajira) belum disetorkan
ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004. Seharusnya transaksi
tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 708.771,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 708.771,00
k. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Pendidikan Nasional belum disetorkan ke kas
daerah dan belum belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 19.300,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU) –Belanja Aparatur Rp 19.300,00

l. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Pegawai
(BAU) Belanja Aparatur di Dinas Pendidikan Nasional belum disetorkan ke kas
daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 225.000,00
Belanja Pegawai (BAU) –Belanja Aparatur Rp 225.000,00

m. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Pegawai
(BAU) Belanja Aparatur di Kantor Camat Cikulur belum disetorkan ke kas daerah
dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 637.400,00
Belanja Pegawai (BAU) –Belanja Aparatur Rp 637.400,00
n. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Perjalanan
Dinas (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang belum
disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 70.000,00
Belanja Perjalanan Dinas (BAU)-Belanja Aparatur Rp 70.000,00

o. Pada Akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BAU) Belanja Aparatur di Dinas Perikanan dan Kelautan belum disetorkan ke
kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 1.135.704,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Belanja Aparatur Rp 1.135.704,00
p. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa
(BAU)-Aparatur di Kantor Camat belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat
sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 1.846.944,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Belanja Aparatur Rp 1.846.944,00

q. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa
(BAU)-Aparatur di Dinas Pertambangan dan Energi yang belum disetorkan ke kas
daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 982.980,00
Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Belanja Aparatur Rp 982.980,00

r. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pegawai (BOP)-
Aparatur atas kegiatan SIM Data Bangunan Sarana dan Prasarana di Bappeda yang
belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat
sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 675.000,00
Belanja Pegawai (BOP)-Belanja Aparatur Rp 675.000,00

s. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas atas Belanja Barang dan
Jasa (BOP) – Aparatur atas kegiatan Seleksi CPNSD di Badan Kepegawaian Daerah
yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA
2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat
sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 25.000.000,00
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Aparatur Rp 25.000.000,00

t. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pemeliharaan
(BOP)-Belanja Publik atas kegiatan Bantuan Rehab Ringan SD di Dinas Pendidikan
yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA
2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 4.500.000,00
Belanja Pemeliharaan(BOP)-Belanja Publik Rp 4.500.000,00
u. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa
(BOP)-Belanja Publik atas kegiatan Pengadaan meubeulair SMP, SMA, SMK di
Dinas Pendidikan yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai
dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 12.237.500,00
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Publik Rp 12.237.500,00

v. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pegawai (BOP)-
Belanja Publik atas kegiatan Rehab Gedung SMP, SMA/SMK dan MA di Dinas
Pendidikan yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan
akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 1.215.000,00
Belanja Pegawai(BOP)-Belanja Publik Rp 1.215.000,00

w. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa
(BOP)-Belanja Publik atas kegiatan Pengawasan dan Penertiban Usaha Pertambangan
di Dinas Pertambangan dan Energi yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum
dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 1.725.000,00
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Publik Rp 1.725.000,00

x. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Barang dan Jasa
(BOP)-Belanja Publik atas kegiatan Pengembangan Ternak Sapi di Dinas Pertanian
yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA
2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 2.875.000,00
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Publik Rp 2.875.000,00

y. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pegawai (BOP)-
Belanja Aparatur atas kegiatan Diklat Bagi Sekretaris Camat dan Kasi Kecamatan di
Kantor Diklat Daerah yang belum disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai
dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 630.000,00
Belanja Pegawai (BOP)-Belanja Aparatur Rp 630.000,00

z. Pada akhir TA 2004, terdapat transaksi sisa pengisian kas Belanja Pegawai (BOP)-
Belanja Aparatur dan Belanja Barang dan Jasa (BOP)-Belanja Aparatur atas kegiatan
Bantuan Pengamanan Pemilu Tahun 2004 di Kantor Kesbanglinmas yang belum
disetorkan ke kas daerah dan belum dicatat sampai dengan akhir TA 2004.
Seharusnya transaksi tersebut dicatat
sebagai berikut:
Sisa Kas Pada Pemegang Kas Rp 10.100,00
Belanja Pegawai (BOP)-Belanja Aparatur Rp 10.000,00
Belanja Barang dan Jasa(BOP)-Belanja Aparatur Rp 100,00

2. Kesalahan Pembebanan (Dicatat Tetapi Salah Akun)


a. Pada Tahun Anggaran 2004, terdapat transaksi Pembayaran Barang dan Jasa (BAU)-
Belanja Aparatur pada Pos Kepala Daerah. Atas Transaksi tersebut, Pemerintah
Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai berikut:
Belanja Pegawai (BAU)- Aparatur Rp 6.604.000,00
Kas Rp 6.604.000,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:


Belanja Barang dan Jasa(BAU)- Aparatur Rp 6.604.000,00
Kas Rp 6.604.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:


Belanja Barang dan Jasa(BAU)- Aparatur Rp 6.604.000,00
Belanja Pegawai (BAU)- Aparatur Rp 6.604.000,00

III. Koreksi Asset dan Ekuitas


1. Kesalahan Aritmatika (Dicatat Pada Akun Yang Benar Tapi Salah Jumlah)
a. Pada TA 2004, terdapat transaksi penambahan aktiva tetap berupa instalasi dan
jaringan. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan
sebagai berikut:
Aktiva tetap - Instalasi dan Jaringan Rp 2.394.870.900,00
Ekuitas Dana Umum Rp 2.394.870.900,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Aktiva tetap - Instalasi dan Jaringan Rp 2.512.322.650,00
Ekuitas Dana Umum Rp 2.512.322.650,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
Aktiva tetap - Instalasi dan Jaringan Rp 117.451.750,00
Ekuitas Dana Umum Rp 117.451.750,00

b. Pada TA 2004, terdapat transaksi penambahan aktiva tetap berupa Gedung dan
Bangunan. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan
pencatatan sebagai berikut:
Aktiva tetap – Gedung dan Bangunan Rp 5.809.678.623,00
Ekuitas Dana Umum Rp 5.809.678.623,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Aktiva tetap – Gedung dan Bangunan Rp 5.808.309.056,88
Ekuitas Dana Umum Rp 5.808.309.056,88
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
Ekuitas Dana Umum Rp 1.369.567,00
Aktiva tetap – Gedung dan Bangunan Rp 1.369.567,00

c. Pada TA 2004, terdapat transaksi penambahan aktiva tetap berupa peralatan/mesin.


Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai
berikut:
Aktiva tetap – Peralatan/Mesin Rp 4.066.128.300,00
Ekuitas Dana Umum Rp 4.066.128.300,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Aktiva tetap – Peralatan/Mesin Rp 4.081.128.300,00
Ekuitas Dana Umum Rp 4.081.128.300,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
Aktiva tetap – Peralatan/Mesin Rp 15.000.000,00
Ekuitas Dana Umum Rp 15.000.000,00

d. Pada TA 2004, terdapat transaksi penambahan aktiva tetap berupa meubelair dan
perlengkapan. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan
pencatatan sebagai berikut:
Aktiva tetap – Meubelair/perlengkapan Rp 2.038.070.985,00
Ekuitas Dana Umum Rp 2.038.070.985,00
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Aktiva tetap – Meubelair/perlengkapan Rp 2.043.970.985,00
Ekuitas Dana Umum Rp 2.043.970.985,00
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
Aktiva tetap – Meubelair/perlengkapan Rp 5.900.000,00
Ekuitas Dana Umum Rp 5.900.000,00

e. Pada TA 2004, terdapat transaksi pengakuan atas saldo awal penyertaaan modal. Atas
transaksi tersebut, Pemerintah Kabupaten Lebak melakukan pencatatan sebagai
berikut:
Penyertaan Modal Rp11.416.797.080,15
Ekuitas Dana Umum Rp11.416.797.080,15
Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:
Penyertaan Modal Rp10.761.201.620,15
Ekuitas Dana Umum Rp10.761.201.620,15
Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut:
Ekuitas Dana Umum Rp655.595.460,00
Penyertaan Modal Rp655.595.460,00
Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada :
a. Akun-akun dalam Laporan Perhitungan APBD TA 2004 yaitu :

1) Akun Pajak Penerangan Jalan (1.01.0105.1.1.05)


Saldo sebelum koreksi Rp 1.728.259.272,00
Koreksi kurang (Rp 219.504.176,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.508.755.096,00

2) Akun Penerimaan Lain-lain (1.01.0105.1.4.10)


Saldo sebelum koreksi Rp 2.789.130.132,29
Koreksi tambah Rp 219.504.176,00
Koreksi tambah Rp 86.475.370,00
Koreksi tambah Rp 184.870.110,00
Koreksi tambah Rp 827.596.488,00
Koreksi tambah Rp 3.046.227,00
Koreksi tambah Rp 868.653,00
Saldo setelah koreksi Rp 4.111.491.156,29

3) Akun Ekuitas Dana Umum


Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 554.619.022.902,00
Saldo setelah koreksi Rp 554.619.022.902,00

4) Akun Pajak Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.01)


Saldo sebelum koreksi Rp 1.324.641.995,00
Koreksi kurang (Rp 86.475.370,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.238.166.625,00

5) Akun Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.03)


Saldo sebelum koreksi Rp 3.103.709.466,00
Koreksi kurang (Rp 184.870.110,00)
Saldo setelah koreksi Rp 2.918.839.356,00

6) Akun Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (1.01.0105.2.4.05)


Saldo sebelum koreksi Rp 3.112.954.520,00
Koreksi kurang (Rp 827.596.488,00)
Saldo setelah koreksi Rp 2.285.358.032,00

7) Akun Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan ABT/APT (1.01.0105.2.4.06)


Saldo sebelum koreksi Rp 41.026.796,00
Koreksi kurang (Rp 3.046.227,00)
Saldo setelah koreksi Rp 37.980.569,00

8) Akun Pajak Bumi dan Bangunan/PBB (1.2.1.01.01)


Saldo sebelum koreksi Rp 13.805.357.748,00
Koreksi Tambah Rp 1.601.569.759,00
Saldo setelah koreksi Rp 15.406.927.507,00

9) Akun PBB dari Pusat (1.2.1.01.02)


Saldo sebelum koreksi Rp 1.601.569.759,00
Koreksi kurang (Rp 1.601.569.759,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00

10) Akun BPHTB (1.2.1.01.03)


Saldo sebelum koreksi Rp 1.117.793.663,00
Koreksi Tambah Rp 1.298.423.132,00
Saldo setelah koreksi Rp 2.416.216.795,00

11) Akun BPHTB dari pusat (1.2.1.01.04)


Saldo sebelum koreksi Rp 1.298.423.132,00
Koreksi kurang (Rp 1.298.423.132,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00

12) Akun Belanja Dibayar Dimuka


Saldo sebelum koreksi Rp 1.259.236.106,00
Koreksi Tambah Rp 868.653,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.260.104.759,00

13) Akun Belanja Pegawai (BAU)-Belanja Aparatur


Saldo sebelum koreksi Rp 51.551.334.839,00
Koreksi Tambah Rp 145.000.000,00
Koreksi Tambah Rp 90.783.753,00
Koreksi tambah Rp 63.911.284,00
Koreksi Kurang (Rp 29.747.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 225.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 637.400,00)
Saldo setelah koreksi Rp 51.820.420.476,00

14) Akun Belanja Barang dan Jasa (BAU)-Belanja Aparatur


Saldo sebelum koreksi Rp 10.092.245.721,00
Koreksi Tambah Rp 149.666.530,00
Koreksi Kurang (Rp 595.575,00)
Koreksi Kurang (Rp 4.357.848,00)
Koreksi Kurang (Rp 411.062,00)
Koreksi Kurang (Rp 534.360,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.975.944,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.251.476,00)
Koreksi Kurang (Rp 22.340,00)
Koreksi Kurang (Rp 91.044.580,00)
Koreksi Kurang (Rp 708.771,00)
Koreksi Kurang (Rp 19.300,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.135.704,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.846.944,00)
Koreksi Kurang (Rp 982.980,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.135.704,00)
Koreksi Tambah Rp 6.604.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 10.143.629.367,00

15) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan/Dinas Kesehatan


Saldo sebelum koreksi Rp 1.086.057.500,00
Koreksi Kurang (Rp 1.086.057.500,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00

16) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan/RSUD Dr. Adjidarmo


Saldo sebelum koreksi Rp 5.401.939.133,00
Koreksi kurang (Rp 5.401.939.133,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00
17) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan
Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi kurang Rp 6.487.996.633,00
Saldo setelah koreksi Rp 6.487.996.633,00

18) Akun Belanja Perjalanan Dinas (BAU) – Belanja Aparatur


Saldo sebelum koreksi Rp 1.786.445.540,00
Koreksi Kurang (Rp 560.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 6.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 40.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 70.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 1.785.769.540,00

19) Akun Belanja Pemeliharaan (BAU) – Belanja Aparatur


Saldo sebelum koreksi Rp 3.604.559.366,00
Koreksi Kurang (Rp 857.080,00)
Koreksi Kurang (Rp 106.160,00)
Koreksi Kurang (Rp 65.155.943,00)
Saldo setelah koreksi Rp 3.538.440.183,00

20) Akun Belanja Pegawai (BOP) – Belanja Aparatur


Saldo sebelum koreksi Rp 5.878.183.750,00
Koreksi Kurang (Rp 675.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 630.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 10.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 5.876.868.750,00

21) Akun Belanja Barang dan Jasa (BOP) – Belanja Aparatur


Saldo sebelum koreksi Rp 6.448.026.800,00
Koreksi Kurang (Rp 25.000.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 100,00)
Saldo setelah koreksi Rp 6.423.026.700,00
22) Akun Belanja Pemeliharaan (BOP) – Belanja Publik
Saldo sebelum koreksi Rp 41.440.826.849,00
Koreksi Kurang (Rp 4.500.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 41.436.326.849,00

23) Akun Belanja Barang dan Jasa (BOP) – Belanja Publik


Saldo sebelum koreksi Rp 9.411.628.907,00
Koreksi Kurang (Rp 12.237.500,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.725.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 2.875.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 9.394.791.407,00

24) Akun Belanja Pegawai (BOP) – Belanja Publik


Saldo sebelum koreksi Rp 2.122.391.250,00
Koreksi Kurang (Rp 1.215.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 2.121.176.250,00

25) Akun Belanja Pegawai (BAU)-Belanja Aparatur


Saldo sebelum koreksi Rp 51.820.420.476
Koreksi Kurang (Rp 6.604.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 51.813.816.476,00
b. Akun-akun dalam Neraca Per 31 Desember 2004, yaitu:
1) Akun Ekuitas Dana Lancar
Saldo sebelum koreksi Rp 24.682.550.478,40
Koreksi kurang (Rp 24.682.550.478,40)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00

2) Akun Ekuitas Dana yang Diinvestasikan


Saldo sebelum koreksi Rp 529.936.472.423,60
Koreksi kurang (Rp 529.936.472.423,60)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00

3) Akun Ekuitas Dana Umum


Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 554.619.022.902,00
Koreksi tambah Rp 181.838.510,00
Koreksi tambah Rp 25.115.762,00
Koreksi Kurang (Rp 133.422.563,00)
Koreksi Tambah Rp 117.451.750,00
Koreksi kurang (Rp 1.369.567,00)
Koreksi Tambah Rp 15.000.000,00
Koreksi Tambah Rp 5.900.000,00
Koreksi Kurang (Rp 655.595.460,00)
Saldo setelah koreksi Rp 554.173.941.334,00

4) Akun Belanja Dibayar Dimuka


Saldo sebelum koreksi Rp 1.260.104.759,00
Koreksi Kurang (Rp 385.450.283,00)
Koreksi Kurang (Rp 500.000.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 374.654.476,00)
Saldo setelah koreksi Rp 0,00

5) Akun Sisa Kas pada Pemegang Kas


Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi Tambah Rp 500.000.000,00
Koreksi Tambah Rp 374.654.476,00
Koreksi Tambah Rp 595.575,00
Koreksi Tambah Rp 4.917.848,00
Koreksi Tambah Rp 411.062,00
Koreksi Tambah Rp 534.360,00
Koreksi Tambah Rp 1.975.944,00
Koreksi Tambah Rp 1.251.476,00
Koreksi Tambah Rp 885.420,00
Koreksi Tambah Rp 106.160,00
Koreksi Tambah Rp 185.987.523,00
Koreksi Tambah Rp 708.771,00
Koreksi Tambah Rp 19.300,00
Koreksi Tambah Rp 225.000,00
Koreksi Tambah Rp 637.400,00
Koreksi Tambah Rp 70.000,00
Koreksi Tambah Rp 1.135.704,00
Koreksi Tambah Rp 1.846.944,00
Koreksi Tambah Rp 982.980,00
Koreksi Tambah Rp 675.000,00
Koreksi Tambah Rp 25.000.000,00
Koreksi Tambah Rp 4.500.000,00
Koreksi Tambah Rp 12.237.500,00
Koreksi Tambah Rp 1.215.000,00
Koreksi Tambah Rp 1.725.000,00
Koreksi Tambah Rp 2.875.000,00
Koreksi Tambah Rp 630.000,00
Koreksi Tambah Rp 10.100,00
Saldo setelah koreksi Rp 1.125.813.543,00

6) Akun Piutang Pajak Penerangan Jalan


Saldo sebelum koreksi Rp 0,00
Koreksi tambah Rp 181.838.510,00
Koreksi tambah Rp 25.115.762,00
Saldo setelah koreksi Rp 206.954.272,00

7) Akun Aktiva tetap – Instalasi dan Jaringan


Saldo sebelum koreksi Rp 7.883.236.192,00
Koreksi Tambah Rp 117.451.750,00
Saldo setelah koreksi Rp 8.000.687.942,00

8) Akun Aktiva tetap – Gedung dan Bangunan


Saldo sebelum koreksi Rp 167.869.603.917,88
Koreksi kurang (Rp 1.369.567,00)
Saldo setelah koreksi Rp 167.868.234.350,88

9) Akun Aktiva tetap – Peralatan dan Mesin


Saldo sebelum koreksi Rp 17.032.294.665,00
Koreksi Tambah Rp 15.000.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 17.047.294.665,00

10) Akun Aktiva tetap – Meubelair/perlengkapan


Saldo sebelum koreksi Rp 94.104.882.156,51
Koreksi Tambah Rp 5.900.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 94.110.782.156,51

11) Akun Penyertaan Modal


Saldo sebelum koreksi Rp 12.511.797.080,15
Koreksi Kurang (Rp 655.595.460,00)
Saldo setelah koreksi Rp 11.856.201.620,15
c. Akun-akun dalam Laporan Aliran Kas TA 2004 yaitu :

3) Akun Aliran Kas Masuk Aktivitas Operasi Pendapatan Asli Daerah


Saldo sebelum koreksi Rp 17.823.504.277,29
Koreksi kurang (Rp 219.504.176,00)
Koreksi tambah Rp 63.911.284,00
Koreksi tambah Rp 219.504.176,00
Koreksi tambah Rp 86.475.370,00
Koreksi tambah Rp 184.870.110,00
Koreksi tambah Rp 827.596.488,00
Koreksi tambah Rp 3.046.227,00
Koreksi Kurang (Rp 1.086.057.500,00)
Koreksi Kurang (Rp 5.401.939.133,00)
Koreksi Tambah Rp 6.487.996.633,00
Koreksi tambah Rp 868.653,00
Saldo setelah koreksi Rp 18.990.272.409,29

4) Akun Aliran Kas Masuk Aktivitas Operasi Dana Perimbangan


Saldo sebelum koreksi Rp 302.099.515.672,00
Koreksi kurang (Rp 86.475.370,00)
Koreksi kurang (Rp 184.870.110,00)
Koreksi kurang (Rp 827.596.488,00)
Koreksi kurang (Rp 3.046.227,00)
Koreksi tambah Rp 1.601.569.759,00
Koreksi kurang (Rp 1.601.569.759,00)
Koreksi tambah Rp 2.416.216.795,00
Koreksi kurang (Rp 2.416.216.795,00)
Saldo setelah koreksi Rp 300.997.527.477,00

5) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Pegawai (BAU)


Saldo sebelum koreksi Rp 195.560.842.205,00
Koreksi Tambah Rp 235.783.753,00
Koreksi tambah Rp 63.911.284,00
Koreksi Kurang (Rp 29.747.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 225.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 637.400,00)
Koreksi Kurang (Rp 6.604.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 195.823.323.842,00

6) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Barang dan Jasa (BAU)
Saldo sebelum koreksi Rp 13.910.390.811,00
Koreksi Tambah Rp 149.666.530,00
Koreksi Kurang (Rp 595.575,00)
Koreksi Kurang (Rp 4.357.848,00)
Koreksi Kurang (Rp 411.062,00)
Koreksi Kurang (Rp 534.360,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.975.944,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.251.476,00)
Koreksi Kurang (Rp 22.340,00)
Koreksi Kurang (Rp 91.044.580,00)
Koreksi Kurang (Rp 708.771,00)
Koreksi Kurang ( Rp 19.300,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.135.704,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.846.944,00)
Koreksi Kurang (Rp 982.980,00)
Koreksi Tambah Rp 6.604.000,00
Saldo setelah koreksi Rp 13.961.774.457,00

7) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Aktivitas Operasi Belanja


Perjalanan Dinas (BAU)
Saldo sebelum koreksi Rp 2.403.492.740,00
Koreksi Kurang (Rp 560.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 6.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 40.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 70.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 2.402.816.740,00

8) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Pemeliharaan (BAU)


Saldo sebelum koreksi Rp 3.992.684.514,00
Koreksi Kurang (Rp 857.080,00)
Koreksi Kurang (Rp 106.160,00)
Koreksi Kurang (Rp 65.155.943,00)
Saldo setelah koreksi Rp 3.926.565.331,00

9) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Pegawai (BOP)


Saldo sebelum koreksi Rp 8.000.575.000,00
Koreksi Kurang (Rp 675.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.215.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 630.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 10.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 7.998.045.000,00

10) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Barang dan Jasa (BOP)
Saldo sebelum koreksi Rp 15.859.655.707,00
Koreksi Kurang (Rp 25.000.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 12.237.500,00)
Koreksi Kurang (Rp 1.725.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 2.875.000,00)
Koreksi Kurang (Rp 100,00)
Saldo setelah koreksi Rp 15.817.818.107,00

11) Akun Aktivitas Operasi Aliran Kas Keluar Belanja Pemeliharaan (BOP)
Saldo sebelum koreksi Rp 44.120.960.049,00
Koreksi Kurang (Rp 4.500.000,00)
Saldo setelah koreksi Rp 44.116.460.049,00

Atas koreksi-koreksi tersebut di atas Pemerintah Kabupaten Lebak bersedia untuk


melakukan koreksi pada Laporan Realisasi APBD TA 2004 yang akan disampaikan
kepada DPRD Kabupaten Lebak untuk ditetapkan dalam Perda Penetapan Perhitungan
APBD.
Ringkasan Laporan Realisasi APBD Kabupaten Lebak TA 2004 setelah koreksi
BPK-RI dimuat dalam daftar sebagai berikut :
RINGKASAN LAPORAN REALISASI APBD KABUPATEN LEBAK TA 2004
SETELAH KOREKSI BPK-RI

ANGGARAN SELISIH LEBIH


KO URAIAN SETELAH REALISASI (KURANG)
DE
REKENING PERUBAHAN

1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN
1 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 17.188.251.071,00 18.990.272.409,29
1.802.021.338,29
1 1 1 PAJAK DAERAH 2.636.300.000,00 2.883.921.947,00
247.621.947,00
1 1 2 RETRIBUSI DAERAH 8.718.199.200,00 9.213.898.905,00
495.699.705,00
1 1 3 HASIL PERUSAHAAN MILIK 342.405.265,00 342.405.265,00 -
DAERAH & HASIL
PENG. KEKAYAAN DAERAH YG DIPISAHKAN.
1 1 4 LAIN-LAIN PAD YANG SAH 5.491.346.606,00 6.550.046.292,29
1.058.699.686,29
1 2 DANA PERIMBANGAN 295.085.595.428,00 300.997.527.477,00
5.911.932.049,00
1 2 1 BAGI HASIL PAJAK / BUKAN 13.234.118.900,00 19.206.182.895,00
PAJAK 5.972.063.995,00
1 2 2 DANA ALOKASI UMUM 264.401.000.000,00 264.401.000.000,00 -
1 2 3 DANA ALOKASI KHUSUS 10.910.000.000,00 10.910.000.000,00 -
1 2 4 BANTUAN KEUANGAN DARI 6.540.476.528,00 6.480.344.582,00
PROPINSI (60.131.946,00)
1 3 LAIN - LAIN PENDAPATAN 16.945.019.000,00 17.217.019.000,00
YANG SAH 272.000.000,00
JUMLAH PENDAPATAN 329.218.865.499,00 337.204.818.886,29 7.985.953.387,29
2 BELANJA
2 1 APARATUR DAERAH 95.838.138.676,00 91.220.746.216,00 (4.617.392.460,00)
2 1 1 BELANJA ADMINISTRASI 70.007.261.976,00 67.281.655.566,00
UMUM (2.725.606.410,00)
2 1 1 1 BELANJA PEGAWAI / 54.057.502.057,00 51.813.816.476,00 (2.243.685.581,00)
PERSONALIA
2 1 1 2 BELANJA BARANG DAN JASA 10.466.058.281,00 10.143.629.367,00 (322.428.914,00)
2 1 1 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.799.623.000,00 1.785.769.540,00 (13.853.460,00)
2 1 1 4 BELANJA PEMELIHARAAN 3.684.078.638,00 3.538.440.183,00 (145.638.455,00)
2 1 2 BELANJA OPERASI DAN 18.088.487.200,00 16.557.227.650,00
PEMELIHARAAN (1.531.259.550,00)
2 1 2 1 BELANJA PEGAWAI / 6.274.438.750,00 5.876.868.750,00 (397.570.000,00)
PERSONALIA
2 1 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 7.024.763.450,00 6.423.026.700,00 (601.736.750,00)
2 1 2 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.755.289.000,00 1.577.199.000,00 (178.090.000,00)
2 1 2 4 BELANJA PEMELIHARAAN 3.033.996.000,00 2.680.133.200,00 (353.862.800,00)
2 1 3 BELANJA MODAL 7.742.389.500,00 7.381.863.000,00
(360.526.500,00)
2 2 PELAYANAN PUBLIK 232.644.785.027,00 224.209.795.348,88
(8.434.989.678,12)
2 2 1 BELANJA ADMINISTRASI UMUM 150.711.657.680,00 148.832.824.804,00
(1.878.832.876,00)
2 2 1 1 BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA 145.844.312.611,00 144.009.507.366,00 (1.834.805.245,00)
2 2 1 2 BELANJA BARANG DAN JASA 3.823.364.321,00 3.818.145.090,00 (5.219.231,00)
2 2 1 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 655.850.000,00 617.047.200,00 (38.802.800,00)
2 2 1 4 BELANJA PEMELIHARAAN 388.130.748,00 388.125.148,00 (5.600,00)
2 2 2 BELANJA OPERASI DAN 58.062.651.965,00 54.163.226.506,00
PEMELIHARAAN (3.899.425.459,00)
2 2 2 1 BELANJA PEGAWAI / PERSONALIA 2.166.397.500,00 2.121.176.250,00 (45.221.250,00)
2 2 2 2 BELANJA BARANG DAN JASA 9.568.256.070,00 9.394.791.407,00 (173.464.663,00)
2 2 2 3 BELANJA PERJALANAN DINAS 1.314.437.000,00 1.210.932.000,00 (103.505.000,00)
2 2 2 4 BELANJA PEMELIHARAAN 45.013.561.395,00 41.436.326.849,00 (3.577.234.546,00)
2 2 3 BELANJA MODAL 23.870.475.382,00 21.213.744.038,88
(2.656.731.343,12)
2 3 BEL. BAGI HASIL DAN BANT. 19.814.000.000,00 19.305.380.480,00
KEUANGAN (508.619.520,00)
2 4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 1.483.444.505,00 0,00
(1.483.444.505,00)
JUMLAH BELANJA 349.780.368.208,00 334.735.922.044,88
(15.044.446.163,12)
SURPLUS / ( DEFISIT ) (20.561.502.709,00) 2.468.896.841,41
23.030.399.550,41
PEMBIAYAAN
1 PENERIMAAN DAERAH
1 1 SILPA ANGGARAN TAHUN YANG 22.121.502.709,00 22.620.634.055,60 499.131.346,60
LALU
1 2 TRANSFER DARI DANA 0,00 0,00 0,00
CADANGAN
1 4 PENERIMAAN PINJAMAN & 0,00 0,00 0,00
OBLIGASI
1 5 HASIL PENJ. ASET DAERAH YG 0,00 0,00 0,00
DIPISAHKAN
JUMLAH PENERIMAAN 22.121.502.709,00 22.620.634.055,60 499.131.346,60
DAERAH
2 PENGELUARAN DAERAH
2 1 TRANSFER KE DANA CADANGAN 0,00 0,00 0,00
2 2 PENYERTAAN MODAL 1.500.000.000,00 1.095.000.000,00 (405.000.000,00)
2 4 PEMBY. UTANG POKOK YG 60.000.000,00 53.754.936,01 (6.245.063,99)
JATUH TEMPO
2 5 SILPA ANGGARAN TAHUN 0,00 23.940.775.961,00 23.940.775.961,00
BERJALAN
JUMLAH PENGELUARAN 1.560.000.000,00 25.089.530.897,01 23.529.530.897,01
DAERAH
JUMLAH PEMBIAYAAN 20.561.502.709,00 (2.468.896.841,41) (23.030.399.550,41)

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
NERACA
PER 31 DESEMBER
2004
SETELAH KOREKSI
BPK-RI

URAIAN 31 DESEMBER 31 DESEMBER URAIAN 31 DESEMBER 31 DESEMBER


2004 2003 2004 2003
Rp. Rp. Rp. Rp.

AKTIVA UTANG
AKTIVA LANCAR UTANG JANGKA PENDEK
Kas di Kas Daerah Bagian Lancar Utang Jangka
22.814.962.418,00 22.121.502.708,60 Panjang 49.759.973,80 53.754.935,94
Sisa Kas pada Pemegang Kas Utang Perhitungan Pihak
1.125.813.543,00 - Ketiga - -
Piutang Pajak Jumlah Utang Jangka Pendek
244.717.178,00 30.944.406,00 49.759.973,80 53.754.935,94
Piutang Lain - lain
92.332.437,20 184.302.437,20
Persediaan UTANG JANGKA PANJANG
528.016.585,00 93.266.665,00
Belanja Dibayar Di Muka - Utang Dalam Negri
499.131.347,00 143.181.429,94 192.941.403,74
Jumlah Aktiva Lancar Utang Luar Negri
24.805.842.161,20 22.929.147.563,80 - -
Jumlah Utang Jangka Panjang
143.181.429,94 192.941.403,74

INVESTASI JANGKA Jumlah Utang


PANJANG 192.941.403,74 246.696.339,68
Investasi dalam Saham
- -
Investasi dalam Obligasi EKUITAS DANA
- -
Investasi dalam Penyertaan Ekuitas Dana Umum
Modal 11.856.201.620,15 11.416.797.080,15 554.173.941.334,00 527.316.702.788,78
Jumlah Investasi Jangka Ekuitas Dana Dicadangkan
Panjang 11.856.201.620,15 11.416.797.080,15 - -
Ekuitas Dana Donasi
- -
AKTIVA TETAP Jumlah Ekuitas Dana
554.173.941.334,00 527.316.702.788,78
Tanah
24.439.392.143,00 23.217.584.393,00
Jalan dan Jembatan
145.361.927.627,00 139.454.793.897,00
Bangunan Air/Irigasi
12.711.842.594,00 12.711.842.594,00
Instalasi dan Jaringan
8.000.687.942,00 5.488.365.292,00
Gedung dan Bangunan
167.868.234.350,88 162.059.925.294,00
Peralatan dan Mesin
17.047.294.665,00 12.966.166.365,00
Kendaraan
42.426.923.478,00 39.703.773.478,00
Meubelair dan Perlengkapan
94.110.782.156,51 92.066.811.171,51
Buku Perpustakaan
4.215.497.000,00 4.175.935.000,00
Aset Tetap Lainnya
1.522.257.000,00 1.372.257.000,00
Jumlah Aktiva Tetap
517.704.838.956,39 493.217.454.484,51

DANA CADANGAN
Dana Cadangan
- -
Jumlah Dana Cadangan
- -

AKTIVA LAIN LAIN


Piutang Angsuran
- -
Build, Operate and Transfer
(BOT) - -
Bangunan dalam Pengerjaan
- -
Jumlah Aktiva Lain Lain
- -

TOTAL AKTIVA TOTAL UTANG DAN


554.366.882.737,74 527.563.399.128,46 EKUITAS DANA 554.366.882.737,74 527.563.399.128,46
Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
PENJELASAN POS-POS
NERACA
Tahun 2004 Tahun 2003
Pos-pos Aktiva
1. Kas R 22.814.962.418,00 Rp 22.121.502.708,60
p

Jumlah tersebut merupakan saldo kas per tanggal 31 Desember 2004 dan 2003. Saldo kas tersebut
terdapat pada Bank Jabar:
- Rek.19.00.03.003263.5 (PAD) R 18.595.108.184,00 Rp 21.151.908.480,97
p
- Rek.19.00.03.003264.7 (DAU) R 4.827.381.091,00 Rp 41.476.341,44
p
- Rek.19.00.03.003308.7 (DAK) R 1.000.952.266,00 Rp 661.167.250,00
p
- Rekonsiliasi: R Rp
p
- Tambah Penerimaan R 1.122.816.062,00 Rp 1.874.169.477,19
p
- Kurang Pengeluaran R (2.731.295.185,00) Rp (1.607.218.841,00)
p
Jumlah R 22.814.962.418,00 Rp 22.121.502.708,60
p
Rekonsiliasi tersebut disebabkan dasar pembukuan pengeluaran antara Kas Daerah dan Bank
berbeda yaitu Kas Daerah berdasarkan penerbitan SPMU sedangkan Bank berdasarkan Cek yang
telah dicairkan. Selain itu ada kebijakan Bupati untuk peneriman pendapatan daerah yang diterima
tanggal 31 Desember 2004 dapat disetorkan ke Bank paling lambat lima hari setelah diterima.

2. Sisa Kas pada Pemegang R 1.125.813.543,00 Rp -


Kas p
Jumlah tersebut merupakan Sisa Kas pada Pemegang Kas yang pada tanggal 31 Desember 2004
belum disetor ke Kas Daerah, dengan rincian sebagai berikut:
- RSUD Dr. Adjidarmo R 500.000.000,00 Rp
p
- Kas Penampungan di BRI R 374.654.476,00 Rp
p
- Dinas-dinas lain R 251.159.067,00 Rp
p
Jumlah R 1.125.813.543,00 Rp -
p

3. Piutang Pajak R 244.717.178,00 Rp 30.944.406,00


p

Jumlah tersebut merupakan piutang pajak berdasarkan administrasi di BPKAD Kabupaten Lebak yang sudah
ada ketetapannya (SKP/SKPT), namun belum dibayar oleh Wajib Pajak pada tanggal 31 Desember 2004 dan
2003, dengan rincian sebagai berikut:
- Pajak Hotel R 13.059.700,00 Rp 12.249.700,00
p
- Pajak Restoran R 9.437.750,00 Rp 7.907.500,00
p
- Pajak Hiburan R 5.054.500,00 Rp 3.804.500,00
p
- Pajak Reklame R 10.210.956,00 Rp 6.982.706,00
p
- Pajak PPJ R 206.954.272,00 Rp
p
Jumlah R 244.717.178,00 Rp 30.944.406,00
p

4. Piutang Lain-lain R 92.332.437,20 Rp 184.302.437,20


p

Jumlah tersebut merupakan piutang Lain-lain hasil penjualan Aktiva Rp92.332.437,20 yang sampai dengan
31 Desember 2004 belum diterima Kas Daerah.
5. Persediaan R 528.016.585,00 Rp 93.266.665,00
p

Persediaan tersebut merupakan barang habis pakai yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah daerah (RSUD dan Puskesmas) dan barang-barang yang tidak
dimaksudkan untuk dijual/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat. Nilai persediaan obat-obatan
sebesar Rp528.016.585,00 merupakan persediaan yang masih tersisa per 31 Desember 2004.

6. Penyertaan Modal R 11.856.201.620,15 Rp 11.416.797.080,15


p

Jumlah tersebut merupakan saldo Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Lebak per 31 Desember 2004
dan 2003 yang terdiri atas Penyertaan Modal Pemda pada:
- BPR/LPK Lebak R 829.970.000,00 Rp 1.079.970.000,00
p
- Bank Jabar R 2.674.788.620,15 Rp 2.174.788.620,15
p
- PDAM Lebak R 8.351.443.000,00 Rp 8.162.038.460,00
p
Jumlah R 11.856.201.620,15 Rp 11.416.797.080,15
p

7. Aktiva Tetap R 517.704.838.956,39 Rp 493.217.454.484,51


p

Jumlah tersebut merupakan aktiva tetap per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut
sebagai berikut:
- Tanah R 24.439.392.143,00 Rp 23.217.584.393,00
p
- Jalan dan Jembatan R 145.361.927.627,00 Rp 139.454.793.897,00
p
- Bangunan Air/Irigasi R 12.711.842.594,00 Rp 12.711.842.594,00
p
- Instalasi dan Jaringan R 8.000.687.942,00 Rp 5.488.365.292,00
p
- Gedung dan Bangunan R 167.868.234.350,88 Rp 162.059.925.294,00
p
- Peralatan dan Mesin R 17.047.294.665,00 Rp 12.966.166.365,00
p
- Kendaraan R 42.426.923.478,00 Rp 39.703.773.478,00
p
- Meubelair dan R 94.110.782.156,51 Rp 92.066.811.171,51
Perlengkapan p
- Buku Perpustakaan R 4.215.497.000,00 Rp 4.175.935.000,00
p
- Aset Tetap Lainnya R 1.522.257.000,00 Rp 1.372.257.000,00
p
Jumlah R 517.704.838.956,39 Rp 493.217.454.484,51
p

Pos-pos Pasiva
8. Bagian Lancar Utang Jk Panjang R 49.759.973,80 Rp 53.754.935,94
p

Jumlah tersebut merupakan Bagian Lancar Utang Jk Panjang per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan
rincian sebagai berikut:
- Bagian Lancar Utang R 33.036.124,18 Rp 33.036.124,18
Pokok p
- Utang Bunga, Denda, Jasa Bank R 16.723.849,62 Rp 20.718.811,76
p
Jumlah R 49.759.973,80 Rp 53.754.935,94
p

9. Utang Jk Panjang Dalam Negeri R 143.181.429,94 Rp 192.941.403,74


p

Jumlah tersebut merupakan Utang Jk Panjang Dalam Negeri per 31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai
berikut:
- Pokok R 115.626.434,63 Rp 148.662.558,81
p
- Bunga R 26.968.718,80 Rp 43.336.741,83
p
- Jasa Bank R 586.276,51 Rp 942.103,10
p
Jumlah R 143.181.429,94 Rp 192.941.403,74
p

1 Ekuitas Dana Umum R 554.173.941.334,00 Rp 527.316.702.788,78


0. p

Jumlah tersebut merupakan jumlah kekayaan bersih tidak termasuk aktiva yang berasal dari donasi dan dana cadangan per
31 Desember 2004 dan 2003, dengan rincian sebagai berikut:
- SILPA Tahun Berkenaan R 23.940.775.961,00 Rp 22.620.634.055,60
p
- Diinvestasikan Aktiva Tetap R 517.704.838.956,39 Rp 493.217.454.484,51
p
- Diinvestasikan Investasi Jk Panjang R 11.856.201.620,15 Rp 11.416.797.080,15
p
- Cadangan Piutang R 337.049.615,20 Rp 215.246.843,20
p
- Cadangan Persediaan R 528.016.585,00 Rp 93.266.665,00
p
- Dana yang harus disediakan
untuk pembayaran utang R (192.941.403,74) Rp (246.696.339,68)
p
Jumlah R 554.173.941.334,00 Rp 527.316.702.788,78
p
PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
LAPORAN ALIRAN KAS
TAHUN ANGGARAN 2004
SETELAH KOREKSI BPK-RI

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


I ALIRAN KAS MASUK
Pendapatan Asli Daerah Rp. 18.990.272.409,29
Pendapatan dari Dana Perimbangan Rp. 300.997.527.477,00
Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp. 17.217.019.000,00
Jumlah Rp. 337.204.818.886,29

II ALIRAN KAS KELUAR


Belanja Administrasi Umum
Belanja Pegawai./Personalia Rp. 195.823.323.842,00
Belanja Barang dan Jasa Rp. 13.961.774.457,00
Belanja Perjalanan Dinas Rp. 2.402.816.740,00
Belanja Pemeliharaan Rp. 3.926.565.331,00
Jumlah Belanja Administrasi Umum Rp. 216.114.480.370,00

Belanja Operasional Dan Pemeliharaan


Belanja Pegawai./Personalia Rp. 7.998.045.000,00
Belanja Barang dan Jasa Rp. 15.817.818.107,00
Belanja Perjalanan Dinas Rp. 2.788.131.000,00
Belanja Pemeliharaan Rp. 44.116.460.049,00
Jml Bel. Oprsional Dan Pemeliharaan Rp. 70.720.454.156,00

Belanja bagi hasil dan bantuan keuangan Rp. 19.305.380.480,00


Belanja tidak tersangka Rp. -

Jumlah Rp. 306.140.315.006,00


Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi Rp. 31.064.503.880,29

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Aliran Kas Masuk
Penjualan Investasi Jangka Panjang Rp. -
Penjualan Aktiva Tetap Rp. -
Jumlah Rp. -

Aliran Kas Keluar

Belanja Modal/Pembangunan Rp. 28.595.607.038,88


Pembelian Investasi Jangka Panjang Rp. -

Jumlah Rp. 28.595.607.038,88

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp. (28.595.607.038,88)


ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Aliran kas Masuk
Penermaan pinjaman dan obligasi Rp. -
Transfer dari dana cadangan Rp. -
Penjualan asset daerah yang dipisahkan Rp. -
Penerimaan piutang Pajak tahun lalu Rp. -
Jumlah Rp. -

Aliran Kas Keluar

Pembayaran Pokok Pinjaman dari Obligasi Rp. 53.754.936,01


Transfer ke dana cadangan Rp. -

Penyertaan Modal Rp. 1.095.000.000,00


Pembayaran Hutang Pajak tahun lalu Rp. -

Jumlah Rp. 1.148.754.936,01


Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Rp. (1.148.754.936,01)

Kenaikan Kas Bersih Selama Periode berjalan Rp. 1.320.141.905,40

Saldo Awal Kas Rp. 22.620.634.055,00

Saldo Akhir Kas Rp. 23.940.775.960,40

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan
D. Catatan Pemeriksaan
Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah (sebelum disampaikan ke DPRD)
TA 2004 yang disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak, dapat diungkapkan sebanyak 16
catatan pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD
Kabupaten Lebak untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangannya
Catatan pemeriksaan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Realisasi Penerimaan Pajak Penerangan Jalan Umum


Tidak Dicatat Secara Bruto Sebesar Rp63.911.284,00
dan Belum Disetor Ke Kas Daerah Sebesar
Rp25.115.762,00
Penerimaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) TA 2004 dianggarkan dalam APBD
Kabupaten Lebak sebesar Rp1.500.000.000,00 realisasinya sebesar Rp1.728.259.272,00
atau 115,22% dari anggaran. Realisasi tersebut terdiri dari penerimaan PPJ bulan
Desember 2003 sebesar Rp219.504.176,00 dan PPJ bulan Januari s.d Nopember 2004
sebesar Rp1.508.755.096,00.
Berdasarkan Laporan Bulanan PPJ dari PLN dan hasil konfirmasi ke PLN
Distribusi Jabar dan Banten APJ Banten UP Rangkasbitung, diketahui bahwa penerimaan
PPJ bulan Januari s.d November 2004 sebesar Rp1.597.782.142,00, maka penerimaan
PPJ bulan Januari s.d November 2004 terjadi perbedaan sebesar Rp89.027.046,00
(Rp1.597.782.142,00 - Rp1.508.755.096,00), terdiri dari:
a. Penerimaan dan pengeluaran Biaya Upah Pungut PPJ untuk PLN Cabang Banten dan
Tingkat Pusat yang belum dicatat dari bulan Januari s.d November 2004 sebesar
Rp63.911.284,00;
b. Penerimaan dan pengeluaran Biaya Upah Pungut PPJ untuk Pemerintah Kabupaten
Lebak yang belum disetor dari bulan Januari s.d November 2004 sebesar
Rp4.372.871,00.
c. Penerimaan PPJ yang belum disetor dari bulan Januari s.d November 2004 sebesar
Rp20.742.891,00.
Permasalahan yang sama telah dimuat dalam Hasil Pemeriksaan BPK-RI
Perwakilan III di Jakarta atas Laporan Keuangan Kabupaten Lebak TA 2003, akan tetapi
ternyata belum ditindaklanjuti dan tetap berulang dalam TA 2004.

75
Pwk III BPK-RI
Masalah tersebut tidak sesuai dengan:
a. Keputusan Bupati Lebak Nomor 2 Tahun 2003 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan
Keuangan Daerah Pasal 5 yang menyatakan bahwa semua anggaran pendapatan, anggaran
belanja dan pembiayaan dianggarkan secara bruto dalam APBD.
b. Naskah Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Lebak dan PT PLN (Persero) Unit Bisnis
Distribusi Jawa Barat dan Banten Cabang Banten Nomor: 180/HUK-115/2003 dan Nomor:
001/061/APJ-BTU/2003 tentang Pemungutan dan Penyetoran Pajak Penerangan Jalan dan
Pembayaran Rekening Listrik Pemerintah Daerah :
1). Pasal 5 angka 4 yang menyatakan bahwa, PLN wajib menyetor hasil pemungutan PPJ ke
kas daerah paling lambat tanggal 20 setiap bulan setelah bulan pemungutan dengan
memperhatikan ketentuan ayat 1 Pasal 4 dan ayat 2 Pasal ini.
2). Pasal 7 angka 2 huruf a yang menyatakan bahwa, 2,7% sebagai pendapatan PLN diluar
operasi PLN dan huruf b yang menyatakan bahwa, 0,3% untuk biaya pembinaan tim
pembina Pemungutan PPJ Pusat di Departemen Dalam Negeri.

Masalah ini mengakibatkan realisasi penerimaan PPJ dalam Konsep Laporan Realisasi
Anggaran (LRA) TA 2004 belum menggambarkan penerimaan dan pengeluaran Biaya Upah
Pungut PPJ sebesar Rp63.911.284,00, serta Pemerintah Kabupaten Lebak belum dapat
memanfaatkan PPJ yang belum diterima oleh Kas Daerah sebesar Rp25.115.762,00
(Rp4.372.871,00+ Rp20.742.891,00) yang terjadi karena Kepala BPKAD tidak menaati ketentuan
yang berlaku dan lemahnya pengawasan dan pengendalian atas hak PPJU.

Atas permasalahan tersebut, Kepala BPKAD menjelaskan bahwa kekurangan


penerimaan PPJU tersebut terjadi karena adanya kompensasi pembayaran antara hak dan
kewajiban Pemerintah Kabupaten Lebak namun demikian sisa PPJ tersebut akan disetor
ke Kas Daerah.

Saran BPK-RI :
Bupati Lebak agar memerintahkan kepada Kepala BPKAD untuk menagih kekurangan
penerimaan PPJ serta menyetorkannya ke Kas Daerah sebesar Rp25.115.762,00.
2. Pinjaman RSUD Dr. Adjidarmo Belum Dibayar Ke Kas
Daerah Sebesar Rp500.000.000,00
Pada Neraca Per 31 Desember 2004
diketahui bahwa Sisa Kas pada
Pemegang Kas sebesar
Rp1.125.813.543,00, antara lain termasuk

76
Pwk III BPK-RI
Sisa Kas pada RSUD Dr. Adjidarmo
sebesar Rp500.000.000,00.
Pemeriksan atas bukti-bukti pendukung
sisa kas tersebut menunjukkan bahwa
Sisa Kas pada RSUD Dr. Adjidarmo
sebesar Rp500.000.000,00 merupakan
pinjaman TA 2003.
Prosedur pinjaman tersebut diajukan
melalui Surat Permintaan Pembayaran
(SPP) Nomor 911/88.Keu/RSUD/I/2003
tanggal 2 Januari 2003, yang
ditandatangani oleh Wakil Direktur
RSUD Dr. Adjidarmo. Selanjutnya,
Kepala BPKAD membuat nota dinas
tanggal 6 Januari 2003 untuk
permohonan persetujuan Bupati Lebak
melalui Sekretaris Daerah atas pinjaman
dimaksud. Setelah mendapat persetujuan
dari Sekretaris Daerah, maka pinjaman
tersebut cair sesuai dengan SPMU Nomor
931/25/R.1 tanggal 6 Januari 2003.
Pinjaman dimaksud digunakan sebagai
uang muka belanja barang dan jasa
RSUD Dr. Adjidarmo.
Hasil konfirmasi dengan Direktur Umum
RSUD tanggal 6 April 2005 diketahui
bahwa RSUD Dr. Adjidarmo telah
menyetorkan uang sebagai pengembalian
pinjaman sebesar Rp500.000.000,00,
sesuai dengan Surat Tanda Setoran (STS)
tanggal 6 Januari 2003. Pemeriksaan
lebih lanjut atas Buku Kas Umum
Penerimaan dan Pengeluaran (B-IX)
diketahui bahwa STS tersebut
merupakan setoran sebagai pendapatan
Retribusi Pelayanan Kesehatan dari
RSUD Dr. Adjidarmo bukan sebagai
pengembalian pinjaman. Dengan
demikian pinjaman dimaksud sampai
dengan tanggal 31 Desember 2004 belum
dibayar ke Kas Daerah.

77
Pwk III BPK-RI
Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000
tentang Pengelolan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 10, Ayat (3) yang
menyatakan bahwa setiap pejabat dilarang melakukan tindakan yang berakibat
pengeluaran atas beban APBD apabila tidak tersedia atau tidak cukup tersedia anggaran
untuk membiayai pengeluaran tersebut.

Masalah ini mengakibatkan Pemerintah Kabupaten Lebak belum dapat memanfaatkan


uang pinjaman yang belum dibayar ke Kas Daerah sebesar Rp500.000.000,00 serta kehilangan
potensi pendapatan dari jasa giro dan atau bunga deposito yang terjadi karena adanya disposisi
dari Sekretaris Daerah yang memerintahkan Kepala BPKAD untuk melakukan pembayaran atas
permohonan pinjaman dimaksud walaupun telah menyalahi ketentuan dan RSUD Dr Adjidarmo
belum berupaya membayar lunas atas hutangnya.

Atas permasalahan tersebut, Direktur RSUD menjelaskan bahwa masih


terdapatnya hutang disebabkan karena uang pinjaman tersebut telah disetor kembali ke
Kas Daerah dalam bentuk pendapatan untuk memenuhi target pendapatan RSUD Dr.
Ajidarmo, sehingga timbulah UKP. Saat ini RSUD mengalami kesulitan untuk
penyelesaian UKP tersebut karena sejak tahun 2003 Pengelolaan Keuangan RSUD
mengacu pada Kep. Mendagri No. 29 Tahun 2002.

Saran BPK-RI :
Bupati Lebak menegur secara tertulis kepada Sekretaris Daerah agar tidak menyetujui
pengeluaran-pengeluaran yang menyalahi ketentuan dan memerintahkan kepada Kepala BPKAD
supaya menagih pinjaman itu kepada RSUD Dr. Adjidarmo dan menyetorkannya ke Kas Daerah
sebesar Rp500.000.000,00.

3. Realisasi Belanja Aparatur dan Publik Yang Belum


Disahkan Sebesar Rp3.243.871.052,00 Telah Tercantum
Secara Definitif Dalam Laporan Realisasi Anggaran
TA 2004
Jumlah anggaran Belanja Aparatur dan
Publik yang dimuat dalam APBD
Kabupaten Lebak TA 2004 masing-
masing sebesar Rp95.838.138.676,00 dan
Rp232.644.785.027,00, telah
direalisasikan masing-masing sebesar

78
Pwk III BPK-RI
Rp90.999.991.216,00 dan
Rp224.232.347.848,88.
Pemeriksaan atas SPJ belanja
TA 2004 pada Bidang Pembukuan dan
Verifikasi BPKAD sampai dengan
tanggal 1 April 2005 diketahui bahwa
realisasi Belanja Aparatur dan Publik
ternyata belum disahkan oleh Bidang
Pembukuan dan Verifikasi, tetapi telah
dicantumkan secara definitif dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Kabupaten Lebak TA 2004 sebesar
Rp3.243.871.052,00. Pengeluaran belanja
yang belum disahkan tersebut terdiri
dari:
a. Pengeluaran Belanja Tidak Langsung sebesar Rp2.985.755.652,00, yaitu sebagai berikut:
1) Dinas Pendidikan sebesar Rp2.169.688.202,00, terdiri dari Belanja Aparatur dari bulan
Agustus s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp1.652.485.702,00 dan Belanja Publik dari bulan
September s.d Desember 2004 sebesar Rp517.202.500,00;
2) Dinas Perikanan dan Kelautan sebesar Rp136.168.850,00 terdiri dari Belanja Aparatur dari
bulan September s.d bulan Desember 2004 sebesar Rp107.668.850,00 dan Belanja Publik
dari bulan Juni s.d Desember 2004 sebesar Rp28.500.000,00;
3) Dinas Pertanian dan Peternakan yaitu Belanja Aparatur dari bulan September s.d bulan
Desember 2004 sebesar Rp260.440.450,00;
4) Kantor PMD yaitu Belanja Aparatur dari bulan September s.d bulan Desember 2004
sebesar Rp33.893.150,00;
5) Kantor Pengelolaan Pasar yaitu Belanja Aparatur bulan Desember 2004 sebesar
Rp13.323.000,00;
6) Kantor Koperasi dan PKM yaitu Belanja Aparatur dari bulan Mei s.d bulan Desember 2004
sebesar Rp44.959.350,00;
7) Dinas Perhubungan yaitu Belanja Aparatur dari bulan Juli s.d bulan Desember 2004
sebesar Rp65.243.500,00;
8) Dinas Pertambangan dan Energi yaitu Belanja Aparatur dari bulan Juni s.d bulan
Desember 2004 sebesar Rp80.478.900,00;
9) Dinas KB dan Kependudukan yaitu Belanja Aparatur dari bulan Agustus s.d bulan
Desember 2004 sebesar Rp160.604.250,00;
10) Kantor Arsip Daerah yaitu Belanja Aparatur dari bulan April s.d bulan Desember 2004
sebesar Rp20.956.000,00.
b. Pengeluaran Belanja Langsung sebesar Rp258.115.400,00, yaitu sebagai berikut:

79
Pwk III BPK-RI
1) Kantor Arsip Daerah yaitu Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kearsipan sebesar Rp12.246.000,00 dan Kegiatan Pendataan dan Pembinaan
Kerasipan Daerah sebesar Rp61.224.000,00;
2) Dinas Pendidikan yaitu Kegiatan Rehab Total SD dan Mebelelair sebesar
Rp24.860.000,00;
3) Kantor Koperasi dan KPM yaitu Kegiatan Penataan dan Restrukturisasi
Kelembagaan Koperasi sebesar Rp12.846.750,00;
4) Kantor Pengelola Pasar yaitu Kegiatan Pembangunan Pasar Warung
Banten Cibeber sebesar Rp11.970.650,00;
5) Kantor PMD yaitu Kegiatan Perimbangan Keuangan bagi Pemerintah
Desa sebesar Rp39.000.000,00 dan Kegiatan Penunjang Kegiatan Perimbangan
Keuangan Daerah dan Komie Penanggulangan Kemiskinan sebesar
Rp16.818.000,00;
6) Kecamatan Bojongmanik, yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor
sebesar Rp1.450.000,00 dan Kegiatan Sosialisasi Kependudukan sebesar
Rp14.000.000,00;
7) Kecamatan Rangkasbitung yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor
sebesar Rp1.450.000,00;
8) Kecamatan Cibadak yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp12.500.000,00;
9) Kecamatan Cimarga yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp6.250.000,00;
10) Kecamatan Muncang yaitu Kegiatan Pengadaan Inventaris Kantor sebesar
Rp1.450.000,00 dan Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan Penyusunan Data
Rencana Pembangunan sebesar Rp1.050.000,00;
11) Kecamatan Cipanas yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp15.000.000,00;
12) Kecamatan Cileles yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp12.000.000,00;
13) Kecamatan Cijaku yaitu Kegiatan Sosialisasi Kependudukan dan
Penyusunan Data Rencana Pembangunan sebesar Rp14.000.000,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan

80
Pwk III BPK-RI
Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna anggaran wajib
mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri
dengan bukti-bukti yang sah.
b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1999 tentang Bentuk dan Susunan
Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Pasal 4 yang menyatakan bahwa dasar
Perhitungan APBD adalah penerimaan dan pengeluaran yang telah dipertanggungjawabkan
secara sah menurut ketentuan pengelolaan keuangan daerah yang berlaku dalam tahun
anggaran yang bersangkutan.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah, Pasal 43 ayat (1) menyatakan bahwa setiap pembebanan APBD harus
didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang
menagih.

Keadaan tersebut mengakibatkan


realisasi belanja dalam LRA Tahun
Anggaran 2004 tidak menggambarkan
jumlah yang sebenarnya yang terjadi
karena Atasan Langsung (Pengguna
Anggaran) Pemegang Kas dan Pemegang
Kas lalai tidak cermat melaksanakan
tugasnya serta Kepala BPKAD lalai
dengan sengaja mentolerir SPJ yang
belum disahkan tetapi telah dicantumkan
secara definitif dalam LRA.

Atas permasalahan tersebut, Kepala


BPKAD menjelaskan bahwa SPJ yang
diterima dari Unit Kerja untuk TA 2004
belum seluruhnya diverivikasi, karena
SPJ belum didukung dengan bukti-bukti
yang lengkap, tapi untuk waktu
mendatang BPKAD akan mengusahakan
Pengesahan SPJ dapat dilaksanakan
dengan baik dan tepat waktu.

Saran BPK-RI :
Bupati Lebak memberikan
teguran secara tertulis kepada masing-
masing Kepala Satuan Kerja/Dinas
selaku Atasan Langsung Pemegang Kas
yang terlambat menyerahkan SPJ agar
segera menyampaikan ke Bidang
81
Pwk III BPK-RI
Pembukuan dan Verifikasi BPKAD serta
kepada Kepala BPKAD untuk
mempertanggungjawabkan SPJ tersebut.
Jika tidak dilaksanakan dikenakan sanksi
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 30
Tahun 1980.

4. Penempatan Koreksi Pengeluaran Pada Obyek Belanja


Uang Perangsang PAD, Biaya Pungut PBB dan Biaya
PJU Secara Tepat dan Benar Mengakibatkan
Terjadinya Pelampauan Anggaran Sebesar
Rp374.690.935,00
Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004
telah ditetapkan anggaran Belanja
Aparatur dan Publik Sekretariat Daerah
masing-masing sebesar
Rp19.823.425.188,00 dan Rp0,00 telah
direalisasikan masing-masing sebesar
Rp18.790.417.773,00 dan Rp0,00 serta
anggaran Belanja Aparatur dan Publik
BPKAD masing-masing sebesar
Rp6.891.174.901,00 dan Rp0,00, telah
direalisasikan masing-masing sebesar
Rp4.763.466.599,00 dan Rp0,00
Pemeriksaan atas SPJ TA 2004
diketahui hal-hal sebagai berikut:
a. Obyek belanja Uang Perangsang PAD dan Obyek Belanja Biaya Pungut PBB (Jenis
Belanja Pegawai dan Kelompok Belanja Aparatur) BPKAD telah dianggarkan
masing-masing sebesar Rp450.412.875,00 dan Rp514.686.407,00 dan telah
direalisasikan masing-masing sebesar Rp444.838.020,00 dan Rp534.686.407,00.
Selanjutnya, diketahui bahwa ternyata terdapat penerbitan empat SPM sebesar
Rp240.000.000,00 dicatat sebagai Belanja Dibayar Dimuka yang seharusnya
82
Pwk III BPK-RI
dibebankan pada obyek belanja yang bersangkutan sesuai dengan afektasi
(pembebanan), yaitu SPM Nomor 950/589/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar
Rp20.000.000,00 dan SPM Nomor 950/587/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar
Rp75.000.000,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening biaya pungutan
PBB dan SPM Nomor 950/588/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar
Rp25.000.000,00 dan SPM Nomor 950/556/BTL tanggal 30 Desember 2004 sebesar
Rp120.000.000,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening biaya
pungutan PAD. Atas kesalahan pembebanan tersebut maka dikoreksi sehingga
realisasi (setelah koreksi) Obyek belanja Uang Perangsang PAD dan Obyek Belanja
Biaya Pungut PBB masing-masing sebesar Rp589.838.020,00 dan Rp629.686.407,00.
Dengan demikian telah terjadi pelampauan anggaran yang telah ditetapkan sebesar
Rp254.425.145,00 (Rp1.219.524.427,00 – Rp965.099.282,00) walaupun telah diatur
bahwa jumlah yang dimuat dalam anggaran belanja daerah merupakan batas tertinggi
untuk tiap-tiap pengeluaran.
b. Obyek belanja Biaya Penerangan Jalan Umum (Jenis Belanja Barang dan Jasa serta
Kelompok Belanja Aparatur) Sekretariat Daerah telah dianggarkan sebesar
Rp1.130.000.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp1.100.599.260,00.
Selanjutnya, diketahui ternyata terdapat penerbitan dua SPM sebesar
Rp149.666.530,00 dicatat sebagai Belanja Dibayar Dimuka yang seharusnya
dibebankan pada obyek belanja yang bersangkutan sesuai dengan afektasi
(pembebanan), yaitu SPM Nomor 950/571/BTL tanggal 28 Desember 2004 sebesar
Rp84.963.300,00 dan SPM Nomor 950/529/BTL tanggal 20 Desember 2004 sebesar
Rp64.703.230,00 yang pembebanannya (afektasi) pada kode rekening belanja barang
dan jasa (rekening PJU). Atas kesalahan pembebanan tersebut maka dikoreksi
sehingga realisasi (setelah koreksi) Obyek belanja Biaya PJU sebesar
Rp1.250.265.790,00. Dengan demikian telah terjadi pelampauan anggaran yang telah
ditetapkan sebesar Rp120.265.790,00 (Rp1.250.265.790,00 - Rp1.130.000.000,00)
walaupun telah diatur bahwa jumlah yang dimuat dalam anggaran belanja daerah
merupakan batas tertinggi untuk tiap-tiap pengeluaran.
Prosedur penerbitan SPM
tersebut dimulai dari pengajuan SPP oleh
pengguna anggaran dhi. Kepala BPKAD
dan Sekretaris Daerah Selanjutnya atas
dasar SPP tersebut oleh Bidang
Perbendaharaan diterbitkan SPM
walaupun anggarannya tidak mencukupi
83
Pwk III BPK-RI
dan tidak ada Surat Keputusan Otorisasi
(SKO).

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban
Keuangan Daerah, Pasal 5 menyebutkan bahwa APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan
daerah dalam tahun anggaran tertentu dan Pasal 10 ayat (2) menyebutkan bahwa jumlah belanja
yang dianggarkan dalam APBD merupakan batas tertinggi untuk setiap jenis belanja.
b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan
Perhitungan APBD, Pasal 49 ayat (1) yang menyatakan bahwa pengeluaran kas yang
mengakibatkan beban APBD tidak dapat dilakukan sebelum Rancangan Peraturan Daerah
tentang APBD disahkan dan ditempatkan dalam Lembaran Daerah, ayat (2) yang menyatakan
bahwa untuk pengeluaran kas atau beban APBD terlebih dahulu diterbitkan Surat Keputusan
Otorisasi (SKO) yang ditetapkan oleh Kepala Daerah, Pasal 55 ayat (1) yang menyatakan bahwa
pengguna anggaran dilarang melakukan tindakan yang mengakibatkan beban APBD jika dana
untuk pengeluaran tersebut tidak tersedia atau dananya tidak cukup tersedia, ayat (2) yang
menyatakan bahwa pengguna anggaran dilarang melakukan pengeluaran-pengeluaran atas
beban belanja daerah untuk tujuan lain daripada yang ditetapkan dan ayat (3) yang menyatakan
bahwa jumlah kredit anggaran setiap obyek belanja perangkat daerah merupakan batas tertinggi
pengeluaran belanja.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah, Pasal 42, menyatakan bahwa setiap pengeluaran atas beban APBD diterbitkan
SKO atau surat keputusan lainnya yang disamakan dengan itu oleh pejabat yang berwenang.

Masalah itu mengakibatkan


ketidaktertiban dan ketidaktaatan atas
ketentuan tentang pengelolaan keuangan
daerah sebesar Rp374.690.935,00
(Rp254.425.145,00 + Rp120.265.790,00)
dan jika penempatan pengeluaran
tersebut ditempatkan secara benar pada
obyek belanja yang tepat, maka
konsekwensinya mengakibatkan realisasi
anggaran atas obyek belanja tersebut
melampaui anggaran dan ini menyalahi
disiplin anggaran, yang terjadi karena
pengguna anggaran tidak mematuhi
ketentuan yang berlaku dan Kepala
BPKAD lalai tidak mematuhi disiplin

84
Pwk III BPK-RI
anggaran serta lemahnya pengendalian
dan pengawasan atas pelaksanaan.

Atas permasalahan tersebut,


Kepala BPKAD menjelaskan bahwa
belanja tersebut dikeluarkan karena
adanya pelampauan target penerimaan
setelah perubahan APBD, yang berarti
juga harus diimbangi dengan
penambahan Uang perangsang PAD dan
Biaya Pungutan PBB yang belum
dianggarkan pula. Agar belanja tersebut
menunjukkan beban tahun 2004, maka
anggaran tersebut dikeluarkan melalui
mata akun Belanja Dibayar Dimuka,
yang akan diakomodir pada APBD tahun
2005 yang diselesaikan dengan SPMU
Nihil.

Saran BPK-RI :
Bupati Lebak memperingatkan secara tertulis kepada Kepala BPKAD agar:
a. Mematuhi disiplin anggaran serta menetapkan pembebanan pengeluaran anggaran
pada kelompok, jenis, obyek belanja yang benar dan tidak mentolerir SPJ Pemegang
Kas yang ternyata menyalahi ketentuan;
b. Menolak segala tagihan yang nyata-nyata tidak sesuai peruntukkannya dan atau
menyimpang dari peraturan perundangan tentang pengelolaan APBD dan jika terjadi
kesalahan berulang dikenakan sanksi sesuai PP No. 30 Tahun 1980.

5. Pengeluaran Biaya Observasi DPRD Tidak Sesuai


Ketentuan Sebesar Rp324.400.000,00
Jumlah anggaran Belanja Publik DPRD yang dicantumkan dalam APBD
Kabupaten Lebak TA 2004 sebesar Rp8.804.212.000,00 telah direalisasikan sebesar
Rp8.578.399.131,00.
Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa terdapat
pengeluaran Belanja Publik DPRD yang tidak sesuai ketentuan berupa pengeluaran Biaya
Observasi sebesar Rp324.400.000,00, dengan rincian sebagai berikut:

85
Pwk III BPK-RI
1) Pembayaran Biaya Observasi sebesar Rp270.000.000,00 yang diterima secara tunai
per bulan dari bulan Januari s.d Agustus 2004 masing-masing sebesar
Rp33.750.000,00. Biaya Observasi sebesar Rp33.750.000,00 terdiri dari Ketua DPRD
sebesar Rp4.000.000,00, dua orang Wakil Ketua masing-masing sebesar
Rp1.750.000,00, lima orang Ketua Komisi masing-masing sebesar Rp1.000.000,00,
lima orang Wakil Ketua Komisi masing-masing sebesar Rp750.000,00, lima orang
Sekretaris Komisi masing-masing sebesar Rp500.000,00, lima orang Ketua Fraksi
masing-masing sebesar Rp1.500.000,00, lima orang Wakil Ketua Fraksi masing-
masing sebesar Rp1.000.000,00 dan lima orang Sekretaris Fraksi masing-masing
sebesar Rp500.000,00.
2) Pembayaran Biaya Observasi bulan Oktober 2004 sebesar Rp22.400.000,00 yang
diterima secara tunai terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp7.750.000,00, dan Wakil
Ketua DPRD sebesar Rp14.650.000,00.
3) Pembayaran Biaya Observasi bulan November 2004 sebesar Rp21.350.000,00 yang
diterima secara tunai terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp7.050.000,00, dan Wakil
Ketua DPRD sebesar Rp14.300.000,00.
4) Pembayaran Biaya Observasi bulan Desember 2004 sebesar Rp10.650.000,00 yang
diterima secara tunai terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp6.000.000,00, dan Wakil
Ketua DPRD sebesar Rp4.650.000,00.
Pembayaran biaya observasi tersebut didasarkan pada Keputusan Pimpinan DPRD
Kabupaten Lebak Nomor 172.4/Kep.Pimp.10-DPRD/2003 tanggal 2 Januari 2003 tentang
Pemberian Biaya Observasi Bagi Pimpinan DPRD, Fraksi-fraksi dan Komisi-komisi
DPRD Kabupaten Lebak.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang Pedoman Kedudukan Keuangan
Pimpinan dan Anggota DPRD, poin E.3 yang menyatakan bahwa obyek penghasilan
Pimpinan dan Anggota DPRD dianggarkan dalam Pos DPRD terdiri dari uang
representasi, uang paket, tunjangan jabatan, tunjangan panitia, tunjangan komisi,
tunjangan badan kehormatan dan tunjangan khusus.

Masalah itu mengakibatkan kerugian


keuangan daerah sebesar
Rp324.400.000,00.

86
Pwk III BPK-RI
Hal tersebut terjadi karena adanya :
a. Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten Lebak Nomor
172.4/Kep.Pimp.10-DPRD/2003 tanggal 2 Januari 2003
tentang Pemberian Biaya Observasi Bagi Pimpinan
DPRD, Fraksi-fraksi dan Komisi-komisi DPRD
Kabupaten Lebak;
b. Bupati, Panitia Anggaran, Pimpinan dan Anggota DPRD
dalam menetapkan anggaran Biaya Observasi sengaja
tidak menaati dan melanggar ketentuan dimaksud serta
Kepala BPKAD sebagai pengendali anggaran lalai
mentolerir penyimpangan tersebut yang nyata-nyata
telah menyalahi ketentuan tersebut.

Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris DPRD


menjelaskan bahwa dasar pelaksanaan ini adanya
Keputusan Pimpinan DPRD Kab.Lebak No.
172.4/Kep.Pim.10-DPRD/2003 tanggal 2 Januari 2003
tentang Pemberian Biaya Observasi bagi pimpinan DPRD,
Fraksi-Fraksi dan Komisi-Komisi. Untuk TA 2005
pelaksanaan akan disesuaikan dengan Perpu yang berlaku
diantaranya PP 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah dan Perda No 1 Tahun 2005 tentang Kedudukan
87
Pwk III BPK-RI
Protokoler dan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Lebak

Saran BPK-RI :
a. Pimpinan dan anggota DPRD agar mengembalikan pengeluaran sebesar
Rp324.400.000,00 dan disetorkan ke Kas Daerah;
b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat
pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang nyata-nyata
menyimpang dari ketentuan dan tidak sesuai peruntukannya.

6. Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas DPRD Tidak


Sesuai Ketentuan Sebesar Rp196.500.000,00
Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 telah ditetapkan anggaran untuk
Belanja Publik DPRD sebesar Rp8.804.212.000,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp8.578.399.131,00. Belanja Publik tersebut antara lain terdiri dari Belanja Perjalanan
Dinas DPRD yang dianggarkan sebesar Rp253.650.000,00 telah direalisasikan sebesar
Rp220.005.000,00.
Pengeluaran yang dibebankan pada Belanja Perjalanan Dinas DPRD sesuai
dengan Surat Keputusan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004 dimaksudkan
untuk biaya yang diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengadakan
perjalanan dinas baik dalam daerah maupun antar kabupaten.
Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa, terdapat
pengeluaran-pengeluaran Belanja Perjalanan Dinas yang tidak sesuai ketentuan sebesar
Rp196.500.000,00, yaitu berupa pembayaran bantuan biaya perjalanan dinas yang
diterima secara tunai tanpa disertai dengan rincian penggunaannya pada bulan Maret
2004 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp46.400.000,00, dua orang Wakil Ketua masing-
masing sebesar Rp5.750.000,00 dan 42 orang Anggota DPRD masing-masing sebesar
Rp3.300.000,00. Pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas dimaksud tidak didukung
dengan Surat Perintah Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang
telah ditandatangani oleh para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba dari
tempat kedudukan/tempat tinggal dan tiba/berangkat dari tempat tujuan perjalanan dinas
tetapi hanya kwitansi tanda terima uang tunai dari Pemegang Kas DPRD dan diketahui
oleh Atasan Langsungnya.

88
Pwk III BPK-RI
Hal tersebut tidak sesuai dengan:
a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 4 yang menyatakan bahwa pengelolaan
keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan
yang berlaku, efisien, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan asas keadilan dan kepatutan;
b. Surat Keputusan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004 tanggal Januari 2004
tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Komisi, Wakil Ketua
Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota Komisi DPRD Kabupaten Lebak, Pasal 1
huruf i menyatakan bahwa biaya perjalanan dinas adalah biaya yang diberikan kepada
Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengadakan perjalanan dinas baik dalam daerah
maupun antar kabupaten dan Pasal 10 ayat (1) yang menyatakan bahwa bagi
Pimpinan dan Anggota DPRD yang mengadakan perjalanan dinas diberikan biaya
perjalanan dinas, ayat (2) menyatakan besarnya biaya perjalanan dinas ditetapkan
dengan biaya perjalanan dinas yang berlaku bagi Pegawai Negeri Sipil golongan IV,
disesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan bagi PNS Pemerintah Kabupaten
Lebak.
c. Keputusan Bupati Lebak Nomor 15 Tahun 2001 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Lebak, diatur bahwa setiap Pegawai Negeri
Sipil yang akan melaksanakan perjalanan dinas harus dilengkapi dengan Surat
Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang berfungsi pula sebagai surat tugas.

Masalah itu mengakibatkan pertanggungjawaban pengeluaran belanja perjalanan


dinas DPRD menyalahi ketentuan disiplin penggunaan anggaran sebesar
Rp196.500.000,00 belum sah, yang terjadi karena Pimpinan dan Anggota DPRD dalam
merealisir belanja perjalanan dinas tidak mempedomani peraturan perundangan yang
berlaku serta Bupati dhi. Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD mentolerir pengeluaran
itu.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa hal tersebut


dilakukan karena permintaan yang mendesak dari pimpinan dan Anggota DPRD untuk
merealisasikan perjalanan Dinas yang dimaksud tanpa mempedomani peraturan
perundang-undangan yang berlaku disesuaikan dengan kondisi daerah Kabupaten Lebak
yang mempunyai daerah-daerah terpencil sehingga memerlukan tambahan biaya.
89
Pwk III BPK-RI
Saran BPK-RI :
a. Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Lebak untuk mempertanggungjawabkan
pengeluaran sebesar Rp196.500.000,00 dengan menyampaikan bukti pendukung penggunaan
yang sebenarnya dan apabila tidak dapat mempertanggungjawabkan pengeluaran tersebut
supaya menyetorkannya ke Kas Daerah;
b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat
pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan.

7. Pelaksanaan Belanja Pemeliharaan Angkutan


Kendaraan Bermotor DPRD Merugikan Keuangan
Daerah Sebesar Rp183.200.000,00
Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Belanja Publik DPRD
sebesar Rp8.804.212.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp8.578.399.131,00.
Belanja Publik tersebut antara lain terdiri dari Belanja Pemeliharaan Angkutan
Kendaraan Bermotor DPRD yang dianggarkan sebesar Rp333.630.748,00 dan
direalisasikan sebesar Rp288.625.148,00.
Pengeluaran yang dibebankan pada Belanja Pemeliharaan Angkutan Kendaraan
Bermotor DPRD dimaksudkan hanya terbatas untuk biaya bahan bakar, service dan
perbaikan kendaraan dinas DPRD.
Pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa terdapat pengeluaran-
pengeluaran Belanja Pemeliharaan Angkutan Kendaraan Bermotor DPRD yang tidak
sesuai ketentuan sebesar Rp183.200.000,00, yaitu berupa pembayaran bantuan biaya
pemeliharaan kendaraan dinas yang diterima secara tunai tiap bulan kecuali bulan
Januari, Februari dan September 2004, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Maret 2004 yang
diterima secara tunai sebesar Rp139.700.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp16.300.000,00, dua orang Wakil Ketua masing-masing sebesar Rp9.200.000,00
dan 42 orang Anggota DPRD masing-masing sebesar Rp2.500.000,00;
b. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan April 2004 yang
diterima secara tunai sebesar Rp3.300.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp1.200.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar
Rp1.050.000,00;

90
Pwk III BPK-RI
c. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Mei 2004 yang
diterima secara tunai sebesar Rp3.300.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp1.200.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar
Rp1.050.000,00;
d. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Juni 2004 yang
diterima secara tunai sebesar Rp3.300.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp1.200.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar
Rp1.050.000,00;
e. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Juli 2004 yang
diterima secara tunai sebesar Rp9.800.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp7.700.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar
Rp1.050.000,00;
f. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Agustus 2004
yang diterima secara tunai sebesar Rp8.300.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp6.200.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar
Rp1.050.000,00;
g. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Oktober 2004
yang diterima secara tunai sebesar Rp3.000.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp1.000.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar
Rp1.000.000,00;
h. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan November 2004
yang diterima secara tunai sebesar Rp7.500.000,00, terdiri dari Ketua DPRD sebesar
Rp2.500.000,00 dan dua orang Wakil Ketua DPRD masing-masing sebesar
Rp2.500.000,00;
i. Pembayaran Bantuan Belanja Pemeliharaan Kendaraan Dinas bulan Desember 2004
yang diterima secara tunai sebesar Rp5.000.000,00, terdiri dari dua orang Wakil
Ketua DPRD masing-masing sebesar Rp2.500.000,00

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 27 ayat (1) menyebutkan setiap
pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang sah.
b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan,
Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna
91
Pwk III BPK-RI
anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara
membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 43 ayat (1) menyatakan bahwa setiap
pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai
hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

Keadaan tersebut diatas mengakibatkan pengeluaran Belanja Pemeliharaan


Angkutan Darat Bermotor DPRD tersebut telah menyalahi ketentuan disiplin penggunaan
anggaran dan merugikan keuangan daerah sebesar Rp183.200.000,00, yang terjadi karena
Pimpinan dan Anggota DPRD dalam merealisir Belanja Pemeliharaan Angkutan
dimaksud tidak mempedomani peraturan perundangan yang berlaku serta Bupati dhi.
Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD mentolerir pengeluaran tersebut.

Atas permasalahan tersebut, Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa kejadian


tersebut karena adanya permintaan yang mendesak dari pimpinan dan Anggota DPRD
untuk merealisasikan belanja pemeliharaan angkutan dimaksud tanpa memedomani
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk anggaran yang akan datang
pemeliharaan angkutan akan dikoordinir dan dikelola oleh Sekretariat DPRD

Saran BPK-RI :
a. Pimpinan dan Anggota DPRD agar mengembalikan pengeluaran sebesar
Rp183.200.000,00 dan menyetorkannya ke Kas Daerah;
b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat
pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari
ketentuan dan tidak sesuai peruntukannya.

8. Pelaksanaan Belanja Perjalanan Dinas Kepala Daerah


dan Wakil Kepala Daerah Tidak Dilampiri Bukti
Pendukung Yang Sah Sebesar Rp799.856.000,00
APBD Kabupaten Lebak TA 2004 anggaran untuk Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Aparatur Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masing-masing sebesar

92
Pwk III BPK-RI
Rp529.856.000,00 dan Rp270.000.000,00 dan telah direalisasikan masing-masing sebesar
Rp529.856.000,00 dan Rp270.000.000,00 atau 100% dari anggaran.
Pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa terdapat
pertanggungjawaban belanja perjalanan dinas yang tidak didukung dengan Surat Perintah
Tugas (SPT) dan Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), bukti yang ada hanya berupa
kwitansi tanda terima yang ditandatangani oleh Pemegang Kas dan diketahui Atasan
Langsung sebesar Rp799.856.000,00, terdiri dari:
a. Pembayaran belanja perjalanan dinas Kepala Daerah yang diterima secara tunai tiap
bulan kecuali bulan Januari dan Maret 2004 sebesar Rp529.856.000,00 terdiri dari
bulan Februari sebesar Rp147.500.000,00, April sebesar Rp34.356.000,00, Mei
sebesar Rp43.500.000,00, Juni sebesar Rp34.500.000,00, Juli sebesar
Rp45.000.000,00, Agustus sebesar Rp45.000.000,00, September sebesar
Rp80.000.000,00, Oktober sebesar Rp35.000.000,00 dan Nopember sebesar
Rp32.500.000,00 dan Desember sebesar Rp32.500.000,00.
b. Pembayaran belanja perjalanan dinas Wakil Kepala Daerah yang diterima secara
tunai tiap bulan kecuali bulan Januari, Maret, dan Juni 2004 sebesar
Rp270.000.000,00 terdiri dari bulan Februari sebesar Rp55.104.000,00, April sebesar
Rp16.000.000,00, Mei sebesar Rp18.000.000,00, Juli sebesar Rp32.000.000,00,
Agustus sebesar Rp30.000.000,00, September sebesar Rp18.896.000,00, Oktober
sebesar Rp35.000.000,00 dan Nopember sebesar Rp32.500.000,00 dan Desember
sebesar Rp32.500.000,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 27 ayat (1) menyebutkan setiap
pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang sah.
b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan,
Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna
anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara
membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Keputusan Bupati Lebak Nomor 15 Tahun 2001 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan
Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Lebak, diatur bahwa setiap Pegawai Negeri
Sipil yang akan melaksanakan perjalanan dinas harus dilengkapi dengan Surat
Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) yang berfungsi pula sebagai surat tugas.
93
Pwk III BPK-RI
d. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 43 ayat (1) menyatakan bahwa setiap
pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai
hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

Hal tersebut mengakibatkan pertanggungjawaban pengeluaran belanja perjalanan


dinas tersebut sebesar Rp799.856.000,00 belum sah, yang terjadi karena Pemegang Kas
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan Atasan Langsung serta Kepala BPKAD
mentolerir SPJ Perjalanan Dinas yang tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat sesuai
ketentuan tersebut.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa bukti


perjalanan Dinas telah dilaksanakan, cukup dengan agenda kegiatan Bupati baik ke
daerah maupun keluar Daerah dan dalam pelaksanaan pembayarannya secara bertahap
dengan sistim Lumpsum. Sedangkan untuk SPPD tidak dibuat karena sebagai Pejabat
Negara tertinggi di Pemerintah Lebak sehingga secara administratif tidak ada pejabat
atasan langsung yang menandatangani Surat Perintah Tugas (SPT) atau SPPD, demikian
pula pertimbangan yang digunakan bagi Wakil Kepala Daerah.

Saran BPK-RI :
a. Bupati dan Wakil Bupati Lebak mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar
Rp799.856.000,00 dengan menyampaikan bukti pendukung penggunaan yang
sebenarnya dan apabila tidak dapat agar menyetorkan kembali ke Kas Daerah;
b. Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk
menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan serta tidak mentolerir
pembayaran dalam bentuk uang tunai tanpa dilampiri bukti pendukung pelaksanaan
kegiatan secara lengkap.

9. Pengeluaran Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala


Daerah Tidak Dilampiri Bukti Pendukung Yang Sah
Sebesar Rp421.004.000,00.
Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Belanja Aparatur Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah masing-masing sebesar Rp1.250.000.000,00 dan

94
Pwk III BPK-RI
Rp700.000.000,00 telah direalisasikan masing-masing sebesar Rp1.250.000.000,00 dan
Rp687.071.648,00.
Penganggaran dimaksud digunakan untuk belanja pegawai, biaya perawatan dan
pengobatan, biaya penunjang operasional, biaya makan dan minum, biaya pakaian dinas,
biaya perjalanan dinas, biaya pemeliharaan bangunan gedung dan biaya pemeliharaan alat
angkut serta biaya pemeliharaan alat kantor dan rumah tangga.
Pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa terdapat
pertanggungjawaban belanja dimaksud tidak dilampiri dengan bukti pendukung yang sah
tetapi hanya berupa kwitansi tanda terima yang ditandatangani oleh Pemegang Kas dan
diketahui Atasan Langsung sebesar Rp421.004.000,00, terdiri dari:
a. Pengeluaran Belanja Kepala Daerah sebesar Rp265.300.000,00, terdiri dari Biaya
Makan dan Minum sebesar Rp97.500.000,00, Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung
sebesar Rp60.000.000,00, Biaya Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga
sebesar Rp67.800.000,00, dan Biaya Perawatan dan Pengobatan sebesar
Rp40.000.000,00;
b. Pengeluaran Belanja Wakil Kepala Daerah sebesar Rp145.704.000,00, terdiri dari
Biaya Makan dan Minum sebesar Rp45.100.000,00, Biaya Pemeliharaan Bangunan
Gedung sebesar Rp37.000.000,00, Biaya Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah
Tangga sebesar Rp27.000.000,00 dan Biaya Perawatan dan Pengobatan sebesar
Rp36.604.000,00.
c. Pengeluaran Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berupa biaya pakaian
olah raga Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah masing-masing sebesar
Rp6.000.000,00 dan Rp4.000.000,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan:


a. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Pasal 27 ayat (1) menyebutkan setiap
pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang sah.
b. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta Tata Cara Pengawasan,
Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna
anggaran wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara
membuat SPJ yang dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
c. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 17 Tahun 2002 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 43 ayat (1) menyatakan bahwa setiap
95
Pwk III BPK-RI
pembebanan APBD harus didukung oleh bukti-bukti yang lengkap dan sah mengenai
hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

Hal tersebut diatas mengakibatkan pertanggungjawaban atas pengeluaran sebesar


Rp 421.004.000,00 belum sah, yang terjadi karena Pemegang Kas Kepala Daerah dan
Wakil Kepala Daerah dan Atasan Langsung serta Kepala BPKAD mentolerir SPJ
belanja-belanja tersebut yang tidak lengkap dan tidak memenuhi syarat sesuai dengan
ketentuan.

Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa untuk biaya-


biaya tersebut direalisasikan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan baik untuk
Kepala Daerah maupun untuk Wakil Kepala Daerah. Untuk belanja yang berupa pakaian
olahraga digunakan untuk membeli pakaian olahraga oleh Bupati maupun wakil Bupati
untuk mengikuti senam setiap hari Jumat pagi.

Saran BPK-RI
a. Bupati dan Wakil Bupati Lebak mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar
Rp421.004.000,00 dengan menyampaikan bukti pendukung penggunaan yang
sebenarnya dan apabila tidak dapat mempertanggungjawabkan pengeluaran tersebut
supaya menyetorkan kembali ke Kas Daerah;
b. Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD membuat pernyataan secara tertulis untuk
menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan dan tidak mentolerir.

10. Pengeluaran Tunjangan Kesehatan DPRD Tidak Sesuai


Ketentuan Sebesar Rp165.897.228,00
Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 anggaran untuk Tunjangan Kesehatan
DPRD sebesar Rp273.260.552,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp165.897.228,00.
Pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ Tahun Anggaran 2004 diketahui terdapat
pembayaran tunjangan kesehatan dalam bentuk bukan asuransi kesehatan tetapi diterima
secara tunai per bulan oleh Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD sebesar
Rp165.897.228,00 terdiri dari:
a. Pembayaran tunjangan kesehatan yang diterima secara tunai per bulan dari bulan
Januari s.d Juli 2004 masing-masing per bulan sebesar Rp500.000,00 yang diterima
oleh Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD. Dengan demikian Pembayaran
96
Pwk III BPK-RI
tunjangan kesehatan dari bulan Januari s.d Juli 2004 sebesar Rp157.500.000,00
(Rp500.000,00 X 45 orang X 7 bulan).
b. Pembayaran tunjangan kesehatan yang diterima secara tunai dari bulan Agustus s.d
Desember 2004 sebesar Rp8.397.228,00 yaitu Ketua, Wakil Ketua dan Anggota
DPRD masing-masing menerima per bulan besarnya bervariasi dari Rp31.500,00 s.d
Rp47.880,00.
Dari data tersebut diatas menunjukkan bahwa pembayaran tunjangan kesehatan
dalam bentuk bukan asuransi menyalahi ketentuan yang berlaku.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD Butir B antara lain menyatakan bahwa Pimpinan dan Anggota DPRD
beserta keluarganya diberikan diberikan tunjangan kesehatan dan pengobatan berupa
pembayaran premi asuransi kesehatan kepada lembaga asuransi yang ditetapkan oleh
Kepala Daerah.

Masalah tersebut diatas mengakibatkan pertanggungjawaban atas pengeluaran


sebesar Rp165.897.228,00 belum sah, yang terjadi karena Panitia Anggaran, Bupati,
Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menetapkan dan pelaksanaan pertanggungjawaban
anggaran tunjangan kesehatan sengaja tidak menaati dan melanggar ketentuan dimaksud
serta Kepala BPKAD sebagai pengendali anggaran lalai mentolerir penyimpangan
tersebut yang telah menyalahi ketentuan yang berlaku.

Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa Tunjangan


Kesehatan DPRD disetarakan dengan Pegawai Negeri Sipil Golongan IV sebelum terbit
SE Mendagri No. 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003. Untuk TA 2005
pelaksanaannya akan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Saran BPK-RI :
a. Pimpinan dan Anggota DPRD untuk mempertanggungjawabkan pengeluaran sebesar
Rp165.897.228,00 dengan menyampaikan bukti pendukung penggunaan yang sebenarnya
apabila tidak dapat agar menyetorkan kembali ke Kas Daerah;
b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat
pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari ketentuan.
97
Pwk III BPK-RI
11. Pembayaran Penghasilan DPRD Melebihi Ketentuan
Sebesar Rp466.926.075,00
Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Penghasilan Pimpinan
dan Anggota DPRD sebesar Rp2.525.637.000,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp2.108.666.775,00.
Penganggaran penghasilan tersebut dimaksudkan untuk pembayaran Uang
Representasi, Uang Paket, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Komisi, Tunjangan Khusus
PPh Pasal 21 dan Tunjangan Panitia Pimpinan dan Anggota DPRD.
Berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ TA 2004 diketahui bahwa
terdapat pembayaran penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD yang melebihi ketentuan
sebesar Rp466.926.075,00, terdiri dari :
a. Pembayaran Uang Representasi melebihi ketentuan sebesar Rp287.364.000,00,
dengan rincian sebagai berikut:
Realisasi Seharusnya Selisih Jmlh
Bulan
Ka (1) Waka (2) Ang(42) Ka (1) Waka (2) Ang(42) Ka (1) Waka (2) Ang(42) Slsih

January 3.600.000 3.240.000 2.880.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 1.500.000 1.350.000 1.200.000 54.600.000

February 3.600.000 3.240.000 2.880.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 1.500.000 1.350.000 1.200.000 54.600.000

March 3.600.000 3.240.000 2.880.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 1.500.000 1.350.000 1.200.000 54.600.000

April 3.600.000 3.240.000 2.880.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 1.500.000 1.350.000 1.200.000 54.600.000

May 3.600.000 3.240.000 2.880.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 1.500.000 1.350.000 1.200.000 54.600.000

June 3.600.000 3.240.000 2.880.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 1.500.000 1.350.000 1.200.000 54.600.000

July 1.260.000 1.134.000 1.008.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 (840.000) (756.000) (672.000) (30.576.000)

August 2.100.000 1.890.000 1.680.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 - - - -

September 2.100.000 1.890.000 1.680.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 - - - -

October 2.100.000 1.890.000 1.680.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 - - - -

November 2.100.000 1.680.000 1.575.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 - (210.000) (105.000) (4.830.000)

December 2.100.000 1.680.000 1.575.000 2.100.000 1.890.000 1.680.000 - (210.000) (105.000) (4.830.000)

TOTAL 287.364.000

b. Pembayaran Uang Paket melebihi ketentuan sebesar Rp153.552.000,00, dengan


rincian sebagai berikut:

98
Pwk III BPK-RI
Realisasi Seharusnya Selisih Jmlh
Bulan
Ka (1) Waka (2) Ang(42) Ka (1) Waka (2) Ang(42) Ka (1) Waka (2) Ang(42) Slsih

January 900.000 810.000 720.000 210.000 189.000 168.000 690.000 621.000 552.000 25.116.000

February 900.000 810.000 720.000 210.000 189.000 168.000 690.000 621.000 552.000 25.116.000

March 900.000 810.000 720.000 210.000 189.000 168.000 690.000 621.000 552.000 25.116.000

April 900.000 810.000 720.000 210.000 189.000 168.000 690.000 621.000 552.000 25.116.000

May 900.000 810.000 720.000 210.000 189.000 168.000 690.000 621.000 552.000 25.116.000

June 900.000 810.000 720.000 210.000 189.000 168.000 690.000 621.000 552.000 25.116.000

July 315.000 283.500 252.000 210.000 189.000 168.000 105.000 94.500 84.000 3.822.000

August 210.000 189.000 168.000 210.000 189.000 168.000 - - - -

September 210.000 189.000 168.000 210.000 189.000 168.000 - - - -

October 210.000 189.000 168.000 210.000 189.000 168.000 - - - -

November 210.000 168.000 157.500 210.000 189.000 168.000 - (21.000) (10.500) (483.000)

December 210.000 168.000 157.500 210.000 189.000 168.000 - (21.000) (10.500) (483.000)

TOTAL 153.552.000

c. Pembayaran Tunjangan Komisi melebihi ketentuan sebesar Rp24.585.975,00, dengan


rincian sebagai berikut:
Realisasi Seharusnya Selisih Jmlh
Bulan Ka.Kom Ka.Kom Ka.Kom
Slsh
(5) Wa.Kom(5) Sek.Kom(5) Ang(27) (5) Wa.Kom(5) Sek.Kom(5) Ang(27) (5) Wa.Kom(5) Sek.Kom(5) Ang(27)

January 1.800.000 1.350.000 1.350.000 4.860.000 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 658.125 588.750 741.000 2.393.550 4.381.425

February 1.800.000 1.350.000 1.350.000 4.860.000 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 658.125 588.750 741.000 2.393.550 4.381.425

March 1.800.000 1.350.000 1.350.000 4.860.000 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 658.125 588.750 741.000 2.393.550 4.381.425

April 1.800.000 1.350.000 1.350.000 4.860.000 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 658.125 588.750 741.000 2.393.550 4.381.425

May 1.800.000 1.350.000 1.350.000 4.860.000 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 658.125 588.750 741.000 2.393.550 4.381.425

June 1.800.000 1.350.000 1.350.000 4.860.000 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 658.125 588.750 741.000 2.393.550 4.381.425

July 630.000 472.500 472.500 1.701.000 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 (511.875) (288.750) (136.500) (765.450) (1.702.575)

August 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 - - - - -

September 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 - - - - -

October 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 1.141.875 761.250 609.000 2.466.450 - - - - -

Ka.Kom Ka.Kom
(1) Wa.Kom(4) Sek.Kom(4) Ang(33) (1) Wa.Kom(4) Sek.Kom(4) Ang(33)

November 228.375 609.000 487.200 3.014.550 228.375 609.000 487.200 3.014.550 - - - - -

December 228.375 609.000 487.200 3.014.550 228.375 609.000 487.200 3.014.550 - - - - -

99
Pwk III BPK-RI
Realisasi Seharusnya Selisih Jmlh
Bulan Ka.Kom Ka.Kom Ka.Kom
Slsh
(5) Wa.Kom(5) Sek.Kom(5) Ang(27) (5) Wa.Kom(5) Sek.Kom(5) Ang(27) (5) Wa.Kom(5) Sek.Kom(5) Ang(27)

TOTAL 15.312.375 12.074.250 11.373.900 44.289.450 11.875.500 8.830.500 7.064.400 30.693.600 24.585.975

d. Pembayaran Tunjangan Panitia untuk Sekretaris DPRD sebesar Rp1.424.100,00.

Pembayaran Uang Representasi, Uang Paket dan Tunjangan Komisi tersebut berdasarkan
Surat Keputusan DPRD Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Keuangan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Komisi, Wakil Ketua Komisi, Sekretaris Komisi
dan Anggota Komisi DPRD Kabupaten Lebak.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor
161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang Kedudukan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD Butir A antara lain menyatakan bahwa:
a. Uang Representasi Ketua DPRD Kabupaten/Kota sama dengan gaji pokok
Bupati/Walikota, Uang Representasi Wakil Ketua DPRD Kabupaten/Kota paling
tinggi sebesar 90% dari Uang Representasi Ketua DPRD Kabupaten/Kota, Uang
Representasi Anggota DPRD Kabupaten/Kota paling tinggi sebesar 80% dari Uang
Representasi Ketua DPRD Kabupaten/Kota;
b. Uang Paket Pimpinan dan Anggota DPRD setiap bulan paling tinggi 10% dari Uang
Representasi yang bersangkutan;
c. Pimpinan atau Anggota DPRD dalam kedudukannya sebagai Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris atau Anggota Alat Kelengkapan DPRD diberikan tunjangan yaitu Ketua
paling tinggi 7,5% dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD, Wakil Ketua paling tinggi
5% dari Tunjangan Jabatan Ketua DPRD, Sekretaris paling tinggi 4% dari Tunjangan
Jabatan Ketua DPRD dan Anggota paling tinggi 3% dari Tunjangan Jabatan Ketua
DPRD.
Masalah itu mengakibatkan kerugian Keuangan Daerah sebesar
Rp466.926.075,00, yang terjadi karena adanya Surat Keputusan DPRD Kabupaten Lebak
Nomor 1 Tahun 2004 tentang Kedudukan Keuangan Ketua, Wakil Ketua, Ketua Komisi,
Wakil Ketua Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota Komisi DPRD Kabupaten Lebak
dan Bupati, Panitia Anggaran, Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menetapkan
anggaran penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD sengaja tidak menaati dan
melanggar ketentuan dimaksud serta Kepala BPKAD sebagai pengendali anggaran lalai
mentolerir penyimpangan tersebut yang telah menyalahi ketentuan yang berlaku.

100
Pwk III BPK-RI
Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris DPRD menjelaskan bahwa pembayaran
penghasilan DPRD masih mengacu pada PP 110 tahun 2000 tentang Kedudukan
Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yaitu untuk uang representasi sebesar 60%
dari gaji pokok Bupati. Untuk TA 2005 pelaksanaannya akan disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Saran BPK-RI :
a. Pimpinan dan Anggota DPRD agar menyetorkan kembali pengeluaran-pengeluaran
penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD yang melebihi ketentuan sebesar
Rp466.926.075,00 dan menyetorkannya ke Kas Daerah.
b. Bupati Lebak untuk memerintahkan Sekretaris DPRD dan Kepala BPKAD membuat
pernyataan secara tertulis untuk menolak segala tagihan yang menyimpang dari
ketentuan.

12. Pelaksanaan Kegiatan Belanja Mendahului Pengesahan


APBD Tahun Anggaran 2004 Sebesar Rp798.880.385,00
APBD Kabupaten Lebak TA 2004 telah disahkan dengan Peraturan Daerah
Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 26 Februari 2004.
Menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 diatur bahwa
pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD, tidak dapat dilakukan sebelum
Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disahkan, kecuali untuk membiayai belanja
yang bersifat tetap seperti belanja pegawai, layanan jasa dan keperluan kantor sehari-hari.
Hasil pemeriksaan secara uji petik atas SPM Tahun Anggaran 2004 diketahui
ternyata terdapat realisasi APBD sebelum pengesahan sebesar Rp798.880.385,00, terdiri
dari:
a. Kantor PMD, yaitu berupa pengeluaran untuk Bantuan Bagi Hasil dan Bantuan
Keuangan sebesar Rp300.000.000,00 sesuai dengan SPM Nomor 950/27/L tanggal 25
Februari 2004;
b. Dinas PU, yaitu berupa pengeluaran belanja pemeliharaan sebesar Rp498.880.385,00,
dengan rincian sebagai berikut:
No. No. Jumlah Tanggal Peruntukan
SPM SPM
1 950/16/L 4.737.500,00 16 Feb 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab
Berat SD Karang Combong 1 Kec. Muncang)
101
Pwk III BPK-RI
No. No. Jumlah Tanggal Peruntukan
SPM SPM
2 950/18/L 4.875.000,00 12 Feb 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab
Berat SD Banjarsari I Kec.Banjarsari
3 950/17/L 4.818.550,00 13 Feb 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab
Berat SD Binong 1 Kec Maja
4 950/10/L 4.827.500,00 30 Jan 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab
Berat SD Gunung Gede III Kec.Panggarangan
5 950/23/L 28.000.000,00 18 Feb 04 Belanja Pemeliharaan pada peningkatan jalan
Luar kota(Jl. Gardu-Cisemeut Kec. Leuwidamar)
6 950/20/L 64.236.150,00 16 Feb 04 Belanja Pemeliharaan pada peningkatan jalan
Luar kota (Jl. Rgkas Bitung-Cikupa-Jambu Bol-
Cileles)
7 950/02/L 89.930.610,00 20 Jan 04 Belanja Pemeliharaan pada peningkatan jalan
Luar kota (Jl. Rgkas Bitung-Cikupa-Jambu Bol-
Cileles)Termyn III
8 950/21/L 89.700.000,00 16 Feb 04 Belanja pemeliharaan pada kegiatan
pembangunan jalan(Jl.Rgkasbitung-
Cimangeunteung)
9 950/12/L 4.542.125,00 5 Feb 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD
(Pengaspalan jalan lingk.pendidikan)
10 950/19/L 4.567.900,00 17 Feb 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD(Rehab
Berat SD Cijaku III Kec. Cijaku)
11 950/14/L 18.931.950,00 06 Feb 04 Kegiatan pemeliharaan Berkala(Jl. Aweh-
Kaduagung)
12 950/13/L 8.719.700,00 05 Feb 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek
P2MPD(Jl.Sobang-Cibeas)
13 95025/L 8.325.775,00 18 Feb 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek
P2MPD(Jl.Sobang-Cibeas)
14 950/26/L 135.900.000,00 19 Feb 04 Bi.Pemeliharaan pada keg Peningkatan jalan Luar
Kota (Jl.Sajira-Kalawijo Kec. Sajira)
15 950/06/L 6.499.200,00 26 Jan 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek
P2MPD(Jl.Gardubatok-Candi kec.Maja)
16 950/07/L 7.149.500,00 26 Jan 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD
(Jl.Gardubatok-Candi kec.Maja)
17 950/04/L 3.891.525,00 26 Jan 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek
P2MPD(Jl.Gardubatok-Candi kec.Maja)

102
Pwk III BPK-RI
No. No. Jumlah Tanggal Peruntukan
SPM SPM
18 950/22/L 9.227.400,00 26 Jan 04 Bi.Pemeliharaan pada keg proyek P2MPD
Sobang-Cibeas
Jumlah 498.880.385,00

Penerbitan SPM tersebut berdasarkan Surat BPKAD Nomor 925/20-


BPKAD/2004 tanggal 13 Januari 2004 yang telah mendapat disposisi dari Bupati perihal
Permohonan Persetujuan SPP. Pengeluaran SPM tersebut diperlakukan sebagai Belanja
Dibayar Dimuka dan dipertanggungjawabkan dengan menggunakan SPM Nihil setelah
APBD disahkan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban Keuangan Daerah serta
Tata Cara Pengawasan, Penyusunan dan Perhitungan APBD, Pasal 49 yang menyatakan
bahwa pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD, tidak dapat dilakukan
sebelum Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD disahkan.

Masalah tersebut dapat mengakibatkan membuka peluang penyalahgunaan


anggaran, yang terjadi karena adanya Surat BPKAD Nomor 925/20-BPKAD/2004
tanggal 13 Januari 2004 yang telah mendapat disposisi dari Bupati perihal Permohonan
Persetujuan SPP dan Kepala BPKAD lalai dengan sengaja mentolerir penerbitan SPMU
walaupun APBD TA 2004 belum disahkan.
Atas pemeriksaan tersebut Kepala BPKAD menjelaskan bahwa kedua program
kegiatan dimaksud merupakan Program Kegiatan APBD Kab. Lebak TA 2003 yang
anggarannya belum direalisasikan dan sisa anggarannya diluncurkan pada tahun 2004,
karena masa pemeliharaannya jatuh pada bulan Desember 2003. Penerbitan SPM tersebut
di atas berdasarkan Surat BPKAD Kab. Lebak No. 925/20-BPKAD/2004 tanggal 13
Januari 2004 perihal Permohonan Persetujuan SPP.

Saran BPK-RI :
a. Bupati Lebak, Pimpinan dan Anggota DPRD untuk tidak mentolerir pengeluaran-
pengeluaran yang APBDnya belum disahkan;
b. Bupati Lebak agar meninjau kembali Surat BPKAD Nomor 925/20-BPKAD/2004
tanggal 13 Januari 2004 perihal Permohonan Persetujuan SPP.

103
Pwk III BPK-RI
13. Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD Lebih Tinggi
Sebesar Rp4.520.296.837,00 dan Merugikan Keuangan
Daerah Sebesar Rp2.523.250.000,00
Dalam APBD Lebak TA 2004 dianggarkan Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja
DPRD sebesar Rp4.879.550.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp4.781.696.350,00.
Penganggaran yang dibebankan pada
Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja
DPRD sesuai dengan Surat Edaran
Menteri Dalam Negeri Nomor
161/3211/SJ dimaksudkan untuk
mendukung tugas Pimpinan DPRD atau
membiayai kegiatan lainnya yang
dilakukan Pimpinan DPRD atas nama
lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan
penentuan pagu anggarannya
berdasarkan klasifikasi PAD.
Perhitungan menurut ketentuan tersebut, seharusnya anggaran Biaya Penunjang
Kegiatan Kinerja DPRD hanya sebesar Rp261.399.513,00 (1,4666%x
Rp17.823.504.277,29). Dengan demikian penetapan anggaran Biaya Penunjang Kegiatan
Kinerja DPRD Tahun Anggaran 2004 terlalu tinggi dari seharusnya sebesar
Rp4.520.296.837,00 (Rp4.781.696.350,00 – Rp261.399.513,00).
Hasil pemeriksaan atas bukti-bukti SPJ Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa
terdapat pengeluaran-pengeluaran Biaya Penunjang Kegiatan Kinerja DPRD yang tidak
sesuai ketentuan sebesar Rp2.523.250.000,00, dengan rincian sebagai berikut:
a. Pengeluaran yang diterima secara tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp86.250.000,00,
terdiri dari bulan Mei sebesar Rp9.000.000,00, Juni sebesar Rp25.000.000,00, Juli
sebesar Rp35.000.000,00, Agustus sebesar Rp1.500.000,00 dan September sebesar
Rp750.000,00 dan Desember sebesar Rp15.000.000,00;
b. Pengeluaran yang diterima secara tunai oleh Pimpinan dan Anggota DPRD sebesar
Rp1.817.000.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp59.850.000,00, 2 orang
Wakil Ketua DPRD sebesar Rp90.400.000,00 dan 42 orang Anggota DPRD sebesar
Rp1.666.750.000,00;
c. Pengeluaran untuk sumbangan pihak ketiga yang diterima secara tunai sebesar
Rp94.500.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp40.250.000,00, 2 orang Wakil

104
Pwk III BPK-RI
Ketua DPRD sebesar Rp24.250.000,00, 7 orang Anggota DPRD sebesar
Rp9.550.000,00 dan staff Sekretaris DPRD sebesar Rp20.450.000,00.
d. Pengeluaran yang diterima secara tunai oleh Panitia Anggaran sebesar
Rp164.250.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp13.300.000,00, 2 orang Wakil
Ketua DPRD sebesar Rp24.000.000,00, Sekretaris DPRD sebesar Rp7.000.000,00
dan 11 orang Anggota DPRD sebesar Rp119.950.000,00;
e. Pengeluaran yang diterima secara tunai oleh Panitia Musyawarah sebesar
Rp210.000.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp20.000.000,00, 2 orang Wakil
Ketua DPRD sebesar Rp30.000.000,00, dan 16 orang Anggota DPRD sebesar
Rp160.000.000,00.
f. Pengeluaran yang diterima secara tunai berupa Sumbangan Hari Raya (SHR) sebesar
Rp151.250.000,00 terdiri dari Ketua DPRD sebesar Rp4.000.000,00, 2 orang Wakil
Ketua DPRD sebesar Rp6.000.000,00, 42 Anggota DPRD sebesar Rp105.000.000,00
dan Staff Sekretariat DPRD sebesar Rp36.250.000,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan


a. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan,
Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah
dan Penyusunan Perhitungan APBD, Pasal 57 yang menyatakan bahwa pengguna anggaran
wajib mempertanggungjawabkan uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang
dilampiri dengan bukti-bukti yang sah.
b. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang
Pedoman Kedudukan Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD, poin C yang menyatakan
bahwa Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD disediakan untuk mendukung tugas
Pimpinan DPRD atau membiayai kegiatan lainnya yang dilakukan Pimpinan DPRD atas nama
lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan penentuan pagu anggarannya berdasarkan klasifikasi
PAD.

Masalah itu mengakibatkan pembayaran


Biaya Penunjang Kegiatan DPRD
tersebut telah menyalahi ketentuan dan
merugikan keuangan daerah sebesar
Rp2.523.250.000,00, yang terjadi karena
adanya Surat Keputusan DPRD
Kabupaten Lebak Nomor 1 Tahun 2004
tentang Kedudukan Keuangan Ketua,
Wakil Ketua, Ketua Komisi, Wakil Ketua
Komisi, Sekretaris Komisi dan Anggota
105
Pwk III BPK-RI
Komisi DPRD Kabupaten Lebak serta
Kepala BPKAD mentolerir pengeluaran-
pengeluaran tersebut.

Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris


DPRD menjelaskan bahwa pelaksanaan
hal tersebut karena adanya surat
Keputusan DPRD tentang Kedudukan
Keuangan DPRD. Untuk TA 2005
pelaksanaannya akan disesuaikan dengan
peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

Saran BPK-RI
a. Pimpinan dan Anggota DPRD menyetorkan kembali pengeluaran sebesar Rp2.523.250.000,00 ke
Kas Daerah;
b. Bupati Lebak memerintahkan Sekretaris DPRD agar tidak mentolerir pengeluaran-pengeluaran
yang telah melanggar dan menyalahi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku serta
menarik kembali Biaya Penunjang Kegiatan DPRD yang telah menyalahi ketentuan dan
merugikan keuangan daerah.

14. Pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan


Tidak Sesuai Ketentuan Sebesar Rp2.535.400.000,00
Anggaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan pada Sekretariat Daerah
Kabupaten Lebak Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 sebesar
Rp11.650.000.000,00 dengan realisasi sebesar Rp11.141.380.480,00 atau 95,63 % dari
anggaran.
Pemeriksaan atas SPJ TA 2004 diketahui bahwa ternyata terdapat pengeluaran
Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebesar
Rp2.535.400.000,00 dengan rincian sebagai berikut :
a. Pengeluaran untuk membiayai berbagai kegiatan DPRD sebesar Rp908.500.000,00,
terdiri dari:
1) Pengeluaran untuk Biaya Bantuan DPRD yang diterima tunai oleh Ketua DPRD
sebesar Rp50.000.000,00 dalam rangka menghadiri Sidang Perkara Gugatan
Ganti Rugi Pelepasan Hak Pengelolaan Tanah Perkebunan Cisadang dan
Cikapek.;

106
Pwk III BPK-RI
2) Pengeluaran untuk Biaya Bantuan menunjang kegiatan Ketua DPRD yang
diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp40.000.000,00 dalam rangka
memenuhi panggilan PTUN Bandung;
3) Pengeluaran untuk Biaya Bantuan kepada Ketua DPRD yang diterima tunai oleh
Ketua DPRD sebesar Rp20.000.000,00 dalam rangka memenuhi panggilan PTUN
Bandung;
4) Pengeluaran untuk Biaya Sewa/Kontrak Rumah Pimpinan DPRD
Rp51.000.000,00 yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp21.000.000,00
dan 2 (dua) orang wakil Ketua DPRD masing-masing Rp15.000.000,00;
5) Pengeluaran untuk Biaya Bantuan kepada Ketua DPRD yang diterima tunai oleh
Ketua DPRD sebesar Rp30.000.000,00 dalam rangka memenuhi panggilan III
PTUN Bandung;
6) Pengeluaran bantuan untuk menunjang kegiatan panitia Anggaran DPRD Dalam
rangka pembahasan RAPBD Tahun 2004 Rp.245.000.000,00 yang diterima tunai
oleh Ketua Panitia sebesar Rp17.500.000,00, 2 (dua) orang wakil Ketua masing-
masing Rp16.000.000,00, Sekretaris Rp15.500.000,00, dan 12(dua belas) anggota
masing-masing Rp15.000.000,00.
7) Pengeluaran Bantuan Biaya Transportasi dan Akomodasi yang diterima tunai
oleh Wakil Ketua DPRD sebesar Rp5.000.000,00.
8) Pengeluaran Bantuan Biaya Transportasi dan Akomodasi untuk menunjang
kegiatan DPRD Kab. Lebak yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar
Rp280.000.000,00 dalam rangka Pembahasan Perhitungan APBD Tahun 2003
yang selanjutnya dibagikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD masing-masing
berkisar antara Rp5.000.000,00 s.d. Rp10.000.000,00;
9) Pengeluaran Bantuan Biaya Menunjang kegiatan Panitia Anggaran DPRD Kab.
Lebak yang diterima tunai oleh Ketua DPRD sebesar Rp187.500.000,00.
b. Pengeluaran untuk honor Muspida Kabupaten Lebak bulan Januari s.d. Desember
2004 sebesar Rp224.000.000,00 yang diterima oleh Bupati Lebak sebesar
Rp24.000.000,00, Wakil Bupati Lebak sebesar Rp24.000.000,00, Ketua DPRD
sebesar Rp22.000.000,00, Wakil Ketua DPRD sebesar Rp22.000.000,00, Sekretaris
Daerah Kab. Lebak sebesar Rp24.000.000,00, Dandim 0603 Lebak sebesar
Rp24.000.000,00, Kapolres Lebak sebesar Rp24.000.000,00, Ketua Pengadilan
Negeri Rangkasbitung sebesar Rp24.000.000,00, Kepala Kejaksaan Negeri sebesar
Rp24.000.000,00, Kasdim 0603 sebesar Rp6.000.000,00, dan Wakapolres sebesar
Rp6.000.000,00.
107
Pwk III BPK-RI
c. Pengeluaran untuk Sumbangan Hari Raya bagi Unsur Muspida, Pimpinan dan
Anggota DPRD, Kepala Dinas/ Instansi, Pegawai di lingkungan Sekretariat Daerah
Kabupaten Lebak sebesar Rp1.402.900.000,00 dengan perincian sebagaimana
terlampir.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Lampiran Keputusan Menteri Dalam Negeri
No.29 Tahun 2002 menyatakan bahwa Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
dimaksudkan untuk keperluan Belanja Bantuan Keuangan kepada Pemerintah
Desa/Kelurahan, Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi Kemasyarakatan dan
Belanja Bantuan Keuangan kepada Organisasi Profesi.

Keadaan tersebut mengakibatkan pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan
menyalahi ketentuan disiplin penggunaan anggaran dan merugikan keuangan daerah sebesar
Rp2.535.400.000,00, yang terjadi karena adanya permintaan yang mendesak dari anggota DPRD
untuk merealisir belanja dimaksud tanpa berpedoman pada Peraturan Perundangan yang berlaku
serta Sekretaris Daerah dan Kepala BPKAD mentolerir/memberikan persetujuan atas pengeluaran
tersebut.

Atas pemeriksaan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa Pengeluaran


Bantuan kepada DPRD memang telah dilaksanakan namun sejak bulan Agustus 2004
tidak diberikan lagi bantuan kepada DPRD. Untuk Honor Muspida diberikan untuk
menunjang kegiatan pelaksanaan pemerintahan pembangunan dan kemasyarakatan dan
besarnya honor berdasarkan SK Bupati No. 911/Kep.258/Um/2004. Pemberian
Sumbangan Hari Raya khususnya Idul Fitri sudah merupakan kebiasaan yang sulit
dihindari yang secara moral Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk
memberikan kepada pegawainya yang disesuaikan dengan kemampuan anggaran.

Saran BPK-RI :
a. Pimpinan dan Anggota DPRD mengembalikan pengeluaran sebesar
Rp908.500.000,00 dan Muspida Kabupaten Lebak mengembalikan pengeluaran
sebesar Rp224.000.000,00 dan disetorkan ke Kas Daerah;
b. Bupati Lebak agar meninjau kembali Keputusan Bupati Lebak Nomor
911/Kep.258/Um/2004 tanggal 8 Maret 2004 tentang pemberian Insentif kepada
Anggota Muspida Kabupaten Lebak dan Keputusan Bupati Lebak Nomor
841.4/Kep257/Um/2004 tanggal 8 Nopember 2004 tentang pemberian Tunjangan
Hari Raya Iedul Fitri 1425 H Bagi Pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten

108
Pwk III BPK-RI
Lebak serta Bupati Lebak agar tidak mentolerir pengeluaran-pengeluaran yang
melanggar dan menyalahi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

15. Realisasi Belanja Bagi Hasil dan Bantuan


Keuangan Rp8.164.000.000,00 dan Bantuan Kepada
Partai Politik Rp456.530.000 Tidak Terpusat Pada Pos
Sekretariat Daerah
Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Belanja Bagi Hasil dan
Bantuan Keuangan pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan Bantuan
Keuangan Kepada Partai Politik melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat masing-masing sebesar Rp8.164.000.000,00 dan Rp456.530.000,00 dengan
realisasi masing-masing sebesar Rp8.164.000.000,00 atau sebesar 100% dan
Rp456.530.000 atau 100% dari anggaran.
Pelaksanaan pemberian bantuan kepada Partai Politik sebesar Rp456.530.000,00
didasarkan pada Keputusan Bupati Bupati Lebak Nomor 210/Kep.143/Kesbang-
Linmas/2004 tanggal 24 Juni 2004 tentang Penetapan Bantuan Keuangan Kepada Partai
Politik yang memperoleh kursi legislatif pada DPRD Kabupaten Lebak. Dana tersebut
digunakan untuk keperluan sekretariat Partai Politik yang memperoleh kursi legislatif.
Sedangkan Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan pada Kantor PMD dialokasikan
untuk kegiatan Belanja Bantuan Keuangan Pemerintah Desa (295 Pemerintah Desa)
sebesar Rp7.375.000.000,00, kegiatan Program Pengembangan Kecamatan (PPK)
Rp750.000.000,00 dan kegiatan Belanja Bantuan Keuangan kepada organisasi
kemasyarakatan penunjang untuk TP-PKK sebesar Rp39.000.000,00.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29
Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 dalam Lampiran yang menyatakan bahwa Belanja Bagi
Hasil dan Bantuan Keuangan diselenggarakan secara terpusat pada satu Pos Pengeluaran
yang terdiri dari Bantuan Bagi Hasil Retribusi Kepada Pemerintah Desa, Bantuan
Keuangan Kepada Pemerintah Desa/Kelurahan, Bantuan Kepada Organisasi
Kemasyarakatan dan Bantuan Kepada Organisasi Profesi.

Masalah tersebut dapat mengakibatkan terjadinya potensi penyimpangan atas


Pengelolaan Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan yang tidak terpusat tersebut yang
109
Pwk III BPK-RI
disebabkan Bupati, Panitia Anggaran, Pimpinan dan Anggota DPRD dalam menetapkan
Anggaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan tidak mentaati ketentuan dimaksud.

Atas permasalahan tersebut Sekretaris Daerah menjelaskan bahwa pembayaran


Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik lebih sesuai jika
diberikan oleh Kantor PMD yang memiliki tugas membina Pemerintahan Desa dan
Kelurahan, dan pembinaan Partai Politik merupakan sebagian tupoksi dari Kantor
Kesbang dan Linmas.

Saran BPK-RI :
Bupati Lebak, Panitia Anggaran, Pimpinan dan Anggota DPRD untuk tidak
mentolerir pencantuman, penganggaran dan pembayaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan
Keuangan yang tidak terpusat pada Pos Sekretariat Daerah yang telah melanggar dan
menyalahi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

16. Rekanan Melaksanakan Pekerjaan Kurang Dari Yang


Seharusnya Sebesar Rp46.713.504,47
Dalam APBD Kabupaten Lebak TA 2004 dianggarkan Kegiatan Peningkatan
Jalan Luar Kota dengan Pekerjaan Pembangunan Jalan Kadubitung Ciminyak pada Dinas
Pekerjaan Umum sebesar Rp1.800.000.000,00 realisasinya sebesar Rp1.674.398.750,00
atau 93,02% dari anggaran. Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh PT. Dharma Usaha
Taruna Ampat sesuai Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan (SPKP) Nomor 602.1/122-
Pem.Keg/SPKP/APBD/2004 tanggal 1 Juli 2004 senilai Rp1.762.525.000,00 dan telah
dilakukan pekerjaan tambah kurang sebagaimana tertuang dalam Amandemen Nomor
602.1/41/AMD/BM-DPUK/X/2004 tanggal 15 Oktober 2004. Jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan tanggal 2 Juli s.d. 29 Oktober 2004 (120 hari kalender) dengan masa
pemeliharaan selama 180 hari kalender.
Pekerjaan telah dinyatakan selesai 100 % pada tanggal 26 Oktober 2004 dan telah
diserahkan sementara sebagaimana tertuang dalam Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
Sementara (PHO) No.602.1/BA-PHO/APBD/2004 tanggal 5 November 2004, dan pihak
pelaksana pekerjaan telah menerima pembayaran sebesar Rp1.674.398.750,00 atau 95%
dari nilai kontrak, sedangkan sisanya sebesar Rp88.126.250,00 belum dibayarkan.
Dalam kontrak dinyatakan bahwa pekerjaan pengaspalan untuk peningkatan jalan
menggunakan lapisan Aspal Treted Base (ATB) tebal 4 cm, luas permukaan 10.400m2

110
Pwk III BPK-RI
atau volume 416 m3 (0,04 m x 10.400m2) dengan harga satuan Rp843.500,00/m3 atau
sebesar Rp350.896.000,00 dan Aspal Treted Base (ATB) setebal 3,8 cm, luas permukaan
15.200m2 atau volume 577,6 m3 (0,038 m x 15.200m2) dengan harga satuan
Rp843.500,00/m3 atau sebesar Rp487.205.600,00. Dengan demikian keseluruhan volume
pekerjaan tersebut sebanyak 993,6 m3 (416+577,6) dengan harga satuan Rp843.500,00
atau seluruhnya sebesar Rp838.101.600,00.
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 7 April 2005 dan berdasarkan data
ketebalan aspal hasil cord per 25 meter yang diperoleh dari unit Laboratorium Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Lebak diketahui bahwa ternyata volume Aspal Treted Base
(ATB) pada pekerjaan Peningkatan Jalan Kadubitung – Ciminyak adalah sebanyak
938,2194375 m3 dengan harga satuan Rp843.500,00/m3, sehingga nilai keseluruhan
sebesar Rp791.388.095,53. Dengan demikian terdapat kekurangan pekerjaan fisik sebesar
Rp46.713.504,47 (Rp838.101.600,00 - Rp791.388.095,53).

Hal tersebut tidak sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak Pekerjaan (SPKP)
Nomor 602.1/122—Pem.Keg/ SPKP/ APBD/ 2004 tanggal 1 Juli 2004 Pasal 1 tentang
Tugas Pekerjaan ayat 3 yang menyatkan bahwa pihak kedua (Direktur PT. Dharma Usaha
Taruna Ampat) mempunyai kewajiban kepada Pihak Pertama (Pemerintah Kabupaten
Lebak) untuk melaksanakan, menyelesaikan dan memelihara pekerjaan sesuai dengan
ketentuan dan spesifikasi sebagaimana tertuang dalam kontrak.

Masalah itu mengakibatkan Kerugian Keuangan Daerah sebesar Rp46.713.504,47, yang


terjadi karena:
a. Pelaksana Pekerjaan (PT.Dharma Usaha Taruna Ampat) sengaja mencari
keuntungan tanpa memperhatikan perjanjian kontrak;
b. Pengawas Lapangan kurang dapat menjalankan dengan baik;
c. Pengawasan dan Pengendalian oleh Pemimpin Kegiatan masih kurang.

Atas pemeriksaan tersebut Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lebak


mengakui kekurangan fisik tersebut dan akan segera menegur rekanan untuk selanjutnya
menyetorkan kekurangan pekerjaan sebesar Rp46.713.504,47 ke Kas daerah.

Saran BPK-RI :
Bupati Lebak agar memerintahkan secara tertulis kepada Pemimpin Kegiatan
untuk menagih kekurangan fisik pekerjaan sebesar Rp46.713.504,47 kepada rekanan dan

111
Pwk III BPK-RI
disetor ke Kas Daerah dan jika tidak dilaksanakan maka kelebihan pembayaran tersebut
merupakan tanggungjawab Pemimpin Kegiatan dan dikenakan TGR dan atau diajukan
kepada Kejaksaan untuk diselesaikan secara hukum.

Pengeluaran Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan


yang digunakan untuk Sumbangan Hari Raya

No tanggal Nomer Buku kas Uraian Jumlah (Rp)


1 2 3 4 5

1 22 Des 2004 97/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 1.800.000,00
pegawai Sekretariat DPRD Kab. Lebak
2 22 Des 2004 98/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 10.650.000,00
pegawai Setda Kab. Lebak
3 22 Des 2004 99/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 8.650.000,00
pegawai BPKAD Kab. Lebak
4 22 Des 2004 100/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 1.850.000,00
pegawai Bawasda Kab. Lebak
5 22 Des 2004 101/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 1.000.000,00
pegawai Kantor Kesbang
6 22 Des 2004 102/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 2.000.000,00
pegawai Bappeda
7 22 Des 2004 103/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 4.600.000,00
pegawai Dinas Perkebunan
8 22 Des 2004 104/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 2.500.000,00
pegawai BKD
9 22 Des 2004 105/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 16.350.000,00
pegawai Dinas PU
10 22 Des 2004 106/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 37.650.000,00
pegawai Dinas Kesehatan
11 22 Des 2004 107/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 12.250.000,00
pegawai RSUD Adjidarmo
12 22 Des 2004 108/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 7.250.000,00
pegawai Dinas Pertanian
13 22 Des 2004 109/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 2.500.000,00
pegawai Kantor Inkosbudpar
14 22 Des 2004 110/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 2.750.000,00
pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan
15 22 Des 2004 111/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 4.550.000,00
pegawai Dinas Perhubungan
16 22 Des 2004 112/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 2.000.000,00
pegawai Dinas Tenaga Kerja

112
Pwk III BPK-RI
17 22 Des 2004 113/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 1.750.000,00
pegawai Dinas Perindustrian dan
Perdagangan
18 22 Des 2004 114/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 20.750.000,00
pegawai Kecamatan dan Kelurahan
19 22 Des 2004 115/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 600.000,00
pegawai Kantor Diklat
20 22 Des 2004 116/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 700.000,00
pegawai PMD
21 22 Des 2004 117/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 479.700.000,00
pegawai Dinas P dan K.
22 22 Des 2004 118/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 1.650.000,00
pegawai Distamben
23 22 Des 2004 119/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 1.050.000,00
pegawai Koperasi dan PKM
24 22 Des 2004 120/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 3.950.000,00
pegawai Kantor Satpol PP
25 22 Des 2004 121/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 3.750.000,00
pegawai Kantor Pengelola Pasar
26 22 Des 2004 122/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 7.400.000,00
pegawai Dinas LH dan Kebersihan
27 22 Des 2004 123/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 1.300.000,00
pegawai Catatan Sipil
28 22 Des 2004 124/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 650.000,00
pegawai Kantor Arsip
29 22 Des 2004 125/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 500.000,00
pegawai SMK N 2
30 22 Des 2004 126/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 9.150.000,00
pegawai Dinas KB dan Kependudukan
31 22 Des 2004 127/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 1.050.000,00
pegawai KPU/Panwaslu
32 22 Des 2004 128/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para eselon 750.000,00
I s.d. III Kab.Lebak
33 22 Des 2004 129/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 800.000,00
asisten Staf Ahli
34 22 Des 2004 130/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 750.000,00
asisten Staf Ahli Bupati
35 22 Des 2004 131/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 800.000,00
Kepala Bagian Setda Lebak
36 22 Des 2004 132/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 2.900.000,00
Kepala Dinas/Instansi di lingkungan Pemda
Lebak.
37 22 Des 2004 133/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Camat 2.300.000,00
se-Kab Lebak

113
Pwk III BPK-RI
38 22 Des 2004 134/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Ketua 11.700.000,00
DPRD Kab. Lebak
39 22 Des 2004 135/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Ketua 500.000,00
PN Rangkasbitung
40 22 Des 2004 136/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Wakil 250.000,00
Ketua PN Rangkasbitung
41 22 Des 2004 137/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para Hakim 600.000,00
PN
42 22 Des 2004 138/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada para 100.000,00
Panitera
43 22 Des 2004 139/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada wakil 100.000,00
Panitera
44 22 Des 2004 140/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada wakil 100.000,00
Sekretaris
45 22 Des 2004 141/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Panmud 300.000,00
Hakim
46 22 Des 2004 142/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada 300.000,00
Kepaniteraan
47 22 Des 2004 143/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kapolres 500.000,00
Lebak
48 22 Des 2004 144/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Wakapolres 250.000,00
Lebak
49 22 Des 2004 145/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Ka. Taud 100.000,00
Polres Lebak
50 22 Des 2004 146/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasatlantas 100.000,00
Polres Lebat
51 22 Des 2004 147/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasatintel 100.000,00
Polres Lebak
52 22 Des 2004 148/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasat 100.000,00
Sabhara/Samapta Polres Lebak
53 22 Des 2004 149/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag Bina 100.000,00
Mitra Polres Lebak
54 22 Des 2004 150/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasat 100.000,00
Reskrim
55 22 Des 2004 151/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag OPS 100.000,00
Polres Lebak
56 22 Des 2004 152/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag Min 100.000,00
Polres Lebak
57 22 Des 2004 153/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada 150.000,00
Pengemudi/Ajudan Kapolres /Wakapolres
Lebak
58 22 Des 2004 154/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Dandim 500.000,00
0603 Lebak

114
Pwk III BPK-RI
59 22 Des 2004 155/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasdim 250.000,00
0603
60 22 Des 2004 156/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada pasi intel 100.000,00
Kodim
61 22 Des 2004 157/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Para Ops 100.000,00
Kodim
62 22 Des 2004 158/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pasi Min 100.000,00
Kodim
63 22 Des 2004 159/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pasi Tert 100.000,00
Kodim
64 22 Des 2004 160/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Ka Prim 100.000,00
Kodim
65 22 Des 2004 161/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada dan Unit 100.000,00
Intel Kodim
66 22 Des 2004 162/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengemudi 150.000,00
dan Ajudan Dandim/Kasdim
67 22 Des 2004 163/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kajari 500.000,00
Rangkasbitung
68 22 Des 2004 164/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kasie Intel 100.000,00

69 22 Des 2004 165/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kadit Pid 100.000,00
Sus
70 22 Des 2004 166/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kadit Pid 100.000,00
Um
71 22 Des 2004 167/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag 100.000,00
Perdata
72 22 Des 2004 168/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Kabag 100.000,00
Pembinaan
73 22 Des 2004 169/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada kasie 100.000,00
Pemeriksaan
74 22 Des 2004 170/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Dan Sub 250.000,00
Denpom
75 22 Des 2004 171/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada 100.000,00
Ajudan/Pengemudi
76 22 Des 2004 172/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Dan Pus 250.000,00
Lat Pur Cikuyah
77 22 Des 2004 173/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Wa Dan 250.000,00
Pus Lat Pur Cikuyah
78 22 Des 2004 174/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengemudi 200.000,00
Bupati dan Sekda
79 22 Des 2004 175/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengurus 16.500.000,00
DWP/TP-PKK Kab. Lebak

115
Pwk III BPK-RI
80 22 Des 2004 177/12/2004 Bantuan Biaya SHR Idul Fitri pada Pengurus 300.000,00
Kwarcab
81 22 Des 2004 178/12/2004 Bantuan Biaya Pengadaan Kain 670.600.000,00
Sarung/Kantong untuk seluruh Pegawai
82 22 Des 2004 179/12/2004 Bantuan Biaya Pengadaan Kain 35.600.000,00
Sarung/Kantong untuk Alim Ulama dan Tokoh
Masyarakat
Jumlah 1.402.900.000,00

116
Pwk III BPK-RI

Anda mungkin juga menyukai