Anda di halaman 1dari 2

KABINET MENTERI

PERTAMA
REPUBLIK INDONESIA
Jakarta, 10 Pebruari 1962

Kepada :
Nomor : 3222/62
Y.M. PARA MENTERI
Lampiran : - di-
Pokok : Syarat “tidak pernah JAKARTA
dihukum”

SURAT EDARAN MENTERI PERTAMA R.I.


No. 3/MP/RI/1962

Untuk melaksanakan kehendak Paduka Yang Mulia Presiden


mengenai hal tersebut pada pokok surat ini, maka dengan ini diminta
dengan hormat agar supaya Yang Mulia melarang semua instansi
dalam kekuasaan Yang Mulia, termasuk Perusahaan-perusahaan
Negara, untuk mencantumkan syarat “tidak pernah dihukum” bagi
panggilan atau penerimaan calon siswa, pegawai, pekerja dan lain
sebagainya.
Disamping syarat-syarat yang lazim mengenai kecakapan dan
keahlian, memang sewajarnya diadakan syarat “berkelakuan baik”
akan tetapi kelakuan baik seseorang tidak tergantung pada pernah
atau tidaknya ia dihukum. Keterangan berkelakuan baik itu cukup
kiranya diberikan oleh Pejabat Kepolisian atau Pamong Praja dan
untuk orang bekas terpidana, kalau perlu dari Kepala Penjara yang
bersangkutan setempat yang dapat dianggap mengetahui tentang
tindak tanduk orang yang bersangkutan.
Pencantuman syarat “tidak pernah dihukum adalah bertentangan
dengan kewajiban Negara terhadap para terpidana. Kewajiban
Negara yang ditugaskan kepada Jawatan Kepenjaraan itu bukanlah
hanya melaksanakan pidana kehilangan kemerdekaan saja melainkan
yang lebih berat akan tetapi lebih murni dari pada itu adalah
memasyarakatkan orang-orang itu kembali yaitu memberikan
pendidikan kepada mereka dalam bidang ketangkasan maupun
mental agar supaya mereka pada hukumannya berakhir menjadi
anggota masyarakat yang berguna.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, 1


Sejurusan dengan itu kami harapkan sangat, supaya masyarakat
menerima dan menampung orang bekas terpidana itu seperti
anggota masyarakat biasa.

MENTERI PERTAMA

TTD

DJUANDA
Tembusan kepada :
1. Pd. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara.
2. Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong.
3. Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Agung.
4. Ketua Dewan Perancang Nasional.
5. Ketua Mahkamah Agung.
6. Jaksa Agung.
7. Ketua BAPEKAN.
8. Sekretaris Negara.
9. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan.
10. Direktur Kabinet Menteri Pertama.
11. Sekretaris Dewan Menteri.
12. Kepala Kantor Urusan Pegawai.
13. Direktur Lembaga Administrasi Negara.
14. Kepala Biro Ekonomi-Keuangan Kabinet Menteri Pertama.
15. Badan Pembantu Menteri Pertama Urusan Perusahaan Negara.
16. Para Sekretaris Jenderal/Pembantu Utama Menteri/Sekretaris
Menteri.
17. Semua Fakultas Hukum Negeri.
18. Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.

Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, 2

Anda mungkin juga menyukai