Tes subyektif pada umumnya berbentuk essay examination (uraian), yang merupakan
alat penilaian hasil belajar yang paling tua.Secara umum tes uraian ini adalah pertanyaan
yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan,
mendiskusikan, membandingkan, menghubungkan pengertian-pengertian, memberikan
alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan
kata-kata dan bahasa sendiri.
Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tes ini dituntut kemampuan siswa dalam hal
mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan dan terutama harus mempunyai daya
kreativitas yang tinggi. Dalam hal inilah kekuatan atau kelebihan tes essay dari alat penilain
lainnya.
Adapun ciri-ciri pertanyaan dari tes uarain adalah didahului dengan kata-kata seperti :
uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan dan sebagainya. Dan soal
dalam bentuk tes ini biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 5-10 buah soal dalam
waktu kira-kira 90 s/d 120 menit.
Dilain pihak kelemahan atau kekurangan yang terdapat dalam tes ini antara lain adalah :
1. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-segi mana dari
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
2. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh skop bahan pelajaran yang akan di
tes karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas).
5. Waktu untuk koreksinya lama dan tidak dapat diwakilkan kepada orang lain.
1. Hendaknya soal-soal tes dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang di teskan, dan
kalau mungkin disusun soal yang sifatnya komprehensif.
2. Hendaknya soal tidak mengambil kalimat-kalimat yang disalin langsung dari buku
atau catatan.
3. Pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta
pedoman penilainnya.
5. Hendaknya rumusan soal dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh yang
akan menjawab.
6. Hendaknya ditegaskan midel jawaban apa yang dikehendaki oleh penyusun tes. Untuk
ini pertanyaan tidak boleh terlalu umum, tetapi harus spesifik.
Dalam uraian bebas jawaban siswa tidak dibatasi, bergantung pada pandangan siswa
itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh isi pertanyaan uraian bebas sifatnya umum. Contoh
pertanyaan bebtuk uraian bebas adalah sebagai berikut:
· Coba saudara jelaskan sebab-sebab terjadinya pertumbuhan penduduk yang cepat?
· Apa yang saudara ketahui tentang NKKBS?
· Mengapa pertumbuhan penduduk berpengaruh terhadap kwalitas hidup manusia?
Melihat karakteristiknya, pertanyaan bentuk uraian bebas ini tepat digunakan apabila
bertujuan untuk:
Kelemahan tes ini ialah sukar menilainya karena jawaban siswa bisa berfariasi, sulit
menentukan kriterian penilaian sangat subjektif karena bergantung pada guru sebagai
penilainya.
2) Uraian terbatas
Dalam bentuk tes ini pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada
pembatasan tertentu. Pembatasan ini bisa dari segi ruang lingkupnya, sudut pandang
menjawabnya dan indikator-indikatornya. Adapun contoh pertanyaan uraian terbatas ini
adalah:
1) Coba saudara jelaskan tiga faktor pertumbuhan penduduk!
2) Apa makna NKKBS ditinjau dari aspek jumlah anak dalam suatu keluarga?
3) Uraian terstruktur
Soal berstruktur dipandang sebagai bentuk antara soal-soal objektif dan esai. Soal
berstruktur merupakan serangkaian soal jawaban singkat sekalipun bersifat terbuka dan bebas
menjawabnya. Soal berstruktur berisikan unsur-unsur pengantar soal, seperangkat data,dan
serangkaian subsoal.
Keuntungan soal bentuk berstruktrur antara lain ialah :
1) Satu soal bisa terdiri dari atas beberapa subsoal atau pertanyaan.
2) Setiap pertanyaan yang diajukan mengacu kepada suatu data tertentu sehingga lebih
jelas dan terarah.
3) Soal-soal berkaitan satu sama lain dan bisa diurutkan berdasarkan tingkat
kesulitannya.
Data yang diajukan dalam soal berstruktur bisa berupa angka, tabel, grafik, gambar, bagan,
kasus, bacaan tertentu, diagram, model dan lain-lainnya
4) Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan
tingkat kelas.
Aspek konstruktivis :
1) Rumusan kalimat soal atau pertanyaan harus berupa kata tanya atau
perintah yang menuntut jawaban terurai.
4) Hal-hal lain yang menyertai soal (jika ada) seperti table, gambar, grafik,
peta, harus disajikan dengan jelas dan terbaca sehingga tidak
menimbulkan penafsiran berbeda.
Aspek bahasa :