Anda di halaman 1dari 49

Menghargai persamaan kedudukan warga

negara dalam berbagai aspek kehidupan.

Mendeskripsikan kedudukan warga negara


dan pewarganegaraan di Indonesia.
Menganalisis persamaan kedudukan warga
negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan negara.
Menghargai persamaan kedudukan warga
negara tanpa membedakan ras, agama,
gender, golongan, budaya dan suku
PENGERTIAN

DASAR
HUKUM

ASAS
KEWARGANEGARAAN LANDASAN
HUKUM
STELSEL
KEWARGANEGARAAN PERSAMAAN DI BERBAGAI BID HAK DAN
WARGA KEHIDUPAN
KEDUDUKAN TERWUJUD KEWAJIBAN
NEGARA WARGA NEGARA DALAM WN
SYARAT
MENJADI WN
CONTOH SIKAP
CARA MEMPEROLEH PERILAKU
KEWARGANEGARAAN
ARTI

PEWARGANEGARAAN
SYARAT -
KEHILANGAN SYARAT
KEWARGANEGARAAN
PENGERTIAN WARGA NEGARA

Secara Umum :
 Mereka yang berdasarkan hukum menjadi anggota
suatu negara dan mengakui pemerintah negaranya
sebagai pemerintahnya, serta memiliki hubungan timbal
balik terhadap negara.
Khusus (WNI) :
 Pasal 26 ayat (1) UUD 1945 dan pasal 2 UU No 12 tahun
2006 :
Yang menjadi WNI adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disyahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara
 Pasal 4 UU No 12 tahun 2006 :
bangsa Indonesia asli

Yang dimaksud dengan “ bangsa


Indonesia asli” adalah orang Indonesia
yang menjadi Warga Negara Indonesia
sejak kelahirannya dan tidak pernah
menerima kewarganegaraan lain atas
kehendak sendiri
Pasal 4 No. 12/2006

Warga Negara Indonesia adalah :


a. Setiap orang yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan dan/atau berdasarkan
perjanjian Pemerintah RI dengan negara lain
sebelum undang-undang ini berlaku sudah
menjadi WNI
b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah dan ibu WNI
c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah WNI dan ibu WNA
d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ayah WNA dan ibu WNI
Pasal 4 No. 12/2006
e. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang ibu WNI, tetapi ayahnya tidak mempu-
nyai kewarganegaran atau hukum negara asal
ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan
kepada anak tersebut.
f. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 (tiga
ratus) hari setelah ayahnya meninggal dunia dari
perkawinan yang sah dan ayahnya WNI.
g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari
seorang ibu WNI.
h. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari
seorang ibu WNA yang diakui oleh seorang ayah
WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilaku-
kan sebelum anak tersebut berusia 18 (delapan
belas) tahun atau belum kawin
Pasal 4 UU No 12/2006
Pasal 4 No. 12/2006

i. Anak yang lahir di wilayah negara Republik


Indonesia yang pada waktu lahir tidak jelas
status kewarganegaraan ayah dan ibunya
j. Anak yang baru lahir yang ditemukan di
wilayah negara Republik Indonesia selama
ayah dan ibunya tidak diketahui
k. Anak yang lahir di wilayah negara Republik
Indonesia, apabila ayah dan ibunya tidak
mempunyai kewarganegaraan atau tidak
dikeketahui keberadaannya.

Pasal 4 UU No 12/2006
Pasal 4 No. 12/2006

i. Anak yang dilahirkan di luar wilayah negara


Republik Indonesia dari seorang ayah dan ibu
WNI yang karena ketentuan dari negara tempat
anak tersebut dilahirkan memberikan kewarga-
negaraan kepada anak yang bersangkutan.
j. Anak dari seorang ayah atau yang telah
dikabulkan permohonan kewarganegaraannya,
kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia
sebelum mengucapkan sumpah atau menyata-
kan janji setia

Pasal 4 UU No 12/2006
DASAR HUKUM YANG
MENGATUR WARGA NEGARA

 UUD 1945 :
Pasal 26 ayat (1)
Pasal 26 ayat (3)
Pasal 28D ayat (4)

 UU No. 12 tahun 2006 tentang Kewarganegaraan


Republik Indonesia
ASAS KEWARGANEGARAAN
 Secara umum, asas kewarganegaraan ada 2 (dua) :
Ius Sanguinis Ius Soli
Setiap Negara
terdapat
Perbedaan Asas
Mengakibatkan terjadinya :
INDONESIA
Contoh : Masalah
a. Amerika Serikat , Inggris Kewarganegaraan
menggunakan asas ius Kondisi dimana seseorang
soli a. Apatride tidak mememilki
b. RRC menggunakan asas kewaganegaraan atau
ius sanguinis b. Bipatride memiliki kewarganegaran
ganda
Ius Sanguinis

Adalah asas yang menentukan


kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan (pertalian darah)

Asas Kewarganegaraan
Ius Soli

Adalah asas yang menentukan


kewarganegaraan seseorang berdasarkan
negara tempat kelahiran

Asas Kewarganegaraan
Apatride

Adalah tidak memiliki status


kewarganegaraan.

Apatride terjadi apabila seorang anak lahir
di negara yang menganut asas ius
sanguinis, sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraan negara yang
menganut asas ius soli

Asas Kewarganegaraan
Bipatride

Adalah memiliki status kewarganegaraan


rangkap/ganda (dwi kewarganegaraan).

Bipatride terjadi apabila seorang anak lahir
di negara yang menganut asas ius soli,
sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraan negara yang
menganut asas ius sanguinis

Asas Kewarganegaraan
Asas Kewarganegaraan di Indonesia

 Indonesia sebelum ada UU Kewarganegaraan (UU No 3


tahun1946) menggunakan asas ius soli.
 Berdasarkan UU No 12 tahun 2006, Indonesia meng-
utamakan asas ius sanguinis dengan mempertimbangkan
asas ius soli sebagai perkecualian dalam rangka meng-
hindari terjadinya masalah apatride.
 UU No 12 tahun 2006, juga menganut asas kewargane-
garaan tunggal dan asas kewarganegaraan ganda terbatas
bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur
dalam undang-undang tersebut.
 Pada Prinsipnya UU No. 12 tahun 2006 tidak mengenal
kewarganegaraan ganda (bipatride) dan tanpa
kewarganegaraan (apatride)

Asas Kewarganegaraan
STELSEL KEWARGANEGARAAN
Ada 2 cara (stelsel) bagi seseorang untuk memperoleh status
kewarganegaraan :
Cara seseorang untuk memperoleh Cara seseorang untuk memperoleh
status kewarganegaraan suatu status kewarganegaraan suatu
negara tertentu dengan melakukan negara tertentu tanpa melakukan
tindakan/perbuatan hukum tindakan/perbuatan hukum
tertentu tertentu

STELSEL AKTIF STELSEL PASIF


Melahirkan

 Hak Opsi : hak untuk memilih kewarganegaraan


 Hak Repudiasi : hak untuk menolak kewarganegaraan
SYARAT MENJADI WARGA NEGARA
Syarat menjadi warga negara Indonesia diatur dalam UU tentang
kewarganegaraan, syarat tersebut antara lain seperti :
 Memiliki hubungan pertalian darah dengan seorang WNI atau
merupakan keturunan dari seorang WNI.
 Lahir di wilayah negara RI bagi anak-anak tertentu.
 Mengajukan permohonan bagi orang asing.
 Membuat pernyataan secara tertulis kepad Pejabat, bagi :

a) seorang anak yang telah memperoleh


kewarganegaraan RI berakibat yang bersangkutan
berkewarganegaraan ganda.
b) WNA yang kawin scara syah dengan WNI
Syarat tersebut terdapat dalam tata cara untuk memperoleh
kewarga-negaraan Republik Indonesia
CARA MEMPEROLEH KEWARGANEGARAAN
 Berdasarkan UU No. 12 tahun 2006, Kewarganegaraan
Republik Indonesia dapat diperoleh karena (melalui) :
a. Kelahiran
b. Pengangkatan
c. Perkawinan
d. Pewarganegaraan (Naturalisasi)
e. Tetap diakui sebagai WNI
f. Mengikuti kewarganegaraan ayah atau ibunya
g. Pemberian kewarganegaraan
h. Pernyataan
 Cara memperoleh kembali kewarganegaraan RI
Kelahiran

Kelahiran yang dimaksud adalah kelahiran yang


didasarkan :
1. Keturunan
2. Tempat Kelahiran
• Kelahiran didasarkan tempat kelahiran (asas ius
soli) diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai
dengan ketentuan yang diatur dalam undang-
undang
Pengangkatan

Yang memperoleh kewarganegaraan RI melalui


pengang-katan adalah anak WNA yang diangkat sebagai
anak WNI, dengan syarat :
 pada waktu diangkat, anak belum berusia 5 (lima)
tahun.
 pengangkatan anak tersebut dilakukan secara sah
berdasarkan penetapan pengadilan

Sumber ps. 21 ayat (2) UU No 12/2006


Perkawinan

Yang memperoleh kewarganegaraan RI melalui


perkawinan adalah WNA yang kawin secara sah
dengan WNI, dengan syarat :
 menyampaikan pernyataan menjadi WNI
dihadapan pejabat.
 pernyataan disampaikan apabila yang bersang-
kutan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-
turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
Tetap diakui sebagai WNI
Mereka yang memperoleh status kewarganegaraan RI
karena tetap diakui sebagai WNI adalah :
1) Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah,
belum berusia 18 tahun atau belum kawin diakui
secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan
asing.
2) Anak WNI yang belum berusia 5 tahun diangkat
secara sah sebagai anak oleh warga negara asing
berdasarkan penetapan pengadilan

Sumber pasal 5 UU No 12/2006


Mengikuti kewarganegaraan ayah atau ibunya

Yang memperoleh kewaraganegaranRI karena


mengikuti kewarganegaraan ayah atau ibunya adalah :
 Anak dari ayah atau ibu yang memperoleh kewarga-
negaraan RI dengan syarat anak tersebut belum
berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan
bertempat tinggal di wilayah RI.*)
 Anak dari ayah atau ibu yang telah dikabulkan per-
mohonan kewarganegaraannya, kemudian ayah atau
ibunya meninggal dunia sebelum mengucapkan
sumpah atau menyatakan janji setia.

*) pasal 21 ayat (1) UU No. 12/2006


Pemberian kewarganegaraan

 Yang memperoleh kewarganegaraan RI


karena pemberian adalah orang asing yang
telah berjasa kepada negara RI atau dengan
alasan kepentingan negara.
 Pemberian kewarganegaraan tersebut
diberikan oleh Presiden setelah
memperoleh pertimbangan DPR.
Pernyataan

Yang memperoleh kewarganegaraan RI dengan melalui


pernyataan untuk memilih salah satu kewarganegaraannya
adalah anak yang memperoleh status kewarganegaraan RI
berdasarkan ketentuan UU No 12 tahun 2006 ( pasal 4 huruf
c, d, h dan i, pasal 5, pasal 21 ayat 1 dan 2 ), dengan syarat :

a) Pernyataan disampaikan setelah anak berusia 18 tahun


atau sudah kawin
b) Pernyataan disampaikan secara tertulis kepada pejabat.
c) Pernyataan dilampiri dokumen yang ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan.
Orang asing yang telah berjasa kepada negara RI

Adalah
orang asing yang karena prestasinya yang luar
biasa dibidang kemanusiaan, ilmu pengetahuan
dan teknologi, kebudayaan, lingkungan hidup,
serta oleh raga telah memberikan kemajuan dan
keharuman nama bangsa Indonesia
Yang dimaksud orang asing yang diberi
kewarganegaran karena alasan
kepentingan negara

Adalah
orang asing yang dinilai oleh negara telah
dan dapat memberikan sumbangan yang
luar biasa untuk kepentingan memantapkan
kedaulatan negara dan untuk
meningkatkan kemajuan, khususnya di
bidang perekonomian Indonesia
PEWARGANEGARAAN

Adalah
tata cara bagi orang asing untuk memperoleh
kewarganegaraan Republik Indonesia
melalui permohonan
SYARAT-SYARAT PEWARGANEGARAAN

Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh


pemohon jika memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin
2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah berempat
tinggal di wilayah negara RI paling singkat 5 tahun
berturut-turut atau 10 tahun tidak berturut.
3. Sehat jasmani dan rohani
4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara
Pancasila dan UUD 1945
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak
pidana yang diancam dengan pidana penjara 1 (satu)
tahun atau lebih
6. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia, tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.
7. Mempunyai pekerjaan dan/atau pengahasilan tetap
8. Membayar uang pewarganegaraan
9. Permohanan pewarganegaraan diajukan di Indonesia
10.Permohanan diajukan secara tertulis dalam bahasa
Indonesia diatas kertas bermeterai cukup kepada
Presiden melalui Menteri.

Syarat Pewarganegaraan
Cara memperoleh kembali Kewarganegaraan
Republik Indonesia
 UU No. 12 tahun 2006, memberikan kesempatan
kepada WNI yang telah kehilangan kewargane-
garaannya untuk memperoleh kembali kewarga-
negaraan RI.
 Ada 2 (dua) cara untuk memperoleh kembali
kewarganegaraan Republik Indonesia :
1. melalui prosedur pewarganegaraan
(naturalisasi).
2. mengajukan permohonan tertulis kepada
Menteri tanpa melalui prosedur pewargane-
garaan (naturalisasi).
Cara memperoleh kembali kewarganegaraan RI dengan
mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri tanpa
prosedur pewarganegaraan (naturalisasi) berlaku bagi
WNI yang kehilangan kewarganegaraannya karena :
a) Lalai menjalankan kewajiban menyatakan keinginan-
nya untuk tetap menjadi WNI sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, pada waktu ia bertempat tinggal di luar
wilayah negara Republik Indonesia
b) Kawin (menikah) dengan WNA, jika hukum negara
asal suami/istrinya itu mengharuskan kewarganegara-
an yang bersangkutan tersebut mengikuti
kewarganegaraan suami/istrinya.
KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN RI

Seorang WNI dapat kehilangan kewarganegaraannya, jika


yang bersangkutan :
a) Memperoleh kewarganegaran lain atas kemauannya
sendiri
b) Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegara-
an lain, sedangkan orang yang bersangkutan mendapat
kesempatan untuk itu.
c) Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden
atas permohonannya sendiri, yang bersangkutan sudah
berusia 18 tahun atau sudah kawin, bertempat tinggal
di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang kewarga-
negaraan RI tidak menjadi tanpa kewarganegaraan
d) Masuk dalam dinas tentara asing tanpa ijin terlebih
dahulu dari Presiden
e) Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing,
seperti antara lain menjadi pegawai negeri, pejabat
negara dan inteljen negara asing.
f) Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan
janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara
asing (wilayah yang menjadi yuridiksi negara asing)
tersebut.
g) Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan
sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu
negara asing.

Kehilangan Kewarganegaraan RI
h) Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari
negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai
tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari
negara lain atas namanya.
i) Bertempat tinggal di luar wilayah negara RI selama 5
tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara,
tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak me-
nyatakan keinginannya untuk tetap menjadi WNI se-
belum jangka waktu 5 tahun itu berakhir, dan setiap 5
tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengaju-
kan pernyataan ingin tetap menjadi WNI kepada
Perwakilan RI yang wilayah kerjanya meliputi tempat
tinggal yang bersangkutan padahal Perwakilan RI ter-
sebut telah memberitahukan secara tertulis kepada
yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak
menjadi tanpa kewarganegaraan.

Kehilangan Kewarganegaraan RI
j) Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki WNA,
jika menurut negara asal suaminya, kewarganegaraan
istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat
perkawinan tersbut.
k) Laki-laki WNI yang kawin dengan perempuan WNA,
jika menurut negara asal istrinya, kewarganegaraan
suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat
perkawinan tersbut.

Kehilangan Kewarganegaraan RI
LANDASAN HUKUM PERSAMAAN
KEDUDUKAN WARGA NEGARA
1. Pembukaan UUD 1945
2. Pasal 26 sd. pasal 34 UUD 1945
3. Pasal 28A sd. pasal 28 J UUD 1945
4. Peraturan perundangan lainya, seperti antara lain :
• UU No 2 tahun 2008 tentang Partai Politik
• UU No 8 tahun 1981 tentang KUHAP
• UU No 44 tahun 1999 tentang Pers
• UU No 20 tahun 2002 tentang Pokok-Pokok Pertahanan
dan Keamanan.
• UU No 10 tahun 2008 tentang Pemilu DPR, DPD, DPRD
• UU No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
• dsb.
WUJUD PERSAMAAN KEDUDUKAN
WARGA NEGARA

Persamaan kedudukan warga negara di berbagai


Kehidupan terwujud dalam :
• Hak Warga Negara dan
• Kewajiban Warga Negara
Hak Warga Negara

1. Hak warga negara di bidang politik


2. Hak warga negara di bidang hukum
3. Hak warga negara di bidang ekonomi
4. Hak warga negara di bidang sosial - budaya
5. Hak warga negara di bidang hankam
6. Hak warga negara sebagai hak pribadi
Hak Warga Negara di Bidang Politik
a. Hak kemerdekaan berserikat dan berkumpul (UUD 1945 pasal 28,
pasal 28E ayat 3)
b. Hak mendapatkan status kewarganegaraan (UUD 1945 pasal 26,
pasal 28D ayat 4)
c. Hak memilih kewarganegaraan (UUD 1945 pasal 28E ayat 1)
d. Hak memperoleh suaka politik dari negara lain (UUD 1945 pasal
28G ayat 2)
e. Hak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan
(UUD 1945 pasal 27 ayat 1 dan pasal 28D ayat 3)
f. Hak memilih dan dipilih dalam pemilu.
g. Hak mendirikan partai politik, menjadi anggota partai politik
h. Hak mendirikan organisasi massa, menjadi anggota organisasi
massa.
i. Hak menyampaikan pendapat di muka umum melalui demonstrasi.
j. dan sebagainya.
Hak Warga Negara di Bidang Hukum
a. Hak persamaan didepan hukum (UUD 1945 pasal 27 ayat 1).
b. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (UUD 1945
pasal 28D ayat 1).
c. Hak memperoleh perlindungan terhadap diri pribadi, keluarga,
kehormatan, martabat dan harta bendanya, hak memperoleh aman
dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasinya (UUD 1945 pasal 28G
ayat 1).
d. Hak mendapatkan kemudahan dan perlakuan khusus untuk
memperoleh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan (UUD 1945 pasal 28H ayat 2).
e. Hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, hak untuk
tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (UUD 1945
pasal 28I ayat 2)
f. Hak memperoleh perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
hukum (UU No 8 tahun 1981 tentang KUHAP)
Hak Warga Negara di Bidang Ekonomi
a. Hak memperoleh pekerjaan, hak mencapai penghidupan yang layak
(UUD 1945 pasal 27 ayat 2)
b. Hak mengembangkan usaha di bidang ekonomi, hak ikut menikmati
hasil-hasil pembangunan sesuai darma baktinya, hak mendapatkan
kemakmuran secara adil dan merata (UUD 1945 pasal 33).
c. Hak untuk bekerja, mendapatkan imbalan dan perlakuan yang adil
dan layak dalam hubungan kerja (UUD 1945 pasal 28D ayat 2)
d. Hak kebebasan memilih pekerjaan (UUD 1945 pasal 28E ayat 1)
e. Hak mempunyai hak milik pribadi (UUD 1945 pasal 28H ayat 4)
Hak Warga Negara di Bidang Sosial-Budaya
Hak warga negara dalam bidang sosial-budaya yang diatur dalam UUD
1945 antara lain :
a. Hak mendapatkan pendidikan (pasal 31 ayat 1)
b. Hak ikut serta mengembangkan kebudayaan nasional (pasal 32 ayat 1)
c. Hak memperoleh jaminan kesejahteraan sosial (pasal 34)
d. Hak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perka-
winan yang syah (pasal 28B ayat 1)
e. Hak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya,
hak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat iptek, seni
dan budaya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan kesejahteraan
(paal 28C ayat 1)
f. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya
secara kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara
(pasal 28C ayat 2)
g. Hak mimilih pendidikan dan pengajaran (pasal 28E ayat 1).
h. Hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengem-
bangkan pribadi dan lingkungan sosialnya; hak mencari, memperoleh,
menyimpan, mengolah dan menyampaikan informasi dengan menggu-
nakan segala jenis saluran yang tersedia (pasal 28F)
i. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat manusia (pasal 28G ayat 2)
j. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, hak mendapatkan
lingkung-an yang baik dan sehat, hak memperoleh pelayanan
kesehatan (pasal 28H ayat 1)
k. Hak mendapatkan jaminan sosial (pasal 28H ayat 3)
l. Hak untuk tidak diperbudak (pasal 28I ayat 1)
m. Hak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminasi atas dasar
apapun, hak untuk mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan
yang diskriminatif (pasal 28I ayat 2)

Hak bdiang sosial-budaya


Hak Warga Negara di Bidang Hankam

a. Hak ikut serta dalam upaya pembelaan negara (UUD


1945 pasal 27 ayat 3).
b. Hak untuk ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara (UUD 1945 pasal 30 ayat 1)
Hak warga negara dalam bidang hankam juga diatur
dalam UU No 20 tahun 2002 tentang Pokok-Pokok
Pertahanan dan Keamanan.
Hak Warga Negara sebagai Hak Pribadi
Hak warga negara sebagai hak pribadi yang diatur dalam UUD 1945,
antara lain :
a. Hak kebebasan mengeluarkan pendapat atau pikiran (pasal 28 dan
pasal 28E ayat 3)
b. Hak memeluk agama dan beribadat sesuai agama dan kepercayaan
masing-masing (pasal 29 ayat 2)
c. Hak untuk hidup, hak mempertahankan hidup dan kehidupan (pasal
28A)
d. Hak kebebasan memeluk agama dan beribadat menurut agamanya,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkanya serta
berhak kembali (pasal 28E ayat 1)
e. Hak atas kebebasan meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran atau
sikap sesuai hatinuraninya (pasal 28E ayat 2)
f. Hak bertempat tinggal (pasal 28H ayat 1)
g. Hak untuk hidup, hak kemerdekaan pikiran dan hati nuraninya (pasal
28I ayat 1)
Kewajiban Warga Negara :
a. menjunjung hukum (UUD 1945 pasal 27 ayat 1)
b. menjunjung pemerintahan (UUD 1945 pasal 27 ayat 1)
c. ikut serta dalam upaya pembelaan negara (UUD 1945 pasal 27 ayat 3)
d. menghormati hak asasi manusia orang lain (UUD 1945 pasal 28J ayat 1)
e. untuk tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan undang-undang,
dalam melaksanakan hak dan kebebasannya (UUD 1945 pasal 28J ayat 2)
f. ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (UUD 1945
pasal 30 ayat 1)
g. mengikuti pendidikan dasar (UUD 1945 pasal 31 ayat 2)
h. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan (Pembukaan UUD
1945 alinia I)
i. menghargai nilai-nilai persatuan, kemerdekaan dan kedaulatan (Pem-
bukaan UUD 1945 alinia II)
j. menjunjung tinggi dan setia kepada konstitusi negara dan dasar negara
(Pembukaan UUD 1945 alinia IV)
Contoh Sikap Perilaku Yang Mencerminkan
Persamaan Kedudukan Warga Negara
 Menghargai dan menghormati kedudukan tiap individu
dengan tidak menonjolkan perbedaan yang ada.
 Mengembangkan sikap toleransi dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.
 Menumbukan sikap multikultural, yaitu sikap bersedia
menerima adanya kesederajatan diantara keragaman
budaya.
 Mengembangkan sikap anti diskriminasi di berbagai
keihudapan.
 Mengembangkan sikap kerjasama menciptakan kondisi
yang menunjang pelaksanaan hak dan kewajiban warga
negara.

Anda mungkin juga menyukai