Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Keterampilan Dasar dan


Pengembangan Variasi
Mengajar
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran


Dosen Pengampu : Chusna Maulida, M.Pd.I.

Disusun Oleh :

ERTA DESTRIANA P.
NIM. 232.108.232
KELOMPOK 4
KELAS F

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
( STAIN ) PEKALONGAN
2010
PENDAHULUAN

Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan,


melainkan juga usaha menciptakan system lingkungan yang membelajarkan subjek
didik agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal.
Pengajaran perlu mengetahui cara menyusun pengajar, cara mengisi bagian
pendahuluan, dan bagian akhir pengajaran. Sejumlah ketrampilan yang akan
diuraikan nanti tidaklah terikat pada sifat dan pembawaan pribadi seseorang. Setiap
orang dapat memakainya dan dapat pula diterapkan pada semua jenis mata pelajaran.

2
PEMBAHASAN

A. Keterampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ingin
menjadi seorang guru professional, jadi di samping harus menguasai substansi
bidang studi yang diampu, ketrampilan dasar mengajar juga adalah merupakan
ketrampilan penunjang untuk keberhasilan dalam proses belajar mengajar.
Ketrampilan dasar mengajar ini adalah merupakan panduan mengajar
mikro. Ketrampilan dasar mengajar ini adalah :
1. Ketrampilan bertanya
2. Ketrampilan memberi penguatan.
3. Ketrampilan mengadakan variasi.
4. Ketrampilan menjelaskan.
5. Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran.
6. Ketrampilan memimpin diskusi kelompok kecil.
7. Ketrampilan mengelola kelas.
8. Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh seorang guru
tidaklah lepas dari guru memberikan pertanyaan dan murid memberikan
jawaban.1

B. Pengembangan variasi mengajar


Pada dasarnya semua orang tidak menghendaki adanya kebosanan dalam
hidupnya. Sesuatu yang membosankan adalah sesuatu yang tidak
menyenangkan.
Ketrampilan mengadakan variasi dalam proses belajar mengajar akan
meliputi tiga aspek yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi dalam

1
http: //el-shalih. Blogspot.com. / 20 / 03 / ketrampilan-dasar-mengajar

3
menggunakan media dan bahan pengajaran dan variasi dalam interaksi antara
guru dan siswa.
Apabila ketiga komponen tersebut dikombinasikan dalam
penggunaannya atau secara integrasi, maka akan meningkatkan perhatian siswa,
membangkitkan keinginan dan kemauan belajar. Dalam proses belajar mengajar
ada variasi bila guru dapat menunjukkan adanya perubahan dalam gaya
mengajar, media yang digunakan berganti-ganti dan ada perubahan dalam pola
interaksi lebih bersifat proses daripada produk.2
Penggunaan varisi merupakan ketrampilan guru dalam menggunakan
bermacam kemampuan untuk mewujudkan tujuan belajar peserta didik sekaligus
mengatasi kebosanan dan menimbulkan minat, gairah, dan aktifitas belajar yang
efektif.3
1. Tujuan variasi mengajar
Penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhaian siswa, motivasi dan
belajar siswa.
a) Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi
proses belajar mengajar.
Dalam proses blajar mengajar perhatian siswa terhada materi
pelajaran yang diberikan sangat dituntut. Dalam jumlah siswa yang besar
biasanya ditemukan kesukaran untuk mempertahankan agar perhatian
siswa tetap pada materi pelaajran yang diberikan.
Tujuan pembelajaran dapat tercapai bila setiap siswa mencapai
penguasaan terhadap materi yang diberikan. Perhatian adalah masalah
yang tidak bisa dikesampingkan dalam konteks pencapaian tujuan
pembelajaran. Guru harus memperhatikan variasi mengajarnya, sudah
dapat meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap materi
yang dijelaskan atau belum.
b) Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.

2
Drs. Syaiful Bari Djamarah dan Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta; PT. Asdi
Mahasatya, 2006), hal. 160-161.
3
http: //badarudolinalbanna.wordpress.com/2010.

4
Motivasi memegang peranan penting dalam belajar. Seorang
siswa tidak dapat belajar dengan baik dan tekun jika tidak ada motivasi di
dalam dirinya. Dalam proses belajar mengajar di kelas, tidak setia siswa
mempunyai motivasi yang sama terhada suatu bahan. Guru lebih ditunut
untuk memerankan fungsi motivasi, yaitu motivasi sebagai alat yang
mendorong manusia untuk beruat, motivasi sebagai alat yang menentukan
arah perbuatan, dan motivasi sebagai alat untuk menyeleksi perbuatan.
c) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah
Guru yang bijaksana adalah guru yang pandai menempatkan diri
dan pandai mengambil hati siswa. Dengan sikap ini siswa merasa
diperhatikan oleh guru.
d) Memberikan kemungkina pilihan dan fasilitas belajar individual
Sebagai guru dituntut untuk mempunyai berbagai ketrampilan
yang mendukung tugasnya dalam mengajar. Fasilitas merupakan
kelengkapan belajar yang harus ada di sekolah. Fugnsinya sebagai alat
Bantu pengajaran, sebagai alat peraga. Lengkap atau tidaknay fasilitas
belajar mempengaruhi pemilihan yang harus guru lakukan. Sangat
terbatasnya fasilitas belajar cenderung lebih sedikit alternative yang
tersedia untuk melakukan pemilihan. Maka alternative yang terpaksa guru
lakukan adalah memilih metode ceramah dan metode Tanya jawab atau
metode peraga ala kadarnya, ketimbang tidak ada kegiatan sama sekali.
e) Mendorong anak didik untuk belajar
Menyediakan lingkungan belajar adalah tugas guru. Kewajiban
belajr adalah tugas anak didik. Kedua kegiatan ini menyatu dalam sebuah
interaksi pengajaran yang disebut interkasi edukatif.
Belajar memerlukan motivasi sebagai pendorong bagi anak didik
adalah motivasi intrinsik yang lahir dari kesadaran akan terpentingnya
ilmu pengetahuan.
2. Prinsip penggunaan
Dalam proses belajar mengajar masalah kegiatan siswa adalah yang
menjadi focus perhatian. Apapun kegiatan yang guru lakukan tidak lain

5
adalah untuk suatu upaya bagaimana lingkungan tercipta itu menyenangkan
hati semua siswa.
Agar kegiatan pengajaran dapat merangsang siswa untuk aktif dan
kreatif belajar, tentu saja diperlukan lingkungan belajar yang kondusif. Salah
satu upaya ke arah itu adalah dengan cara memperhatikan beberapa prinsip
penggunaan variasi dalam mengajar.
Prinsip-prinsip penggunaan variasi mengajar itu adalah, sebagai
berikut :
a) Dalam menggunakan ketrampilan variasi sebaiknya semua jenis
variasi digunakan selain juga harus ada variasi penggunaan komponen
untuk tiap jenis variasi.
b) Menggunakan variasi secara lancar dan berkesinambungan.
c) Penggunana komponen variasi harus benar-benar terstruktur dan
direncanakan oleh guru.
3. Komponen-komponen variasi mengajar
1) Variasi gaya mengajar
Variasi ini meliputi :
- Variasi suara
Suara guru dapat bervariasi dalam intonasi, nama, volume, dan
kecepatan.
- Penekanan (focusing)
Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang
penting atau aspek kunci.
- Pemberian waktu (pausing)
Bagi anak didik, pemberian waktu dipakai untuk mengorganisasi
jawabannya agar menjadi lengkap
- Kontak pandang
Guru dapat membantu anak didik dengan menggunakan matanya
menyampaikan informasi, dan dengan pandangannya dapat menarik
perhatian anak didik.
- Gerakan anggota badan (gesturing)

6
Variasi dalam mimic, gerakaan kepala atau badan merupakan bagian
yang penting dalam komunikasi.

- Pindah posisi
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu menarik
perhatian anak didik dapat meningkatkan kepribadian guru.
Guru yang kaku adalah tidak menarik dan menjemukan, dan bila
variasi dilakukan secara berlebihan adalah mengganggu.
2) Variasi media dan bahan ajaran
Tiap anak didik mempunyai kemampuan indra yang tidak sama, baik
pendengaran maupun penglihatannya dan juga kemampuan berbicara.
Ada tiga komponen dalam variasi penggunaan media, yaitu :
a) Variasi media pandang
Keuntungan dari penggunaan alat-alat dalam media pandang
yaitu :
- Membantu secara konkret konsep berpikir dan
mengurangi respon yang kurang bermanfaat.
- Memiliki secara potensial perhatian anak didik pada
tingkat yang tinggi.
- Dapat membuat hasil belajar yang riil.
- Memberi pengalaman yang tak mudah dicapai oleh alat
yang lain.
- Menambah frekuensi kerja lebih dalam dan variasi
belajar.
b) Variasi media dengar
Dalam proses belajar mengajar suarat guru adalah alat Utama
dalam komunikasi.
Variasi dalam penggunaan media dengan memerlukan sekali
saling bergantian atau kombinasi dngan media pandangan dan
metida taktil.

7
c) Variasi media taktil
Penggunaan media dapat memberikan kesempatan kepada anak
didik untuk menyentuh dan memanipulasi benda atau bahan
ajaran. Dalam hal ini akan melibatkan anak didik dalam kegiatan
penyusunan atau pembuatan model, yang hasilnya disebut sebagai
“media taktil”.4
3) Media interaksi
Variasi dalam pola interaksi antara guru dan anak didiknya, yaitu :
a) Pembicaraan di kelas dan pembicaraan bahan ajaran.
Dalam pembiaraan di kelas pihak pengajar berusaha, agar
terjadi sesuatu pembicaraan atau diskusi antara guru dan muridnya.
Biasanya pengajar menjadi pimpinan diskusi. Tetapi dapat juga
salah seorang murid ditunjuk menjadi pemimpin diskusi. Bentuk ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu masalah tertentu
dapat di setiap dan dimengerti oleh murid. Di sampang itu dapat juga
dipakai sebagai pendahuluan bahan pengajaran baru untuk
merangsang perhatian murid.
Pembicaraan di kelas ini memberi manfaat pula kepada
pengajar, karena dapat menjajaki sjauh mana murid telah mengetahui
hal yang akan diajarkan.
b) Pembicaraan bahan pengajaran
Pada bentuk ini pemimpin diskusi mengemudikan bahan
pembicaraan secara penuh. Tujuannya adalah mengarahkan murid
untuk menemukan susunan suatu masalah tertentu. Bentuk ini dapat
dipakai untuk mengganti cara penjelasan lisan. Pengajar tidak selalu
harus memakai cara penjelasan lisan untuk menerangkan suatu
masalah. Hal yang penting adalah para peserta harus ikut serta secara
aktif dalam diskusi. Dengan diskusi pemikiran kritis sangat
dirangsang murid belajar memberi alasan atas jawaban atau
pernyataannya, belajar menerima kritik, belajar mempertahankan

4
Ibid, hal. 161-171.

8
suatu pendirian, serta belajar bagaimana memperhitungkan rekan-
rekan diskusinya. Kemahiuran pengajar dalam memimpin diskusi
sangat menentukan suasana serta isi pembicaraan. Semakin baik
kemampuan seorang pengajar untuk memimpin maka akan semakin
baik pula diskusi kelompok semacam itu dapat terlaksana.
Di samping menjalin interkasi dengan murid dalam bentuk
diskusi sbaiknya perlu diusahakan interkasi untuk memberi umpan
balik kepada murid. Hal ini agar proses belajar akan berjalan dengan
baik. 5

5
Ad. Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses, (PT. Gramedi, Anggota IKAPI, 1980).

9
KESIMPULAN

Ketrampilan mengajar bagi seorang guru adalah sangat penting kalau ingin
mnejadi seorang guru professional.
Ketrampilan dasar mengajar ini adalah :
1. Ketrampilan bertanya
2. Ketrampilan memberi penguatan
3. Ketrampilan mengadakan variasi
4. Ketrampilan menjelaskan
5. Ketrampilan membuka dan menutup pelajaran.
6. Ketrampilan memimpin diskusi kelompok kecil.
7. Ketrampilan mengelola kelas.
8. Ketrampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Tujuan variasi mengajar :
1. Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevansi proses
belajar mengajar.
2. Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi.
3. Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah.
4. Memberikan kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual.
5. Mendorng anak didik untuk belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA

Djamarah, Syaiful Bari dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, PT. Asdi
Mahasatya, Jakarta.

Ad. Rooijakkers, Mengajar Dengan Sukses, PT. Gramedi, Anggota IKAPI, 1980.

http: //el-shalih. Blogspot.com.

http: //badarudolinalbanna.wordpress.com

11

Anda mungkin juga menyukai