SKRIPSI
OLEH :
A S N I
Stb. 201 221 068
Pembimbing I
MUH. AMIN, SE. MS NIP. 131 430 503
Hj. HALIS WIATI, SE., MS NIP. 132 133 706
BAB I
PENDAHULUAN
tersedia di wilayah tersebut. Wilayah pesisir yang ditujukan merupakan wilayah yang
berada pada daratan yang berbatasan dengan laut atau pengaruh suasana laut
Umumnya desa-desa di Sulawesi Tenggara berada di wilayah pesisir dan salah
satunya adanya Desa Pasir Putih di Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe. Desa
Pasir Putih terletak pada daerah dataran dengan ketinggian antara 0 - 4 m dari
permukaan laut. Masyarakat di desa ini mempunyai matapencaharian sebagai nelayan
penangkap ikan. Kondisi wilayah desa ini terdiri dari berbagai potensi alam seperti
hasil perkebunan kelapa dan kopi serta jambu, namun sebagian besar masyarakat di
desa Pasir Putih juga meluangkan waktunya untuk mencari ikan di laut guna
menambah pendapatan mereka.
Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh masyarakat pesisir,
menggunakan peralatan tangkap seperti perahu motor, jaring, pancing dan umpan.
Kegiatan ini dilakukan di tengah laut, tepatnya pada lokasi dimana terdapat sumber
ikan yang akan ditangkap oleh nelayan. Kegiatan penangkapan dilakukan secara
berkelompok sesuai dengan sarana perahu motor yang ada dan juga terdapat
sebagian masyarakat yang melakukan penangkapan sendiri dengan peralatan
sederhana seperti kail dan pancing.
Hasil tangkapan ikan diperoleh para nelayan, baik secara kelompok maupun
perorangan dijual secara langsung kepada masyarakat. Jenis ikan yang ditangkap
terdiri dari ikan ekor kuning, ikan tenggiri, ikan layang, ikan katamba dan ikan kerapu.
Jenis ikan tersebut diperoleh dari kegiatan nelayan yang ada di Desa Pasir Putih.
Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Pasir
Putir selama ini menggunakan tenaga kerja yang bekerja pada jam operasi perahu
untuk proses penangkapan ikan. Selain itu jenis umpan yang digunakan untuk disebar
dalam proses penangkapan. Umpan biasanya terbuat dari udang, cumi dan ikan teri
yang dicampur menjadi satu. Banyaknya umpan yang digunakan dalam kegiatan
penangkapan ikan tergantung pada jam operasi peragu, semakin lama jam operasi
perahu, semakin banyak umpan yang dibutuhkan. Hasil tangkapan ikan tersebut
dipasarkan kepada masyarakat dengan tingkat harga jual berdasarkan jenis ikan
untuk memperoleh pendapatan guna meningkatkan kelangsungan usaha penangkan
ikan.
Selain itu hasil tangkapan yang diperoleh dari kegiatan penangkapan ikan ini
dijual kepada masyarakat dengan tingkat harga yang disesuai untuk setiap jenis ikan
hasil tangkapan tersebut. Hal ini menjadi sumber pendapatan serta dapat
meningkatkan kegiatan nelayan dalam proses penangkapan ikan di Desa Pasir Putih..
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut dengan mengangkat judul Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Nelayan di Desa Pasir Putih Kecamatan Sawa
Kabupaten Konawe
1.2. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka permasalahan
dalam penelitian ini adalah : Faktor-faktor apa yang mempengaruhi tingkat
pendapatan nelayan di Desa Pasir Putih Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan di Desa Pasir Putih Kecamatan Sawa
Kabupaten Konawe
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penelitian ini konsep dari Jarwanto telah dilakukan secara klasual oleh
masyarakat di Desa Pasir Putih, namun belum mengarah pada pengembangan usaha
yang optimal. Hal ini menunjukkan bahwa teori dapat dilakukan secara sengaja
maupun tidak sengaja.
Definisi atau pengertian wilayah pesisir dikemukakan oleh Purwadarminta
(1993 : 228) sebagai sebuah wilayah yang terdiri dari sejumlah ekosistem yang
saling berhubungan atau bergantung untuk mempertahankan hidup.
Definisi tersebut mengarah pada konsep lingkungan wilayah pesisir dengan
habitat di dalam lingkungan tersebut yang hidupnya saling bergantungan. Adanya
sinergi di antara habitat dalam ekosistem tersebut membuat lingkungan wilayah
pesisir menjadi wilayah yang khusus.
2.3. Pengertian Perikanan
Bagi masyarakat, perikanan sebagai suatu usaha yang dilakukan dalam bentuk
tertentu, antara lain :
1. Penangkapan ikan dan udang di laut, rawa-rawa dan sungai yang dilakukan oleh
para nelayan.
2. Pemeliharaan ikan dan binatang air lainnya yang dilakukan pada tambak, sawah,
kolam-kolam air dan lain sebagainya.
Menurut Mubyarto (1992 : 56) memberikan pengertian perikanan, yaitu : perikanan
merupakan segala usaha penangkapan, budidaya, serta pengolahan sampai
pemasaran hasilnya. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber perikanan adalah
binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di perairan baik darat maupun laut.
Jadi perikanan di sini diartikan sebagai suatu kegiatan yang meliputi
penangkapan, budidaya, pengolahan dan pemasarannya.
Lebih lanjut menurut Syamsuddin, AR (1994 : 64), memberikan pengertian
perikanan adalah daya mengelola untuk menggali sumber-sumber hayati perairan
guna dimanfaatkan bagi kepentingan dan kebutuhan hidup.
Selain itu menurut Slamet Soesono (1994 : 27), pengertian perikanan adalah
salah satu kegiatan dalam bidang penangkapan atau pemeliharaan ikan dan binatang
air lainnya serta beberapa tanaman air yang mempunyai arti ekonomi.
Dari ketiga kutipan tersebut di atas, maka sektor perikanan tidak lain adalah
salah satu kegiatan bidang ekonomi yang menitik beratkan pada pemanfaatan sumber
daya perairan untuk memenuhi kebutuhan penduduk atau masyarakat luas.
Pengertian lain tentang perikanan yang dikemukakan oleh Enteng
Sastraatmaja (1994 : 3), bahwa perikanan adalah alat pemerintah untuk memberikan
penjelasan-penjelasan pada masyarakat nelayan di dalam hal mencapai produksi yang
setinggi-tingginya sesuai dengan tujuan pemerintah.
Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan di atas dapat disimpulkan
bahwa perikanan itu tidak hanya meliputi penangkapan dan pemeliharaan atau
pembudidayaan ikan saja akan tetapi menyangkut penangkapan dan pemeliharaan
binatang air lainnya serta pembudidayaan tanaman air.
2.4. Pengertian dan Konsep Pendapatan
Dalam menguraikan pengertian pendapatan, penulis akan bertitik tolak pada
2 aspek yaitu pengertian pendapatan hubungannya dengan rumah tangga negara/
daerah (pendapatan negara/regional). dan pengertian pendapatan dalam hubungan
seseorang warga masyarakat secara individu (pendapatan warga
negara/masyarakat).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka berikut ini akan kami kemukakan
beberapa faktor yang mempengaruhi produksi dan akan diuraikan pentingnya masing–
masing faktor produksi yang dimaksud.
2.6. Kerangka Pikir
Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan dan masyarakat yang
ada di Desa Pasir Putih merupakan sumber mata pencaharian yang menunjang
pendapatan masyarakat yang ada di desa tersebut. Kegiatan nelayan di desa Pasir
Putih dipengaruhi oleh faktor-faktor yang terdiri dari harga jual ikan, jumlah ikan ,
jumlah nelayan, dan peralatan tangkap yang digunakan. Faktor-faktor tersebut
merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan yang faktor alam seperti arus air
laut (gelombang), angin, dan faktor lain yang tidak diperhitungkan dan terjadi dalam
waktu yang tidak menentu.
Faktor harga dan jumlah tangkapan merupakan faktor yang juga memberikan
pengaruh terhadap pendapatan nelayan yang diperoleh dari hasil penjualan ikan.
Untuk menganalisis penelitian ini digunakan analisis regrasi linear berganda
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan pesisir
pantai. Dengan demikian diperoleh rekomendasi tentang peningkatan pendapatan
nelayan pesisir pantai di Desa Pasir Putih Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe.
Untuk jelasnya dapat disajikan pada skema berikut :
Skema 1.
Kerangka Pikir
Nelayan di Pesisir
Pantai Desa Pasir Putih
KEGIATAN PENANGKAPAN
IKAN
ALAT ANALISIS
REGRESI LINEAR BERGANDA
REKOMENDASI
2.7. Hipotesis
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan dalam penelitian inin, maka
hipotesis penelitian adalah tingkat pendapatan nelayan dipengaruhi oleh harga jual
ikan, biaya umpan, jumlah tenaga kerja, dan jam operasi perahu.
Hipotesis kerja
Ho = Tidak ada pengaruh harga ikan, jumlah tenaga kerja, biaya umpan, dan jam
operasi perahu terhadap pendapatan nelayan
Ha = Ada pengaruh harga ikan, jumlah tenaga kerja, biaya umpan, dan jam operasi
perahu terhadap pendapatan nelayan
BAB III
METODE PENELITIAN
a = Konstanta
X1 = Harga ikan (Rupiah/per kg)
X2 = Biaya Umpan (dalam satuan rupiah)
X3 = Jumlah Tenaga Kerja (Rp)
X4 = Jam operasi kapal (dalam satuan jam)
b1 , b2 , b3 , b4 = Koefisien Regresi
e = Disturband error
Hasil perhitungan regresi linear berganda akan diuji dengan menggunakan uji
F, untuk menguji pengaruh secara simultan pada tingkat kepercayaan 95 % atau α
= 0,05 derajat bebas dengan kriteria sebagai berikut :
Jika thitung > ttabel maka ha di terima ho ditolak
Jika thitung < ttabel maka ha di ditolak ho diterima
3.6. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan batasan atau pengertian dari istilah yang
digunakan dalam penulisan ini, untuk memperjelas ruang lingkup dari penelitian :
a. Pendapatan bersih yaitu pendapatan yang diperoleh nelayan dari hasil penjualan
ikan hasil tangkapan dikurangi dengan biaya-biaya dalam setiap operasi
penangkapan ikan (dihitung dalam rupiah).
b. Harga ikan adalah taksiran nilai finansial untuk setiap kg hasil tangkapan
(dinyatakan dalam rupiah per kg)
c. Tenaga nelayan adalah jumlah orang yang dilibatkan di dalam operasi penangkapan
ikan. Variabel ini dinyatakan dalam rupiah, yang merupakan hasil perkalian jumlah
tenaga nelayan dikalikan dengan upah untuk setiap kali operasi.
d. Umpan adalah bahan yang dijadikan pancingan untuk menangkap ikan. Variabel ini
dinyatakan dalam rupiah pembelian bahan yang merupakan hasil kali antara
volume pemakaian umpan dengan harga satuannya dalam setiap kali melakukan
operasi penangkapan ikan.
e. Perahu motor adalah perahu yang digunakan untuk menangkap ikan, variabel ini
dinyatakan dalam jumlah jam kerja dalam setiap kali operasi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Namun demikian, kondisi iklim tersebut ada kalanya tidak menentu, tetapi sesuai tipe
iklim yang dimiliki pada Desa Pasir Putih peluang musim penghujan lebih besar
ketimbang musim kemarau dalam setiap tahunnya.
4.1.3. Kondisi Kependudukan
Berdasarkan hasil registrasi penduduk sampai dengan tahun 2004 penduduk
Desa Pasir Putih berjumlah 489 Jiwa yang terdiri dari 123 kepala keluarga.
Penduduk dengan jenis kelamin laki-laki berjumlah 242 jiwa dan perempuan berjumlah
247 jiwa. Struktur umur penduduk sebagian besar penduduknya masih tergolong
usia produktif karena mereka merupakan penduduk yang aktif bekerja pada bidangnya
masing-masing untuk memperoleh tingkat pendapatan. Untuk lebih jelasnya tentang
hal tersebut dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Jumlah Penduduk Desa Pasir Putih Menurut Umur Dirinci Perjenis Kelamin
Tahun 2004
sebagainya. Untuk lebih jelasnya mengenai mata pencaharian penduduk Desa Pasir
Putih dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 3. Penduduk Desa Pasir Putih Berdasarkan Jenis Mata Pencaharian Tahun
2004
No. Jenis Mata Jumlah Persentase
Pencaharian (Orang) (%)
1. Petani 75 23,33
2. Pegawai/Karyawan 6 2,01
3. Pedagang 10 3,15
4. Buruh Tani 42 13,18
5. Nelayan 187 58,33
1. 20 - 49 30 75,00
2. 50 ke atas 10 25,00
Jumlah 40 100,00
Sumber : Kantor Desa Pasir Putih, 2005
Pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa umur antara 20 - 49 tahun
merupakan umur produktif dalam melakukan kegiatan penangkapan ikan di Desa Pasir
Putih atau sebanyak 75,00 % dari jumlah responden yang diteliti, sedangkan
responden yang berumur 50 tahun ke atas, ikut melakukan kegiatan penangkapan
ikan, namun disesuaikan dengan kemampuannya dan sebagian besar dari mereka
menggunakan perahu dan alat pancing sederhana.
4.2.3. Karakteristik Responden menurut Tanggungan Keluarga
Selain itu perlu juga diketahui jumlah tanggungan keluarga masing-masng
responden, karena hal ini turut mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga
nelayan, untuk jelaskan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 7.Karakteristik Responden di Desa Pasir Putih Menurut Jumlah Tanggungan
Tahun 2004
Jumlah Responden (Orang) Persentase (%)
Jumlah Tanggungan
Keluarga (Orang)
2–3 18 45,00
4-5 13 32,50
6-7 9 22,50
40 100,00
Sumber Data : Kantor Desa Pasir Putih, 2005
Tabel 9 Sebaran Nelayan Menurut Banyaknya Biaya Umpan Untuk Satu Kali Operasi
Responden (Orang) Persentase (%)
Besaran Biaya Umpan (Rp)
< Rp. 50.000 2 5,00
50.000 – 100.000 8 20,00
101.000 – 150.000 10 25,00
151.000 – 200.000 16 40,00
> 200.000 4 10,00
40
Sumber : Data Primer diolah, 2005
Berdasarkan data pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden
menggunakan biaya untuk menyediakan umpan yang akan disebarkan dalam kegiatan
penangkapan ikan. Hasil penelitian diperoleh sebanyak 2 responden atau 5,00 persen
menggunakan biaya kurang dari Rp.50.000 untuk menyediakan umpan dalam proses
penangkapan ikan, 8 responden atau 20, 00 persen mengeluarkan biaya antara
Rp.50.000 – 100.000, terdapat 10 responde atau 25,00 persen mengeluarkan
biaya umpan antara Rp.101.000 – Rp.150.000, terdapat 16 responden atau 40,00
persen mengeluarkan biaya antara Rp.151.000 – Rp.200.000, selain itu dapat juga
4 responden atau 10,00 persen mengeluarkan biaya umpan lebih dari Rp.200.000 .
4.3.3. Jumlah Tenaga Kerja Nelayan (X3)
Jumlah tenaga kerja yang dilibatkan dalam satu kali operasi penangkapan ikan
adalah bervariasi. Ada nelayan yang hanya menggunakan 2 orang tenaga kerja, tapi
banyaknya pula yang menggunakan lebih dari 2 orang tenaga kerja.
Banyaknya tenaga kerja yang digunakan atau dilibatkan dalam operasi
penangkapan ikut menentukan jumlah hasil tangkapan karena seluruh alat tangkap
yang disediakan dapat lebih efektif digunakan . Berikut ini dapat kita lihat
penggunakan tenaga kerja dari 40 orangn nelayan yang dijadikan sampel.
Tabel 10. Sebaran Nelayan Menurut Jumlah Tenaga Kerja Untuk Satu Kali Operasi
2 2 5,00
2–4 28 70,00
>4 10 25,00
40 100,00
1–2 3 7,50
2,1 – 3 5 12,50
3,1 – 4 8 20,00
4,1 – 5 11 27,50
5,1 – 6 7 17,50
>6 6 15,00
40 100,00
Tabel 12. Sebaran Nelayan Menurut Pendapatan Untuk Satu Kali Operasi
40 100,00
Sumber : Data primer diolah, 2005
Berdasarkan data pada tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah
pendapatan yang diperoleh dari penjualan hasil tangkapan ikan, terdapat 2 responden
atau 5,00 persen mempunyai pendapatan kurang dari Rp.100.000, 4 responden
atau 10 persen memperoleh pendapatan antara Rp.100.000 – 200.000, 10
responden atau 25,00 persen memperoleh pendapatan antara Rp.201.000 –
300.000, 11 responden atau 27,50 persen memperoleh pendapatan antara
Rp.301.000 – 400.000, 8 responden atau 20,00 persen memperoleh pendapatan
antara Rp.401.000 – 500.000, selain itu terdapat 5 responden atau 12,5 persen.
Pendapatan yang diperoleh nelayan tersebut masih harus dikurangi dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh nelayan dalam kegiatan penangkapan. Dalam
penelitian ini variabel biaya tidak dibahas secara detail dan yang dijelaskan hanyalah
besarnya pendapatan penjualan ikan dari setiap nelayan.
4.5. Analisis Regresi Berganda
Penelitian yang dilakukan untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan
dalam penelitian ini, mengemukakan faktor-faktor yang dianggap berpengaruhi dan
akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk menguji
pengaruh faktor harga jual ikan, jumlah ikan, jumlah nelayan dan peralatan tangkap.
Hasil penelitian diperoleh data yang disajikan pada tabel berikut :
Tabel 13. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel Bebas Koefisien Standar t hitung Signifikan
Regresi Error t.
X1 15,312 31,707 0,483 0,632
X2 0,874 0,321 2,726 0,010
X3 13977,787 12320,186 1,135 0,264
X4 68104,228 13801,694 4,934 0,000
Sumber : Hasil Perhitungan
Konstanta ( a ) = 288.550,3
Koefisien korelasi = 0,912
Koefisien determinasi = 0,955
F. Ratio = 90,444
Signifikan F = 0,000
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian diperoleh bahwa kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan oleh
nelayan di Desa Pasir Putih dipengaruhi oleh variabel harga jual, umpan, jumlah
tenaga kerja dan jam operasi perahu guna meningkatkan pendapatan nelayan di
Desa Pasir Putih.
2. Hasil analisis diperoleh bahwa secara simultan variabel harga jual, umpan, jumlah
tenaga kerja dan jam operasi perahu berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
nelayan, hal ini ditunjukkan Fratio sebesar 90,444 dengan signifikansi 0,000 yang
lebih kecil dari α = 0,05 pada ting kepercayaan 95 %.
3. Hasil uji partial (uji-t) diperoleh bahwa jumlah umpan dan jam operasi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan nelayan, sedangkan harga jual dan
tenaga kerja tidak berpengaruh signifikan, hal ini disebabkan oleh karena harga
jual ikan tergantung pada jenis ikan dan jumlah ikan yang diperoleh nelayan, selain
itu tenaga kerja dalam kegiatan penangkapan ikan tergantung pada kebutuhan
nelayan atas jumlah tenaga kerja tersebut.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat
disarankan sebagai berikut :
1. Untuk lebih meningkatkan jumlah tangkapan ikan, nelayan di Desa Pasir Putih
harus melakukan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan umpan yang
banyak dan jam operasi yang lama, sehingga nelayan dapat meningkatkan
pendapatannya.
2. Untuk meningkatkan pendapatan, maka harga jual ikan yang ditetapkan nelayan
harus disesuaikan dengan jenis ikan dan jumlah ikan yang dijual sehingga nelayan
dapat meningkatkan pendapatannya.
3. Untuk dapat meningkatkan kegiatan penangkapan, maka nelayan dapat
menetapkan jumlah tenaga kerja yang akan digunakan. Sehingga dapat
meningkatkan jumlah tangkapan ikan dapat setiap kali penangkapan.
DAFTAR PUSTAKA
Ami Sudarma. 1992. Pengolahan Hasil Produksi dan Pemasarannya, PT.Gunung Agung,
Jakarta.
Bishop dan Toussaint,1992, Pemasaran Hasil-
Hasil-Hasil Pertanian dan Aplikasinya, Erlangga,
Jakarta.
,1993, Pengantar Ilmu Perikanan, Erlangga, Jakarta.
Bruce R. Beattic- O.Robbert Tailor, 1994, Perencanaan Usahatani, Edisi Terjemahan
Sukamto dkk, LPUI-Jakarta.
Djarwanto, PS. 1984, Statistik, BPEF-UGM, Yogyakarta
Ekawani Susanti, 2000 Faktor-
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Mempengaruhi Hasil Tangkapan Ikan Di Desa
Bungi Kecamatan Wajo Kabupaten Buton, Skripsi Unhalu.
Enteng Sastraatmaja 1994 Ekosistem dan Biota Laut, Rajawali Press Jakarta
Fadholi Hermanto 1995, Pengelolaan Hasil Pertanian dan Aplikasinya, PT. Rinake Cipta,
Jakarta.
I Gusti, 1994, Ekonomi Pertanian, Bina Aksara, Jakarta
Jarwanto, 1995, Ekonomi Publik, BPFE-UGM, Yogyakarta.
Kartosapoetra 1992. Manajemen Usahatani, Bina Aksara, Jakarta
Kecill, LP3ES,
Mubyarto 1992 Ilmu Usahatani dan Penelitian Untuk Pengembangan Usaha Keci
Jakarta
Purwadarminta 1993 Pembangunan Ekonomi, Elex Media Komputerindo, Jakarta
Sadono Sukirno 1993 Teori Ekonomi, BPFE- UGM, Yogyakarta
Scheldland, 1995, Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Pemanfaatannya, Penebar Swadaya,
Jakarta.
Slamet Soesono, 1994 Ilmu Perikanan, Gajah Mada University Press, Jakarta.
Soekartawi dkk 1996, Teori Ekonomi dan Faktor Produksi, Rajawali Press, Jakarta.
Sofyan Assauri 1993 Ekonomi Pertanian, LP3ES, Jakarta
Suparmoko, 1992, Ekonomi Pembangunan, Cetakan Keempat, Salemba Empat, Jakarta.
Syamsuddin, AR 1994. Budidaya Hasil Perikanan. PT. Rineka Cipta, Jakarta
Wasis, 1992. Produksi Pertanian, PT. Rineka Cipta, Jakarta
Winardi (1992:12) Pengantar Ilmu Ekonomi dan Bisnis Modern, Media Grafika, Jakarta.
Winkel, 1993, Teori Ekonomi, Bima Grafika, Jakarta
Variables Entered/Removed
Model Variables Entered Variables Method
Removed
1 X4, X3, X2, X1 . Enter
a All requested variables entered.
b Dependent Variable: Y
Model Summary
R Std. Error Change Durbin-
Model
Adjuste
Square
Square
ANOVA
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 14503256022 4 3625814005 90.444 .000
68.392 67.098
Residual 14031189773 35 4008911363
1.609 .760
Total 15906375000 39
00.000
a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1
b Dependent Variable: Y
Coefficients
Unstandar Std. Error Standardiz t Sig. 95% Upper Correlation
(Constant)
s s for B
B Beta Lower Zero-order
Bound
Casewise Diagnostics
Case Std. Y
Number Residual
23 -3.121 250000.0
a Dependent Variable: Y
Residuals Statistics
Minimum Maximum Mean Std. N
Deviation
Predicted Value -24882.5078 627082.3750 276250.0000 192841.478 40
8
Residual -197606.0625 123648.0547 5.457E-11 59981.1718 40
Std. Predicted -1.562 1.819 .000 1.000 40
Value
Std. Residual -3.121 1.953 .000 .947 40
a Dependent Variable: Y