Anda di halaman 1dari 14

Ê Ê

   

‘ Ê  
Sasmitaloka merupakan salah satu museum yang menyimpan
benda-benda bersejarah, gedung yang diabadikan menjadi Sasmitaloka
Panglima Besar Jendral Sudirman mempunyai sejarah yang cukup
mengesankan untuk disimak dan diresapi maknanya oleh setiap warga RI.
Sejarah Museum Sasmitaloka ini bisa memberikan wawasan dan
pengetahuan mengenai apa saja yang tersimpan didalamnya sebagai bukti
masih adanya benda ± benda peninggalan sejarah.

Ê
‘ ¦      
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah diuraikan diatas,
dapatlah di rumuskan pokok permasalahan antara lain :
‘ pakah orang ± orang pada zaman sekarang ini masih menghargai
peninggalan benda ± benda bersejarah dan mau mengunjungi tempat ±
tempat bersejarah sebagai wujud kecintaan dan penghormatan kita
terhadap para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan
RI ?

u
‘     
c.‘ Untuk mengetahui biografi singkat pangsar Sudirman.
2.‘ Untuk mengetahui peninggalan-peninggalan Sudirman.
3.‘ Untuk mengetahui makna dan peranan peninggalan-peninggalan di
museum Sasmitaloka.


‘      
Vengan diadakannya karya wisata ini siswa dapat mengetahui
biografi singkat tentang Pangsar Sudirman dan benda-benda peninggalannya
beserta makna dan peranan benda-benda peningglalannya tersebut di
Museum Sasmitaloka

c

‘    
Metode penelitian yang kami gunakan adalah dengan cara :
c.‘ Telaah Buku
Telaah buku yaitu menyimak seluruh isi buku tentang Museum
Sasmitaloka.
2.‘ Metode Observasi
Metode observasi yaitu penulis terjun langsung kelapangan untuk
melakukan penelitian agar mudah mendapat data ± data dan informasi
yang sebenarnya dari hasil menyimak.

º
Ê Ê
Ê   

‘    

‘ Ê    Ê    
Pangsar Sudirman lahir di Vukuh Rembang, desa Bodaskarangjati,
Purbalingga pada tanggal 24 Januari c c dari pasangan Karsid Kartawiradji
dan Siyem. Namun semenjak kanak-kanak beliau diasuh oleh ayah
angkatnya seorang Camat yang bernama R. Cokrosunaryo.
Beliau menempuh pendidikan HIS (sekolah Rakyat) tamat tahun
c 3c, lalu Taman Siswa, MULO WIWORO, tamat tahun c 34 dan HIK
Muhammadiyah Solo, selanjutnya menempuh militer Vaidanco PET
(semasa penjajahan Jepang) angkatan II tahun c 44 di Bogor. Jasa-jasa
beliau bagi negeri ini amatlah besar, beliau pulalah yang memimpin
pertempuran melawan sekutu Inggris di ambarawa pada tanggal c
Vesember c 4. Bersama dengan pasukan TKR yang dipimpinnya (saat itu
beliau masih menjabat sebagai Komandan Resimen V Purwokerto), berhasil
mengusir tentara sekutu dari Magelang, mbarawa dan Semarang.
Keberhasilannya mengusir tentara sekutu melalui pertempuran mbarawa
yang lebih dikenal sebagai Palagan mbarawa, sudah sepantasnya beliau
diangkat menjadi Panglima besar menggantikan Supriyadi, keputusan ini
ditetapkan melalui konfrensi TKR yang berlangsung di Yogyakarta pada
tanggal c2 November c 4.
Perjuangan beliau mengusir penjajah dari bumi pertiwi pun terus
berlanjut, semasa perang kemerdekaan II c Vesember c 48, Pangsar
Soedirman memimpin perang Gerilya. Meskipun dalam kondisi sakit, beliau
tak gentar dan menyerah atas penyakit yang menggerogoti tubuhnya, salah
satu semboyan beliau ialah A           
          !           
           !     "

Vari rangkaian kalimat tersebut terlihat jelas sikap nasionalis yang tinggi,
loyalitas serta pengabdiannya terhadap bangsa Indonesia. Kepribadian serta
kepemimpianan beliau patut dijadikan contoh oleh generasi masa kini karna
loyalitas beliau terhadap bangsa dan tanah air nya, jujur dalam setiap
Ñ
perbuatan, mengayomi, sederhana dan tidak menonjolkan diri, disiplin,
berpendirian kuat serta menomorsatukan kepentingan nasional. Sang Jendral
tutup usia pada tanggal 20 Januari c 0 di Pesanggrahan Militer, Jalan
Badaan, Magelang pada usia 34 tahun, Beliau dimakamkan di Taman
Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta.

º
‘  Ê  !      
Kata    berasal dari bahasa Jawa,   yang berarti



,  ,  . sedangkan › berarti  .
Jadi,    berarti tempat untuk mengingat atau mengenang. Museum
ini merupakan tempat untuk mengenang pengabdian dan pengorbanan dari
Panglima Besar Jenderal Sudirman. Gedung tua nan usang ini bercerita
banyak tentang kehidupan Sang Jendral sebagai seorang suami dan ayah,
serta pemimpin tertinggi kemiliteran. Seorang Jenderal yang tidak pernah
menyerah pada penjajahan, bahkan oleh penyakit yang dideritanya. Ibarat
memasuki sebuah mesin waktu yang memutar mundur ke masa dimana Sang
Jendral Besar hidup, pengunjung benar-benar merasakan atmosfir yang
hampir sama, tenggelam ke dalam kenangan Sang Jendral Besar. Museum
Sasmitaloka Panglima Besar Jenderal Sudirman terletak di Jalan Bintaran
Wetan, no: 3 Yogyakarta dahulunya merupakan kediaman pribadi Sang
Jendral.
Gedung ini dibangun pada masa pemerintahan Hindia Belanda pada
tahun c8 0, arsitektur bergaya Belanda mendominasi bangunan ini. Museum
ini memiliki sejarah yang sangat panjang. Pada awal berdirinya,
diperuntukkan bagi pejabat keuangan Pura Paku lam VII, Tuan · .
Pada masa penjajahan Jepang bangunan dikosongkan dan barang-barangnya
disita. Selanjutnya di era kemerdekaan, digunakan sebagai Markas Kompi
Tukul dari batalion Soeharto. Sejak tanggal c8 Vesember c 4 hingga c
Vesember c 48, beralih fungsi menjadi kediaman resmi Jenderal Sudirman
setelah menjadi Panglima Tertinggi TKR. Selanjutnya saat gresi Belanda
II, digunakan sebagai Markas IVG Brigade T dan setelah kedaulatan
Republik Indonesia tanggal 27 Vesember c 4 , berturut-turut dipakai
sebagai kantor Komando Militer Kota Yogyakarta, kemudian digunakan
-
untuk asrama Resimen Infantri XIII dan penderita cacat (invalid). Tanggal
c7 Juni c 8 dipakai untuk Museum Pusat ngkatan Varat, sebelum
akhirnya diresmikan sebagai Museum Sasmitaloka Panglima Besar
(Pangsar) Jenderal Sudirman pada tanggal 30 gustus c 82.

Ñ
‘ Ê            
   
Museum Sasmitaloka Pangsar Sudirman memiliki  buah benda
koleksi, yang terdiri dari jenis logam, kayu, kulit, kertas dan kain yang
dipamerkan dalam c4 ruangan.
Memasuki Sasmitaloka dari pintu utara, pengunjung akan melihat
prasasti Pangsar Soedirman, sementara itu dihalaman depan bangunan induk
terdapat sebuah monumen Sang Jendral Besar menunggang kuda dengan
gagahnya, yang dikeempat sisinya terpatri tulisan. Sementara disisi utara
monumen terdapat satu senjata mesin dan sebuah meriam disisi selatannya.
Bangunan induk memiliki tiga pintu dibagian depannya dan sebuah
pintu dibagianbelakang yang menghubungkan dengan aula. Bangunan induk
memiliki  ruangan yang saling berhubungan.


‘ ¦   

Terletak di bagian terdepan dari bangunan induk, ruangan ini


berfungsi sebagai tempat menerima tamu, baik keluarga, maupun pejabat. Vi
ruangan ini terdapat dua set meja dan kursi, tanda penghargaan berupa
bintang R I tingkat II, bintang gerilya, bintang Mahawira, Satya Lencana

Î
perang kemerdekaan kesatu dan kedua. Koleksi lainnya yang dipamerkan
diruang tamu berupa tanda penghargaan medali bintang R I tingkat I.


‘ ¦   

Terletak dibagian belakang ruang tamu, ruangan ini tidak hanya


digunakan sebagai tempat untuk membimbing putra-putri beliau tetapi juga
tempat beliau mendiskusikan masalah-masalah yang berkaitan dengan
perjuangan bangsa Indonesia. Pengunjung dapat melihat satu set meja dan
kursi, radi merk Y  
foto-foto, lukisan sera perabot rumah tangga yang
pernah beliau gunakan semasa hidup.

x
‘ ¦  #  

Terletak disebelah utara ruang santai, di ruangan ini lah Pak


Virman menyelesaikan tugas-tugasnya serta mengatur kebijaksanaan
perjaungan TNI. Benda-benda koleksi yang dipamerkan antara lain; pesawat

[
telepon (digunakan sebagai alat komunikasi Pangsar TKR), satu set meja
dan kursi, kursi tamu, lemari arsip, pistol   , pistol    ,
senapan 
 , samurai (digunakan sewaktu masih menjadi  

PET di Kroya pada tahun c 44-c 4), serta piagam penghargaan tanda
jasa.


‘ ¦    

Terletak di sisi timur, terhubung langsung dengan ruang kerja.


Ruang tidur ini diperuntukkan tamu Pak Virman, baik saudara maupun
rekan-rekan seperjuangan. Benda-benda koleksi yang dipamerkan antara
lain; tempat tidur, satu set meja dan kursi, patung Pangsar beserta Jendral
Oerip Soemohardjo dan sebuah lemari pakaian.


‘ ¦    

´
Terletak dibagian selatan ruang santai, ruangan ini merupakan
kamar pribadi beliau dan sang istri Ny Siti lfiah. Vi ruangan ini terdapat;
seperangkat meja dan kursi, tempat tidur, mesin jahit merk  
patung
lilin Sang Jendral yang sedang duduk di kursi malas, Lukisan Bu Virman,
Lukisan Pak Virman bersama Bu Virman, serta Cermin / kapstok.


‘ ¦       
Terletak di bagian barat bangunan induk, ruangan ini terhubung
langsung dengan ruang tidur Pak Virman yang terletak di sisi barat. Vi
ruangan ini terdapat dua buah tempat tidur, satu set meja dan kursi serta
foto-foto keluarga. Vi sayap utara rumah induk terdapat bangunan dengan
tiga ruangan; ruang sekretariat di bagian terdepan, ruang Palagan mbarawa
serta Ruang RS Panti Rapih.


‘ ¦    $¦     ¦%
Terletak di sayap utara rumah induk, ruangan ini dipakai sebagai
tempat penyimpanan koleksi sejarah yang erat kaitannya dengan pemilihan
Jabatan Panglima Besar TKR. Ruangan ini terhubung langsung dengan
ruang Palagan mbarawa. Benda-benda koleksi yang terdapat didalamnya
seperti; seperangkat meja dan kursi, yang mana digunakan sewaktu
mengusulkan komandan divisi V / Purwokerto Kol. Soedirman diangkat
menjadi Pangsar TKR dihadapan Oerip Soemohardjo dan Gatot Soebroto,
koleksi lainnya adalah sumpah anggota pimpinan tentara yang diucapkan
Pangsar Jendral Soedirman.


‘ ¦      
Ruangan ini menggambarkan tentang pertempuran mbarawa yang
terjadi antara Pasukan TKR dalam usaha mengusir sekutu Inggris dari
Magelang, mbarawa, dan Semarang. Pengunjung dapat melihat maket dan
peta pertempuran mbarawa, senjata a Jepang (hasil rampasan di  


Ê  Purwokerto), dan juga senjata  
  buatan Inggris (hasil
rampasan Palagan mbarawa).


‘ ¦ ¦  ¦ 
Ruangan ini merupakan replika ruang Maria kamar 8 VIP 8 RS
Panti Rapih Yogyakarta, tempat dimana Pak Virman dirawat. Beliau
menderita sakit paru-paru, sehingga harus dioperasi. Vitengah situasi yang
memanas (saat itu PRI sedang berupaya menumpas Pemberontakan PKI
Madiun c 48), pak Virman menjalani operasi. Kendati demikian dalam
keadaan sakit sekalipun beliau masih mampu menyusun rencana militer
dengan para perwira lainnya, sekalipun harus duduk di kursi roda. Benda-
benda yang terdapat di dalam ruangan ini berupa replika bangsal lengkap
dengan tempat tidur, meja dan kursi, serta kliping koran yang tergantung di
dinding ( berisi artikel Pak Virman Yang jatuh sakit).


‘ ¦ ## 
Koleksi dokar yang dipamerkan di ruangan ini merupakan dokar
yang pernah dinaiki Pak Virman dari Playen menuju Semanu (Gunung
Kidul), selanjutnya mobil yang dipamerkan adalah mobil u  
    buatan US (mobil ini digunakan untuk menjemput Pak Virman
di tepi jembatan kali Oya sekembalinya beliau dari Gerilya, mobil ini juga
merupakan kendaraan pribadi beliau. Setelah puas menjelajah ke ruang
koleksi kendaraan, pengunjung wajib melihat ruangan Gunung Kidul dan
Sobo, terletak di ujung timur bangunan yang terletak di bagian sayap selatan
rumah induk, Ruangan ini terhubung langsung dengan ruang diorama, ruang
koleksi pribadi serta ruang dokumentasi.


‘ ¦ &  #  
Saat akan melangkah masuk ke ruangan ini, tepatnya di depan pintu
masuk terdapat semboyan Pangsar Soedirman yang menggambarkan
loyalitas dan dedikasi beliau terhadap bangsa dan negaranya; ³ 
                    ! 
D
               
      !       "
Sewaktu perang Gerilya Pak
Virman pernah singgah beberapa hari di Semanu Gunung Kidul dan Sobo
Pacitan. Pada saat beliau di Sobo inilah beliau mulai melaksanakan tugasnya
sebagai Pangsar secara teratur serta memantau perkembanagn situasi ibu
kota RI Yogyakarta, terutama saat akhir serangan Umum c Maret. Benda-
benda koleksi yang terdapat di ruangan ini berupa; dua buah dipan, meja dan
kursi, padasan (tempat wudlu), peralatan makan dan minum, maket gerilya
di Sobo serta lukisan yang menggambarkan perang Gerilya.


‘ ¦   
Ruangan ini terbagi atas tiga buah diorama yang menggambarkan
sebagai berikut;
ב Viorama pertama menggambarkan perjuangan Sang Jendral pada saat
gresi Militer Belanda kedua
ב Viorama kedua menggambarkan situasi selama beliau memimpin perang
Gerilya.
ב Viorama ketiga menggambarkan situasi selama beliau melancarkan
gerilya di markas Gerilya Sobo Pacitan. Visamping koleksi diorama
terdapat pula tandu, tongkat dan peta rute gerilya.


‘¦ #  
Saat akan memasuki ruang koleksi pribadi pengunjung disuguhi
dengan koleksi foto-foto pribadi Pak Virman, sebuah surat pribadi yang
ditujukan kepada beliau, yang ditulis Presiden Pertama RI ³Soekarno´, foto-
foto kegiatan Pak Virman, mantel dan pakaian yang pernah beliau kenakan,
serta foto-foto pemakaman beliau.

Ê
‘    
Banyak orang menganggap bahwa yang namanya "Museum" itu
merupakan tempat yang kuno, membosankan, dan menjenuhkan untuk
dikunjungi. Padahal di balik itu semua, banyak tersimpan benda ± benda
koleksi yang sangat berharga yang menyimpan kenangan bersejarah untuk
c
mengenang pengabdian dan pengorbanan para pahlawan yang patut
dikenang, terutama oleh generasi penerus.
Gedung tua nan usang seperti Museum Sasmitaloka Panglima Besar
Jendral Sudirman, merupakan tempat untuk mengenang pengabdian dan
pengorbanan dari Panglima Besar Jendral Sudirman. Museum Sasmitaloka
ini juga bercerita banyak tentang kehidupan sang jendral sebagai seorang
suami dan ayah, serta pemimpin tertinggi kemiliteran. Museum sasmitaloka
ini memiliki sejarah yang sangat panjang yang belum kita ketahui. Terdapat
beberapa hal yang dapat mengakibatkan pendidikan sejarah ini menjadi
tersisihkan. nggapan terhadap museum sebagai tempat menyimpan koleksi
benda ± benda bersejarah dengan kondisi gedung tua dan usang , serta
kondisi gedung yang kurang begitu terawat sudah mulai nampak. Oleh
karena itu untuk mengatasi hal seperti itu perlu segera dilakukan
pembenahan ± pembenahan juga penataan dan perawatan terhadap benda ±
benda bersejarah.
Bagi setiap pengunjung yang datang ke museum tersebut harus
benar ± benar mendapatkan informasi yang lengkap dari pemandu. langkah
lebih baiknya lagi jika pengunjung bisa mendengarkan narasi pertempuran
dari diorama ± diorama heroik merebut kemerdekaan, sehingga suasana
peristiwa pertempuran dan kobaran semangat juang saat itu lebih dapat
dirasakan. Vengan hal seperti itu diharapkan pengunjung dapat membawa
kesan dan pengetahuan yang baru.
Pihak museum seharusnya bisa membuat acara yang menarik
dengan memadukan unsur hiburan, pameran, dan pendidikan. Pihak museum
juga bisa dengan cara membentuk suatu kelompok atau komunitas yang
terdiri dari pencinta sejarah dan masyarakat umum, sehingga penataan baik
ruangan dan wilayah disekitar museum lebih terjaga tertata dengan baik,
tentunya dengan memperhatikan faktor dari segi keamanannya.
Vengan dibentuknya suatu komunitas melalui kegiatan wisata
sejarah yang menyenangkan, menghibur, dan mendidik ini diharapkan bisa
menggugah minat bagi para pengunjung, sehingga mereka bisa lebih merasa
memiliki sejarah budaya dan seni. Selain itu dengan dibentuknya suatu
komunitas bisa melahirkan sejenis komunitas baru yang lebih banyak lagi
cc
yang bisa menjaga, mempertahankan, dan melestarikan budaya sejarah yang
sudah ada. Selain memperoleh wawasan yang lebih luas dan berbagai
informasi yang berkaitan dengan sejarah mereka dapat menyaksikan
kemegahan bangunan dan keindahan disekeliling bangunan yang dapat
memberikan kesan dan nuansa yang lebih baru.

































Ê Ê



‘ #  
Vari berbagai uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sasmitaloka
itu merupakan tempat untuk mengenang pengabdian, pengorbanan dan
perjuangan Pangsar Jendral Sudirman. Banyak benda ± benda koleksi yang
tersimpan di dalam Museum Sasmitaloka, khususnya benda ± benda semasa
Perjuangan Panglima Besar Jendral Sudirman.

Ê
‘  ' 
Berdasarkan penelitian yang kami lakukan, kami akan mencoba
mengajukan saran ± saran sebagai berikut :
-‘ Viharapkan bagi para siswa ± siswi unutk lebih mengembangkan dan
memperdalam tentang wawasan dan pengetahuan yang telah diperoleh
dari Museum Sasmitaloka.
-‘ Kita sebagai generasi muda penerus bangsa diharapkan bisa melestarikan
museum ± museum atau benda bersejarah lainnya dan mengenangnya
sebagai bentuk simpati kita terhadap tokoh pejuang.
-‘ Kami menyarankan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian
agar melakukan penelitian dengan ruang lingkup yang lebih luas dan
dihapkan dapat dilakukan dengan metode yang lebih baik lagi.


 ( ¦ # 

Effendi, Yunif, S.IP. (2008). Sasmitaloka Pangsar Jenderal Sudirman. Jakarta :
Vinas Pembinaan Mental TNI V.
www. google. com

c-

Anda mungkin juga menyukai