Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bentuk Eselon-baris
Matriks dapat dikatakan Eselon-baris apabila memenuhi persyaratan berikut :
1.) Di setiap baris, angka pertama selain 0 harus 1 (leading 1).
2.) Jika ada baris yang semua elemennya nol, maka harus dikelompokkan di baris akhir
dari matriks.
3.) Jika ada baris yang leading 1 maka leading 1 di bawahnya, angka 1-nya harus berada
lebih kanan dari leading 1 di atasnya.
4.) Jika kolom yang memiliki leading 1 angka selain 1 adalah nol maka matriks tersebut
disebut Eselon-baris tereduksi
Contoh: syarat 1: baris pertama disebut leading 1
syarat 4: matriks dibawah ini memenuhi syarat ke 4 dan disebut Eselon-baris tereduksi
Dua buah matriks dikatakan sama apabila matriks-matriks tersebut mempunyai ordo yang sama
dan setiap elemen yang seletak sama.
Jika A dan B adalah matriks yang mempunyai ordo sama, maka penjumlahan dari A + B adalah
matriks hasil dari penjumlahan elemen A dan B yang seletak. Begitu pula dengan hasil
selisihnya. Matriks yang mempunyai ordo berbeda tidak dapat dijumlahkan atau dikurangkan.
Jumlah dari k buah matriks A adalah suatu matriks yang berordo sama dengan A dan besar tiap
elemennya adalah k kali elemen A yang seletak. Didefinisikan: Jika k sebarang skalar maka kA =
A k adalah matriks yang diperoleh dari A dengan cara mengalikan setiap elemennya dengan k.
Negatif dari A atau -A adalah matriks yang diperoleh dari A dengan cara mengalikan semua
elemennya dengan -1. Untuk setiap A berlaku A + (-A) = 0. Hukum yang berlaku dalam
penjumlahan dan pengurangan matriks :
a.) A + B = B + A
b.) A + ( B + C ) = ( A + B ) + C
c.) k ( A + B ) = kA + kB = ( A + B ) k , k = skalar
Hasil kali matriks A yang ber-ordo m x p dengan matriks B yang berordo p x n dapat dituliskan
sebagi matriks C = [ cij ] berordo m x n dimana cij = ai1 b1j + ai2 b2j + ... + aip bpj
[sunting] Matriks Balikan (Invers)
JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I , maka B disebut
balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan B = A − 1 ( B sama dengan invers A ). Matriks B
juga mempunyai invers yaitu A maka dapat dituliskan A = B − 1. Jika tidak ditemukan matriks B,
maka A dikatakan matriks tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers dari A maka
B = C.
Apabila A dan B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan (AB)
−1
= B − 1A − 1
Contoh 1:
Matriks
A= dan B =
AB = = = I (matriks identitas)
BA = = = I (matriks identitas)
Maka dapat dituliskan bahwa B = A − 1 (B Merupakan invers dari A)
Contoh 2:
Matriks
A= dan B =
AB = =
BA = =
Karena AB ≠ BA ≠ I maka matriks A dan matriks B disebut matriks tunggal.
Contoh 3:
Matriks
A=
Tentukan Nilai dari A-1
Jawab:
Contoh 4:
Matriks
A= ,B= , AB =
Dengan menggunakan rumus, maka didapatkan
, ,
Maka
=
−1 −1 −1
Ini membuktikan bahwa (AB) =B A