Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF
Financial Statement AnalysisIII-Revisi REF
-4
PRINCIPLES OF
CORPORATE FINANCE
FINANCIAL STATEMENT
ANALYSIS
Disusun Oleh :
Rusman Effendi, Drs.Ec.,M.M.,M.S.Akt
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
BUDDHI
Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci Tangerang
SESSION
III
FINANCIAL STATEMENT
ANALYSIS
PENDAHULUAN
Laporan Keuangan (Financial Statement) merupakan hasil akhir dari
proses akuntansi yang membuat informasi tentang pelaksanaan tanggung
jawab manajemen dan diungkapkan dalam bentuk satuan moneter (mata
uang). Dengan demikian, laporan keuangan sepenuhnya adalah menjadi
tanggung jawab manajemen yang merupakan pertanggung jawaban atas
kewenangan untuk mengelola sumber daya perusahaan yang diserahkan
atau dipercayakan oleh pemilik.
Analisis Laporan Keuangan dilakukan untuk mengetahui “kondisi
keuangan” suatu perusahaan yang melibatkan “Neraca” dan “Laporan Laba
Rugi”. Neraca (Balance Sheet) merupakan Laporan yang menggambarkan
jumlah kekayaan (harta), kewajiban (utang) dan modal dari suatu
perusahaan pada saat tertentu. Biasanya, Neraca disusun pada akhir tahun
(31 Desember). Kekayaan atau harta disajikan pada sisi Aktiva, sedangkan
kewajiban atau utang dan modal sendiri disajikan pada sisi Pasiva.
Laporan Laba Rugi (Income Statement) merupakan Laporan yang
menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu
perusahaan pada periode tertentu. Sebagaimana halnya Neraca, biasanya
Laporan Laba Rugi disusun setiap akhir tahun (31 Desember). Berdasarkan
Laporan Laba Rugi, akan diperoleh Laba atau Rugi perusahaan.
Apabila pendapatan lebih besar dari biaya akan terjadi “Laba”.
Sebaliknya, apabila penghasilan atau pendapatan lebih kecil dari biaya,
maka perusahaan akan mengalami “Keugian”. Kinerja keuangan suatu
perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak seperti investor,
Gambar 4.1.
PT Maksindo Pratama Neraca
For the Year Ended December 31, 2006
(Dalam Dollar)
Current Assets Current Liabilities
Cash 34.250 Account Payable 22.100
Marketable Securities 50.000 Notes Payable 36.000
Account Payable 112.400 Taxes Payable 7.400
Inventory 145.200 Total Current Liabilities 65.500
Total Current Assets 341.850
Fixed Assets
Land 120.000 Long Term Debt
Building 90.000 Bond Payable 150.000
Machinery & Equipment 200.000 Bank Payable 100.000
Vehicles 54.650 Total Long Term Debt 250.000
Total Fixed Assets 464.650 Equity 491.000
Total Long Term Debt &
Total Assets 806.500 806.500
Owner’s Equity
PT Maksindo Pratama
Comparative Balance Sheet
For The Year Ended December 31, 2006 dan 2005
(Dalam Dollar)
PT Maksindo Pratama
Income Statement
For The Year Ended December 31, 2006 dan 2005
(Dalam Dollar)
2005 2006
Penjualan Bersih 31.936.000 29.768.000
Harga Pokok Penjualan (21.440.000) 20.000.000
Laba Kotor 10.496.000 9.768.000
Biaya Operasi
- Biaya Penjualan (1.425.000) 1.640.000
- Biaya Adm & Umum (2.975.000) 2.325.000
- Pembayaran Lease (2.500.000) 2.450.000
- Biaya Penyusutan (396.000) 313.000
Laba Usaha sebelum Bunga dan Pajak (EBIT) 2.520.000 3.040.000
Biaya Bunga (680.000) 560.000
Laba Sebelum Pajak (EBT) 2.520.000 2.480.000
Pajak (912.000) 896.000
Laba Setelah Pajak (EAT) 1.608.000 1.584.000
Dividend Cash 1.114.000 1.040.000
Peningkatan Laba yang ditahan 464.000 544.000
A. Rasio Likuiditas (Analyzing Liquidity)
Digunakan untuk mengukur tingkat keamanan kreditur dan
operasi perusahaan tidak akan terganggu apabila menunaikan
kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo. Ukuran Rasio
Likuiditas terdiri atas 4 kategori yakni :
1. Net working Capital
Adalah merupakan alat ukur yang diperoleh dari Aktiva Lancar
(Current Assets) dikurangi dengan Pasiva Lancar (Current Liabili-ties).
Formula modal kerja bersih sebagai berikut :
Net working
Capital =
Aktiva Lancar
Current Ratio (CR) = –––––––––––––– x 100
%
17.568.000
CR (2006) = –––––––––– = 100 %
6.264.000
= 2,80 atau 280 %
17.928.000
CR (2005) = –––––––––– = 100 %
6.584.000
= 2,72 atau 272 %
Kesimpulan :
Berdarkan Perhitungan CR (2006) sebesar 2,80 atau 280 %. Artinya
Kewajiban Jangka Pendek sebesar Rp. 1 ditanggung / dijawin
dengan aktiva lancar sebesar Rp. 2,80 atau 280 %. Sedangkan CR
(2005) sebesar 2,72 atau 272 % artinya Kewajiban Jangka Pendek
sebesar Rp. 1 ditangung atau dijamin dengan aktiva lancar sebesar
Rp. 2,72 atau 272 %
17.928.000 - 10.632.000
QR (2005) = ––––––––––––––––––––– x 100 %
6.584.000
1.400.000 + 1.400.000
CR (2006) = –––––––––––––––––––– x 100 %
6.264.000
= 0,45 atau 45 %
1.424.000 + 1.245.000
QR (2005) = ––––––––––––––––––– x 100 %
6.584.000
“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt 11
Hal :
STIE Buddhi Tangerang
= 0,40 atau 40 %
Kesimpulan :
Berdasarkan perhitungan CR (2006) sebesar 0,45 atau 45 %. Artinya
bahwa setiap Rp. 1 Utang Lancar dijamin dengan Rp. 0,45 Uang Kas
dan yang segera menjadi Kas. Sedangkan CR (2005) sebesar 0,40
atau 40 %. Artinya bahwa setiap Rp. 1 Utang Lancar dijamin dengan
Rp. 0,40 dan yang segera menjadi Kas.
Total Debt
Debt Ratio = –––––––––––– x 100
%
11.280.000
“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt 12
Hal :
STIE Buddhi Tangerang
Debt Ratio (2006) = ––––––––––– x 100 % = 0,45 atau 45 %
25.184.000
11.632.000
Debt Ratio (2005) = ––––––––––– x 100 % = 0,45 atau 45 %
26.000.000
Kesimpulan :
Berdasarkan Perhitungan Untuk Tahun (2006) Aktiva Perusa-haan
sebesar 45 % dibelanjai dengan utang. Sedangkan Tahun (2005)
Aktiva Perusahaan sebesar 45 % juga dibiayai melalui utang.
Semakin tinggi DR menunjukkan bahwa perusahaan semakin
berisiko. Apabila semakin berisiko maka kreditur meminta imbalan
yang semakin tinggi pula.
2. Times Interest Earned Ratio
Adalah merupakan rasio yang mengatur kemampuan perusahaan
memenuhi beban tetapnya berupa bunga dengan laba yang
diperolehnya. Time Interest Earned Ratio sering disebut sebagai
Coverage Ratio yang merupakan rasio antara laba sebelum bunga dan
pajak dengan beban bunga. Formula yang sering digunakan sebagai
berikut :
2.480.000
TIER (2006) = ––––––––––– = 4,42 kali
560.000
2.520.000
TIER (2005) = ––––––––––– = 3,70 kali
680.000
Kesimpulan :
Berdasarkan Perhitungan TIER (2006) sebesar 4,42 kali dan (2005)
sebesar 3,70 kali. Hal ini berarti keuntungan perusahaan hanya bisa
menutupi beban bunga masing - masing sebesar 4,42 dan 3,70 kali,
sehingga kondisi perusahaan menunjukkan yang kurang baik
3.040.000 + 560.000
FPCR (2006) = –––––––––––––––––– = 4,42 kali
560.000
2.520.000
FPCR (2005) = –––––––––– = 3,70 kali
680.000
11.632.000
Total Debt to Equity Ratio (1999) : ––––––––––– 0,81 = 81 %
14.632.0000
11.280.000
Total Deb to equity ratio (2000) = –––––––––– = 0,81 / 81 %
13.904.000
1.608.000
NPM (1999) = –––––––––– = 5,04 %
31.936.000
1.584.000
NPM (2000) = –––––––––– = 5,32 %
29.768.000
1.608.000
ROI (1999) = ––––––––– = 6,19 %
26.000.000
1.584.0000
KOI (200 = –––––––––– = 6,29 %
25.184.000
5. Rentabilitas Ekonomi
Laba Usaha atau
EBIT
Rentabilitas Ekonomi =
3.200.000
RE (1999) = –––––––––– = 12,31%
26.000.000
3.040.000
RE (2000) = –––––––––– = 12,07 %
25.184.000
31.936.000
= –––––––––– = 5,89 kali
5.424.000
2. Inventory Turnover
Harga Pokok Penjualan
Inventory Turnover (tahun 1999) = –––––––––––––––––––––
Rata - rata Persediaan
“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt 16
Hal :
STIE Buddhi Tangerang
21.440.000
= –––––––––– = 2,02 kali
10.632.000
10.632.000 + 9.880.000
Rata - rata Piutang = –––––––––––––––––––– = Rp. 10.256.000
2
365
Average collection period (1999) = –––– = 62 hari
5,89
365
Average collection period (2000) = –––– = 62,52 hari = 70 hari
5,25
31.936.000
“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt 17
Hal :
STIE Buddhi Tangerang
TATO (1999) = ––––––––– = 1,23 kali
26.000.000
29.768.000
TATO (2000) = ––––––––––– = 1,18 kali
25.184.000
EAT
Nice Profits Margin = –––––––––––––––
Penjualan Bersih
EAT
ROI = –––––––––––
Total aktiva
Penjualan Bersih
Perputaran Aktiva = –––––––––––––––––
Total Aktiva
“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt 18
Hal :
STIE Buddhi Tangerang
“Principle of Corporate Finance” Authorized By : Rusman Effendi , Drs.,M.M.,M.S.Akt 19
Hal :
STIE Buddhi Tangerang