Anda di halaman 1dari 3

Pedagang Kaki Lima

Pengertian Pedagang Kaki Lima


Orang (pedagang) golongan ekonomi lemah yang berjualan barang kebutuhan sehari-hari, makanan
atau jasa dengan modal relatif kecil,
modal sendiri atau modal orang lain baik berjualan ditempat terlarang ataupun tidak.

PKL memiliki karakteristik pribadi wirausaha, antara lain mampu mencari dan menangkap peluang
usaha, memiliki keuletan, percaya
diri dan kreatif serta inovatif.

Permasalahan yang banyak ditimbulkan oleh pedagang kaki lima adalah bahwa mereka memiliki
ketidak teraturan dalam hal menjajakan
dagangannya yang secara hukum sebenarnya melanggar ketentuan yang berlaku.

Ciri-ciri pedagang kaki lima :


1. Kegiatan usaha tidak terorganisir dengan baik
2. Tidak memiliki surat izin usaha
3. Tidak teratur dalam kegiatan usaha, baik ditinjau dari tempat usaha maupun jam kerja.
4. Bergerombol ditrotoar, atau di tepi-tepi jalan protokol, di pusat-pusat dimana banyak keramaian.
5. Menjajakan barang dagangannya sambil berteriak, kadang-kadang berlari mendekati konsumen.

Walikotamadya Bandung dalam pembukaan lokakarya Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima tanggal 6-
7 juli 1999 mengatakan :
"PKL bukan untuk dilarang, bukan untuk diusir, bahkan bukan untuk dijadikan sapi perahan. Namun
lebih dari itu PKL adalah
merupakan asset yang potensial apabila dibina, ditata, dan dikembangkan status usahanya. Lebih
khusus dalam peningkatan laju
pertumbuhan ekonomi kota atau dapat meningkatkan pendapatan asli daerah"

Contoh kawasan PKL yang sudah tertata rapi di kota Bandung :


- Kawasan Champelas, menyediakan berbagai pakaian jins
- Kawasan Cibaduyut, menyediakan aneka sepatu
- Kawasan Kepatihan, Dalem Kaum, Asia Afrika, Otista yang menyediakan berbagai jenis tekstil,
kelontong dan elektronik
- Jalan Banceuy yang menyediakan alat-alat listrik dan otomotif
- Jalan Merdeka, jalan Djuanda merupakan pusat perbelanjaan
Franchising (Waralaba)

Franchise adalah usaha yang dipelopori oleh Amerika, dimana Amerika memberikan hak kepada
partnernya untuk menjual produknya di
pasaran negara lain. Contoh franchise yang terkenal adalah MC Donald, KFC, CFC dll.

Definisi Franchise
Menurut Hisrich-Peters (1995:513)
Franchise adalah pelimpahan dari pabrikan atau distributor suatu produk atau jasa yang diberikan
kepada agen-agen lokal atau pengecer dengan membayar sejumlah royalti.

Menurut Bygrave (1994:353)


Peluang bisnis dimana pemilik, produsen atau distributor sebagai franchisor dari barang dan jasa
atau merek tertentu memberi hak kepada individu atau franchising untuk menjadi agen lokal dari
barang dan jasa dan sebagai imbalannya menerima pembayaran atau royalti yang ditetapkan.

Orang yang memberikan franchising disebut franchisor sedangkan orang yang menerima franchising
disebut franchisee.
Pemberi waralaba memiliki merek dagang atau jasa dan memberi lisensi kepada pewaralaba dengan
imbalan royalti
Franchisor menyediakan suatu sistem pemasaran dan sistem operasi untuk menjalankan kegiatan
bisnis

Produk yang dapat dijadikan Franchising


- Barang atau jasa yang telah memiliki pasaran luas dan citra unggul
- Formula paten atau desain tertentu
- Nama dagang atau merek dagang
- Konsultan manajemen keuangan atau pengawasan
- Promosi advertising dan pembelian
- Kantor pusat layanan

Keuntungan Franchising
1. Produk telah memasuki pasaran yang luas dan ditrima oleh umum
2. Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk promosi atau pengenalan
3. Kelengkapan modal, mencakup fasilitas perlengkapan, tata letak, kontrol persediaan dll.
4. Pengawasan, franchisor akan memberikan pengarahan-pengarahan dalam bidang
pengawasan ini.
Intrapreneurship

Pengertian
Menurut Hisrich-Peters (1995 : 535)
Intrapreneurship adalah suatu metoda untuk menstimulasi individu di dalam organisasi yang
mempunyai pemikiran bahwa dia dapat melakukan sesuatu yang tampil beda dan hasil yang lebih
baik.

Dalam suatu organisasi seringkali tidak berkembang kreativitasnya sehingga tidak muncul produk
baru dan cara-cara baru dalam berproduksi. Sehingga perusahaan mengijinkan dan mengembangkan
spirit kewirausahaan dalam organisasi. Dan pada akhirnya spirit intrapreneurship berkembang
menjadi perusahaan besar.

Kesimpulannya adalah intrapreneurship ini mengembangkan spirit entepreneurship di dalam


organisasi perusahaan yang sudah ada.

Beberapa bentuk iklim organisasi yang mendorong Intrapreneurship


Bagaimana caranya mengembangkan intrapreneurship dalam suatu organisasi??
Untuk menjawab pertanyaan di atas diperlukan faktor-faktor tertentu dan karakteristik
kepemimpinan dalam suatu perusahaan antara lain :
1. Ada dorongan dari organisasi untuk menggunakan teknologi baru
2. Mendorong karyawan untuk memunculkan ide-ide baru
3. Mendorong karyawan untuk melakukan eksperimen trial dan error sampai mencapai
keberhasilan
4. Bila terjadi kegagalan tidak dipermasalahkan
5. Tersedianya sumberdaya yang akan digunakan
6. Mengembangkan sebuah tim yang mencakup berbagai bidang keahlian
7. Menyediakan sistem bonus bagi intrapreneur karena dia sudah berkarya untuk kemajuan
perusahaan.

Karakteristik kepemimpinan Intrapreneur


1. Mengerti lingkungan, hal ini terutama menyangkut kreativitas seseorang.
2. Memiliki visi masa depan yang flexibel
3. Menciptakan berbagai pilihan, artinya seorang intrapreneur memiliki peluang menciptakan
sesuatu yang baru
4. Membentuk tim kerjasama yang terdiri dari berbagai bidang keahlian
5. Mendorong adanya diskusi terbuka

Anda mungkin juga menyukai