Anda di halaman 1dari 5

PENGERTIAN PENDIDIKAN

1. Akar kata pendidikan adalah “didik” atau “mendidik” yang secara harfiah artinya
memelihara dan memberi latihan. Sedangkan “Pendidikan”, adalah tahapan-
tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang
melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
2. Dalam bahasa Arab, pedidikan disebut “tarbiyah” yang bertarti proses persiapan
dan pengasuhan manusia pada fase-fase awal kehidupannya yakni pada tahab
perkembangan masa bayi dan kanak-kanak. Jalal, 1988)
3. Dalam bahasa Inggris, pendidikan disebut education yang kata kerjanya to educate.
Padanan kata ini adalah to civilize, to develop, artinya memberi peradapan dan
mengembangkan. Istilah education memiliki dua arti, yakni arti dari sudut orang yang
menyelenggarakan pendidikan dan arti dari sudut orang yang di didik. Dari sudut
pendidik berarti, edcation berarti perbuatan atau proses memberikan pengetahuan
atau mngajarkan pengetahuan. Sedangkan dari sudut peserta didik, education
berarti proses atau pengetahuan memperoleh pengetahuan.1
4. Poerbakawatja & Harahap (1981), Poerwanto (1985), dan Winkel (1991) masing-
masing mengartikan pendidikan dengan ungkapan yang maksudnya relatif sama
bahwa pendidikan adalah usaha yang disengaja dalam bentuk perbuatan, bantuan,
dan pimpinan orang dewasa kepada anak-anak agar mencapai kedewasaan. 2
5. Pendidikan, menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1, adalah usaha sadar yang dilakukan untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan agar peserta
didik tersebut berperan dalam kehidupan masa depannya. Pengertian ini, secara
implisit menafikan atau mengingkari / menampik kehadiran orang dewasa sebagai
satu-satunya orang berhak menjadi penyelenggara pendidikan atau menjadi guru /
atau pendidik sebagaimana yang dikehendaki para ahli yang terkesan masih
berpikiran tradisional itu.3
6. Menurut Dictionary of Education, education is (1) the aggregate of all the pocesses
by which a person develop ability, attitudes and others forms of behavior of practical
values, in the society in which he lives, (2) the social process by which people are
subjected to the influence of a selected and controlled environment (espicially that
of the school) so that they may obtain social competence and optimun individual
development. Dari kutipan yang telah dikemukakan itu dapat dikatakan bahwa
pendidikan itu adalah merupakan (1) suatu proses (sejumlah proses secara bersama-
sama) perkembangan; kemampuan, sikap dan bentuk tingkah lainnya yang berlaku
dalam masyarakat di mana dia hidup, (2) suatu proses sosial di mana seseorang
dipengaruhi oleh lingkungan terpilih dan terkontrol (misalnya sekolah) sehingga ia

1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,
2002), hal. 32
2
Ibid., hal. 33
3
Ibid., hal. 34
dapat mengembangkan diri pribadi secara optimum dan kompeten (berwenang)
dalam kehidupan masyarakat (sosial). Dengan demikian seseorang yang
mendapatkan pendidikan berarti pula terjadi interaksi dalam diri individu dan
dengan masyarakat sekitarnya baik dilihat dari segi kecerdasan/kemampuan, minat
maupun pengalamannnya.
7. Sedangkan John Dewy memformulasikan pengertian pendidikan sebagai berikut :
Education is a continued process of axperiencing of revising or reorganizing
experiences. He interprets education as follows; Since life means growth, a living
creature lives as trully and positively at one stage as at another, with the same
intrinsic fullness and the same absolute claims. Hance education means the
enterprice of suplying the conditions wich insure growth, or edequacy of life
prespectiveog age. The process of education is a continues process of adjusment,
having as its aim at every stage an added capacity growth. Pendidikan adalah suatu
proses pengalaman yang terus menerus, termasuk perbaikan dan penyusunan
kembali pengalaman. Karena kehidupan itu adalah merupakan pula suatu proses
pertumbuhan...... maka pendidikan membantu pertumbuhan atau kehidupan yang
tepat tanpa dibatasi oleh usia. Proses pendidikan itu adalah suatu proses
penyesuaian yang terus menerus, pada setiap fase yang menambah kecakapan di
dalam pertumbuhan seseorang.4
8. Toko pendidikan nasional Indonesia Ki Hajar Dewantara, merumuskan pula
pengertian pedidikan sebagai berikut : Pendidikan diartikan sebagai daya upaya
untuk memberikan tuntunan pada segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak
agar mereka baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat dapatlah
mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup lahir dan bathin yang setinggi-
tingginya.
9. Pengertian Pendidikan juga dikemukakan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara
(Tap MPR No. IV/1978) adalah sebagai berikut :
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan bertujuan meningkatkan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi
pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar
dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun
dirinya sendiri, serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa. 5

Dari beberapa defenisi pendidikan diatas, dapat disimpulkan : Pendidikan adalah suatu
proses atau tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang dengan cara
melatih, membimbing anak sehingga menjadi anak berguna dan berpengetahuan.

4
A. Muri Yusuf, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta Timur : Ghalia Indonesia, 1986), hal. 23
5
Ibid., hal. 24
DAFTAR PUSTAKA

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja


Rosdakarya, 2002)

Yusuf, A. Muri, Pengantar Ilmu Pendidikan, (Jakarta Timur : Ghalia Indonesia, 1986)

Definisi Sosiologi Pendidikan
Pada dasarnya, sosiologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosiologi umum dan sosiologi
khusus. Sosiologi umum menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum. Sedangkan
Sosiologi khusus, yaitu pengkhususan dari sosiologi umum, yaitu menyelidiki suatu aspek
kehidupan sosio kultural secara mendalam. Misalnya: sosiologi masayarakat desa, sosiologi
masyarakat kota, sosiologi agama, sosiolog hukum, sosiologi pendidikan dan sebagainya.Jadi
sosiologi pendidikan merupakan salah satu sosiologi khusus.

Beberapa defenisi sosiologi pendidikan menurut beberapa ahli:

1. Menurut F.G. Robbins, sosiologi pendidikan adalah sosiologi khusus yang tugasnya
menyelidiki struktur dan dinamika proses pendidikan. Struktur mengandung
pengertian teori dan filsafat pendidikan, sistem kebudayaan, struktur kepribadian dan
hubungan kesemuanya dengantata sosial masyarakat. Sedangkan dinamika yakni
proses sosial dan kultural, proses perkembangan kepribadian,dan hubungan
kesemuanya dengan proses pendidikan.
2. Menurut H.P. Fairchild dalam bukunya ”Dictionary of Sociology” dikatakan bahwa
sosiologi pendidikan adalah sosiologi yang diterapkan untuk memecahkan masalah-
masalah pendidikan yang fundamental. Jadi ia tergolong applied sociology.
3. Menurut Prof. DR S. Nasution,M.A., Sosiologi Pendidikana dalah ilmu yang
berusaha untuk mengetahui cara-cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik.
4. Menurut F.G Robbins dan Brown, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu yang
membicarakan dan menjelaskan hubungan-hubungan sosial yang mempengaruhi
individu untuk mendapatkan serta mengorganisasi pengalaman. Sosiologi pendidikan
mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip untuk mengontrolnya.
5. Menurut E.G Payne, Sosiologi Pendidikan ialah studi yang komprehensif tentang
segala aspek pendidikan dari segi ilmu sosiologi yang diterapkan.
6. Menurut Drs. Ary H. Gunawan, Sosiologi Pendidikan ialah ilmu pengetahuan yang
berusaha memecahkan masalah-masalah pendidikan dengan analisis atau pendekatan
sosiologis.

Dari beberapa defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sosiologi pendidikan adalah ilmu
yang mempelajari seluruh aspek pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah
pendidikan, ataupun aspek-aspek lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan
sosiologis.

DAFTAR PUSTAKA
H. Gunawan, Ary. 2006. Sosiologi Pendidikan Suatu Analisis Sosiologi tentang Pelbagai
Problem Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hartoto. 2008. Defenisi Sosiologi Pendidikan. Online (http://www.fatamorghana.


wordpress.com, diakses 20 Maret 2008).

Download Definisi Sosiologi Pendidikan

Posted in Pendidikan | Tags: defenisi sosiologi pendidikan, Pendidikan, pengertian sosiologi


pendidikan, sosiologi khusus, sosiologi umum

Anda mungkin juga menyukai