Sejarah
Penggunaan Fungisida
Sejarah Penggunaan Fungisida
Industri anggur
penyakit tepung, Uncinula necator, mula-mula di Belanda dalam 1845,
Tahun
Aman terhadap
pekerja pabrik
pengguna
konsumer tanaman yang diaplikasi
Sisa Asia; 9%
Sisa Dunia; 2%
Jepang; 28%
Eropa; 40%
Fitotoksisitas
Macam-macam
Fungisida non-sistemik
berperan dalam pembentukan lapisan protektan sebagai
barier terhadap infeksi,
mempunyai spektrum yang sangat luas,
bila masuk ke dalam jaringan tanaman memungkinkan
tarjadinya fitotoksik
FS anorganik :
Belerang,
Tembaga, Merkuri, Timah
FS organik sintetis :
ditiokarbamat, ftalimid, sulfamid, triazin, klorofenil,
quinon, nitroparafin
Gangguan Fungsi Membran Sel
Inhibitor demetilasi-C14
Inhibitor demetilasi-C14
Fungisida DMI
1,2,4-triazol
Imidazol
Pirimidinilbenzhidrol
Kisaran spektrum penggunaan utama
fungisida DMI
25
Penggunaan (senyawa/target
20
15
10
0
Gangguan Fungsi Membran Sel (lanjutan)
Prokloraz, untuk
Pseudocercosporella herpotrichoides,
Septoris spp., Fusarium, Alternaria, Botrytis, Cercospora,
Erysiphe, Colletotrichum dan Pirycularia
Juga untuk perlakuan pascapanen pada buah
Gangguan Fungsi Membran Sel (lanjutan)
Tubulin
Untuk pengendalian
R. solani (hawar seludang pada padi)
C. miyabeanus (bercak daun pada padi)
Alternaria kikuchianna (bercak hitam pada pir)
Pengaruh Pada Fungsi Dinding Sel (lanjutan)
Penghambatan biositesis melanin
۞ Efektif terhadap
Penghambatan kompleks II
Penghambatan Respirasi
۞ Draksolon,
untuk perlakuan tanah terhadap Pythium, Fusarium
Perlakuan tajuk terhadap cendawan tepung
۞ Fentin, untuk tanaman kentang, bit gula, kopi, padi, dan sayuran, terhadap
P. infestans, Alternaria spp. Helminthosporium spp., C. beticola,
Ramularis spp., G. cingulata dan P. grisea
Penghambatan Respirasi
Penghambatan kompleks II
Suksinat dehidrogenase
muncul dalam rantaian respirasi
sebagai bagian dari kompleks suksinat dehdrogenase, atau kompleks II.
Guadinin
Anilinopirimidin
Pertemuan berikutnya
(Pertemuan III)
Bakterisida dan nematisida