Anda di halaman 1dari 2

I.

Hipoalbuminemia

Hipoalbuminemia pada pasien ini dapat disebabkan oleh sintesis yang tidak efektif karena
kekurangan intake protein, kerusakan sel hati, peningkatan pengeluaran albumin karena penyakit
kronik serta inflamasi kronis

Pasien mengalami intake sulit sejak dirawat di RS Sunda Kelapa. LAH INI GK DITULIS
DIANAMNESIS, PAS DISUNDA KELAPA DIA GK NAFSU MAKAN!!!.. TAMBAHINN
YAH.JAWAB: di anamnesis harus ada..soalnya waktu itu pasien bilang gitu….Pasien juga
mengalami penurunan berat badan dan hal ini menunjukkan terjadinya malnutrisi protein dan
asam amino. Asam amino diperlukan dalam sintesa albumin. Akibat dari defesiensi intake
protein terjadi kerusakan pada reticulum endoplasma sel yang berpengaruh pada sintesis albumin
dalam sel hati, mengakibatkan hipoalbuminemia.

Pada pasien ini juga mengalami gangguan fungsi hepar. Sintesis yang tidak efektif pada pasien
dengan gangguan hepar dapat terjadi penurunan sintesis albumin karena berkurangnya jumlah sel
hati. Selain itu terjadi penurunan aliran darah portal ke hati yang menyebabkan maldistribusi
nutrisi dan oksigen ke hati.

Pada inflamasi terjadi pelepasan cytokine (TBF, IL-6) sebagai akibat respon inflamasi pada
stress fisiologis (infeksi) mengakibatkan penurunan kadar albumin melalui mekanisme
peningkatan permeabilitas vascular dengan mengizinkan albumin untuk berdifusi ke ruang
ekstravaskular.

Rencana diagnosis selanjutnya adalah dengan mengukur kadar albumin secara berkala setelah
dilakukan koreksi. Rencana tatalaksana pada pasien ini diberikan diet putih telur ekstra. Oleh
karena terdapat gangguan fungsi hati dan juga adanya infeksi yang menyebabkan
hipoalbuminemia, dilakukan tatalaksana sesuai penyebabnya.

II. SIDA belum ARV

SIDA pada pasien ini ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan laboratorium. Dari anamnesis
didapatkan pasien mempunyai riwayat menggunakan IVDU suntik putaw setahun lalu, minum
pil koplo, dan menghisap ganja.
Dari hasil pemeriksaan anti HIV, didapatkan hasil positif, ELISA 1,070 reaktif dan hal ini
menunjang diagnosis pada pasien ini. Rencana diagnosis selanjutnya adalah dengan melakukan
pemeriksaan CD4. Rencana tatalaksana ARV pada pasien ini ditunda sementara karena
mengatasi dahulu masalah TB nya. Hal ini karena untuk mengurangi kemungkinan interaksi
obat, ketidakpatuhan minum obat dan reaksi paradoks.

Anda mungkin juga menyukai