Anda di halaman 1dari 2

1.

    Semua cedera akut dan/atau lesi nekrotik pada hati terutama menyebabkan kenaikan kadar
aminotransferases, aspartate aminotransferase (AST) dan alanine aminotransferase (ALT).
Cedera sel dan nekrosis juga menyebabkan kenaikan enzim lain seperti dehydrogenase laktat
(LD). Ini termasuk hepatitis akut (misalnya, karena infeksi dan induksi kimiawi), infark, dan
trauma. Saluran empedu selalu terpengaruh sehingga bilirubin langsung juga dipengaruhi Karena
cedera saluran empedu, enzim fosfatase alkali meningkat seiring dengan gamma-glutamil
  
transferase (GGT) dan 5'-nucleotidase (5'-N). Cedera hepatosit menyebabkan hilangnya
konjugasi dari bilirubin yang diangkut, sehingga bilirubin tidak langsung (unconjugated) juga
meningkat. Hal ini disebabkan karena pada hepatitis, sel hati yang rusak, masih kurang dari 80%,
regenerasi total akan terjadi dan jaringan yang tersedia cukup untuk sintesis protein dan fiksasi
amonia sebagai urea. Oleh karena itu, protein total dan albumin dan kadar amonia tetap normal.
Hasil khas ini dirangkum dalam kondisi 1 dari Tabel 8-5.
2.    Sirosis hati ditandai dengan dua gejala utama yaitu: fibrosis, yang mencegah regenerasi jaringan
hati dimanapun fibrosis telah terjadi, dan nodul regenerasi jaringan hati, yang merupakan satu-
satunya sumber dari setiap jenis fungsi hepatocytic. Dengan demikian, berbeda dengan hepatitis
pada kondisi 1 dalam table 8-5, pada sirosis panhepatic, kerusakan jaringan hati yang terjadi
>80%, tanpa regenerasi dari jaringn yang telah rusak, AST / ALT aminotransferases dan kadar LD
   (semua dari nodul regenerasi) cenderung menjadi normal atau rendah atau kadang-kadang agak
tinggi . Namun, total protein dan albumin keduanya abnormal (rendah). Kadar ammonia menjadi
tinggi. Selain itu karena tidak cukupnya jaringan hati yang tersisa yang layak digunakan, dan
karena fibrosis menghancurkan cholangioles, baik bilirubin langsung dan tidak langsung
cenderung akan meningkat. Hasil ini diringkaskan dalam kondisi 2 dari Tabel 8-5.

3.    Obstruksi bilier akut yang disebabkan oleh batu pada biliary tree atau oleh neoplasma yang
menghalangi ekskresi empedu, menyebabkan peningkatan bilirubin langsung dan fosfatase alkali
saluran empedu, bersama dengan enzim, GGT dan 5'-N. Semua hasil tes fungsi hati lainnya
  
normal. Untuk obstruksi empedu sederhana, pola ini seperti yang ditunjukkan dalam kondisi 3
dari Tabel 8-5.

4.    Space-occupying lesions dari hati ditandai dengan peningkatan terisolasi dari enzim fosfatase
alkali dan LD. Akan tetapi mekanisme pasti terjadinya belum diketahui. Pola ini ditunjukkan
  
dalam kondisi 4 dari Tabel 8-5. Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah metastasis
karsinoma ke hati.
5.    Passive congestion ditandai dengan sedikit peningkatan aminotransferases (AST / ALT) dan LD
dan dalam kasus yang lebih berat, peningkatan bilirubin total dan fosfatase alkali. Pola ini juga
  
terlihat pada mononukleosis menular, yang dapat ditandai dengan kenaikan bilirubin. Pola
kongesti pasif umum ditunjukkan dalam kondisi 5 dari Tabel 8-5.
   6.    Fulminant failure dapat disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sindrom Reye's dan
hepatitis C (Gill, 2001; Schiodt, 2003). Kondisi ini adalah kegagalan total hati. Pola keseluruhan
(Sunheimer, 1994) ditunjukkan dalam kondisi 6 dari Tabel 8-5. Kondisi ini muncul sebagai akibat
kombinasi hepatitis dan sirosis. AST dan ALT mencapai nilai yang sangat tinggi, seringkali lebih
dari 10 000 IU / L. Pada saat yang sama, protein total dan albumin yang nyata berkurang, dan
kadar amonia yang abnormal tinggi, menyebabkan ensefalopati hati. LD, alkali fosfatase dan
bilirubin juga meningkat. Selain kenaikan ditandai AST dan ALT, dikombinasikan dengan
hiperamonemia, ada kenaikan proporsional karakteristik AST atas ALT. Sangat penting untuk
mengenali pola ini karena kondisi yang mendasarinya adalah keadaan darurat medis yang harus
segera diobati.

Tabel 8-5   - 6 Pola Dasar Fungsi Hati


Kondisi AST ALT LD ALP TP Albumin Bilirubin Ammonia
1. Hepatitis H H H H N N H N
2. Cirrhosis N N N N–sl H L L H H
3. Biliary obstruction N N N H N N H N
4. Space-occupying lesion N or H N or H H H N N N–H N
5. Passive congestion Sl H sl H sl H N–sl H N N N–sl H N
6. Fulminant failure Very H H H H L L H H
H = high; N = normal; L = low; sl = slightly; AST = aspartate aminotransferase; ALT = alanine
aminotransferase; LD = lactate dehydrogenase; ALP = alkaline phosphatase; TP = total protein.

Anda mungkin juga menyukai