Anda di halaman 1dari 11

Materi Pelatihan Disiplin

42

DISIPLIN KERJA

WAKTU: 1 Sesi 90 menit

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Mengidentifikasikan asumsi-asumsi progresif dari disiplin dan menggambarkan tingkatan
proses pendisiplinan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


1. Mengetahui apa itu disiplin kerja
2. Mengetahui tujuan dari disiplin kerja
3. Mengetahui pentingnya penerapan disiplin dalam kehidupan organisasi
4. Menerapkan disiplin sebagai manajer dalam situasi simulasi

MATERI
1. Perkenalan
2. Definisi disiplin
3. Tujuan disiplin dalam bekerja
4. Prinsip-prisnip tindakan indisipliner
5. Implementasi prosedur disipliner
6. Penugasan

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
43

RENCANA PEMBELAJARAN

SESI I
BAGIAN A
Topik : Perkenalan kinerja disiplin
Metoda : Kuliah Singkat
Waktu : 30 menit

BAGIAN B
Topik : Diskusi Kasus Disiplin
Metoda : Kelompok Kerja
Waktu : 30 menit

BAGIAN C
Metoda : Presentasi Kelompok Diskusi
Waktu : 30 menit

MATERI
DISIPLIN KERJA

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
44

PENDAHULUAN
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk
memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik
secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik
pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang
ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada
merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi
hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga
perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena perawat/bidan tidak
dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau
kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya.
Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan
peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula
peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui,
sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.
Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang
diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap
individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut.
Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan
prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.

PENGERTIAN

 Disiplin berasal dari akar kata “disciple“ yang berarti belajar.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
45

Disiplin merupakan arahan untuk melatih dan membentuk seseorang melakukan


sesuatu menjadi lebih baik.
 Disiplin adalah suatu proses yang dapat menumbuhkan perasaan seseorang untuk
mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara obyektif, melalui
kepatuhannya menjalankan peraturan organisasi.

Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan memperbaiki perilaku


pegawai dan bukan untuk menyakiti. Tindakan disipliner hanya dilakukan pada
pegawai yang tidak dapat mendisiplinkan diri, menentang/tidak dapat mematuhi
praturan/prosedur organisasi. Melemahnya disiplin kerja akan mempengaruhi moral
pegawai maupun pelayanan pasen secara langsung, oleh karena itu tindakan koreksi dan
pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi oleh semua
komponen yang terlibat dalam organisasi.

Pengembangan Disiplin

Asumsi : Tidak ada orang yang sempurna, oleh sebab itu setiap individu diizinkan
untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan koreksi
dilakukan apabila individu tidak dapat mematuhi peraturan sesuai standar minimal atau
tidak dapat meningkatkan tujuan organisasi.

PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN

1. Pemimpin mempunyai prilaku positif


Untuk dapat menjalankan disiplin yang baik dan benar, seorang pemimpin harus
dapat menjadi role model/panutan bagi bawahannya. Oleh karena itu seorang
pimpinan harus dapat mempertahankan perilaku yang positif sesuai dengan harapan
staf.

2. Penelitian yang Cermat

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
46

Dampak dari tindakan indisipliner cukup serius, pimpinan harus memahami akibatnya.
Data dikumpulkan secara faktual, dapatkan informasi dari staf yang lain, tanyakan
secara pribadi rangkaian pelanggaran yang telah dilakukan, analisa, dan bila perlu
minta pendapat dari pimpinan lainnya.

3. Kesegeraan
Pimpinan harus peka terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh bawahan sesegera
mungkin dan harus diatasi dengan cara yang bijaksana. Karena, bila dibiarkan
menjadi kronis, pelaksanaan disiplin yang akan ditegakkan dapat dianggap lemah,
tidak jelas, dan akan mempengaruhi hubungan kerja dalam organisasi tersebut.

4. Lindungi Kerahasiaan (privacy)


Tindakan indisipliner akan mempengaruhi ego staf, oleh karena itu akan lebih baik
apabila permasalahan didiskusikan secara pribadi, pada ruangan tersendiri dengan
suasana yang rileks dan tenang. Kerahasiaan harus tetap dijaga karena mungkin dapat
mempengaruhi masa depannya .

5. Fokus pada Masalah.


Pimpinan harus dapat melakukan penekanan pada kesalahan yang dilakukan
bawahan dan bukan pada pribadinya, kemukakan bahwa kesalahan yang dilakukan
tidak dapat dibenarkan.

6. Peraturan Dijalankan Secara Konsisten


Peraturan dijalankan secara konsisten, tanpa pilih kasih. Setiap pegawai yang bersalah
harus dibina sehingga mereka tidak merasa dihukum dan dapat menerima sanksi yang
dilakukan secara wajar.

7. Fleksibel

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
47

Tindakan disipliner ditetapkan apabila seluruh informasi tentang pegawai telah di


analisa dan dipertimbangkan. Hal yang menjadi pertimbangan antara lain adalah
tingkat kesalahannya, prestasi pekerjaan yang lalu, tingkat kemampuannya dan
pengaruhnya terhadap organisasi

8. Mengandung Nasihat
Jelaskan secara bijaksana bahwa pelanggaran yang dilakukan tidak dapat diterima.
File pegawai yang berisi catatan khusus dapat digunakan sebagai acuan, sehingga
mereka dapat memahami kesalahannya.

9. Tindakan Konstruktif
Pimpinan harus yakin bahwa bawahan telah memahami perilakunya bertentangan
dengan tujuan organisasi dan jelaskan kembali pentingnya peraturan untuk staf
maupun organisasi. Upayakan agar staf dapat merubah perilakunya sehingga
tindakan indisipliner tidak terulang lagi.

10. Follow Up (Evaluasi)


Pimpinan harus secara cermat mengawasi dan menetapkan apakah perilaku bawahan
sudah berubah. Apabila perilaku bawahan tidak berubah, pimpinan harus melihat
kembali penyebabnya dan mengevaluasi kembali batasan akhir tindakan indisipliner.

TUJUAN DISIPLIN
Difokuskan untuk mengoreksi penampilan kerja agar peraturan kerja dapat diberlakukan
secara konsisten. Tidak bersifat menghakimi dalam memberlakukan hukuman atas
tindakan indisipliner.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
48

TINDAKAN INDISIPLINER

Bimbingan Teguran
Secara Lisan

Skors Teguran
Secara Tertulis

TEGURAN SECARA LISAN


Teguran secara lisan terbatas dalam hal mengingatkan perawat untuk kesalahan
yang kecil dan baru pertama kali dilakukan. Sebagai suatu tindakan koreksi, biasanya
teguran dilakukan secara pribadi dengan cara yang bersahabat dengan tetap
memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan. Bantu bawahan untuk membuat keputusan
agar tidak mengulangi kesalahannya. Buat catatan khusus bahwa perawat telah melakukan
konsultasi, catat waktu, tempat, dan permasalahannya, serta kesimpulan konsultasi.
Dokumen dimasukkan kedalam file pribadi perawat.

TEGURAN SECARA TERTULIS


Teguran secara tertulis dilakukan apabila pelanggaran diulangi kembali, tidak
menunjukan perbaikan atau pelanggarannya cukup serius. Dalam teguran secara tertulis,
harus dicantumkan nama pegawai, nama pimpinan, permasalahannya, rencana
perbaikan, dan batas waktu perbaikan serta konsekwensi nya apabila pelanggaran
diulangi. Bawahan harus membaca dan memahami sanksi yang diberikan dan disepakati
bersama. Dokumen dimasukan ke dalam file pribadi pegawai dan tembusannya
diberikan kepada yang bersangkutan. Sanksi biasanya disesuaikan dengan kebijakan
institusi atau organisasi setempat.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
49

KEPUTUSAN TERAKHIR/SKORS
Keputusan terakhir atau terminasi dilakukan karena pimpinan melihat bahwa
kesalahan yang dilakukan oleh bawahan sudah sangat serius dan selama batas waktu
perbaikan perilaku bawahan tidak memperlihatkan perubahan. Keputusan terakhir
biasanya dilakukan dengan melibatkan pimpinan organisasi/Departemen. Keputusan
terakhir /skors dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada tingkat
kesalahannya maupun kebijakan dari institusi / organisasi. Antara lain adalah :
Penurunan pangkat, mutasi, penundaan kenaikan pangkat / berkala, penurunan insentif,
tidak diperkenankan bekerja untuk jangka waktu pendek , jangka waktu panjang, atau
akhirnya diberhentikan / dikeluarkan.

IMPLEMENTASI PROSEDUR DISIPLIN


Persiapan
 Tangung jawab yang dilanggar sebagai bukti..

Objektif
 Pelanggaran yang dilakukan harus diteliti dengan cermat , dengan bukti
yang nyata, sebelum tindakan disipliner yang dilakukan.
 Tindakan indisipliner harus dilakukan dengan adil.
 Seleksi yang adil tidak pilih kasih.

Kerahasiaan
 Catatan harus dijaga kerahasiaannya.
 Wawancara dilakukan dengan rileks diruangan tertutup dan tenang.
 Hormati hak individu, beri kesempatan untuk mengemukakan pendapat.
 Diskusikan masalahnya bukan pribadinya.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
50

Modifikasi Perilaku
Dapatkah perilaku bawahan dirubah oleh perubahan perilaku pimpinan ?
Apakah perilaku pimpinan dapat digunakan sebagai contoh yang baik dan layak ditiru
oleh bawahannya ?

Ada beberapa cara yang dapat digunakan pimpinan untuk menstimulasi


bawahan agar dapat merubah perilaku yang kurang baik kearah yang lebih baik sehingga
peningkatan kinerja sesuai standar dapat dicapai:

Penguatan yang positif


Penguatan positif akan meningkatkan kemungkinan individu untuk mengulangi
kembali tindakan yang diharapkan. Hal ini dapat dilakukan dengan segera memberikan
pujian terhadap hal positif yang dilakukan bawahan .
Contoh :
“ Anda telah mengumpulkan informasi yang berharga selama anda
mewawancarai Tn. Saroja “
“ Saya sangat menghargai perawat yang menghadiri pertemuan ini “

Hal lain yang dapat digunakan untuk menstimulasi bawahan adalah dengan
memberikan umpan balik, seperti : perhatian, hadiah, tugas khusus, naik jabatan, pujian,
senyuman dan lain-lain. Pengakuan adalah salah satu penguatan yang mudah dilakukan
disamping murah. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami
bentuk dorongan seperti apa yang perlu diberikan pada setiap bawahan dalam berbagai
situasi.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
51

KASUS DISIPLIN

Zr. Ana Seorang Kepala Ruangan Bedah Anak, terkejut karena pada jam 01.00 pagi
dini hari, kepala jaga menelpon bahwa salah satu pasien usia 4 tahun telah meninggal,
setelah diberikan Sonde Fooding oleh salah satu perawat dinas malam (Zr. Ati). Sementara
semua perawat yang berdinas di ruang Bedah tersebut, telah mengikuti penataran 1 tahun
yang lalu tentang memberikan Sonde Fooding (Naso gastrie tube).

Diskusikan dalam Kelompok :


1. Bila anda sebagai Zr.A, hal apa yang pertama-tama harus dilakukan ?
2. Gunakan pemecahan masalah di atas dengan langkah-langkah pendisiplinan.

KESIMPULAN

Disiplin kerja sangat penting digunakan sebagai arahan untuk membentuk dan
melatih seseorang melakukan sesuatu menjadi baik, dan merupakan proses untuk
menumbuhkan perasaan seseorang dalam mempertahankan dan meningkatkan tujuan
organisasi secara objektif melalui kepatuhannya manjalankan peraturan organisasi.
Koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi dan
dilakukan oleh semua komponen yang terlibat dalam organisasi. Karena melemahnya
disiplin kerja dalam organisasi akan secara langsung mempengaruhi moral pegawai
maupun terhadap pelayanan yang diberikan.
Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan memperbaiki perilaku
pegawai dan bukan untuk menyakiti, oleh karena itu harus dilakukan secara adil dan
bijaksana.

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003
Materi Pelatihan Disiplin
52

EVALUASI

1. Apakah pengertian Disiplin ?


2. Apa tujuan Disiplin bagi saudara ?
3. Sebutkan prinsip-prinsip dalam menetapkan tindakan Indisipliner ?
4. Sebutkan tahapan-tahapan tindakan Indisipliner ?
5. Sebutkan contoh tindakan Modifikasi Perilaku ?

KEPUSTAKAAN

Armstrong , M. (1991) A Hand Book on personnel Management Practice ( 4th ed),


London Hogan Page.

Marriner,A.T. (1995) ,Nursing Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis,
Baltimore.

Hastings,J. (1999), Discipline At Workpart One of The Informal Process, Nursing


Management, 6 (5), 20-23

Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK –


WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Januari 2003

Anda mungkin juga menyukai