42
DISIPLIN KERJA
MATERI
1. Perkenalan
2. Definisi disiplin
3. Tujuan disiplin dalam bekerja
4. Prinsip-prisnip tindakan indisipliner
5. Implementasi prosedur disipliner
6. Penugasan
RENCANA PEMBELAJARAN
SESI I
BAGIAN A
Topik : Perkenalan kinerja disiplin
Metoda : Kuliah Singkat
Waktu : 30 menit
BAGIAN B
Topik : Diskusi Kasus Disiplin
Metoda : Kelompok Kerja
Waktu : 30 menit
BAGIAN C
Metoda : Presentasi Kelompok Diskusi
Waktu : 30 menit
MATERI
DISIPLIN KERJA
PENDAHULUAN
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan organisasi, digunakan terutama untuk
memotivasi pegawai agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik
secara perorangan maupun kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik
pegawai untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang
ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada
merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk mengatasi
hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi kepada tenaga
perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena perawat/bidan tidak
dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila peraturan/prosedur atau
kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau tidak dijalankan sebagai mestinya.
Selain memberikan orientasi, pimpinan harus menjelaskan secara rinci peraturan
peraturan yang sering dilanggar, berikut rasional dan konsekwensinya. Demikian pula
peraturan/prosedur atau kebijakan yang mengalami perubahan atau diperbaharui,
sebaiknya diinformasikan kepada staf melalui diskusi aktif.
Tindakan disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang
diberikan telah gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap
individu diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut.
Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai dengan
prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan klasifikasinya.
PENGERTIAN
Pengembangan Disiplin
Asumsi : Tidak ada orang yang sempurna, oleh sebab itu setiap individu diizinkan
untuk melakukan kesalahan dan belajar dari kesalahan tersebut. Tindakan koreksi
dilakukan apabila individu tidak dapat mematuhi peraturan sesuai standar minimal atau
tidak dapat meningkatkan tujuan organisasi.
PRINSIP-PRINSIP DISIPLIN
Dampak dari tindakan indisipliner cukup serius, pimpinan harus memahami akibatnya.
Data dikumpulkan secara faktual, dapatkan informasi dari staf yang lain, tanyakan
secara pribadi rangkaian pelanggaran yang telah dilakukan, analisa, dan bila perlu
minta pendapat dari pimpinan lainnya.
3. Kesegeraan
Pimpinan harus peka terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh bawahan sesegera
mungkin dan harus diatasi dengan cara yang bijaksana. Karena, bila dibiarkan
menjadi kronis, pelaksanaan disiplin yang akan ditegakkan dapat dianggap lemah,
tidak jelas, dan akan mempengaruhi hubungan kerja dalam organisasi tersebut.
7. Fleksibel
8. Mengandung Nasihat
Jelaskan secara bijaksana bahwa pelanggaran yang dilakukan tidak dapat diterima.
File pegawai yang berisi catatan khusus dapat digunakan sebagai acuan, sehingga
mereka dapat memahami kesalahannya.
9. Tindakan Konstruktif
Pimpinan harus yakin bahwa bawahan telah memahami perilakunya bertentangan
dengan tujuan organisasi dan jelaskan kembali pentingnya peraturan untuk staf
maupun organisasi. Upayakan agar staf dapat merubah perilakunya sehingga
tindakan indisipliner tidak terulang lagi.
TUJUAN DISIPLIN
Difokuskan untuk mengoreksi penampilan kerja agar peraturan kerja dapat diberlakukan
secara konsisten. Tidak bersifat menghakimi dalam memberlakukan hukuman atas
tindakan indisipliner.
TINDAKAN INDISIPLINER
Bimbingan Teguran
Secara Lisan
Skors Teguran
Secara Tertulis
KEPUTUSAN TERAKHIR/SKORS
Keputusan terakhir atau terminasi dilakukan karena pimpinan melihat bahwa
kesalahan yang dilakukan oleh bawahan sudah sangat serius dan selama batas waktu
perbaikan perilaku bawahan tidak memperlihatkan perubahan. Keputusan terakhir
biasanya dilakukan dengan melibatkan pimpinan organisasi/Departemen. Keputusan
terakhir /skors dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada tingkat
kesalahannya maupun kebijakan dari institusi / organisasi. Antara lain adalah :
Penurunan pangkat, mutasi, penundaan kenaikan pangkat / berkala, penurunan insentif,
tidak diperkenankan bekerja untuk jangka waktu pendek , jangka waktu panjang, atau
akhirnya diberhentikan / dikeluarkan.
Objektif
Pelanggaran yang dilakukan harus diteliti dengan cermat , dengan bukti
yang nyata, sebelum tindakan disipliner yang dilakukan.
Tindakan indisipliner harus dilakukan dengan adil.
Seleksi yang adil tidak pilih kasih.
Kerahasiaan
Catatan harus dijaga kerahasiaannya.
Wawancara dilakukan dengan rileks diruangan tertutup dan tenang.
Hormati hak individu, beri kesempatan untuk mengemukakan pendapat.
Diskusikan masalahnya bukan pribadinya.
Modifikasi Perilaku
Dapatkah perilaku bawahan dirubah oleh perubahan perilaku pimpinan ?
Apakah perilaku pimpinan dapat digunakan sebagai contoh yang baik dan layak ditiru
oleh bawahannya ?
Hal lain yang dapat digunakan untuk menstimulasi bawahan adalah dengan
memberikan umpan balik, seperti : perhatian, hadiah, tugas khusus, naik jabatan, pujian,
senyuman dan lain-lain. Pengakuan adalah salah satu penguatan yang mudah dilakukan
disamping murah. Oleh karena itu seorang pemimpin harus mengetahui dan memahami
bentuk dorongan seperti apa yang perlu diberikan pada setiap bawahan dalam berbagai
situasi.
KASUS DISIPLIN
Zr. Ana Seorang Kepala Ruangan Bedah Anak, terkejut karena pada jam 01.00 pagi
dini hari, kepala jaga menelpon bahwa salah satu pasien usia 4 tahun telah meninggal,
setelah diberikan Sonde Fooding oleh salah satu perawat dinas malam (Zr. Ati). Sementara
semua perawat yang berdinas di ruang Bedah tersebut, telah mengikuti penataran 1 tahun
yang lalu tentang memberikan Sonde Fooding (Naso gastrie tube).
KESIMPULAN
Disiplin kerja sangat penting digunakan sebagai arahan untuk membentuk dan
melatih seseorang melakukan sesuatu menjadi baik, dan merupakan proses untuk
menumbuhkan perasaan seseorang dalam mempertahankan dan meningkatkan tujuan
organisasi secara objektif melalui kepatuhannya manjalankan peraturan organisasi.
Koreksi dan pencegahan terhadap melemahnya peraturan harus segera diatasi dan
dilakukan oleh semua komponen yang terlibat dalam organisasi. Karena melemahnya
disiplin kerja dalam organisasi akan secara langsung mempengaruhi moral pegawai
maupun terhadap pelayanan yang diberikan.
Sanksi indisipliner dilakukan untuk mengarahkan dan memperbaiki perilaku
pegawai dan bukan untuk menyakiti, oleh karena itu harus dilakukan secara adil dan
bijaksana.
EVALUASI
KEPUSTAKAAN
Marriner,A.T. (1995) ,Nursing Management and Leadership ( 5th ed), Mosby St Louis,
Baltimore.