1 Juni, Hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Kekuatan Mistis Gunung Merapi
Merapi yang lebat, tiga hari belakangan ini terjadi di Kota
Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Muntilan
sekitar 14 kilometer dari Puncak Merapi, paling merasakan hujan Kategori : Umum ShareThis
abu ini. [1]
NAMA gunung Merapi sudah cukup populer di telinga masyarakat
8 Juni, Gunung Merapi pada pukul 09:03 WIB meletus dengan Indonesia. Sesuatu yang berkaitan keberadaan gunung Merapi
semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah kerap dikaitkan dengan hal-hal berbau misteri, di antaranya
lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat keberadaan makhluk-makhluk gaib penguasa dan penghuni gunung
aman. Hari ini tercatat dua letusan Merapi, letusan kedua terjadi Merapi. Hal ini tidaklah berlebihan, karena hasil investigasi
sekitar pukul 09:40 WIB. Semburan awam panas sejauh 5 km lebih membuktikan bahwa masyarakat setempat yakin kalau penghuni
mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan dan penguasa gunung Merapi memang ada.
sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten
Sleman. [2] [3] Mereka memanggilnya dengan sebutan Eyang Merapi. "Bapak lihat
bukit kecil di atas itu? Itu namanya gunung Wutah, gapuranya atau
pintu gerbangnya kraton Eyang Merapi". Sebaris kalimat dengan
[sunting] Galeri nada bangga itu meluncur begitu saja dari Bangat, seorang
penduduk asli Kinahrejo Cangkrinagan Sleman, sesaat setelah kami
Foto-foto Merapi dari sisi sebelah utara, setelah letusan 2006. menapaki sebuah ara tandus berbatu tanpa hiasan pepohonan
sebatang pun.
Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba
hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi
atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang
dan Pulau Sertung, dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata,
Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini
disinyalir bertanggung- jawab atas terjadinya abad kegelapan di
muka bumi. Penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur Perkembangan Gunung Krakatau
mendingin. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah
penduduk di muka bumi. Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung
Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan
Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung
kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Krakatau (atau Gunung Rakata) yang terbuat dari batuan basaltik.
Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Sebuah litografi yang dibuat pada tahun 1888 yang menggambarkan
Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu Gunung Krakatau pada kejadian Erupsi 1883.
dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan
ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau. Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, meledaklah
gunung itu. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan
Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic
lava andesitik asam. Lalu pada tahun 1880, Gunung Perbuwatan mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara
aktif mengeluarkan lava meskipun tidak meletus. Setelah masa itu, paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan
tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei 1883. dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai
Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8
Gunung Krakatau. Itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan penduduk bumi saat itu.
dahsyat di Selat Sunda. Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan
letusan-letusan kecil yang puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan
1883. Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai
Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern.
[sunting] Erupsi 1883 The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai
ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.
Anak Krakatau, dua tahun sejak awal terbentuknya. Foto diambil 12 atau
13 Mei 1929, koleksi Tropenmuseum.
Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa
jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, akasia, pinus, menggendong gunung itu dipunggungnya, sementara Dewa Brahma
menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru
gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya
dengan aman. dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang
menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara
Dewa-Dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk
pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi mendapat Tirta suci.
berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat
ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau
Jawa. Ketika gunung Meru dibawa ke timur, serpihan gunung Meru
yang tercecer menciptakan jajaran pegunungan di pulau Jawa yang
memanjang dari barat ke timur. Akan tetapi ketika puncak Meru
dipindahkan ke timur, pulau Jawa masih tetap miring, sehingga para
dewa memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan
menempatkannya di bagian barat laut. Penggalan ini membentuk
Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung
Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat
bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung
Semeru. Pada saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau jawa
dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut
dinamakan Jawa.