Anda di halaman 1dari 18

saat ini.

Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68


Gunung Merapi kali. Letaknya cukup dekat dengan Kota Yogyakarta dan masih
terdapat desa-desa di lerengnya sampai ketinggian 1700 m. Bagi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas masyarakat di tempat tersebut, Merapi membawa berkah material
Belum Diperiksa pasir, sedangkan bagi pemerintah daerah, Gunung Merapi menjadi
Langsung ke: navigasi, cari obyek wisata bagi para wisatawan. Kini Merapi termasuk ke dalam
Untuk nama gunung di Sumatera Barat dengan nama yang mirip, kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.
lihat Gunung Marapi.
Merapi
[sunting] Sejarah geologis
Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung
berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona
subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah
Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak
400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya
adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava
kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
Ketinggian 2.968 m (9.737 kaki)
Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar
Daftar Ribu
sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang
Lokasi dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan
Lokasi Klaten, Boyolali, Magelang (Jawa 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian
Tengah), Sleman (DI Yogyakarta) tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut
Koordinat 7°32'30" LS 110°26'30" BT menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa
Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan
Geologi
menewaskan 1400 orang.
Jenis stratovolcano
Letusan terakhir 2006

Merapi adalah nama sebuah gunung berapi di provinsi Jawa


Tengah dan Yogyakarta, Indonesia yang masih sangat aktif hingga
Letusan pada November 1994 menyebabkan hembusan awan panas kuat letupannya, dengan lava andesitnya yang likat biasanya
ke bawah hingga menjangkau beberapa desa dan memakan korban menjanakan kubah lava. Kubah runtuh biasanya menjana aliran
puluhan jiwa manusia. Letusan 19 Juli 1998 cukup besar namun piroklas dan letupan yang lebih besar, yang mana ia akan
mengarah ke atas sehingga tidak memakan korban jiwa. Catatan menghasilkan turus letupan, akhirnya menyebabkan turus tadi
letusan terakhir gunung ini adalah pada tahun 2001-2003 berupa runtuh.
aktivitas tinggi yang berlangsung terus-menerus.
Biasanya, letusan kecil berlaku setiap dua atau tiga tahun, dan yang
[sunting] Rute pendakian lebih besar akan berlaku setiap 10-15 tahun sekali atau lebih.
Letusan penting, biasanya menyebabkan banyak kematian, telah
berlaku pada tahun 1006, 1786, 1822, 1872 (letusan yang paling
Gunung Merapi merupakan obyek pendakian yang popular. karena
dahsyat dalam sejarah terkini) dan 1930 — apabila 13 kampung
gunung ini merupakan gunung yang sangat mempesona, Jalur
musnah dan 1,400 rakyat terbunuh oleh aliran piroklas.
pendakian yang paling umum dan dekat adalah melalui sisi utara
dari Sèlo, satu kecamatan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah,
Satu letusan yang sangat besar berlaku dalam tahun 1006
yang terletak di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu.
menyebabkan Pulau Jawa diliputi dengan abu. Letupan gunung
Pendakian melalui Selo memakan waktu rata-rata 5 jam hingga ke
berapi ini dipercayai membawa kepada kejatuhan tamadun kerajaan
puncak.
Hindu Mataram dan kekosongan kuasa ini diisi oleh orang-orang
Muslim menjadi pemimpin pulau Jawa.
Jalur populer lain adalah melalui Kaliurang, Kecamatan Pakem,
Kabupaten Sleman, Yogyakarta di sisi selatan. Jalur ini lebih terjal
Gunung Merapi berkesinambungan mempunyai kepentingan
dan memakan waktu sekitar 6-7 jam hingga ke puncak. Jalur
tertentu kepada orang-orang Jawa: ia menjadi salah satu daripada
alternatif yang lain adalah melalui sisi barat laut, dimulai dari
empat tempat di mana para pegawai daripada istana beraja
Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dan melalui sisi
Yogyakarta dan Solo membuat acara tahunan bagi menjamu roh-
tenggara, dari arah Deles, Kecamatan Kemalang, Kabupaten
roh orang Jawa purbakala. [1] Imej satelit Gunung Merapi. Diambil
Klaten, Jawa Tengah. Sejarah geologi
pada 2003 by NASA [sunting] Letupan 1992
Merapi merupakan gunung berapi yang paling muda di selatan
Jawa. Ia terletak pada zon kelinciran, di mana Plat Indo-Australian [sunting] Status terkini
menggelincir ke bawah Plat Eurasian. Ia merupakan salah satu dari
129 gunung berapi aktif di Indonesia. Analisis stratigrafi Di bulan April dan Mei 2006, mulai muncul tanda-tanda bahwa
mendedahkan bahawa letusan di kawasan Merapi bermula kira-kira Merapi akan meletus kembali, ditandai dengan gempa-gempa dan
400,000 tahun yang lalu, dan sehingga kira-kira 10,000 tahun yang deformasi. Pemerintah daerah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
lalu, letusan lazimnya berlebih-lebihan, lava yang dikeluarkan sudah mempersiapkan upaya-upaya evakuasi. Instruksi juga sudah
adalah dari lava jenis basalt. Semenjak itu, letusan menjadi lebih dikeluarkan oleh kedua pemda tersebut agar penduduk yang tinggal
di dekat Merapi segera mengungsi ke tempat-tempat yang telah
disediakan.

Pada tanggal 15 Mei 2006 akhirnya Merapi meletus. Lalu pada 4


Juni, dilaporkan bahwa aktivitas Gunung Merapi telah melampaui
status awas. Kepala BPPTK Daerah Istimewa Yogyakarta, Merapi dari arah Dari arah
Ratdomo Purbo menjelaskan bahwa sekitar 2-4 Juni volume lava di Ketep, Dari arah Selo, Dari arah depan
kubah Merapi sudah mencapai 4 juta meter kubik - artinya lava Jrakah, Boyolali.Boyolali.
Magelang.
telah memenuhi seluruh kapasitas kubah Merapi sehingga tambahan
semburan lava terbaru akan langsung keluar dari kubah Merapi.

1 Juni, Hujan abu vulkanik dari luncuran awan panas Gunung Kekuatan Mistis Gunung Merapi
Merapi yang lebat, tiga hari belakangan ini terjadi di Kota
Magelang dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Muntilan
sekitar 14 kilometer dari Puncak Merapi, paling merasakan hujan Kategori : Umum       ShareThis  
abu ini. [1]
NAMA gunung Merapi sudah cukup populer di telinga masyarakat
8 Juni, Gunung Merapi pada pukul 09:03 WIB meletus dengan Indonesia. Sesuatu yang berkaitan keberadaan gunung Merapi
semburan awan panas yang membuat ribuan warga di wilayah kerap dikaitkan dengan hal-hal berbau misteri, di antaranya
lereng Gunung Merapi panik dan berusaha melarikan diri ke tempat keberadaan makhluk-makhluk gaib penguasa dan penghuni gunung
aman. Hari ini tercatat dua letusan Merapi, letusan kedua terjadi Merapi. Hal ini tidaklah berlebihan, karena hasil investigasi
sekitar pukul 09:40 WIB. Semburan awam panas sejauh 5 km lebih membuktikan bahwa masyarakat setempat yakin kalau penghuni
mengarah ke hulu Kali Gendol (lereng selatan) dan menghanguskan dan penguasa gunung Merapi memang ada.
sebagian kawasan hutan di utara Kaliadem di wilayah Kabupaten
Sleman. [2] [3] Mereka memanggilnya dengan sebutan Eyang Merapi. "Bapak lihat
bukit kecil di atas itu? Itu namanya gunung Wutah, gapuranya atau
pintu gerbangnya kraton Eyang Merapi". Sebaris kalimat dengan
[sunting] Galeri nada bangga itu meluncur begitu saja dari Bangat, seorang
penduduk asli Kinahrejo Cangkrinagan Sleman, sesaat setelah kami
Foto-foto Merapi dari sisi sebelah utara, setelah letusan 2006. menapaki sebuah ara tandus berbatu tanpa hiasan pepohonan
sebatang pun.

Masyarakat setempat meyakini, kawasan wingit yang diapit oleh


dua buah gundukan kecil itu memang dikenal sebagai pelatarannya
keraton Eyang Merapi. Untuk naik ke sana, diingatkan agar uluk menimpa masyarakat. Misalnya, pintu gerbang kramat, penduduk
salam, atau sekadar minta permisi begitu di atasnya. "Kulo nuwun yang tinggal di lereng gunung Merapi itu percaya bahwa pintu
Eyang, kulo ingkang sowan, sumangga silakna rikma niro," imbuh gerbang tersebut penangkal dari segala marabahaya.
istri Bangat, Suharjiyah, sembari menuntun kami untuk menirukan
lafal tersebut. Pintu gerbang yang berdiri selama 9 abad itu nyaris pernah
tersentuh bencana gunung Merapi. Padahal secara teknis daerah
Tenyu saja, imbauan sepasang suami istri yang tubuhnya kian tersebut termasuk daftar daerah bahaya. Hal itu juga tak lepas dari
keriput dimakan usia itu bukan tanpa alasan. Menurutnya, sang keberadaan dua buah bukit (Wutah dan Kendit) yang berfungsi
penguasa kraton Merapi sangat tersinggung bila ada pendatang baru sebagai benteng desa-desa sekitar Kinahrejo. "Bukit Kendit maupun
yang neko-neko (berbuat macam-macam), pethakilan (bertingkah bukit Wutah itu kan masih masuk dalam wilayah kekuasan Eyang
tidak senonoh) tanpa memberi uluk salam (permisi). Hal-hal Merapi. Itukan pasebannya (tempat untuk menghadap raja) kraton
tersebut jika dilanggar akibatnya akan sangat fatal. "Mereka yang Eyang Merapi. Jadi nggak mungkin Eyang akan tega
sama sekali tidak mengubris pakem kultur tersebut jelas akibatnya membinasakan orang yang memang sudah lama mendiami tempat
akan fatal, biasanya akan tersesat hingga kecebur jurang," tegas sekitar itu," Bangat menjelaskan lebih jauh.
Bangat.
Memang, dibandingkan penduduk desa lainnya, nasib penghuni
Satu hal yang perlu diingat, setiap pendatang baru di kawasan desa Kinahrejo dan sekitarnya termasuk yang beruntung. Selain
Kinahrejo niscaya bakal celaka bila sampai menyakiti hati merupakan desa yang nyaris selalu luput dari ancaman bahaya lahar
penduduk setempat. "Nantinya bisa-bisa kuwalat jadinya," imbuh panas Merapi, desa yang konon termasuk desa kesayangan Eyang
Bangat. Sekejam itukah? "Sebenarnya sih enggak. Cuma memang, Merapi itu juga menjadi sebuah reresentasi dari sebuah suasana
Eyang Merapi itu nggak suka kalau kampung sini (Kinahrejo, Red) kehidupan yang serba nyaman dan tentram.
jadi sasaran perbuatan yang nggak terpuji. Masalahnya, warga sini
sebetulnyakan masih termasuk rakyatnya kraton Eyang Merapi. Tak aneh kalau dikemudian hari kerap muncul sindirin dikalangan
Nggak percaya? Coba saja Bapak perhatikan dan tanyakan kepada penduduk setempat kepada warga diwilayah barat daya gunung
warga sini, apa pernah wilayah ini terkena semburan lahar panas Merapi yang kerap jadi langganan bencana lahar. "Kalau ingin
Merapi? Pasti jawab mereka tidak," terang Bangat. hidup tenang tentram, pindahlah kemari. Eyang Merapi kan selalu
melindungi kami," ujar Wardiyah, salah seorang warga yang
Ditambahkan, beberapa warga setempat menggambarkan sosok mengaku penduduk asli desa Kinahrejo.
penguasa kraton Merapi dengan makhluk yang menyeramkan,
namun berhati mulia dan tidak bermaksud jahat, "Dia adalah Ucapan Wardiyah tersebut memang ada benarnya. Penduduk desa
pengayom masyarakat setempat," tandas Suharjiyah. Besarnya rasa Kinahrejo seolah telah mendapat garansi dari Eyang Merapi.
percaya masyarakat setempat terhadap keberadaan Eyang Merapi Pendek kata, selagi mereka patuh terhadap segala peraturan yang
membuat mereka yakin bahwa akan hal-hal yang mistis yang terjadi ada misalnya selalu mempersembahkan bulu bekti berupa
persembahan sesajian serta selalu melakukan ritual labuhan setiap Gunung Merapi. Secara filosofis hal ini dibagi menjadi dua aspek, yaitu
tahunnya, mereka yakin dan optimis bahwa mereka akan senantiasa Jagat Alit dan Jagat Ageng.
terhindar dari ancaman letusan Merapi. Jagat alit, yang mengurai proses awal-akhir hidup dan kehidupan
manusia dengan segala perilaku yang lurus sehingga terpahaminya
Sumber : pos metro balikpapan hakekat hidup dan kehidupan manusia, digambarkan dengan planologi
Kota Yogyakarta sebagai Kota Raja pada waktu itu. Planologi kota ini
Gunung Merapi (2914 meter) hingga saat ini masih dianggap sebagai
membujur dari selatan ke utara berawal dari Panggung Krapyak, berakhir
gunung berapi aktif dan paling berbahaya di Indonesia, namun
di Tugu Pal Putih. Hal ini menekankan hubungan timbal balik antara Sang
menawarkan panorama dan atraksi alam yang indah dan menakjubkan.
Pencipta dan manusia sebagai ciptaannnya (Sangkan Paraning dumadi).
Secara geografis terletak di perbatasan Kabupaten Sleman (DIY),
Dalam perjalanan hidupnya manusia tergoda oleh berbagai macam
Kabupaten Magelang (Jateng), Kabupaten Boyolali (Jateng) dan
kenikmatan duniawi. Godaan tersebut dapat berupa wanita dan harta
Kabupaten Klaten (Jateng). Berjarak 30 Km ke arah utara Kota
yang digambarkan dalam bentuk pasar Beringharjo. Adapun godaan akan
Yogyakarta, 27 Km ke arah Timur dari Kota Magelang, 20 Km ke arah
kekuasaan digambarkan oleh komplek Kepatihan yang kesemuanya
barat dari Kota Boyolali dan 25 Km ke arah utara dari Kota Klaten.
berada pada sisi kanan pada jalan lurus antara kraton dan Tugu Pal Putih,
Menurut Atlas Tropische Van Nederland lembar 21 (1938) terletak pada
sebagai lambang manusia yang dekat dengan pencipta-Nya
posisi geografi 7 derajad 32.5' Lintang Selatan dan 110 derajad 26.5'
(Manunggalaing Kawula Gusti).
Bujur Timur. Dengan ketinggian 2914 m diatas permukaan air laut.
Jagat Ageng, yang mengurai tentang hidup dan kehidupan masyarakat, di
Berada pada titik persilangan sesar Transversal perbatasan DIY dan Jawa
mana sang pemimpin masyarakat siapapaun dia senantiasa harus
Tengah serta sesar Longitudinal lintas Jawa (lihat Triyoga Lucas Sasongko
menjadikan hati nurani rakyat sebagai isteri pertama dan utamanya guna
1990, Manusia Jawa & Gunung Merapi Persepsi dan Sistem
mewujudkan kesejahteraan lahir bathin bagi masyarakat dilandasi
Kepercayaanya, Gadjahmada Univ. Press). Meletus lebih dari 37 kali,
dengan keteguhan dan kepercayaan bahwa hanya satu pencipta yang
terbesar pada tahun 1972 yang menewaskan 3000 jiwa. Terakhir meletus
Maha Besar. Jagat Ageng ini digambarkan dengan garis imajiner dari
pada Selasa Kliwon tanggal 22 November 1994, dengan korban tewas
Parangkusuma di Laut selatan - Karaton Yogyakarta - Gunung Merapi. Hal
lebih dari 50 orang
ini lebih menekankan hubungan antara manusia yang hidup di dunia
dimana seorang manusia harus memahami terlebih dahulu hakekat
Mitologi G. Merapi. hidup dan kehidupannya sehingga mampu mencapai kesempurnaan
Untuk memahami mitologi Gunung Merapi tidak bisa terlepas dari hidup (Manungggaling Kawula Gusti).
filosofi Kota Yogyakarta dengan karaton sebagai pancernya. Kota ini Gunung Merapi menduduki posisi penting dalam mitologi Jawa, diyakini
terbelah oleh sumbu imajiner yang menghubungkan Laut Kidul, sebagai pusat kerajaan mahluk halus, sebagai "swarga pangrantunan",
Parangkusumo - Panggung Krapyak - Karaton - Tugu Pal Putih dan dalam alur perjalanan hidup yang digambarkan dengan sumbu imajiner
dan garis spiritual kelanggengan yang menghubungkan Laut Kidul - kemana-mana lalu hinggap di batu besar, jembatan, jurang dsb menjadi
Panggung krapyak - Karaton Yogyakarta - Tugu Pal Putih - Gunung penunggu tempat tersebut.
Merapi. Simbol ini mempunyai makna tentang proses kehidupan Menurut cerita rakyat yang lain yang juga diceritakan oleh mbah
manusia mulai dari lahir sampai menghadap kepada sang Maha Marijan : Konon pada masa kerajaan Mataram tepatnya pada
Pencipta. pemerintahan Panembahan Senopati Pendiri Dinasti Mataram (1575-
Menurut foklor yang diceritakan oleh Juru Kunci Merapi yang bernama R. 1601). Panembahan Senopati mempunyai kekasih yang bernama
Ng. Surakso Hargo atau sering disebut mbah Marijan disebutkan bahwa Kanjeng Ratu Kidul, Penguasa Laut Selatan. Ketika keduanya sedang
konon Karaton Merapi ini dikuasai oleh Empu Rama dan Empu Permadi. memadu kasih dia diberi sebutir "endhog jagad" (telur dunia) untuk
Dahulu sebelum kehidupan manusia, keadaan dunia miring tidak stabil. dimakan. Namun dinasehati oleh Ki Juru Mertani agar endog jagad
Batara Guru memerintahkan kepada kedua Empu untuk membuat keris, tersebut jangan dimakan tapi diberikan saja kepada Ki Juru Taman.
sebagai pusaka tanah Jawa agar dunia stabil. Namun belum selesai Setelah memakannya ternyata Juru Taman berubah menjadi raksasa,
keburu mengutus para Dewa untuk memindahkan G. Jamurdipa yang dengan wajah yang mengerikan. Kemudian Panembahan Senopati
semula berada di Laut Selatan ke Pulau Jawa bagian tengah, utara Kota memerintahkan kepada si raksasa agar pergi ke G. Merapi dan diangkat
Yogyakarta (sekarang) dimana kedua Empu tersebut sedang menjadi Patih Karaton Merapi, dengan sebutan Kyai Sapujagad. (Marijan
mengerjakan tugasnya. Karena bersikeras berpegang pada "Sabda 1996, wawancara)
Pendhita Ratu" (satunya kata dan perbuatan) serta tidak mau Labuhan & Selamatan
memindahkan kegiatannya, maka terjadilah perang antara para Dewa Sebagai perwujudan kepercayaan Karaton Mataram terhadap
dengan kedua Empu tadi yang akhirnya dimenangkan oleh kedua Empu keberadaan sekutu mistisnya yaitu Karaton Kidul (di Samodera
tersebut. Indonesia) dan Karaton Merapi ini, maka diselenggarakan prosesi
Mendengar kekalahan para Dewa, Batara Guru memerintahkan Batara Labuhan. Labuhan berasal dari kata labuh yang artinya persembahan.
Bayu untuk menghukum keduanya dengan meniup G. Jamurdipa Upacara adat karaton Mataram (Yogyakarta dan Surakarta) ini sebagai
sehingga terbang diterpa angin besar ke arah utara dan jatuh tepat perwujudan doa persembahan kepada Tuhan YME agar karaton dan
diatas perapian dan mengubur mati Empu Rama dan Permadi. Namun rakyatnya selalu diberi keselamatan dan kemakmuran. Labuhan biasanya
sebenarnya dia tidak mati hanya berubah menjadi ujud yang lain dan diselenggarakan di beberapa tempat antara lain di : G. Merapi, Pantai
akhirnya menguasai Kraton makhluk halus di tempat itu. Sejak itu Parangkusumo, G. Lawu dan Kahyangan Dlepih. Biasanya dilaksanakan
arwahnya dipercaya untuk memimpin kerajaan di Gunung Merapi untuk memulai suatu upacara besar tertentu seperti Tingalan
tersebut. Masyarakat Karaton Merapi adalah komunitas arwah mereka Jumenengan. Barang-barang milik raja yang dilabuh antara lain :
yang tatkala hidup didunia melakukan amal yang baik. Bagi mereka yang Semekan solok, semekan, kain cinde, lorodan layon sekar, guntingan
selalu melakukan amalan yang jelek arwahnya tidak bisa diterima dalam rikmo, dan kenoko selama setahun, seperangkat busana sultan dan kuluk
komunitas mahluk halus Karaton Merapi, biasanya terus nglambrang kanigoro.
Disamping labuhan ada beberapa upacara selamatan yang lain yang Upacara Banjir Lahar, tradisi penduduk sekitar gunung berapi, khususnya
dilakukan oleh masyarakat setempat, seperti : Sedekah Gunung, dalam menanggapi bencana lahar. Salah satunya bisa disaksikan di
Selamatan Ternak, Selamatan Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon, Dusun Tambakan, Desa Sindumartani, Kecamatan Cangkringan,
Selamatan Mencari Orang Hilang, Selamatan Orang Kesurupan, Kabupaten Sleman, sebagai salah satu desa yang sering dilewati bencana
Selamatan Sekul Bali, Selamatan Mengambil Jenazah, Selamatan lahar (dingin atau panas) dari Gunung Merapi.
Menghadapi Bahaya Merapi, dll. Dua diantaranya ditunjukkan oleh Upacara ini berupa doa mohon keselamatan dan perlindungan kepada
Upacara Becekan dan Upacara Banjir Lahar berikut ini. Tuhan YME bagi segenap penduduk agar terhindar dari marabahaya,
Upacara Becekan, disebut juga Dandan Kali atau Memetri Kali yang disertai dengan peletakan sesaji berupa kelapa muda di sungai yang
berarti memelihara atau memperbaiki lingkungan sungai, berupa diperkirakan akan dilewati lahar. Hal ini dilakukan bila telah melihat
upacara meminta hujan pada musim kemarau yang berlangsung di tanda-tanda alam akan datangnya bencana lahar yang telah mereka
Kalurahan Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Air kenal secara turun temurun.
sungai sangat penting bagi penduduk setempat untuk keperluan Penduduk yang bermukim di tepi sungai-sungai yang berhulu di Gunung
pertanian. Konon sesudah diadakan upacara biasanya segera turun hujan Merapi kadang mendengar suara-suara aneh di malam hari, misalnya
sehingga tanah menjadi becek maka lalu disebut becekan. Becek gemerincing suara kereta kencana yang lewat. Konon merupakan
diartikan juga sebagai sesaji berujud daging kambing yang dimasak gulai. pertanda bahwa Karaton Merapi sedang mengirimkan rombongan dalam
Dusun yang melaksanakan upacara ini antara lain : Dusun Pagerjurang, rangka hajat untuk mengawinkan kerabatnya dengan salah satu
Dusun Kepuh dan Dusun Manggong. Penyelenggaraannya dibagi menjadi penghuni Karaton Laut Kidul. Hal itu ditafsirkan sebagai pertanda mistis
beberapa tahap: Pertama, memetri sumur di Dusun Kepuh (di kawasan bahwa sebentar lagi akan terjadi banjir lahar yang akan melalui sungai
itu hanya dusun ini yang memiliki sumur); Kedua, Upacara Becekan itu, sehingga bagi mereka yang tahu akan segera membuat langkah-
dilakukan di tengah-tengah Sungai Gendol; Ketiga upacara khusus di langkah pengamanan dan penyelamatan.
masing-masing dusun. Upacara ini dimaksudkan untuk berdoa memohon Adapun tujuan dari penyelenggaraan berbagai prosesi selamatan
hujan kepada Tuhan YME agar tanah menjadi subur, sehingga warga tersebut konon adalah untuk berdoa memohon keselamatan dan
menjadi sehat, aman, selamat dan sejahtera. Waktu penyelenggaraan, kelimpahan rejeki kepada Tuhan YME serta memberi sedekah kepada
menggunakan pranotomongso yaitu pada mongso kapat dan harinya makhluk halus penghuni Merapi agar tidak mengganggu penduduk,
Jumat Kliwon, jika pada mongso kapat tidak terdapat Jumat Kliwon damai dan terbebas dari marabahaya, sehingga tercipta satu harmoni
diundur pada mongso kalimo, sebab hari itu dianggap keramat. Upacara antara manusia dan lingkungan alam. Apabila perilaku manusia negatif
ini dipimpin oleh seorang modin dan diikuti oleh warga ketiga dusun. maka maka alampun akan negatif pula.
Perlu diketahui bahwa seluruh rangkaian acara ini harus dilakukan/diikuti Konsep keseimbangan yang menjadi kearifan penduduk sekitar Gunung
oleh kaum laki-laki dan sesaji sama sekali tidak boleh disentuh oleh Merapi merupakan implementasi dari nilai-nilai yang mereka percaya
wanita serta kambing untuk sesaji harus kambing jantan. bahwa para penghuni akan murka ketika menyimpang dari kaidah-kaidah
alam yang benar dan seimbang. Letak harmoninya tidak saja terletak Deception
576 1890 1987
pada sesaji yang disediakan namun pada perilaku yang selalu diusahakan Island
untuk tidak nyebal (menyimpang) dari kaedah-kaedah keseimbangan Gunung
2681 8796 Tidak diketahui
alam, yang selalu selaras serasi dan seimbang untuk menjaga keutuhan Discovery
ekosistem. Gunung
3794 12,448 2008
Erebus
Daftar gunung berapi di Gunung
Frakes
3654 11,998 Tidak diketahui

Antarktika Gaussberg 370 1213


- Tidak
diketahui
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Gunung
3323 10,902 Tidak diketahui
Belum Diperiksa Hampton
Langsung ke: navigasi, cari Gunung
1571 5153 -
Lihat pula: Daftar gunung berapi Harcourt
Tidak diketahui
Hudson
Berikut ini adalah daftar gunung berapi yang masih aktif dan sudah 749 2457 mungkin
Mountains
punah di Antarktika. 1985(?)
Gunung 1750 ± 100
2732 8963
Ketinggian Lokasi Melbourne tahun
Nama Letusan terakhir
meter kaki Koordinat Gunung
2723 8934 -
Gunung Morning
2978 9770 Holocene
Andrus Gunung Ellis 3078 10,098 -
Gunung Gunung
3478 11,411 Tidak diketahui 2703 8868 Miosen
Berlin Murphy
3.8-4.6 juta Gunung
Gunung Bird 1800 5900 3395 11,142 -
tahun lalu Overlord
Bridgeman Pulau Paulet 353 1158 Holocene
240 787 -
Island
Pulau Penguin 180 59 1 1905(?)
Coulman
1998 b6553 - Pulau Peter I 1640 5381 Holocene
Island
1050 SM ± Krakatoa (bahasa Inggris)
Pleiades 3040 9974
1000 tahun
Royal Society
3000 9842 Holocene
Volcano
Seal Nunataks 368 1207 1980
Gunung
4181 13,717 -
Sidley
Gunung Siple 3110 10,203 Holocene
Gunung
3558 11,673 Tidak diketahui
Steere
Gunung
3460 11,352 5550 SM Gunung Krakatau pada lukisan abad ke-19.
Takahe
Gunung
3230 10,597 - Ketinggian 813 m (2,667 kaki)
Terror
Gunung Lokasi
3595 11,795 Holocene
Toney
Unnamed 2987 9797 Holocene Lokasi Selat Sunda, Indonesia
Unnamed -500 -1640 Holocene
Koordinat 6°6′27″LS,105°25′3″BT
Unnamed - - 1876
Gunung Geologi
3292 10,801 Holocene
Waesche
Jenis Kaldera vulkanik
Krakatau Letusan terakhir 2009
Artikel ini mengenai pulau dan gunung Krakatau. Untuk
penggunaan lain, lihat Krakatau (disambiguasi). Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada
di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah
Krakatau disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung
Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan
Agustus 1883. Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung
yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska. Namun
sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia
terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus,
sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah
Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah
30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu
di akhir Perang Dunia II. teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar


pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan
tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang
geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu
memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

[sunting] Perkembangan Gunung


Krakatau
[sunting] Gunung Krakatau Purba

Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli


memperkirakan bahwa pada masa purba terdapat gunung yang
sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya meletus dahsyat yang
menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut Gunung
Selat Sunda]’ Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang
meletus pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik.
Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat
gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi Catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil dari sebuah
teks Jawa Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang
atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya.
Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
diperkirakan berasal dari tahun 416 Masehi. Isinya antara lain Byzantium, berakhirnya peradaban Arabia Selatan, punahnya kota
menyatakan: besar Maya, Tikal dan jatuhnya peradaban Nazca di Amerika
Selatan yang penuh teka-teki. Ledakan Krakatau Purba
diperkirakan berlangsung selama 10 hari dengan perkiraan
Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung
“ Batuwara. Ada pula goncangan bumi yang menakutkan,
kecepatan muntahan massa mencapai 1 juta ton per detik. Ledakan
tersebut telah membentuk perisai atmosfer setebal 20-150 meter,
kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian datanglah badai menurunkan temperatur sebesar 5-10 derajat selama 10-20 tahun.
angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai
menggelapkan seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang [sunting] Munculnya Gunung Krakatau
dari Gunung Batuwara dan mengalir ke timur menuju
Gunung Kamula.... Ketika air menenggelamkannya, pulau
Jawa terpisah menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera ”
Pakar geologi Berend George Escher dan beberapa ahli lainnya
berpendapat bahwa kejadian alam yang diceritakan berasal dari
Gunung Krakatau Purba, yang dalam teks tersebut disebut Gunung
Batuwara. Menurut buku Pustaka Raja Parwa tersebut, tinggi
Krakatau Purba ini mencapai 2.000 meter di atas permukaan laut,
dan lingkaran pantainya mencapai 11 kilometer.

Akibat ledakan yang hebat itu, tiga perempat tubuh Krakatau Purba
hancur menyisakan kaldera (kawah besar) di Selat Sunda. Sisi-sisi
atau tepi kawahnya dikenal sebagai Pulau Rakata, Pulau Panjang
dan Pulau Sertung, dalam catatan lain disebut sebagai Pulau Rakata,
Pulau Rakata Kecil dan Pulau Sertung. Letusan gunung ini
disinyalir bertanggung- jawab atas terjadinya abad kegelapan di
muka bumi. Penyakit sampar bubonic terjadi karena temperatur Perkembangan Gunung Krakatau
mendingin. Sampar ini secara signifikan mengurangi jumlah
penduduk di muka bumi. Pulau Rakata, yang merupakan satu dari tiga pulau sisa Gunung
Krakatau Purba kemudian tumbuh sesuai dengan dorongan
Letusan ini juga dianggap turut andil atas berakhirnya masa vulkanik dari dalam perut bumi yang dikenal sebagai Gunung
kejayaan Persia purba, transmutasi Kerajaan Romawi ke Kerajaan Krakatau (atau Gunung Rakata) yang terbuat dari batuan basaltik.
Kemudian, dua gunung api muncul dari tengah kawah, bernama Sebuah litografi yang dibuat pada tahun 1888 yang menggambarkan
Gunung Danan dan Gunung Perbuwatan yang kemudian menyatu Gunung Krakatau pada kejadian Erupsi 1883.
dengan Gunung Rakata yang muncul terlebih dahulu. Persatuan
ketiga gunung api inilah yang disebut Gunung Krakatau. Pada hari Senin, 27 Agustus 1883, tepat jam 10.20, meledaklah
gunung itu. Menurut Simon Winchester, ahli geologi lulusan
Gunung Krakatau pernah meletus pada tahun 1680 menghasilkan Universitas Oxford Inggris yang juga penulis National Geographic
lava andesitik asam. Lalu pada tahun 1880, Gunung Perbuwatan mengatakan bahwa ledakan itu adalah yang paling besar, suara
aktif mengeluarkan lava meskipun tidak meletus. Setelah masa itu, paling keras dan peristiwa vulkanik yang paling meluluhlantakkan
tidak ada lagi aktivitas vulkanis di Krakatau hingga 20 Mei 1883. dalam sejarah manusia modern. Suara letusannya terdengar sampai
Pada hari itu, setelah 200 tahun tertidur, terjadi ledakan kecil pada 4.600 km dari pusat letusan dan bahkan dapat didengar oleh 1/8
Gunung Krakatau. Itulah tanda-tanda awal bakal terjadinya letusan penduduk bumi saat itu.
dahsyat di Selat Sunda. Ledakan kecil ini kemudian disusul dengan
letusan-letusan kecil yang puncaknya terjadi pada 26-27 Agustus Menurut para peneliti di University of North Dakota, ledakan
1883. Krakatau bersama ledakan Tambora (1815) mencatatkan nilai
Volcanic Explosivity Index (VEI) terbesar dalam sejarah modern.
[sunting] Erupsi 1883 The Guiness Book of Records mencatat ledakan Krakatau sebagai
ledakan yang paling hebat yang terekam dalam sejarah.

Ledakan Krakatau telah melemparkan batu-batu apung dan abu


vulkanik dengan volume 18 kilometer kubik. Semburan debu
vulkanisnya mencavai 80 km. Benda-benda keras yang
berhamburan ke udara itu jatuh di dataran pulau Jawa dan Sumatera
bahkan sampai ke Sri Lanka, India, Pakistan, Australia dan
Selandia Baru.

Letusan itu menghancurkan Gunung Danan, Gunung Perbuwatan


serta sebagian Gunung Rakata dimana setengah kerucutnya hilang,
membuat cekungan selebar 7 km dan sedalam 250 meter.
Gelombang laut naik setinggi 40 meter menghancurkan desa-desa
dan apa saja yang berada di pesisir pantai. Tsunami ini timbul
bukan hanya karena letusan tetapi juga longsoran bawah laut.
Tercatat jumlah korban yang tewas mencapai 36.417 orang berasal menyebutkan penambahan tinggi sekitar 4 cm per tahun dan jika
dari 295 kampung kawasan pantai mulai dari Merak (Serang) dihitung, maka dalam waktu 25 tahun penambahan tinggi anak
hingga Cilamaya di Karawang, pantai barat Banten hingga Tanjung Rakata mencapai 7.500 inci atau 500 kaki lebih tinggi dari 25 tahun
Layar di Pulau Panaitan (Ujung Kulon serta Sumatera Bagian sebelumnya. Penyebab tingginya gunung itu disebabkan oleh
selatan. Di Ujungkulon, air bah masuk sampai 15 km ke arah barat. material yang keluar dari perut gunung baru itu. Saat ini ketinggian
Keesokan harinya sampai beberapa hari kemudian, penduduk Anak Krakatau mencapai sekitar 230 meter di atas permukaan laut,
Jakarta dan Lampung pedalaman tidak lagi melihat matahari. sementara Gunung Krakatau sebelumnya memiliki tinggi 813 meter
Gelombang Tsunami yang ditimbulkan bahkan merambat hingga ke dari permukaan laut.
pantai Hawaii, pantai barat Amerika Tengah dan Semenanjung
Arab yang jauhnya 7 ribu kilometer. Menurut Simon Winchester, sekalipun apa yang terjadi dalam
kehidupan Krakatau yang dulu sangat menakutkan, realita-realita
[sunting] Anak Krakatau geologi, seismik serta tektonik di Jawa dan Sumatera yang aneh
akan memastikan bahwa apa yang dulu terjadi pada suatu ketika
akan terjadi kembali. Tak ada yang tahu pasti kapan Anak Krakatau
akan meletus. Beberapa ahli geologi memprediksi letusan in bakal
terjadi antara 2015-2083. Namun pengaruh dari gempa di dasar
Samudera Hindia pada 26 Desember 2004 juga tidak bisa
diabaikan.

Anak Krakatau, dua tahun sejak awal terbentuknya. Foto diambil 12 atau
13 Mei 1929, koleksi Tropenmuseum.

Mulai pada tahun 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah


meletusnya Gunung Krakatau, muncul gunung api yang dikenal
sebagai Anak Krakatau dari kawasan kaldera purba tersebut yang
masih aktif dan tetap bertambah tingginya. Kecepatan pertumbuhan Anak Krakatau, Februari 2008
tingginya sekitar 20 inci per bulan. Setiap tahun ia menjadi lebih
tinggi sekitar 20 kaki dan lebih lebar 40 kaki. Catatan lain
Menurut Profesor Ueda Nakayama salah seorang ahli gunung api Koordinat 8°6′28.8″LS,112°55′12″BT
berkebangsaan Jepang, Anak Krakatau masih relatif aman meski
aktif dan sering ada letusan kecil, hanya ada saat-saat tertentu para Geologi
turis dilarang mendekati kawasan ini karena bahaya lava pijar yang Jenis Stratovolcano (aktif)
dimuntahkan gunung api ini. Para pakar lain menyatakan tidak ada Letusan terakhir 2008 (berlanjut)
teori yang masuk akal tentang Anak Krakatau yang akan kembali
Pendakian
meletus. Kalaupun ada minimal 3 abad lagi atau sesudah 2325 M.
Namun yang jelas, angka korban yang ditimbulkan lebih dahsyat Rute termudah Gubugklakah, Burno
dari letusan sebelumnya.
Gunung Semeru atau Sumeru adalah gunung berapi tertinggi di
Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari
[sunting] Krakatau dalam karya seni permukaan laut (mdpl). Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal
dengan nama Jonggring Saloko.

Semeru mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan


Semeru Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan
gunung.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Posisi gunung ini terletak diantara wilayah administrasi Kabupaten
Malang dan Lumajang, dengan posisi geografis antara 8°06' LS dan
Akurasi Terperiksa 120°55' BT.
Langsung ke: navigasi, cari
Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki
Koordinat: 8°06′43″LS,112°55′20″BT kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir November 1973.
Disebelah selatan, kubah ini mendobrak tepi kawah menyebabkan
Gunung Semeru aliran lava mengarah ke sisi selatan meliputi daerah Pronojiwo dan
Candipuro di Lumajang.
Semeru, 1985
Ketinggian 3.676 meter (12.060 kaki)
Daftar Ribu sunting] Perjalanan
Lokasi
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung
Lokasi Jawa , Indonesia Semeru pulang-pergi. Untuk mendaki gunung semeru dapat
ditempuh lewat kota Malang atau Lumajang. Dari terminal kota Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak
malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. ditumbuhi Edelweis, lalu akan sampai di Watu Rejeng. Disini
Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat batu terjal yang sangat indah. Pemandangan sangat indah
terdapat di belakang pasar terminal Tumpang dengan biaya per ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan
orang Rp.20.000,- hingga Pos Ranu Pani. pinus. Kadang kala dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak
semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo masih harus menempuh
Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat jarak sekitar 4,5 Km.
ijin, dengan perincian, biaya surat ijin Rp.6.000,- untuk maksimal
10 orang, Karcis masuk taman Rp.2.000,- per orang, Asuransi per Ranu Kumbolo
orang Rp.2.000,-
Di Ranu Kumbolo dapat mendirikan tenda. Juga terdapat pondok
Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai pendaki (shelter). Terdapat danau dengan air yang bersih dan
dari Tumpang menuju Ranu Pani, desa terakhir di kaki semeru. Di memiliki pemandangan indah terutama di pagi hari dapat
sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok menyaksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat
penginapan. Bagi pendaki yang membawa tenda dikenakan biaya ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada
Rp 20.000,-/tenda dan apabila membawa kamera juga dikenakan ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
biaya Rp 5.000,-/buah. Di pos ini pun kita dapat mencari porter
(warga lokal untuk membantu menunjukkan arah pendakian, Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin.
mengangkat barang dan memasak). Pendaki juga dapat bermalam di Meninggalkan Ranu Kumbolo kemudian mendaki bukit terjal,
Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau dengan pemandangan yang sangat indah di belakang ke arah danau.
yakni danau Ranu Pani (1 ha) dan danau Ranu Regulo (0,75 ha). Di depan bukit terbentang padang rumput yang luas yang
Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl. dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan
gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput
Setelah sampai di gapura "selamat datang", perhatikan terus ke kiri luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa.
ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan
penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada asap wedus gembel.
jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat
curam. Selanjutnya memasuki hutan Cemara dimana kadang dijumpai
burung dan kijang. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.
Jalur awal landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan
tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini dapat
terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m. Banyak terdapat mendirikan tenda untuk beristirahat. Pos ini berupa padang rumput
pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala.
luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk [sunting] Gas beracun
membuat api unggun.
Puncak Mahameru
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri
pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang
Di puncak Gunung Semeru (Puncak Mahameru) pendaki
pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung.
disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga
dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas
Untuk menuju Arcopodo berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar
beracun dan aliran lahar. Gas beracun ini dikenal dengan sebutan
500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni
Wedhus Gembel (Bahasa Jawa yang berarti "kambing liar") oleh
padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati
penduduk setempat. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10
melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang
derajat Celsius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajat
mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di
Celsius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut
Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor.
terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang,
Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena
pada bulan Desember - Januari sering ada badai.
banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m,
Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru,
Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak
selebihnya akan melewati bukit pasir.
gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan November 1997
Gunung Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Siang hari arah angin
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam,
menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak,
melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot.
karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.
Sebagai panduan perjalanan, di jalur ini juga terdapat beberapa
bendera segitiga kecil berwarna merah. Semua barang bawaan
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi
sebaiknya tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju
letusan 300-800 meter. Material yang keluar pada setiap letusan
puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari
berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang
Arcopodo.
sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun
1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gunung Semeru dan telah
Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa
memakan beberapa korban jiwa, walaupun pemandangan sungai
gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan
yang sangat menarik.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan
Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada
Soe Hok Gie, salah seorang tokoh aktivis Indonesia dan mahasiswa
musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.
Fakultas Sastra Universitas Indonesia, meninggal di Gunung
Semeru pada tahun 1969 akibat menghirup asap beracun di Gunung
Semeru. Dia meninggal bersama rekannya, Idhan Dhanvantari dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir
Lubis. oleh Kirinyuh, alang-alang, tembelekan, harendong dan Edelwiss
putih, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju
[sunting] Iklim Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek
endemik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.
Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim
Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain : Macan
B (Schmidt dan Ferguson) dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm
Kumbang, Budeng, Luwak, Kijang, Kancil, dll. Sedangkan di Ranu
per tahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim
Kumbolo terdapat Belibis yang masih hidup liar.
hujan jatuh pada bulan November - April. Suhu udara dipuncak
Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celsius.
[sunting] Pendaki pertama
Suhu rata-rata berkisar antara 3°c - 8°c pada malam dan dini hari,
sedangkan pada siang hari berkisar antara 15°c - 21°c. Kadang- Orang pertama yang mendaki gunung ini adalah Clignet (1838)
kadang pada beberapa daerah terjadi hujan salju kecil yang terjadi seorang ahli geologi berkebangsaan Belanda dari sebelah barat daya
pada saat perubahan musim hujan ke musim kemarau atau lewat Widodaren, selanjutnya Junhuhn (1945) seorang ahli botani
sebaliknya. Suhu yang dingin disepanjang rute perjalanan ini bukan berkebangsaan Belanda dari utara lewat gunung Ayek-ayek,
semata-mata disebabkan oleh udara diam tetapi didukung oleh gunung Inder-inder dan gunung Kepolo. Tahun 1911 Van Gogh dan
kencangnya angin yang berhembus ke daerah ini menyebabkan Heim lewat lereng utara dan setelah 1945 umumnya pendakian
udara semakin dingin. dilakukan lewat lereng utara melalui Ranupane dan Ranu Kumbolo
seperti sekarang ini.
[sunting] Taman nasional
[sunting] Legenda gunung Semeru
Gunung ini masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru. Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuna
seluas 50.273,3 Hektar. Terdapat beberapa gunung di dalam Tantu Pagelaran yang berasal dari abad ke-15, pada dahulu kala
Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok Pulau Jawa mengambang di lautan luas, terombang-ambing dan
(2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan (2.662m) senantiasa berguncang. Para Dewa memutuskan untuk memakukan
Gn.Widodaren (2.650m). Terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke
Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan. atas Pulau Jawa.

Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam Dewa Wisnu menjelma menjadi seekor kura-kura raksasa
jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, akasia, pinus, menggendong gunung itu dipunggungnya, sementara Dewa Brahma
menjelma menjadi ular panjang yang membelitkan tubuhnya pada Upacara sesaji kepada para dewa-dewa Gunung Mahameru
gunung dan badan kura-kura sehingga gunung itu dapat diangkut dilakukan oleh orang Bali. Betapapun upacara tersebut hanya
dengan aman. dilakukan setiap 8-12 tahun sekali hanya pada waktu orang
menerima suara gaib dari dewa Gunung Mahameru. Selain upacara
Dewa-Dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama sesaji itu orang Bali sering datang ke daerah Gua Widodaren untuk
pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi mendapat Tirta suci.
berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat
ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau
Jawa. Ketika gunung Meru dibawa ke timur, serpihan gunung Meru
yang tercecer menciptakan jajaran pegunungan di pulau Jawa yang
memanjang dari barat ke timur. Akan tetapi ketika puncak Meru
dipindahkan ke timur, pulau Jawa masih tetap miring, sehingga para
dewa memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan
menempatkannya di bagian barat laut. Penggalan ini membentuk
Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung
Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat
bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung
Semeru. Pada saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau jawa
dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut
dinamakan Jawa.

Lingkungan geografis pulau Jawa dan Bali memang cocok dengan


lambang-lambang agama Hindu. Dalam agama Hindu ada
kepercayaan tentang Gunung Meru, Gunung Meru dianggap
sebagai rumah tempat bersemayam dewa-dewa dan sebagai sarana
penghubung diantara bumi (manusia) dan Kayangan. Banyak
masyarakat Jawa dan Bali sampai sekarang masih menganggap
gunung sebagai tempat kediaman Dewata, Hyang, dan mahluk
halus.

Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak


Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat Bali.

Anda mungkin juga menyukai