Anda di halaman 1dari 37

LAKTASI

ADHITA DWI ARYANTI,dr


LILIS PUSPA F
TRI UMI SOLEHA,dr
IIS HERAWATI
ARFATUL MAKIYAH
ANATOMI DAN FISIOLOGI
PAYUDARA
 kelenjar yg terletak di bawah kulit, di atas
otot dada.
 Fs : m’prod susu utk nutrisi bayi.
 sepasang kelenjar payudara, beratnya ±
200 gr, hamil 600 gr,saat menyusui 800 gr.
 3 bag utama, :
a. Korpus bagian yg membesar.
b. Areolabagian kehitaman di tengah.
c. Papilla /putingbagian menonjol di
puncak payudara.
 Korpus
- Alveolus: unit terkecil yg memproduksi susu.
- Lobulus: kumpulan alveolus.
- Lobus: bbrp lobulus yg berkumpul mjd 15-20
lobus pd tiap payudara.

 Areola
-Sinus laktiferus: sal di bwh areola yg besar
melebar kmd memusat ke dlm puting
&bermuara ke luar.
-Di dlm dinding alveolus &saluran2 tdpt otot
polos  berkontraksi memompa ASI keluar.
PAPILA:
4 BTK PUTING : BTK NORMAL, PENDEK/ DATAR, PANJANG &TERBENAM (INVERTED).

Bentuk puting susu normal Bentuk puting susu pendek


Bentuk puting susu terbenam/
Bentuk puting susu panjang terbalik
FISIOLOGI LAKTASI

 Laktasi atau menyusui mempunyai dua


pengertian, yaitu produksi ASI (prolaktin)
dan pengeluaran ASI (oksitosin).
PRODUKSI ASI (PROLAKTIN)
 Pembentukan payudara dimulai sjk embrio berusia 18-19
mg , berakhir ketika mulai menstruasi.
 Hormon yg berperan: esterogen,progesteron 
membantu maturasi alveoli. prolaktin produksi ASI.
 Selama kehamilan hormon prolaktin dr plasenta ↑,
tetapi ASI blm keluar krn pengaruh estrogen yg msh
tinggi. estrogen & progesteron ↓hr-2/3 pasca
persalinan, shg tjd sekresi ASI.
 2reflek pd laktasi:.
- Refleks prolaktin
- Refleks aliran (let down reflek) : akibat perangsangan
puting susu krn isapan bayi
REFLEKS PROLAKTIN

 Akhir kehamilan : prolaktin  membuat kolostrum,


terbatas dikarenakan aktivitas prolaktin dihambat
oleh estrogen &progesteron yg masih tinggi.
 Pasca persalinan, : estrogen &progesteron me↓.
 Hisapan bayi merangsang puting susu krn ujung-ujung
saraf sensoris yg b’fs sbg reseptor mekanik. rangsang
hipotalamus menekan pengeluaran faktor penghambat
sekresi prolaktin merangsang pengeluaran faktor
pemacu sekresi prolaktinmerangsang hipofise anterior
 keluar prolaktin. merangsang sel-sel alveoli
membuat air susu.
REFLEKS ALIRAN (LET DOWN REFLEK)
 Pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan
yg berasal dr isapan bayi dilanjutkan ke hipofise
posterior (neurohipofise)  m’prod oksitosin.  mll aliran
darah, hormon menuju uterus menimbulkan kontraksi.
memeras air susu keluar alveoli msk ke sistem duktus
 mengalir mll duktus lactiferus msk ke mulut bayi.
 Faktor-2 yg me ↑ let down :
melihat bayi, mendengarkan suara bayi, mencium bayi,
memikirkan untuk menyusui bayi.
 Faktor2 yg menghambat reflek let down :
stress, spt: keadaan bingung/ pikiran kacau, takut ,cemas.
Refleks yg penting dlm mekanisme hisapan bayi:
 Refleks menangkap (rooting refleks)
 Refleks menghisap
 Refleks menelan
 Refleks Menangkap (Rooting Refleks)
Timbul saat bayi baru lahir tersentuh pipinya& bayi
akan menoleh ke arah sentuhan. Bibir bayi
dirangsang dg papilla mamae, maka bayi akan
membuka mulut &berusaha menangkap puting susu.
 Refleks Menghisap (Sucking Refleks)
timbul bila langit-langit mulut bayi tersentuh puting.
Dg demikian sinus laktiferus yg berada di bwh areola,
tertekan antara gusi, lidah &palatum shg ASI keluar.
 Refleks Menelan (Swallowing Refleks)
timbul bila mulut bayi terisi oleh ASI, maka ia akan
menelannya
PENGELUARAN ASI (OKSITOSIN)
 bayi disusuigerakan menghisap yang
berirama  menghasilkan rangsangan saraf
gld.pituitaria posterior keluar oksitosin.
 sel-sel miopitel di sekitar alveoli
berkontraksi  mendorong ASI msk
pembuluh ampula
 Pengeluaran oksitosin :dipengaruhi isapan
bayi, reseptor pd duktus. Bila duktus
melebar, maka scr reflektoris oksitosin
dikeluarkan oleh hipofisis.
PROSES LAKTASI
PengertianLaktasi
Adalah proses produksi, sekresi, dan
pengeluaran ASI
Pengaruh Hormonal

hormon-hormon yg berperan adalah :


 Progesteron : mempengaruhi pertumbuhan &ukuran alveoli. ↓
sesaat setelah melahirkan menstimulasi prod ASI
 Estrogen, menstimulasi sist saluran ASI utk membesar, ↓saat
melahirkan ,tetap rendah utk bbrp bulan selama tetap menyusui.
 FSH
 LH
 Prolaktin membesarnya alveoli dalam kehamilan.
 Oksitosin, mengencangkan otot halus rahim saat melahirkan
&setelahnya. pasca melahirkan,  mengencangkan otot halus
sekitar alveoli utk memeras ASI menuju saluran susu. berperan
dlm milk ejection reflex.
 Human placental lactogen (HPL): pertumbuhan payudara, puting,
&areola sebelum melahirkan.
PROSES PEMBENTUKAN LAKTOGEN
Proses pembentukan laktogen melalui tahapan-tahapan
berikut:
 Laktogenesis I
 Laktogenesis II
 Laktogenesis III

 Laktogenesis I
- mrp fase penambahan dan pembesaran lobulus-
alveolus,pd fase terakhir kehamilan.
- payudara memproduksi kolostrum:cairan kental
kekuningan
- tkt progesteron ↑mencegah produksi ASI
 Laktogenesis II
- Pengeluaran plasenta  ↓progesteron, esterogen
&HPL.prolaktin tetap tinggi. produksi ASI besar-
besaran.
- payudara dirangsang, level prolaktin ↑, memuncak
dlm 45 menit, kembali ke level sblm rangsangan 3jam
kmd.
- Keluarnya prolaktin menstimulasi jg keluar dlm ASI itu
sendiri.
 Laktogenesis III
- Sistem kontrol hormon endokrin mengatur produksi ASI
selama kehamilan & bbrp hr pertama stlh melahirkan.
- Ketika produksi ASI mulai stabil, sistem kontrol
autokrin dimulai.
- apabila ASI byk dikeluarkanproduksi ASI banyak.
- produksi ASI sgt dipengaruhi seberapa sering &
seberapa baik bayi menghisap, &jg seberapa sering
payudara dikosongkan.
 Produksi ASI yg rendah adalah akibat dr:
- Kurang sering menyusui
- bayi tdk bs menghisap ASI scr efektif, antara
lain akibat: struktur mulut &rahang yg krg
baik; teknik perlekatan yg salah.
-Kelainan endokrin ibu (jarang terjadi)
-Jaringan payudara hipoplastik
-Kelainan metabolisme /pencernaan bayi, shg
tdk dpt mencerna ASI
-Kurangnya gizi ibu
KELAINAN- KELAINAN LAKTASI
1. Puting Susu Lecet
(Abraded /cracked
nipple)
 Dpt disebabkan trauma pd
puting susu saat menyusui,
dpt pula tjd retak
&pembentukan celah-celah.
 Retakan pd puting susu dpt
sembuh sendiri dlm 48 jam.
 Penatalaksanaan
 Cari penyebab puting susu lecet.
 Bayi disusukan lebih dulu pd putting susu yg normal
/lecetnya sedikit.
 Tdk menggunakan sabun, krim, alkohol /zat iritan lain saat
membersihkan payudara.
 Menyusui lbh sering (8-12 x/24 jam).
 Posisi menyusui hrs benar, bayi menyusu sampai ke kalang
payudara dan susukan secara bergantian diantara kedua
payudara.
 Keluarkan sdkt ASI &oleskan ke puting yg lecet &biarkan
kering.
 Pergunakan BH yg menyangga.
 Bila terasa sgt sakit blh minum obat pengurang rasa sakit.
 Jika penyebabnya monilia,  th/ tablet Nystatin.
2. Payudara Bengkak (Engorgement)
 Penyebab

- menyusui yg tidak kontinyu sisa ASI


terkumpul pd duktus.
- dpt tjd pd hr-3 slth melahirkan.
- penggunaan bra yang ketat
- keadaan puting yg tdk bersih  sumbatan pd
duktus.
 Penatalaksanaan
 Keluarkan sedikit ASI sebelum menyusui agar payudara lebih lembek,
sehingga lebih mudah memasukkannya ke dalam mulut bayi.
 Bila bayi belum dapat menyusu, ASI dikeluarkan dengan tangan atau
pompa dan diberikan pada bayi dengan cangkir/sendok.
 Tetap mengeluarkan ASI sesering yang diperlukan sampai bendungan
teratasi.
 Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberi kompres hangat dan
dingin.
 Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang
sakit.
 Lakukan pemijatan pada daerah payudara yang bengkak, bermanfaat
untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI.
 Pada saat menyusui, sebaiknya ibu tetap rileks.
 Makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
perbanyak minum.
  
3. Mastitis
 Mrp peradangan
payudara.
 Dpt tjd kapan saja
sepanjang periode
menyusui, plg sering
antara hari ke-10 &
ke-28 stlh kelahiran
Penanganan
 Payudara dikompres dengan air hangat.
 Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan
pengobatan analgetika.
 Untuk mengatasi infeksi diberikan antibiotika.
 Bayi mulai menyusu dari payudara yang mengalami
peradangan.
 Anjurkan ibu selalu menyusui bayinya.
 Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi dan istirahat cukup
4. Abses Payudara
 berbeda dg mastitis.
 Abses tjd bila mastitis
tdk tertangani dg baik,
shg memperberat
infeksi.
Gejala
 Sakit pd lebih parah.
 Payudara lbh mengkilap
& berwarna merah.
 Benjolan terasa lunak
krn berisi nanah.
Penanganan
 Teknik menyusui yang benar.
 Kompres payudara dengan air hangat dan air dingin
secara bergantian.
 Meskipun dalam keadaan mastitis, harus sering
menyusui bayinya.
 Mulailah menyusui pada payudara yang sehat.
 Hentikan menyusui pada payudara yang mengalami
abses, tetapi ASI harus tetap dikeluarkan.
 Apabila abses bertambah parah dan mengeluarkan
nanah, berikan antibiotik.
 Rujuk apabila keadaan tidak membaik.
5. Saluran Susu Tersumbat (Obstructed Duct)
Penyebab
 Air susu mengental menyumbat lumen saluran. akibat
air susu jarang dikeluarkan.
 penekanan saluran air susu dari luar.
 Pemakaian bra yang terlalu ketat.

Gejala
Gejala ini jarang sekali dirasakan antara lain:
 Pd payudara terlihat jelas &lunak pd perabaan (pd wanita
kurus).
 Payudara nyeri dan &pd payudara yg tersumbat
Penanganan
 Payudara dikompres dengan air hangat dan air
dingin setelah bergantian, setelah itu bayi disusui.
 Lakukan masase pada payudara untuk mengurangi
nyeri dan bengkak.
 Menyusui bayi sesering mungkin.
 Bayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya
tersumbat.
 Gunakan bra yang menyangga payudara.
 Posisi menyusui diubah-ubah untuk melancarkan
aliran ASI.
6. Kanker Payudara (Ca Mammae)
 berasal dr kelenjar saluran dan jaringan penunjang payudara. insidensi 1 
: 8 Indonesia,  peringkat dr semua jenis kanker. ±60-80 % ditemukan
pd std lanjut &berakibat fatal.
 Golongan Resiko:

- Wanita merokok, konsumsi alkohol, asupan lemak berlebihan ,krg OR.


- Rw klrg menderita kanker payudara
- Pernah menderita kanker pada salah satu payudara
- Menderita tumor jinak payudara
- Infertil &kehamilan pertama pada usia 35 tahun
- Tidak memiliki anak
- Faktor hormonal
- menarce < 12 th & (menopause> 50 th .
- Periode menstruasi lebih lama
- Tidak pernah menyusui anaknya
- Usia yg makin bertambah  78 % pd >50 th dan 6% < 40 th. rata-rata
kanker payudara pd usia 64 th.
Gejala Klinik
 Benjolan di payudara /ketiak.
 Perubahan bentuk &ukuran  payudara yg luar
biasa.
 Kerutan /lekuk yg luar biasa pd payudara.
 Puting payudara tertarik ke dalam.
 Perdarahan /keluar cairan abnormal dr
puting
Utk menemukan kanker pd syd awal dilakukan dg::
 Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI).
 Pemeriksaan payudara scr klinis (SARARI).
 Pemeriksaan mammografi –foto payudara dg alat
khusus.
 Biopsi aspirasi.
 True-cut (pengambilan jaringan dg jarum ukuran
besar).
 Biopsi terbuka –prosedur pengambilan jaringan dg
operasi kecil, eksisi /insisi yg dilakukan sbg diagnosis
pre operatif ataupun durante operationam.
 Terapi – utk me↑ angka harapan hidup, pembedahan
biasanya diikuti dg terapi. Cth: th/radiasi, th/hormon,
kemoterapi, dan th/imunologik.
UPAYA MEMPERBANYAK ASI
 ASI cairan terbaik utk bayi, mgd bbg zat penting utk
tumbuh kembang bayi &sesuai dg kebutuhannya.
 Produksi dan pengeluaran ASI:dpengaruhi prolaktin dan
oksitosin.
 Prolaktin  jumlah produksi ASI nutrisi
 oksitosin  proses pengeluaran ASI dipengaruhi
hisapan bayi “hormon kasih sayang”  sgt
dipengaruhi suasana hati, rasa bahagia, rasa dicintai,
rasa aman, ketenangan, relaks.
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI:
 Makanan.
 Ketenangan jiwa dan pikiran.
 Penggunaan alat kontrasepsi.
 Perawatan payudara. :merangsang payudara mempengaruhi hipofise untuk
mengeluarkan hormon prolaktin dan oksitosin.
 Anatomis payudara.
 Faktor fisiologi.
 Pola istirahat.
 Faktor isapan anak atau frekuensi penyusuan.
 Faktor obat-obatan.
 Berat lahir bayi.
 Umur kehamilan saat melahirkan.
 Konsumsi rokok dan alkohol:mengurangi volume ASI mengganggu prolaktin
& oksitosin untuk produksi ASI. Merokok  menstimulasi pelepasan
adrenalinmenghambat pelepasan oksitosin.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai