TUGAS Wisata Kuliner
TUGAS Wisata Kuliner
Wahyu Hernawan
AKE K 35/08
08 301 149
Latar Belakang
Perkembangan Industri makanan saat ini tumbuh sangat pesat, sehingga menimbulkan
persaingan yang sangat ketat diantara industri makanan. Salah satunya mereka berlomba,
menawarkan berbagai jenis makanan, rasa makanan, dan inovasi makanan juga kualitas
pelayanan dan peyajian sebaik mungkin untuk memberikan nilai tambah pada pelayanan yang
ditawarkannya. Upaya tersebut dilakukan agar bertahan ditengah persaingan yang sangat ketat
dan tetap menjadi pilihan utama bagi masyarakat (consumer). Daerah Bandung merupakan salah
satu daerah wisata makanan yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik itu
wisatawan luar negeri maupun wisatawan dalam negeri (pribumi). Disamping itu banyak juga
yang mengunjugi kota Bandung dengan berbagai alasan, misalnya untuk kepentingan bisnis,
pendidikan, liburan dan lain-lain.
Kuliner makanan merupakan salah satu industri makanan yang mempunyai kedudukan
penting dalam kelangsungan hidup manusia, yang berarti sebagai rangkaian dalam suatu system
kehidupan, yaitu rangkaian antar bagian komponen (manusia dan makanan). Dimana setiap
komponen merupakan sub sistem yang memiliki kekayaan sistem bagi dirinya (Katz and Kahn,
1966 dikutip oleh Wexley, 1992 : 13). Kerena itu, kuliner makanan harus dikelola sedemikian
rupa sehingga bisa menarik banyak konsumen baik itu pribumi maupun wisatawan. Untuk
mengelola bidang ini agar tercapai apa yang diingin para pedagang makanan kuliner, maka
dibutuhkan seorang pemimpin (pengelola) dalam mengatur industri makanan restro kuliner ini.
Salah satu perilaku seorang pemimpin/pengelola adalah bersifat motivasional artinya
memberikan motivasi pada bawahan sehingga bawahan menjadi gesit dan bersemangat yang
berdampak pada prestasi maksimal dalam pengolahan makanan, dan memberikan latihan
(coaching), bimbingan, dukungan, dan ganjaran (bonus).
Dalam model yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard (1995 : 113) di
Center for Leadership Studies, perilaku pemimpin digunakan sebagai istilah-istilah perilaku
tugas dan perilaku hubungan. Perilaku kepemimpinan seseorang adalah pola perilaku yang
diperlihatkan orang itu pada saat mempengaruhi aktivitas orang lain seperti yang dipersepsikan
orang lain
Kompensasi bonus sangat penting bagi karyawan restro kuliner itu sendiri, karena
besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri.
Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja. Apabila kompensasi
diberikan secara tepat dan benar para karyawan akan lebih berprestasi untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi.
Prestasi kerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu prestasi perusahaan.
Prawirosentono, (1999 : 3) menyatakan terdapat hubungan yang erat antara prestasi perseorangan
dengan prestasi perusahaan, dengan kata lain bila prestasi karyawan baik maka kemungkinan
besar prestasi perusahaan juga baik. Prestasi seorang karyawan akan baik bila dia mempunyai
keahlian (skill) yang tinggi, bersedia bekerja karena digaji atau diberi upah sesuai dengan
perjanjian, mempunyai harapan masa depan lebih baik. Dari pendapat tersebut diatas dapat
disimpulkan bahwa jika ingin prestasi perusahaan baik, maka pemimpin/pengelola perusahaan
makanan kuliner harus mampu menciptakan kondisi kinerja setiap karyawannya baik dengan
cara menciptakan kondisi yang kondusif yaitu memotivasi karyawan berprestasi.
Restro kuliner Barokah merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang makanan
yang terletak dikawasan Setiabudi (Lembang). Jumlah karyawannya pada tahun 2007 sebanyak
10 orang. Restro Kuliner Barokah Bandung terletak di Jalan Setiabudi sehingga memudahkan
para konsumen untuk mengakses jalan, baik ke daerah kota maupun ke kawasan wisata, juga
terletak dekat daerah pendidikan.
Program kompensasi yang diberikan oleh Restro Kuliner Barokah antara lain :
1. Komponen gaji merupakan suatu bagian balas jasa yang diterima karyawan.
2. Insentif merupakan penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang memliki prestasi
kerja yang baik dengan tujuan untuk memotivasi karyawan. Intensif ini bisa berupa
bonus dan penghargaan ini bisa kepada karyawan teladan.
3. Komponen tunjangan merupakan pembayaran dan jasa-jasa yang melengkapi gaji pokok.
Tunjangan ini bisa berupa tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, tunjangan
perkawinan.
4. Fasilitas merupakan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung dalam pekerjaan
berupa tempat kerja, pakaian kerja, dan transportasi.
5. Bonus tahunan, apabila penjualan melebihi target 50%
Berdasarkan penjelasan tersebut jelas bahwa perilaku pemimpin dan kompensasi yang
diberikan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja karyawan dan hal ini harus
dikondisikan oleh pemimpin dalam rangka meningkatkan prestasi karyawan untuk mencapai
tujuan perusahaan secara maksimal. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan
penilitian tentang “Pengaruh Perilaku Pemimpin Dan Kompensasi Terhadap Prestasi Kerja
Karyawan pada Restro Kuliner Barokah Bandung”.