Anda di halaman 1dari 22

Ilmu Kedokteran Jiwa

(PSIKIATRI)
JADWAL STIKES GLOBAL

1. Sejarah Kesehatan Jiwa


2. Sehat Jiwa & Stres
3. Pemeriksaan Psikiatri & Simptomatologi
4. Mekanisme Pertahanan Mental & Ggn Kepribadian
5. Perkembangan Anak
6. Gangguan Jiwa pada Anak
7. Gangguan Mental Organik
8. Gangguan Jiwa Psikosis
9. Gangguan Jiwa Non Psikosis
10.Terapi Biologi
11. Psikoterapi & Rehabilitasi
12. Napza (Narkotika, Psikotropika & Zat Adiktif lainnya)
13. Retardasi Mental
14. Deviasi Seksual
SEJARAH ILMU KEDOKTERAN JIWA
Perkembangannya  mengalami pasang surut
Mula2 dianggap gaib, ajaib  supranatural, tidak ilmiah
Cara perawatan / pengobatan gangguan jiwa jaman dahulu :
 Di Peru : tengkorak dilubangi supaya Roh jahat bisa keluar
 Raja Babilon menderita gangguan jiwa, dianggap sebagai
hukuman kesombongan raja
 Di Mesir Th 1500 SM : penderita ggn jiwa dirawat di kuil
Saturn
460 – 357 di Yunani Hippocrates :
 Menggambarkan gejala “Melankolia”
 Ayan bukan penyakit keramat, ttp punya penyebab alamiah
seperti penyakit lain
 Perawatan di kuil dg udara segar, air murni, sinar matahari
& musik yang menarik
Saat Romawi jatuh  kedokteran mundur
 Pend ggn jiwa dikurung, dipukuli, dibiarkan kelaparan
 Dimasukkan tong digulingkan dari atas bukit
 Diceburkan ke sungai secara mendadak dari atas jembatan
 untuk mengusir roh jahat dari tubuh penderita.
Abad pertengahan di Arab : lbh manusiawi (terpengaruh
Yunani sebelumnya). Tempat pemandian, diit, obat2an,
wangi2an, musik yang halus, dalam suasana santai.
Abad 17 – 18 di Eropa : ditempatkan di “rumah amal” yang
dipakai pula sebagai tempat pembuangan penjahat.
Pengobatan dg “pengeluaran darah”, memakai pakaian gila
kemudian dicambuk
Abad 18 di Perancis : Phillipe Pinel (pengawas RS yg dihuni
penjahat & ggn jiwa  melepaskan pend ggn jiwa dr
belenggu penjahat
Di AS Benyamin Rush, pengobatan dg “moral treatment”
Clifford Beers, pengusaha terkenal sembuh dari sakit
jiwa mengarang buku “jiwa yang menemukan
jiwanya sendiri” mulai ada gerakan kesehatan
jiwa.
Abad 19 : penyelidikan ttg sebab 2 ggn jiwa &
bentuk2nya secara ilmiah :
Kraepelin : pelopor psikiatri dinamik (gejala2 jiwa
berasal dr penyakit, mis, peny otak, ggn metabolisme,
keracunan)
Sigmund Freud : teori libido, struktur kepribadian.
Struktur kepribadian :
 Id : dorongan instink, ada waktu individu lahir
 Ego :perantara Id & dunia luar, tempat kesadaran &
realita, terbentuk beberapa bulan setelah lahir
Sehat mental: ego tumbuh terus selama hidup
Tdk sehat mental : ego terbatas
 Super ego :sensor penentu salah benar, baik
jahat, dihrpkan terbentuk umur 6 th.
Super ego yg sehat : bisa menyalurkan dorongan
instink, tdk melanggar kode lingkungan & super
ego.
Eugen Bleuler : studi ttg skizofrenia (isi pikir, jalan
pikir, instink)
Karen Horney : pandangan holistik terhadap
manusia.
• Obat2an psikotropika diperkenalkan sekitar th
1950. Perhatian terhadap aspek biologi psikiatrik
lebih maju, berkembang sampai sekarang
SEJARAH SINGKAT USAHA KEDOKTERAN JIWA
DI INDONESIA
Sjk dulu tlh dikenal ggn jiwa, digmbrkan dlm cerita wayang :
 Srikandi Edan  psikotik
 Gatotkaca gandrung  stres percintaan
 Lesmono  retardasi mental
 Dewa Ruci  introspeksi diri
Bagaimana perlakuan thd pend ggn jiwa di Indonesia?
Di pedesaan : agak toleran pada tarf tertentu saja, selanjutnya
dibiarkan menggelandang, kdng jd lelucon, dianggap
dukun.
Bila berbahaya  dipasung, dirantai di tempatkan sendiri di
dlm rumah / di hutan
Jaman Kolonial, sebelum ada RS Jiwa :
Pend ggn jiwa ditampung di RSU Sipil / Militer, krn tempat
tidak mencukupi  didirikan RS Jiwa di Bogor, Lawang,
Magelang, Sabang (1882 – 1927).
Pem Hindia Belanda mengenal 4 macam tempat perawatan :
1. RS Jiwa
2. RS Sementara : tempat penampungan bagi psikotik akut,
bila sembuh dipulangkan, sebagian perlu perawatan lebih
lama di RS Jiwa
3. Rumah Perawatan : berfungsi sebagai RS sementara ttp
dikepalai oleh seorang perawat dg pengawasan dokter
umum
4. Koloni : tempat penampungan pasien psikotik yg sudah
tenang, bekerja di ladang pertanian serta tinggal di rumah
penduduk (kos) masih dalam pengawasan.
CARA PENGOBATAN JAMAN DAHULU DI RS JIWA
Isolasi & penjagaan, dibungkus disuntik, disuntik obat
penenang bila sangat gelisah.
Bila mau, obat oral  terapi mandi disemprot, direndam 
jemur panas matahari.
Disamping diberi kesibukan pekerjaan.
PD II : Jepang masuk, usaha keswa tidak berkembang,
fasilitas banyak rusak.
Th 1947 : RI membentuk Jawatan Urusan Penyakit Jiwa.
Th 1966 : terbtk UU Kesehatan No 3 th 1966 tentang Upaya
Kesehatan Jiwa dg konsep Ilmu Kedokteran Jiwa / Psikiatri
secara : BIO – MEDIKO – PSIKOSOSIAL  berkembang
terus sampai sekarang.
Tahun 1897 – 1966
Keswa diatur dalam UU Belanda  STBL 1897 no 54
 Pelayanan hanya untuk pasien ggn jiwa berat / psikotik
 Tindakan kuratif sangat kurang, krn tidak ada psikotropika
 Tidak dilakukan psikoterapi
 Pelayanan terapeutik sangat terbatas, hanya diberikan oleh
petugas keswa
 Pasien rawat inap sampai akhir hayat
 Perwatan inap berbentuk kustodial, pasien seperti tahanan
yang tertutup & terisoler  koloni orang sakit jiwa
 Pelayanan keswa : klinis individual, hanya menangani
pasien & gejala klinisnya saja
 Pelayanan keswa intramural : hanya di dalam RS saja
Tahun. 1966
Keswa diatur dalam UU no 3 th 1966
 Pelayanan untuk pasien ggn jiwa ringan sampai berat
 Kuratif mulai dirasa cukup :
- Mulai banyak psikotropika
- Mulai diberikan psikoterapi
- Diberikan terapi rehabilitasi, yaitu : okupasi terapi (terapi
kerja)  menjahit, pertukangan, las, pertanian, ADL
(Activity of Daily Living), rekreasi, olah raga
 Pelayanan bersifat komprehensif
- Promosi – prevensi
- Kurasi
- Rehabilitasi
PERKEMBANGAN UPAYA PELAYANAN KESWA DI
INDONESIA
Bermula dari pelayanan pasien ggn jiwa berat (psikosis) di
dlm RSJ bersifat terbatas :
 Kuratif
 Rawat inap di RS
 Tertutup, isolatif
Berubah menjadi :
 Perawatan medis sosial
 Terbuka
 Intra & ekstra RS
 Tidak terbatas psikosis saja
 Menyeluruh : kuratif, preventif, rehabilitatif
 Pelayanan rawat inap diperpendek & rawat jalan
diperpanjang
 Pelayanan bersifat Mediko psikososial
- Pelayanan menerapkan ilmu medis-psikologis & sosial
- Digunakan dlm menegakkan diagnosis, terapi & perawtn
- Pasien rawat inap bila sudah tenang tidak diisolasi, ttp
diajak bersosialisasi
 Pelayanan Keswa Kemasyarakatan (Community Mental
Health)  juga ditujukan untuk masyarakat
 Pelayanan Keswa dijalankan intra & ekstramural (di dlm
& di luar RS)
 RS Jiwa dibangun di tengah pemukiman
 Pelayanan diberikan secara paripurna
Pelayanan yang lengkap dengan jenjang pelayanannya :
- Pelayanan Keswa bersumber daya masyarakat 
pelayanan kesehatan non Formal
Mis : posyandu, karang taruna, PMR, pramuka, PKK,
LKMD, UKS, dll
- Pelayanan kesehatan integratif
Pelaksana : dokter umum yang terlatih
Fasilitas : puskesmas, RSU tipe C & D
- Pelayanan Keswa Spesialistik
Pelaksana : psikiater (dokter spesialis jiwa)
Fasilitas RS Jiwa, RSKO, RSU tipe A & B
BENTUK-BENTUK PENGEMBANGAN KESWA
Tahun 1966
Awal Repelita I dibentuk Direktorat Kesehatan Jiwa di
Depkes yang bertugas membina Upaya Keswa Indonesia
Pelayanan lebih lengkap & menjangkau seluruh lapisan
masyarakat, jumlah RSJ berkembang
Pelayanan Keswa mulai berkembang ke RSU tipe C & D,
puskesmas
Program Keswa :
Motto : Tri Upaya Bina Jiwa
1. Promosi & prevensi
2. Kurasi
3. Rehabilitasi
Promosi – prevensi
Tujuan : meningkatkan taraf keswa & mencegah terjadinya
ggn jiwa
Kegiatan : penyuluhan, pembinaan hidup sehat  lebih
produktif & harmonis
Kurasi
Tujuan : merawat & mengobati pasien ggn jiwa agar
sembuh & pulih kesehatannya
Kegiatan : terapi fisik, psikologis & sosial
Rehabilitasi
Tujuan : memulihkan kemampuan fungsional seseorang
menjadi seoptimal mungkin, sehg bisa hidup produktif &
kembali ke masyarakat.
Kegiatan : medis, edukasi, vokasional & sosial.
Bentuknya :
1. Peningkatan pelayanan Keswa
Pembinaan Keswamas
2. Peningkatan pelayanan Keswa
Fokus : klinis individual
Kegiatan : - kuratif
- rehabilitatif
3. Pembinaan Keswamas
Fokus : masyarakat
Kegiatan : - promosi
- prevensi
Tahun 1985
Masalah Keswa tidak cukup ditangani oleh Depkes saja, hrs
lintas sektoral, khususnya untuk KesWaMas (Kesehatan
Jiwa Masyarakat), krn adanya problem sosial
kemasyarakatan.
Dibentuk organisasi  BPKJM (Badan Pembina Kesehatan
Jiwa Masyarakat).
Tahun 2000
Paradigma baru : Menuju Indonesia Sehat th 2010 melalui
Upaya Kesehatan Jiwa Paripurna.
Dasar : UU No 22 th 1999 tentang Pemerintah Daerah
PP No 25 th 2000 ttg Kewenangan Pemerintah &
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
BPKJM berubah TPKJM (Tim Pembina Kesehatan
Jiwa Masyarakat)
Peran serta Daerah lebih ditingkatkan.
Pelayanan diperluas kemasyarakat melalui :
 Primary Health Care (Perawatan Kesehatan dasar)
 Peran serta masyarakat ditingkatkan
 Kerja sama lintas sektor & lintas program

Stuktur TPKJM :
1. Pusat : Tim Pembina Kesehatan Jiwa Masyarakat
2. Propinsi : Tim Penagarah Keswa Masyarakat
Membantu Gubernur merumuskan Kebijakan
KesWaMas Propinsi
3. Kabupaten / Kota :
Membantu Bupati / walikota merumuskan Kebijakan
KesWaMas Kabupaten / Kota.
ELEKTIK HOLISTIK
Kunci terpenting dlm pelayanan keswa adalah pendekatan
elektik holistik : melihat manusia secara menyeluruh
(holistik) dengan memperhatikan aspek fisik, psikologis &
sosial.

Psikis
Fisik

Sosial
kultural
Kegiatan Pelayanan Keswa yg mencerminkan elektik holistik:
1. Hubungan dokter / perawat dengan pasien
memperhatikan fisik, mental & sosiokultural
2. Mencari etiologi : multi kausal (banyak faktor penyebab)
3. Pemeriksaan pasien : meliputi fisik, psikis, &
sosiokultural
4. Diagnosis : diagnosis multiaksial (5 aksis)
5. Terapi & perawatan
6. Rehabilitasi medik :
- untuk fisik : edukasional & vokasional
- untuk psikis : sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai