HUKUM HOOKE
Bila suatu benda dikenal sebuah gaya dan kemudian gaya tersebut dihilangkan ,maka benda
akan kembali ke bentuk semula,berarti benda itu adalah benda elastis. Namun pada umumnya
benda bila dikenal gaya tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang bekerja
sudah hilang. Benda seperti ini disebut benda plastis. Contoh benda elastis adalah karet
ataupun pegas. Bila pegas ditarik melebihi batas tertentu maka benda itu tidak akan elastis
lagi. Lalu bagaimanakah hubungan pertambahan panjang dengan gaya tarik?karena besarnya
gaya pemulih sebanding besarnya pertambahan panjang, maka dapat dirumuskan bahwa
F X =−kx
Persamaan inilah yang disebut dengan hukum Hooke . Tanda negative (-) dalam persamaan
menunjukkan berarti gaya pemulih berlawanan arah dengan arah perpanjangan . Dimana k adalah
konstanta yang dinamakan konstanta pegas dari pegas tersebut,sedangkan x sendiri disebut
simpangan benda dari kedudukan keseimbangannya. Sesungguhnya penamaan sebagai “gaya
pegas” lebih ditentukan oleh bentuk itu sendiri , karena hakekat gaya itu bisa saja berbentuk gaya
gesekan, dan ataupun gaya normal , bergantung bagaimana cara kita mengaitkan benda itu pada
pegas tadi.
1. Dasar statif
2. Batang statif pendek
3. Balok pendukung
4. Jepit penahan
5. Penggaris
6. Kaki statif
7. Batang statif panjang
8. Beban 50 gr
9. Pegas Spiral
No Beban F ΔF l Δl ΔF/ Δl
1 0 gr 0 0 0 0 0
2 50 gr 0,5 N 0,5 N 1 cm 1 cm 0,5 N/cm
3 100 gr 1,0 N 0,5 N 2 cm 1 cm 0,5 N/cm
4 150 gr 1,5 N 0,5 N 3 cm 1 cm 0,5 N/cm
5 200 gr 2,0 N 0,5 N 4 cm 1 cm 0,5 N/cm
6 250 gr 2,5 N 0,5 N 5 cm 1 cm 0,5 N/cm
7 300 gr 3,0 N 0,5 N 6 cm 1 cm 0,5 N/cm
1.6 Diskusi
1. Jelaskan hubungan antara gaya dan pertambahan panjang pegas ! Bandingkan dengan
teori yang ada!
2. Buatlah garfik hubungan ∆ F terhadap ∆ l !
3. Berdasarkan grafik yang dibuat ,tentukan besarnya konstantapegas yang digunakan pada
praktikum ini.
Jawab
1. F = - k ∆x, semakin besar pertambahan panjang suatu pegas maka semakin besar pula
gaya pulihnya.
2.