Untuk mengetahui posisi dari GPS, diperlukan minimal 3 satelit. Pengukuran posisi
GPS didasarkan oleh sistem pengukuran matematika yang disebut dengan Triliterasi. Yaitu
pengukuran suatu titik dengan bantuan 3 titik acu. Misalnya anda berada di suatu kota A
(disini kota kita anggap sebagai titik), tetapi anda tidak mengetahui dimana anda berada.
Untuk mengetahui keberadaan anda, anda bertanya kepada seseorang, dan orang tersebut
menjawab bahwa anda 2 km dari kota B. Jawaban ini tidak memuaskan anda karena anda
tidak tahu apakah anda di sebelah selatan, utara, barat, atau timur kota B. Kemudian anda
bertanya kepada orang ke-2 dan mendapat jawaban bahwa anda berada 5 km dari kota C.
Dengan jawaban ini anda sudah dapat membayangkan dimana posisi anda, hanya ada
kemungkinan 2 titik berbeda yang berpotongan antara lingkaran dengan radius kota A
dengan kota B dan lingkaran dengan radius kota A dengan kota C. Untuk lebih memperjelas
lagi anda mumerlukan orang ke-3, misalnya anda berada di 1 km dari kota D. Dengan
demikian anda mendapatkan perpotongan antara lingkaran dengan radius jarak kota A ke
kota B, lingkaran antara kota A dan kota C, dan lingkaran antara kota A dan kota D. Dalam
GPS kota A adalah alat penerima GPS, kota B, C, dan D adalah Satelit.Manfaat teknologi
GPS dapat digunakan ke beberapa bidang diantaranya :
Militer
GPS dapat digunakan untuk keperluan perang, seperti menuntun arah bom, atau
mengetahui posisi pasukan berada. Dengan cara ini maka kita bisa mengetahui
mana teman mana lawan untuk menghindari salah target, ataupun menetukan
pergerakan pasukan.
Navigasi
GPS banyak juga digunakan sebagai alat navigasi seperti kompas. Beberapa jenis
kendaraan telah dilengkapi dengan GPS untuk alat bantu nivigasi, dengan
menambahkan peta, maka bisa digunakan untuk memandu pengendara, sehingga
pengendara bisa mengetahui jalur mana yang sebaiknya dipilih untuk mencapai
tujuan yang diinginkan. Sebagai contoh peta digital yang sudah dimiliki oleh CBN
adalah cybermap.co.id
Sistem Informasi Geografis. GPS sering juga diikutsertakan dalam pembuatan peta,
seperti mengukur jarak perbatasan, ataupun sebagai referensi pengukuran.
Pelacakan kendaraan Kegunaan lain GPS adalah sebagai pelacakan kendaraan
dengan bantuan GPS pemilik kendaraan/pengelola armada bisa mengetahui
keberaadaan dimana saja kendaraan/aset bergeraknya pada saat ini.
Pemantau Gempa, Bahkan saat ini, GPS dengan ketelitian tinggi bisa digunakan
untuk memantau pergerakan tanah, yang ordenya hanya mm dalam setahun.
Pemantauan pergerakan tanah berguna untuk memperkirakan terjadinya gempa,
baik pergerakan vulkanik ataupun tektonik. (FWD/Ron).
Pada lingkup penelitian, GPS dapat digunakan untuk beberapa studi seperti:
Geodinamika dengan menempatkan titik- titik pantau di beberapa lokasi yang dipilih,
secara periodik maupun kontinyu untuk ditentukan koordinatnya secara teliti dengan
menggunakan metode survei GPS.
Ground deformation pada tubuh gunungapi dengan cara menempatkan beberapa
titik di beberapa lokasi yang dipilih, ditentukan koordinatnya secara teliti dengan
menggunakan metode survei GPS. Dengan mempelajari pola dan kecepatan
perubahan koordinat dari titik-titik tersebut dari survei yang satu ke survei berikutnya,
maka karakteristik ground deformation pada tubuh gunung api akan dapat dihitung
dan dipelajari lebih lanjut.
Studi mengenai ionosfer dan troposfer. Satelit GPS memancarkan sinyal-sinyal
gelombang elektromagnetik yang sebelum diterima oleh antena receiver GPS akan
melewati medium lapisan-lapisan atmosfer yaitu ionosfer dan troposfer. Dalam kedua
lapisan ini, sinyal GPS akan mengalami gangguan (bias) sehingga jarak yang
dihitung akan memberikan nilai yang mengandung kesalahan. Jarak digunakan
untuk menghitung posisi titik. Dalam lingkup kajian GPS, kedua lapisan ini menjadi
bias tersendiri yang harus dikoreksi sebelum menentukan posisi titik.
Studi oseanografi dengan GPS buoy system digunakan diantaranya untuk
penentuan pasut lepas pantai, pasut pantai, studi pola arus, tsunami EWS, dan lain-
lain. GPS mampu memberikan ketelitian posisi sampai dengan ketelitian sentimeter
bahkan milimeter. Untuk mencapai ketelitian yang tinggi dengan menggunakan GPS
dalam studi GPS Buoy digunakan metoda kinematik diferensial baik itu secara real
time (RTK) maupun cinematic post processing. Untuk beberapa kasus biasa
digunakan Differential GPS (DGPS).
Studi gempa bumi. Data GPS dapat dengan baik melihat deformasi yang mengiringi
tahapan mekanisme terjadinya Gempa Bumi. Studi mengenai tahapan mekanisme
gempa ini akan sangat berguna dalam melakukan evaluasi potensi bencana alam
gempa bumi, untuk memperbaiki upaya mitigasi dimasa datang.
Meskipun ketelitian GPS sudah cukup akurat, namun kelemahan GPS adalah ketika
melakukan pengukuran komponen tinggi. Komponen tinggi GPS mempunyai
ketelitian yang lebih rendah dibandingkan komponen horisontal disebabkan oleh
faktor geometri satelit yang tidak memungkinkan pengamatan di bawah horison,
sehingga kekuatan ikatan jaring untuk komponen tinggi lebih lemah, kemudian
adanya beberapa bias seperti bias troposfer yang akan mempengaruhi tingkat
ketelitian (memperjelek ketelitian) yang lebih pada komponen tinggi. Hasil penelitian
seorang engineer GPS bernama Jaldelhag (1995) menyatakan bahwa ketelitian
komponen tinggi GPS lebih rendah sekitar 3 kalinya ketelitian horizontal. Saat ini
telah banyak aplikasi dari teknologi GPS untuk memonitor land subsidence
(penurunan tanah), platform (struktur) subsidence, inflasi dan deflasi gunung api
yang memanfaatkan komponen tinggi (tinggi elipsoid) yang diberikan sistem GPS.
Di Indonesia sendiri, GPS telah berhasil digunakan dalam studi geodinamika di
daerah Sulawesi, studi mekanisme gempa bumi aceh, pemantauan deformasi
gunung api di Jawa dan Bali dan banyak studi kasus lain yang dilakukan oleh
Kelompok Keilmuan Geodesi Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan
Institut Teknologi Bandung.
Aplikasi GPS
Aplikasi-aplikasi GPS:
APLIKASI-APLIKASI MILITER
SURVEI & PEMETAAN (Darat dan Laut)
GEODESI, GEODINAMIKA, DAN DEFORMASI
NAVIGASI & TRANSPORTASI
STUDI TROPOSFIR & IONOSFIR
PENDAFTARAN TANAH, PERTANIAN
PHOTOGRAMMETRY & REMOTE SENSING
GIS (Geographic Information System)
STUDI KELAUTAN (Arus, Gelombang, dan Pasang Surut)
APLIKASI OLAHRAGA & REKREATIF
Penginderaan jarak jauh (Remote Sensing) adalah pengukuran atau akuisisi data
dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak
dengan objek tersebut atau pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena
oleh sebuah alat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit,
kapal atau alat lain. Contoh dari penginderaan jarak jauh antara lain satelit observasi bumi,
satelit cuaca, memonitor janin dengan ultrasonik dan wahana luar angkasa yang memantau
planet dari orbit. Di masa modern, istilah penginderaan jarak jauh mengacu kepada teknik
yang melibatkan instrumen di pesawat atau pesawat luar angkasa dan dibedakan dengan
penginderaan lainnya seperti penginderaan medis atau fotogrametri. Walaupun semua hal
yang berhubungan dengan astronomi sebenarnya adalah penerapan dari penginderaan
jarak jauh (faktanya merupakan penginderaan jarak jauh yang intensif), istilah
"penginderaan jarak jauh" umumnya lebih kepada yang berhubungan dengan teresterial dan
pengamatan cuaca.
Teknologi Sistem Informasi Geografis (GIS) dapat digunakan untuk investigasi
ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan perencanaan
rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat menghitung waktu
tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat digunaan untuk mencari lahan
basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan dari polusi.
Kekurangan GPS
Sistem GPS
Referensi Peta
Satelit GPS
24 satelit di capai pada tahun 1994, sekarang telah lebih dari 30 GPS satelit
berorbit diatas bumi kita.
Usia dari Satellite rata rata 10 thn, setelah itu ada pergantian / perawatan rutin.
Posisi orbit berada pada ketinggian +/- 12,000 miles diatas permukaan bumi.
Sinyal GPS
Bergerak langsung lurus (line of sight) menembus awan, kaca dan plastik.
Yang menghambat transmisinya ialah Objek padat spt: gedung, pohon, gunung,
dll.
Terdapat tiga informasi pada sinyal GPS:
- Pseudorandom code(I.D. code) : ialah informasi yang dikirimkan ke unit
penerima bahwa unit kita menerima signal seperti pada halaman satelit
ditunjukan dengan diagram batang BAR
- Ephemeris data : ialah data kekuatan signal serta informasi waktu
- Almanac data: ialah info tentang dimana lokasi Satelit sebenarnya yang
menunjukan posisi satelit pada halaman GPS Satellite status.
Sumber Kesalahan
Akurasi atau ketepatan perlu mendapat perhatian bagi penentuan koordinat sebuah
titik/lokasi. Koordinat posisi ini akan selalu mempunyai ‘faktor kesalahan’, yang lebih dikenal
dengan ‘tingkat akurasi’. Misalnya, alat tersebut menunjukkan sebuah titik koordinat dengan
akurasi 3 meter, artinya posisi sebenarnya bisa berada dimana saja dalam radius 3 meter
dari titik koordinat (lokasi) tersebut. Makin kecil angka akurasi (artinya akurasi makin tinggi),
maka posisi alat akan menjadi semakin tepat. Harga alat juga akan meningkat seiring
dengan kenaikan tingkat akurasi yang bisa dicapainya. Pada pemakaian sehari-hari, tingkat
akurasi ini lebih sering dipengaruhi oleh faktor sekeliling yang mengurangi kekuatan sinyal
satelit. Karena sinyal satelit tidak dapat menembus benda padat dengan baik, maka ketika
menggunakan
Seperti dua sisi mata uang, perkembangan teknologi yang ada sekarang ini juga
memiliki kelebihan dan kekurangan. Dari dua contoh diatas, kehadiran global positioning
system (gps) yang ada di toko gps, memang sangat membantu kehidupan manusia. Dengan
kehadiran dua alat ini, kehidupan manusia menjadi lebih praktis dan efisien. Tetapi, ada
kalanya sistem dalam alat-alat tersebut tidak berfungsi dengan baik. Contohnya, malfungsi
delacroy voting systems yang menyebabkan proses perhitungan kandidat yang salah.
Sebagai alat buatan manusia, kehadiran electronic voting machines yang kita anggap
sangat hebat ternyata tak lepas dari eror/malfungsi.