Anda di halaman 1dari 11

Missed abortion, abortus habitualis, abortus infeksiosa, anembrionik

Penatalaksanaan
Missed abortion

 Kuretase/ evakuasi/ operasi  dapat


menimbulkan komplikasi perdarahan jika
evakuasi tidak bersih
 Jika kehamilan <12 mgg  evakuasi langsung
dengan dilatasi & kuratase bila servix uterus
memungkinkan
 Jika kehamilan >12 mgg atau <20 mgg  servix
masih kaku  induksi untuk mengeluarkan
janin/ mematangkan canalis servikalis
Missed abortion (2)

 Evakuasi konsepsi dilakukan di Rumah sakit


dengan pertimbangan:
 Plasenta melekat sangat erat didinding rahim
 resiko perforasi tinggi
 Canalis servikalis tertutup  dilatasi dengan
batang laminaria 12 jam
 Dapat terjadi peningkatan komplikasi berupa
hipofibrinogenemia yang berlanjut pada
gangguan pembekuan darah
Abortus habitualis

 Prinsip: penatalaksanaan bergantung dari


penyebab terjadinya.
 jika karena:
1. Thrombophillic defect  kombinasi dari low
molecular weight heparin dan low dose aspirin
2. Genetic  abnormalitas kromosom orangtua
konseling genetik
3. Endokrin  thyroid & disfungsi karbohidrat 
belum ditemukan pengelolaan yang tepat
Abortus habitualis (2)

4. Anatomis  pembedahan
5. Infeksi  biasanya menyebabkan abortus
spontan, jika terjadi bakterial vaginosis  oral
metronidazole atau vaginal clindamycin (2%
cream)
6. Inkompetensia serviks  fiksasi pada serviks
agar dapat menerima beban dengan
berkembangnya umur kehamilan pada usia
kehamilan 12-14 mgg tatalaksana dengan teknik
SHIRODKAR atau MCDONALD
Abortus infeksiosa

 Pengelolaan pasien mempertimbangkan


keseimbangan cairan dan perlunya
memberikan antibiotika
 Evakuasi konsepsi dilakukan berbarengan
dengan pemberian antibiotik dosis tinggi dan
berspektrum luas sebelum dilakukan swab
endometrium untuk pemeriksaan
mikrobiologi
Abortus infeksiosa(2)

 Rujuk ke RS jika peralatan tidak memadai:


 Restorasi cairan dengan RL melalui infus dan
beri antibiotik (ampisilin 1g dan metronidazol
500mg)
 Terdapat riwayat abortus yang tidak aman 
ATS dan TT
 Evakuasi harus dilakukan segera agar jangan
sampai terjadi sepsis, perforasi uterus dan
kemungkinan peritonitis
Kombinasi antibiotik oral untuk
abortus infeksiosa
Kombnasi Dosis oral catatan
Ampisilin 3x1g Spektrum luas, mencakup
Metronidazol 3 x 500 mg N. gonorea dan bakteri
anaerob
Tetrasiklin 4 x 500 mg Baik untuk klamidia, N.
Klindamisin 2 x 300 mg gonorea dan bakteri fragilis
Trimetrhopin 160 mg Spektrum luas dan harga
Sulametoksazol 800 mg murah
Antibiotik parenteral untuk
abortus sepsik
Antibiotik Cara pemberian Dosis
Sulbenisilin IV 3x1g
Gentamisin 2 x 800 mg
Metronidazol 2x1g
Seftriaksone IV 1x1g
Amoksisiklin dan IV 3 x 500 mg
klavulanik acid
Kindamisin 3 x 600 mg
Anembrionik

 Usia 14 – 16 mgg akan terjadi abortus


spontan
 Jika dari hasil USG ditemukan janin yang
tidak berkembang, maka evakuasi dilakukan
2 minggu kemudian
 Terminasi kehamilan dilakukan dengan
dilatasi dan kuretase secara elektif
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai