Anda di halaman 1dari 4

DAFTAR ISI

Halaman
PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A Latar Belakang 2
B Tujuan 2
C Pengertian dan Ruang Lingkup 2
D Konsep Dasar 2
E Metodologi 3

BAB II PROFIL RSUD DR. DORIS SYLVANUS 6


A Sejarah Rumah Sakit 6
B Aspek Legal 7
C Struktur Organisasi 8
D Tugas Pokok dan Fungsi 8
E Isu-isu Strategis Pelayanan Rumah Sakit 9

BAB III ANALISA LINGKUNGAN BISNIS 11


A Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Tiga Tahun Terakhir 11
B Analisa Lingkungan Internal dan Eksternal 14
C Posisi Rumah Sakit
16
E Faktor-faktor Kunci Keberhasilan
17

BAB IV ARAH BISNIS RUMAH SAKIT 19


A Visi 19
B Misi 19
C Nilai Dasar Yang Dianut 19
D Tujuan dan Sasaran Strategis 20

BAB V STRATEGI BISNIS 25


A Kebijakan Strategis Bisnis 25
B Program dan Kegiatan 26
C Kerangka Pembiayaan Lima Tahun
26

BAB VI PENUTUP
27

Lampiran:

1. Target Capaian Kinerja Sasaran Strategis Lima Tahun


2. Kerangka Logis Pencapaian Visi, Misi, Sasaran dan program
berdasarkan perspektif Balance Score Card
3. Kerangka Pembiayaan Lima Tahunan
4. Proyeksi Keuangan Lima Tahunan

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur, Rencana Strategis Bisnis 2011-2015 telah selesai


disusun sebagai salah satu syarat administrasi bagi ditetapkannya
RSUD Dr. Doris Sylvanus menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD). RSB ini akan dipakai sebagai acuan dalam menyusun
rencana tahunan dan sebagai petunjuk arah yang hendak dicapai
dalam menjalankan fungsi pelayanan publik di bidang kesehatan
untuk lima tahun ke depan. RSB ini menjadi dasar penganggaran
yang jelas, tajam dan terukur yang dialokasikan dalam setiap belanja
program dan kegiatan sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) PemerintahProvinsi Kalimantan Selatan.

Rencana Strategis Bisnis yang selanjutnya disingkat Renstra


Bisnis adalah dokumen lima tahunan yang memuat visi, misi, program
strategis, pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan
operasional rumah sakt. Renstra bisnis disusun dengan menggunakan
konsep Balanced Scorecard (BSC), yaitu suatu metode yang
dikembangkan oleh Kaplan dan Norton untuk mengukur setiap
aktivitas yang dilakukan oleh suatu organisasi atau unit usaha dalam
rangka merealisasikan tujuan organisasi tersebut. Dengan BSC
kebutuhan akan sarana untuk berkomunkasi dari berbagai unit dalam
suatu organisasi dapat terpenuhi. BSC dipakai sebagai alat bagi
organisasi untuk berfokus pada strategi.

Penggunaan BSC dalam penyusunan RSB ditujukan untuk


menghasilkan proses yang produktif, efisien dan efektif,
menghasilkan financial return (dalam hal ini pendapatan asli daerah)
yang berlipat ganda dan berjangka panjang, mengembangkan
sumber daya manusia yang produktif dan berkomitmen, mewujudkan
produk dan jasa yang mampu menghasilkan value terbaik bagi
customer/pelanggan.

ii
BSC diyakini dapat mengubah strategi menjadi tindakan,
menjadikan strategi sebagai pusat organisasi, mendorong terjadinya
komunikasi yang lebih baik antar karyawan dan manajemen,
meningkatkan mutu pengambilan keputusan dan memberikan
informasi peringatan dini, serta mengubah budaya kerja. Potensi
untuk mengubah budaya kerja ada karena dengan BSC, rumah sakit
lebih transparan, informasi dapat diakses dengan mudah,
pembelajaran organisasi dipercepat, umpan balik menjadi obyektif,
terjadwal, dan tepat untuk organisasi dan individu, langkah-langkah
strategis yang diambil, digunakan, dll.

Konsep BSC mensyaratkan adanya dukungan data baik dari


aspek keuangan maupun non keuangan dari sistem yang dibangun
secara terintegrasi. Untuk itu implementasi RSB ini memerlukan
proses desentralisasi kewenangan unit-unit pelayanan yang ada
dengan didukung proses transformasi sistem yang andal dengan
tetap mengacu pada ketentuan bahwa rumah sakit ini masih dalam
lingkup Satuan Kerja Perangkat Daerah. Setiap unit pelayanan
nantinya dapat melakukan pemantauan secara periodik terhadap
arah yang akan dicapai melalui program dan kegiatan yang
dicantumkan dalam dokumen ini.

Diharapkan dengan ditetapkannya RSB ini maka seluruh unit


layanan menggunakannya sebagai pedoman pelaksanaan tugas
pelayanan baik dalam proses perencanaan, penganggaran tahunan
maupun dalam pertanggungjawaban pelaksanaan program dan
kegiatan.

Palangka Raya, November 2010


Direktur,

Dr. Suprastija Budi


NIP. 19580802 198803 1
010

iii
iv

Anda mungkin juga menyukai