Mendaftar Facebook membantu Anda terhubung dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan Anda.
Catatan Belajar Bahasa Arab: Pelajaran Nahwu 5: Isim-isim yang marfu’ ()ع, manshub (
dan majrur ()'ور
Catatan Belajar Bahasa Arab
Isim-isim yang marfu’ adalah isim-isim yang ber-i’rob rofa. Jama’ dari marfu’ adalah marfu’aat Abah Reisy
Isim-isim yang manshub adalah isim-isim yang ber-i’rob nashob. Jama’ dari manshub adalah Arafat
manshubaat.
Isim-isim yang majrur adalah isim-isim yang ber-i’rob jar. Jama’ dari majrur adalah majruroot.
Ade Safroni
Misal
Kata ب
ُ :;<3 =( اbuku) merupakan isim kaana, karena kata tersebut awalnya mubtada’, Dadang Sukarna
setelah dimasuki kaana, maka istilahnya bukan mubtada’ lagi, tetapi “isim kaana”.
Misal : ٌ"J"K َ بMEN& ا6( إنinna al kitaaba jadiidun) = Sesungguhnya buku itu baru.
Kata ٌ+>+? (= baru) merupakan khobar inna, karena karena kata tersebut awalnya Wan Havid Adris
khobar mubtada’, setelah dimasuki inna, maka istilahnya bukan khobar mubtada’ lagi,
tetapi “khobar inna”
5. Fa’il (]^M_&)ا
Yaitu isim marfu’ yang terletak setelah fi’il lil ma’lum (setelah kata kerja aktif) dan Wan Dodi
menunjukkan pada orang atau sesuatu yang melakukan perbuatan atau yang mensifati
perbuatan tersebut. Dengan kata lain, Fa’il = subjek.
facebook.com/notes/…/249457735985 1/4
27/05/2010 Catatan Belajar Bahasa Arab: Pelajaran…
Misal : ً+&MT رi
ُ &Mj&أ ا.َـk (Qoro-a at-Tholibu risaalatan) = Siswa itu telah membaca Fadly Utama
surat.
Kata Sُ 3:T3 =( اsiswa) merupakan fa’il, karena terletak setelah kata kerja aktif (yaitu
membaca), dan yang orang yang melakukan perbuatan (yang membaca adalah siswa),
Aulia Fitrah
jadi siswa itu sebagai subjek.
Misal : +
ُ &MT.&ت ا
ْ ِأ.ُـk (Quri’at ar-Risaalatu) = Surat itu telah dibaca.
Kata 0
ُ 3:U3 =( اsurat) merupakan naibul fa’il, karena terletak setelah kata kerja pasif Anang Aji
(yaitu dibaca) Rahmawan
Misal : ٌ"J"K َ بMEN& ا6( إنinna al kitaabu jadiidun) = Sesungguhnya buku itu baru.
Ihsan Tria
Pramanda
Kata َب:;<3 =( اbuku) merupakan isim inna, karena karena kata tersebut awalnya
mubtada’, setelah dimasuki inna, maka istilahnya bukan mubtada’ lagi, tetapi “isim inna”
Kata ً:WXِـ. (penghafalan) merupakan maf’ul muthlaq, karena merupakan isim masdar Abu Hurairah
yang berfungsi untuk menekankan perbuatan, bermakna “benar-benar menghafal” ن:d'e3ا
Kata ً:( إآاpenghormatan) merupakan maf’ul liajlih, karena menjelaskan sebab Ali hadir,
yaitu karena memuliakan ( ً: )إآاMuhammad.
Kata َ+>1\ (=kicauan) merupakan maf’ul ma’ah, karena didahului oleh huruf wawu
ma’iyah, yang bermakna kebersamaan.
Kata ]^3 (= malam hari) merupakan maf’ul fih, karena menjelaskan zaman (waktu).
facebook.com/notes/…/249457735985 2/4
27/05/2010 Catatan Belajar Bahasa Arab: Pelajaran…
8. Haal (لM{&)ا
Yaitu isim nakiroh lagi manshub yang menjelaskan keadaan fa’il atau keadaan maf’ul bih
ketika terjadinya suatu perbuatan (merupakan jawaban dari “bagaimana” terjadinya
perbuatan tersebut)
Misal : M,آM- "&s&ء اMK (jaa-a al waladu baakiyan) = Anak itu datang dalam keadaan
menangis.
9. Mustatsna (E$%&)ا
Yaitu isim manshub yang terletak setelah salah satu diantara alat-alat istitsna untuk
menyelisihi hokum sebelumnya. Dengan kata lain, mustatsna = pengecualian.
Misal : ً"اJب إ ز
ُ j& ا.َ ~
َ 3
َ (hadhoro at-Thulaabu illa Zaidan) = para siswa hadir
kecuali Zaid
Kata ً ا+> =( زZaid) merupakan mustatsna, karena didahului oleh =( إkecuali) yang
merupakan alat istitsna.
Kata ]? =( رseorang lelaki) merupakan munada’, karena didahului oleh MJ (= wahai) yang
merupakan salah satu alat nida’.
Kata :f:; =( آbuku) merupakan tamyiiz, karena buku tersebut menjelaskan ”dua puluh”,
jikalau tidak ada kata “buku”, maka kalimat menjadi tidak jelas, “Saya membeli dua puluh”.
Kata ِلi#-3 =( اrumah) merupakan isim majrur, karena didahului oleh ِ| (min = dari)
yang merupakan huruf jar.
Misal : ٍ"J"3 5
َ 8َِMZ x
ُ J.E( اIsytaroitu khotima hadiidin) = Saya membeli cincin besi.
Tambahan
Selain keadaan-keadaan tersebut, ada satu keadaan yang dapat menyebabkan suatu isim
menjadi marfu’, atau manshub, atau majrur, tergantung kata sebelumnya, jika kata sebelumnya
marfu’ maka isim tersebut menjadi marfu’, jika manshub maka manshub, dan jika majrur maka
majrur. Keadaan tersebut dinamakan Taabi’ (-M8 ).
Misal :
5
ٌ J.]ٌ آKء رMK (jaa-a rojulun kariimun) = Telah datang seorang lelaki yang mulia
5
ٍ J.]ِ آK.- ُر.| (marortu bi rajulin kariimin) = Saya berpapasan dengan seorang lelaki
yang mulia.
Perhatikan setiap kata k>( آkariim) pada tiga kalimat di atas, i'robnya sesuai dengan kata
sebelumnya.
Pada kalimat pertama i'robnya rofa' karena sebelumnya (yaitu ٌ]K ) رber-i'rob rofa'.
Pada kalimat kedua, i'robnya nashob' karena sebelumnya (yaitu ًK )رber-i'rob nashob.
Demikian juga pada kalimat ketiga, i'robnya jar karena sebelumnya (yaitu ِ]K ) رber-i'rob jar.
Taabi’ (mf:\) ini dibagi menjadi empat jenis, yaitu na’at (x/&)ا, athof (j/&)ا, taukid
(",آsE&)ا, dan badal ("لF&)ا.
Pada tiga contoh kalimat di atas, termasuk jenis na'at.
Semua keadaan-keadaan di atas akan dijelaskan secara detail pada kesempatan mendatang,
insyaAllah.
(selesai)
Pertanyaan:
facebook.com/notes/…/249457735985 3/4
27/05/2010
Pertanyaan: Catatan Belajar Bahasa Arab: Pelajaran…
1. Apa yang dimaksud dengan I’rob rofa’, nashob, dan jar, serta sebutkan tanda-tandanya
bagi setiap jenis isim (lihat pelajaran sebelumnya)
2. Apa saja keadaan yang menyebabkan suatu isim menjadi marfu’?
3. Apa saja keadaan yang menyebabkan suatu isim menjadi manshub?
4. Apa saja keadaan yang menyebabkan suatu isim menjadi majrur?
5. Sebutkan contoh kalimat yang berbeda untuk masing-masing keadaan di atas
(semampunya)
Liyana Mardhiah, Izhar Dai, Lulla Beyengk Pradipta dan 206 lainnya
menyukai ini.
Facebook © 2010 Bahasa Indonesia Perihal Iklan Pengembang Karier Ketentuan • Cari Teman Privasi Seluler Pusat Bantuan Blog Badges
facebook.com/notes/…/249457735985 4/4