Anda di halaman 1dari 4

65 JULIUS CAESAR 100 SM-44 SM

Tatkala suasana politik bukan alang-


kepalang hangat dan tajamnya, lahirlah di
Roma seorang militer dan politikus Romawi
yang masyhur, Gaius Julius Caesar, tahun
100 SM.

Di abad kedua sebelum Masehi, sesudah


kemenangannya menundukkan Cartago
dalam Perang Punik kedua, orang-orang
Romawi sudah berhasil mendirikan
kekaisaran yang luas. Penaklukan ini
membikin mereka punya harta melimpah.
Tetapi, peperangan membikin keadaan sosial
ekonomi porak poranda dan banyak petani
terusir dari sawah ladangnya. Senat Romawi,
yang asalnya semacam dewan kota kecil,
terbukti tak mampu mengatur negeri yang
sudah begitu melebar secara efisien. Korupsi
politik merajalela dan seluruh daerah Laut
Tengah menderita sangat akibat
ketidakbecusan pemerintah Romawi. Di Roma sendiri, bermula pada tahun 133 SM,
sudah terjadi kekacaubalauan dalam masa yang cukup lama. Politisi, para jendral dan
para demagog saling bergulat merebut kursi kekuasaan dan pasukan pemberontak (seperti
yang dipimpin Marius tahun 87 SM dan yang dipimpin Sulla tahun 82 SM) bergerak
langsung ke jantung Roma. Kendati kebrengsekan pemerintahan sudah jelas-jelas bagi
setiap orang, umumnya rakyat Romawi masih tetap ingin mempertahankan sistem
pemerintahan republik. Julius Caesar mungkin pemimpin politik penting pertama yang
dengan gamblang melihat bahwa pemerintahan demokratis di Roma tak ada faedahnya
dipertahankan, dan memang sesungguhnya sudah lama tak ada bawa faedah.

Caesar sendiri berasal-usul keluarga bangsawan lama. Dia peroleh pendidikan baik dan
sebagai anak muda dia sudah menceburkan diri ke dunia politik. Pelbagai jabatan yang
pernah dipegangnya, pertumbuhan karier politiknya yang mengesankan, hubungan
persekutuan yang pernah dibuatnya, secara detail tidak akan dijabarkan di sini. Tetapi,
tahun 58 SM ketika usianya menginjak empat puluh dua Julius Caesar ditunjuk sebagai
gubernur yang membawahi tiga propinsi di bawah Roma: Cisalpine Gaul (bagian utara
Itali); Illyricum (daerah pantai Yugoslavia kini); dan Narbanese Gaul (pantai Perancis
sekarang). Di bawah komandannya saat itu ada empat pasukan Romawi yang
beranggotakan 20.000 tentara.

Selama tahun-tahun antara 58-51 SM, Caesar menggunakan pasukan itu menyerbu dan
menaklukkan sisa daerah Gaul, daerah yang kira-kira terdiri dari Perancis dan Belgia
kini, berikut bagian-bagian dari Swiss, Jerman, dan Negeri Belanda. Meskipun jumlah
pasukannya teramatlah sedikit, dia berhasil memukul orang-orang Gallik dan sekaligus
memperluas daerah kekuasaan Romawi hingga menyentuh Sungai Rhine. Dia juga
mengirimkan dua ekspedisi ke Inggris, tetapi tidak berhasil menaklukkan secara
permanen.

Penaklukan Gaul membuat Caesar --yang memang sudah menjadi pemuka politik--
seorang pahlawan tatkala kembali ke Roma. Dan di mata lawan-lawan politiknya
malahan terlampau populer dan terlampau kuat. Ketika kendali komando militernya
berakhir, dia diperintahkan oleh Senat Romawi kembali ke Roma dan menjadi penduduk
biasa. Yang artinya tanpa punya pasukan samasekali. Caesar khawatir, dan kekhawatiran
ini beralasan, karena jika dia kembali ke Roma tanpa pasukan, lawan-lawan politiknya
akan menggunakan peluang menghancurkannya. Oleh sebab itu, di malam tanggal 10-11
Januari 49 SM, dalam perlawanan terbuka terhadap Senat, Caesar memimpin pasukannya
menyeberangi Sungai Rubicon di belahan utara Italia dan menuju Roma. Ini merupakan
langkah melanggar aturan dan tak lain daripada suatu pemula perang saudara antara
pasukan Caesar di satu pihak melawan pasukan yang setia kepada Senat di lain pihak.
Pertempuran berkecamuk tak kurang dari empat tahun lamanya yang akhirnya
dimenangkan oleh Caesar. Pertempuran penghabisan yang menentukan terjadi di Munda,
Spanyol, tanggal 7 Maret 45 SM.

Caesar berkesimpulan bahwa despotisme yang efisien yang diperlukan Romawi hanyalah
dia yang bisa melakukannya. Dia kembali ke Roma bulan Oktober tahun 45 SM dan
segera menjadi diktator seumur hidup. Di bulan Februari 44 SM dia ditawari mahkota
tetapi mentah-mentah ditolaknya. Meskipun dia sudah jadi diktator militer, ini belum
cukup meyakinkan secara mantap lawan-lawan yang berhaluan republik. Tanggal 15
Maret 44 SM, Caesar terbunuh di sidang Senat oleh tangan sebuah komplotan.

Di masa-masa akhir hayatnya, Caesar merancangkan pelbagai program perbaikan. Dia


merencanakan penempatan veteran tentara serta kaum miskin penduduk Romawi di
dalam suatu masyarakat baru di seluruh kekaisaran. Dia pun memperluas
kewarganegaraan Romawi dengan memberi kesempatan kepada pelbagai golongan
memasukinya. Dia merencanakan meletakkan dasar administrasi seragam untuk seluruh
pemerintahan kota-kota di seluruh negeri. Dan tak lupa rencana pembangunan, serta
kodifikasi hukum Romawi. Yang tidak berhasil dilakukannya adalah menyusun sistem
konstitusi yang memuaskan untuk pemerintah Romawi. Dan inilah mungkin yang
menjadi sebab utama kejatuhannya.
Peta Asia Minor saat Julius Caesar memerintah

Karena selisih satu tahun antara kemenangan Caesar di Munda dengan terbunuhnya dia di
sidang Senat di Roma, banyak rencana-rencananya tak sempat diterapkan. Karena itu
sukar diperkirakan kesempurnaan pemerintahan yang bagaimana yang akan bisa
dinikmati andaikata Caesar dapat terus hidup. Dari semua perbaikan-perbaikan, yang
paling punya akibat lestari adalah diperkenalkannya kalender baru. Kalender baru yang
diperkenalkannya ini, dengan sedikit penyempurnaan, tetap terpakai sejak itu.

Julius Caesar adalah salah seorang dari tokoh politik yang punya daya kharisma dalam
sejarah, melekat dalam dirinya pelbagai rupa bakat. Dia seorang politikus yang sukses,
seorang jendral yang brilian, seorang orator yang mempesona, dan seorang penulis yang
bagus. Buku yang ditulisnya (De bello Gallico) melukiskan ihwal penaklukan Gaul,
sudah lama dianggap sebagai karya kesusasteraan klasik. Menurut pendapat banyak
mahasiswa, buku itu paling mudah dibaca dan paling menarik dari semua kesusasteraan
klasik. Caesar berpembawaan berani, penuh energi, dan ganteng. Tak salah dicatat,
Caesar terkenal juga seorang perayu ulung, seorang Don Yuan, bahkan menurut ukuran
jamannya pun dia termasuk jempolan. (Petualangan cintanya yang paling terkenal tentu
saja --romannya yang menggemparkan dengan Cleopatra).

Watak Caesar sering jadi sasaran kritik. Ambisinya terhadap kekuasaan terlampau besar,
dan dia memang betul-betul gunakan jabatannya untuk perkaya diri. Tetapi, tak seperti
umumnya politisi yang ambisius, dia tidaklah licik dan plintat-plintut, dan tidak pula
munafik. Caesar seorang keras dan kejam tatkala memerangi Gaul. Di lain pihak, dia
teramat ramah kepada orang-orang Romawi penentangnya yang sudah dipatahkannya.

Ini merupakan petunjuk dari nama baik yang melekat pada dirinya. Karena itu, baik gelar
raja Jerman "Kaiser" maupun raja Rusia "Czar", berasal dari nama Caesar. Dia senantiasa
lebih masyhur dari cucu kemenakannya Agustus Caesar, tokoh yang sesungguhnya
pendiri kekaisaran Romawi. Tetapi, pengaruh sesungguhnya Julius Caesar terhadap
sejarah tidaklah setara dengan ketenaran namanya. Memang betul, dia pegang peranan
penting dalam jatuhnya Republik Romawi. Tetapi arti penting ini tidaklah perlu dilebih-
lebihkan, karena republik itu sebetulnya sudah sempoyongan dengan sendirinya.

Karya terpenting Caesar ialah penaklukannya atas Gaul. Daerah yang ditaklukkannya
tetap berada di bawah kekuasaan Romawi selama hampir lima abad. Dalam jangka masa
itu, semuanya "diromawikan." Hukumnya, adat-istiadatnya, bahasanya, dan juga
kekristenan Romawi. Bahasa Perancis sekarang pada dasar pokoknya berasal-usul dari
bahasa Latin masa itu.

Penaklukan Caesar atas Gaul juga pengaruh penting terhadap Romawi sendiri, karena
menyediakan pelindung buat Itali selama berabad-abad dari serangan dari sebelah utara.
Sesungguhnya penaklukan Gaul merupakan faktor keamanan buat keseluruhan
kekaisaran Romawi.

Apakah Romawi --cepat atau lambat-- mampu menaklukkan Gaul tanpa Julius Caesar?
Mereka tidak punya kelebihan teknologi atau kelebihan jumlah daripada suku-suku Gaul.
Tetapi di lain pihak, Romawi sudah meluaskan daerahnya di masa sebelum Caesar
menaklukkan Gaul, begitu pula sesudahnya. Menilai keefektifan segi militer Romawi saat
itu dan keretakan yang ada dalam tubuh suku-suku Gallic, tampaknya memang kecil
kemungkinan Gaul bisa bertahan sebagai suatu bangsa merdeka. Namun, tidaklah
disangsikan lagi Caesar merupakan seorang jendral yang sesungguhnya sudah
menaklukkan pasukan Celtic yang besar dan menaklukkan Gaul. Dan tercantumnya dia di
daftar buku ini adalah karena terutama dari apa yang sudah dilakukannya itu.

Situs Web

• http://www.perseus.tufts.edu/JC/
• http://www.vroma.org/~bmcmanus/caesar.html
• http://www.iol.ie/~coolmine/typ/romans/romans6.html
• http://www.livius.org/caa-can/caesar/caesar01.html
• http://en.wikipedia.org/wiki/Julius_Caesar

Anda mungkin juga menyukai