Anda di halaman 1dari 12

Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

Penyakit Osteoporosis
Pernahkah Anda melihat wanita tua
bertubuh bongkok? Wanita tua itu pasti
menderita penyakit osteoporosis yang
menyebabkan tulang punggungnya
melengkung. Osteoporosis tidak
menampakkan tanda-tanda fisik yang
nyata hingga terjadi keropos atau
keretakan pada usia senja.

Penyakit osteoporosis adalah


berkurangnya kepadatan tulang yang
progresif, sehingga tulang menjadi rapuh
dan mudah patah. Tulang terdiri dari mineral-mineral seperti kalsium dan fosfat, sehingga
tulang menjadi keras dan padat. Jika tubuh tidak mampu mengatur kandungan mineral
dalam tulang, maka tulang menjadi kurang padat dan lebih rapuh, sehingga terjadilah
osteoporosis.

Sekitar 80% persen penderita penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda
yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea). Hilangnya hormon estrogen
setelah menopause meningkatkan risiko terkena osteoporosis.

Penyakit osteoporosis yang kerap disebut penyakit keropos tulang ini ternyata menyerang
wanita sejak masih muda. Tidak dapat dipungkiri penyakit osteoporosis pada wanita ini
dipengaruhi oleh hormon estrogen. Namun, karena gejala baru muncul setelah usia 50
tahun, penyakit osteoporosis tidak mudah dideteksi secara dini.

Meskipun penyakit osteoporosis lebih banyak menyerang wanita, pria tetap memiliki risiko
terkena penyakit osteoporosis. Sama seperti pada wanita, penyakit osteoporosis pada pria
juga dipengaruhi estrogen. Bedanya, laki-laki tidak mengalami menopause, sehingga
osteoporosis datang lebih lambat.

Jumlah usia lanjut di Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-
2025, sedangkan perempuan menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan
naik menjadi 24 juta pada tahun 2015. Bayangkan betapa besar jumlah penduduk yang
dapat terancam penyakit osteoporosis.

Berikut ini fakta seputar penyakit osteoporosis yang dapat membukakan mata dan
meningkatkan kesadaran akan ancaman penyakit osteoporosis.

Studi di dunia:

 Satu diantara tiga wanita di atas usia 50 tahun dan satu diantara lima pria di atas 50
tahun menderita osteoporosis.
 Penderita osteoporosis di Eropa, Jepang, Amerika sebanyak 75 juta penduduk,
sedangkan China 84 juta penduduk.
 Ada 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia.

Risiko kematian akibat patah tulang pinggul sama dengan kanker payudara. (Studi
Cummings et al, 1989)

1
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

Studi di Indonesia:

 Prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun untuk wanita sebanyak
18-36%, sedangkan pria 20-27%, untuk umur di atas 70 tahun untuk wanita 53,6%,
pria 38%.
 Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang di seluruh dunia kemungkinan
terjadi di Asia pada 2050. (Yayasan Osteoporosis Internasional)
 Mereka yang terserang rata-rata berusia di atas 50 tahun. (Yayasan Osteoporosis
Internasional)
 Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria di Indonesia terserang osteoporosis
atau keretakan tulang. (Yayasan Osteoporosis Internasional)
 Dua dari lima orang Indonesia memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis.
(DEPKES, 2006)

 Jumlah penderita osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dari data terakhir
Depkes, yang mematok angka 19,7% dari seluruh penduduk dengan alasan perokok
di negeri ini urutan ke-2 dunia setelah China.

Gejala Osteoporosis dan Diagnosa Osteoporosis

Penyakit osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena proses kepadatan tulang
berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis) dan berlangsung
secara progresif selama bertahun-tahun tanpa kita sadari dan tanpa disertai adanya gejala.

Gejal-gejala baru timbul pada tahap osteoporosis lanjut, seperti:

 patah tulang
 punggung yang semakin membungkuk
 hilangnya tinggi badan
 nyeri punggung

Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi hancur, maka akan timbul
nyeri tulang dan kelainan bentuk. Hancurnya tulang belakang menyebabkan nyeri punggung
menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami hancur secara spontan atau karena
cedera ringan.

Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang

2
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut
akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah
beberapa minggu atau beberapa bulan.

Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal
dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.
Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena
jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul.

Hal yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya
dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita
osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.

Diagnosa Osteoporosis

Pada seseorang yang mengalami patah tulang, diagnosis osteoporosis ditegakkan


berdasarkan gejala, pemeriksaan fisik dan rontgen tulang. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin
diperlukan untuk menyingkirkan keadaan lainnya penyebab osteoporosis yang bisa diatasi.

Untuk mendiagnosa osteoporosis sebelum terjadinya patah tulang dilakukan pemeriksaan


yang menilai kepadatan tulang. Di Indonesia dikenal 3 cara penegakan diagnosa penyakit
osteoporosis, yaitu:

1. Densitometer (Lunar) menggunakan teknologi DXA (dual-energy x-ray


absorptiometry). Pemeriksaan ini merupakan gold standard diagnosa osteoporosis.
Pemeriksaan kepadatan tulang ini aman dan tidak menimbulkan nyeri serta bisa
dilakukan dalam waktu 5-15 menit.

DXA sangat berguna untuk:

o wanita yang memiliki risiko tinggi menderita osteoporosis


o penderita yang diagnosisnya belum pasti
o penderita yang hasil pengobatan osteoporosisnya harus dinilai secara akurat
2. Densitometer-USG. Pemeriksaan ini lebih tepat disebut sebagai screening awal
penyakit osteoporosis. Hasilnya pun hanya ditandai dengan nilai T dimana nilai
lebih -1 berarti kepadatan tulang masih baik, nilai antara -1 dan -2,5 berarti
osteopenia (penipisan tulang), nilai kurang dari -2,5 berarti osteoporosis (keropos
tulang). Keuntungannya adalah kepraktisan dan harga pemeriksaannya yang lebih
murah.
3. Pemeriksaan laboratorium untuk osteocalcin dan dioksipiridinolin, CTx. Proses
pengeroposan tulang dapat diketahui dengan memeriksakan penanda biokimia CTx
(C-Telopeptide). CTx merupakan hasil penguraian kolagen tulang yang dilepaskan
ke dalam sirkulasi darahsehingga spesifik dalam menilai kecepatan proses
pengeroposan tulang. Pemeriksaan CTx juga sangat berguna dalam memantau
pengobatan menggunakan antiresorpsi oral.

Proses pembentukan tulang dapat diketahui dengan memeriksakan penanda bioklimia N-


MID-Osteocalcin. Osteocalcin merupakan protein spesifik tulang sehingga pemeriksan ini
dapat digunakan saebagai penanda biokimia pembentukan tualng dan juga untuk
menentukan kecepatan turnover tulang pada beberapa penyakit tulang lainnya. Pemeriksaan
osteocalcin juga dapat digunakan untuk memantau pengobatan osteoporosis.

3
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

Di luar negeri, dokter dapat pula menggunakan metode lain untuk mendiagnosa penyakit
osteoporosis, antara lain:

1. Sinar x untuk menunjukkan degenerasi tipikal dalam tulang punggung bagian


bawah.
2. Pengukuran massa tulang dengan memeriksa lengan, paha dan tulang belakang.
3. Tes darah yang dapat memperlihatkan naiknya kadar hormon paratiroid.

4. Biopsi tulang untuk melihat tulang mengecil, keropos tetapi tampak normal.

Terapi dan Pengobatan Osteoporosis

Terapi dan pengobatan osteoporosis bertujuan untuk meningkatkan kepadatan tulang untuk
mengurangi retak tambahan dan mengontrol rasa sakit. Untuk terapi dan pengobatan
osteoporosis sebenarnya memerlukan suatu tim yang terdiri dari multidisipliner minimal
antara lain departemen bedah, departemen penyakit dalam, departemen psikologi,
departemen biologi, departemen obstetri dan ginekologi, departemen farmakologi.

Penyakit osteoporosis selain mempengaruhi tubuh, juga mempengaruhi kondisi psikis


penderitanya terutama akibat patah tulang sehingga terapi dan pengobatan osteoporosis pun
melibatkan spesialis kejiwaan. Tidak hanya itu, departemen kedokteran olahraga juga
diperlukan dalam terapi dan pengobatan osteoporosis.

Untuk mempertahankan kepadatan tulang, tubuh memerlukan persediaan kalsium dan


mineral lainnya yang memadai, dan harus menghasilkan hormon dalam jumlah yang
mencukupi (hormon paratiroid, hormon pertumbuhan, kalsitonin, estrogen pada wanita dan
testosteron pada pria).

Oleh sebab itu Departemen gizi klinik juga memiliki peranan dalam terapi dan pengobatan
osteoporosis. Spesialis gizi klinik dapat membantu menjaga agar asupan gizi penderita
osteoporosis terutama kalsium dan vitamin D tercapai agar penyerapan kalsium dari
makanan dan pemasukan ke dalam tulang berlangsung optimal.

Secara progresif, tulang meningkatkan kepadatannya sampai tercapai kepadatan maksimal


(sekitar usia 30 tahun). Setelah itu kepadatan tulang akan berkurang secara perlahan. Oleh
sebab itu, kepadatan tulang harus dijaga sejak masih muda agar saat tuanya tidak menderita
osteoporosis.

Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengkonsumsi kalsium dan
vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita pasca menopause yang menderita
osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen (biasanya bersama dengan progesteron) atau
alendronat (golongan bifosfonat) yang bisa memperlambat atau menghentikan penyakitnya.

Pria yang menderita osteoporosis biasanya mendapatkan kalsium dan tambahan vitamin D,
terutama jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tubuhnya tidak menyerap kalsium
dalam jumlah yang mencukupi.Jika kadar testosteronnya rendah, bisa diberikan testosteron.

Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda
nyeri, dipasang supportive back brace dan dilakukan terapi fisik. Penjepit punggung
mungkin penting untuk mendukung vertebra yang lemah dan operasi dapat memperbaiki
bweberapa keretakan. Pengobatan hormonal dan flouride dapat membantu. Penyakit

4
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

osteoporosis yang disebabkan oleh gangguan lain dapat dicegah melalui pengobatan yang
efektif pada gangguan dasarnya, seperti terapi kortikosteroid.

Menangani Patah Tulang Osteoporosis

Patah tulang osteoporosisyang paling sering terjadi adalah pada patah tulang vertebra
(tulang punggung), tulang leher femur dan tulang gelang tangan (patah tulang Colles).
Adapun frekuensi patah tulang leher femur adalah 20% dari total jumlah patah tulang
osteoporosis.

Dari semua patah tulang osteoporosis, yang paling memberikan masalah dibidang
morbiditas, mortalitas, beban sosisoekonomik dan kualitas hidup adalah patah tulang leher
femur sehingga bila tidak diambil tindakan untuk mengatasi penyakit osteoporosis
diperkirakan pada tahun 2050 jumlah patah tulang leher femur di seluruh dunia akan
mencapai 6,26 juta dan lebih dari separuhnya di Asia.

Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi
dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki
dengan pembedahan. Operasi ini dilakukan oleh spesialis bedah tulang (orthopaedi). Setelah
operasi, penderita harus menjalani fisioterapi untuk memulihkan kemampuan tulang yang
pernah patah.

Biaya tatalaksana patah tulang osteoporosis di


Inggris tercatat 942 juta poundsterling per tahun
dan cenderung meningkat. Di Amerika,
tatalaksana patah tulang osteoporosis diperkirakan
mencapai 10-15 milyar dolar pertahun.
Sayangnya, belum ada yang meneliti berapa
jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan di
Indonesia.

Penatalaksanaan patah tulang osteoporosis


memerlukan biaya yang sangat besar sehingga sebaiknya mencoba untuk mencegah agar
jangan sampai terjadi patah tulang pada penderita osteoporosis.

Ada dua macam pencegahan patah tulang osteoporosis yaitu dengan cara non-farmakologis
dan cara faramakologis. Cara non farmakologis atau tanpa obat-obatan dengan memperbaiki
dan meningkatkan mutu nutrisi dimana diperhatikan asupan kalsium, vitamin D seumur
hidup. Olahraga Tai-Chi ternyata berguna untuk memperbaiki keseimbangan tubuh
penderita osteoporosis.

Untuk lansia, penting untuk mencegah terjadinya jatuh di rumah/lingkungan rumah karena
hampir semua penderita patah tulang di rumah. Usahakan agar faktor-faktor yang dapat
mengakibatkan jatuh dihilangkan seperti lantai licin, karpet longgar, keadaan tangga,
pengobatan sedatif (membuat ngantuk).

Cara farmakologik menggunakan obat-obatan dimana yang paling sering dipakai adalah
obat golongan bifosfonat yang dikombinasikan dengan asupan kalsium dan vitamin D.
Obat-obatan lain seperti terapi sulih hormon, hormon paratiroid dan kalsitonin dan SERM.

Latihan Fisik Mencegah & Mengobati Osteoporosis

5
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

Pada osteoporosis, latihan jasmani dilakukan


untuk mencegah dan mengobati penyakit
osteoporosis. Latihan jasmani menggunakan
beban berguna untuk melenturkan dan
menguatkan tulang. Latihan jasmani sebaiknya
dilakukan sejak muda dan terus dilanjutkan
sampai tua.

Dr. Ade Tobing, Sp.KO mengenalkan latihan


fisik yang baik, benar, terukur dan teratur
(BBTT). Latihan yang baik artinya latihan terbagi menjadi 3 sesi yaitu pemanasan &
peregangan selama 10-15 menit, latihan inti selama 20-60 menit,dan peregangan &
pendinginan selama 5-10 menit.

Latihan yang benar artinya memberikan latihan yang sesuai dengan tingkat kesehatan,
tingkat aktivitas fisik dan tingkat kebugaran masing-masing individu yang dapat diketahui
pada saat pemeriksaan pra latihan. Hal ini bertujuan agar masing-masing individu terjawab
kebutuhannya yang berbeda dengan yang lain.

Latihan yang terukur artinya mengukur jumlah detak jantung per menit untuk mengetahui
intensitas latihan. Detak jantung per menit maksimum adalah 220 dikurangi usia. Satu hal
yang tidak kalah penting adalah latihan yang teratur dan berkesimabungan dari anak-anak
sampai tua.

Latihan fisik (BBTT) bermanfaat tidak hanya dalam meningkatkan kekuatan dan kelenturan
tulang, tapi juga dapat meningkatkan keseimbangan, kebugaran jantung-paru, dan dapat
memelihara dan meningkatkan massa tulang.

Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) bersama Persatuan Warga Tulang Sehat


Indonesia (PERWATUSI) telah mengembangkan senam osteoporosis yang untuk
mencegah dan mengobati osteoporosis. Sosialisasi mengenai senam osteoporosis ini pun
sedang dilakukan kepada masyarakat.

Pencegahan Osteoporosis

Menurut dr. Bambang Setiyohadi, Sp.PD, KR pencegahan osteoporosis sebaiknya dilakukan


sejak masih dalam kandungan. Sang ibu harus mengkonsumsi kalsium dengan cukup
sehingga tulang bayi dalam kandungan tumbuh optimal dan tidak mengambil cadangan
kalsium dari tulang ibu.

Prof. DR. Dr. Ichramsjah A Rachman, Sp.OG (K) juga lebih menekankan pentingnya
pencegahan dibandingkan pengobatan. Hal yang paling penting adalah menyadari akan
kejadian osteoporosis yang mengancam terutama wanita.

Semua manusia di dunia pasti akan menjadi tua baik pria maupun wanita.Proses penuaan
telah terjadi sejak manusia dilahirkan ke dunia dan terus menerus terjadi sepanjang
kehidupannya. Khususnya pada wanita, proses ini mempunyai dampak tersendiri berkaitan
dengan proses siklik haid setiap bulannya yang mulaiu terganggu dan akhirnya menghilang
sama sekali.

Terganggunya atau sampai hilangnya proses haid (menopause dan pasca menopause)

6
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

disebabkan penurunana dan hilangnya hormon estrogen. Ini adalah hal yang normal dan
alamiah. Namun, penerimaannnya berbeda-beda diantara wanita.

Dengan turunnya kadar hormon estrogen maka proses osteoblas (pembentukan tulang)
terhambat dan dua hormon yang berperan dalam proses ini yaitu D, PTH pun turun sehingga
dimulai hilangnya kadar mineral tulang.

Apabila hal ini terus berlanjut dan akibat kelanjutan harapan hidup masih akan mencapai
keadaan osteoporosis yaitu kondisi dimana massa tulang demikian rendah sehingga tulang
mudah patah. Diketahui 85% wanita menderita osteoporosis yang terjadi sekitar 10 tahun
setelah menopause, atau 8 tahun setelah pengangkatan kedua ovarium.

Jadi, para wanita perlu lebih waspada akan ancaman penyakit osteoporosis dibandingkan
pria. Karena penyakit ini baru muncul setelah usia lanjut, wanita muda harus sadar dan
segera melakukan tindakan pencegahan sebagai berikut, antara lain:

1. Asupan kalsium cukup


Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan
tulang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi
kalsium yang cukup. Minum 2 gelas susu dan
tambahan vitamin D setiap hari, bisa
meningkatkan kepadatan tulang pada wanita
setengah baya yang sebelumnya tidak
mendapatkan cukup kalsium.

Sebaiknya konsumsi kalsium setiap hari. Dosis


harian yang dianjurkan untuk usia produktif
adalah 1000 mg kalsium per hari, sedangkan
untuk usia lansia dianjurkan 1200 mg per hari.

Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang


cukup sangat efektif, terutama sebelum tercapainya kepadatan tulang maksimal
(sekitar umur 30 tahun). Pilihlah makanan sehari-hari yang kaya kalsium seperti
ikan teri, brokoli, tempe, tahu, keju dan kacang-kacangan.

2. Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore)


Sinar matahari terutama UVB membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentukan massa tulang. Untungnya, Indonesia
beriklim tropis sehingga sinar matahari berlimpah. Berjemurlah di bawah sinar
matahari selama 30 menit pada pagi hari sebelum jam 09.00 dan sore hari sesudah
jam 16.00.
3. Melakukan olah raga dengan beban
Selain olahraga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi
sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang. Olah raga beban
misalnya berjalan dan menaiki tangga tetapi berenang tidak meningkatkan
kepadatan tulang.

Dr. Ade Tobing, Sp.KO kini mengenalkan yang disebut latihan jasmani yang baik,
benar, terukur dan teratur (BBTT). Latihan BBTT ternyata terbukti bermanfaat
dalam memelihara dan meningkatkan massa tulang. Oleh sebab itu, latihan fisik
(BBTT) dapat dilakukan untuk mencegah dan mengobati penyakit osteoporosis.

7
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

4. Gaya hidup sehat


Tidak ada kata terlambat untuk melakukan gaya hidup sehat. Menghindari rokok
dan alkohol memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan risiko
osteoporosis. Konsumsi kopi, minuman bersoda, dan daging merah pun dilakukan
secara bijak.
5. Hindari obat-obatan tertentu
Hindari obat-obatan golongan kortikosteroid. Umumnya steroid ini diberikan untuk
penyakit asma, lupus, keganasan. Waspadalah penggunaan obat antikejang. Jika
tidak ada obat lain, maka obat-obatan tersebut dapat dikonsumsi dengan dipantau
oleh dokter.

6. Mengkonsumsi obat (untuk beberapa orang tertentu)

o Estrogen membantu mempertahankan kepadatan tulang pada wanita dan


sering diminum bersamaan dengan progesteron. Terapi sulih estrogen
paling efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause; tetapi jika baru
dimulai lebih dari 6 tahun setelah menopause, masih bisa memperlambat
kerapuhan tulang dan mengurangi resiko patah tulang.
o Raloksifen merupakan obat menyerupai estrogen yang baru, yang mungkin
kurang efektif daripada estrogen dalam mencegah kerapuhan tulang, tetapi
tidak memiliki efek terhadap payudara atau rahim.
o Untuk mencegah osteroporosis, bisfosfonat (contohnya alendronat), bisa
digunakan sendiri atau bersamaan dengan terapi sulih hormon.

Tanya Jawab dengan Dokter Ahli Osteoporosis

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat menyebabkan jumlah lanjut usia di
dunia menjadi bertambah banyak, tak terkecuali di Indonesia. Jumlah usia lanjut di
Indonesia diperkirakan akan naik 414 persen dalam kurun waktu 1990-2025, sedangkan
perempuan menopause yang tahun 2000 diperhitungkan 15,5 juta akan naik menjadi 24 juta
pada tahun 2015.

Bertambahnya jumlah orang lanjut usia (lansia) di Indonesia menimbulkan kekhawatiran


akan epidemi penyakit osteoporosis. Oleh sebab itu, medicastore.com telah mewawancarai
ahli di bidang osteoporosis yaitu Prof. DR. dr. Ichramsjah A Rachman, Sp.OG (K).

 Bagaimana fakta penyakit osteoporosis di Indonesia?


 Apakah yang menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis?
 Bagaimana risiko penyakit osteoporosis pada wanita dan pria?
 Apakah semua wanita pasti terkena penyakit osteoporosis?
 Bagaimana proses terjadinya penyakit osteoporosis?
 Bagaimana cara mendiagnosa penyakit osteoporosis?
 Bagaimana pengobatan penyakit osteoporosis yang tepat?
 Adakah cara untuk mencegah penyakit osteoporosis?

Bagaimana fakta penyakit osteoporosis di Indonesia?

Hasil penelitian Persatuan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) tahun 2006 menemukan


bahwa sebanyak 38% pasien yang datang untuk memeriksakan densitas tulang mereka di

8
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

Makmal Terpadu FKUI Jakarta ternyata terdeteksi menderita osteoporosis sebanyak


14,7%, sedangkan di Surabaya sebanyak 26% pasien dinyatakan positif osteoporosis. Data
penelitian Departemen Kesehatan (DEPKES) tahun 2006 menunjukkan bahwa 1 dari 5
orang Indonesia rentan terkena penyakit osteoporosis.

Apakah yang menyebabkan terjadinya penyakit osteoporosis?

Berdasarkan penyebabnya, osteoporosis dibagi menjadi dua yaitu osteoporosis primer dan
osteoporosis sekunder. Osteoporosis primer berkaitan dengan kekurangan hormon
(khususnya wanita) dan kenaikan usia serta ketuaan, sedangkan osteoporosis sekunder
disebabkan oleh berbagai keadaan klinis tertentu atau penyakit lain.

Bagaimana risiko penyakit osteoporosis pada wanita dan pria?

Risiko wanita lebih besar karena kadar hormon estrogen mulai menurun pada usia 35-40
tahun sedangkan pada laki-laki kadar hormon testosteron turun pada usia 65 tahun.
Menurut statistik dunia, 1 dari 3 wanita rentan terkena penyakit osteoroporosis.

Apakah semua wanita pasti terkena penyakit osteoporosis?

Umumnya yang terjadi pada wanita adalah osteoporosis primer yang disebabkan kadar
hormon estrogennya rendah. Kalau puncak massa tulang tidak tercapai maka wanita bisa
terkena penyakit osteoporosis. Berdasarkan teori, puncak massa tulang terjadi pada usia
30 tahun baik pada wanita dan pria.

Tapi umumnya puncak tulang pada wanita tidak tercapai karena konsumsi kalsiumnya
rendah. Asupan kalsium orang Indonesia sangat rendah yaitu tidak sampai 300 mg (hanya
254 mg per hari), padahal seharusnya setiap hari konsumsi kalsium sebanyak 1000 mg.
Kemudian. setelah puncak massa tulang tercapai pun tetap harus dimantainance dengan
asupan kalsium yang cukup.

Bagaimana proses terjadinya penyakit osteoporosis?

Hormon estrogen digunakan untuk pertumbuhan sekunder pada wanita seperti


pertumbuhan buah dada, tumbuh bulu-bulu, dll. Setelah kadar hormon estrogen mulai
menurun, tubuh pun menjadi gemuk dan tulang mulai keropos.

Normalnya, Folikel Stimulating Hormon (FSH) menghasilkan estrogen untuk pertumbuhan


tulang baru dan merangsang osteoblas. Osteoblas ini bekerja membentuk kolagen yang
membuat tulang menjadi liat dan mineral dari sinar matahari ikut membuat tulang kuat.

Selain osteoblas, ada juga osteoklas. Osteoblas bekerja membentuk tulang, sedangkan
osteoklas merusak tulang. Tulang yang sudah tua dirusak oleh osteoklas lalu dibentuk
kembali oleh osteoblas.

Saat masih ada hormon estrogen, proses pembentukan dan perusakan tulang berlangsung
seimbang. Namun, setelah hormon estrogen tidak ada maka tulang tetap dirusak tapi yang
dibentuk tidak ada. Osteoklas merusak tulang selama 3 minggu padahal pembentukan
tulang membutuhkan waktu lebih lama yaitu 3 bulan. Sebenarnya ini adalah hal yang
normal, yang terjadi karena penuaan atau menopause.

9
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

Bagaimana cara mendiagnosa penyakit osteoporosis?

Untuk mendiagnosis penyakit osteoporosis ada 3 cara yaitu menggunakan densitometer


(Lunar) yang merupakan gold standard diagnosa penyakit osteoporosis, densitometer USG
dan pemeriksaan osteoclacin, dioksipiridinolin dan CTx (C-Telopeptide) di laboratorium.
Sebenarnya ada cara yang mudah untuk diagnosa awal penyakit osteoporosis yaitu tinggi
badan yang berkurang lebih dari 3 cm.

Bagaimana pengobatan penyakit osteoporosis yang tepat?

Penyakit osteoporosis pada wanita dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan seperti
terapi sulih hormon (hormon estrogen+progesteron alamiah), obat golongan bifosfonat,
Selective Estrogen Receptor Modulator (SERM), dan fitoestrogen.

Dari pengalaman klinis, penilaian pengobatan hormonal pengganti


(estrogen+progesteron) telah banyak memberikan hasil yang baik pada wanita menopause
dalam menghilangkan keluhan menopasue sampai 90% dan meningkatkan densitas tulang
sampai 5,5%. Sampai saat ini pemakaian estrogen+progesteron alamiah sebagai pengganti
dibolehkan 5 sampai 7 tahun.Namun, ada laporan dari World Health Interactive (WHI)
bahwa pemakaian hormon menimbulkan masalah kanker payudara, stroke, dan masalah
kardiologi.

Harga terapi sulih hormon cukup mahal, sehingga dicari alternatif lain yang lebih murah
seperti fitoestrogen. Pemakaian fitoestrogen (estrogen dari tumbuh-tumbuhan) seperti
gabungan fitoestrogen Black cohosh dan Red clover telah terbukti memperbaiki keluhan
menopause (60-70%) dan meningkatkan densitas tulang (<3%). Biaya terapi menggunakan
fitoestrogen hanya Rp. 80.000 per bulannya.

Adakah cara untuk mencegah penyakit osteoporosis?

Pencegahan penyakit osteoporosis sebaiknya dilakukan pada usia muda maupun masa
reproduksi. Berikut ini hal-hal yang dapat mencegah kejadian osteoporosis seperti:

 Sadar akan kejadian osteoporosis yang mengancam.


 Asupan kalsium yang cukup.
 Paparan sinar UVB matahari selama 30 menit (pagi sebelum jam 09.00 WIB, sore
sesudah jam 16.00 WIB).
 Aktivitas yang cukup, senam beban (senam pencegahan osteoporosis dan senam
osteoporosis).
 Gaya hidup yang benar (hindari rokok, alkohol), perhatian terhadap obat-obatan
yang menurunkan massa tulang (kortikosteroid, suntikan KB, dll) dihindari.
 Gaya hidup yang benar (hindari rokok, alkohol), perhatian terhadap oat-obatan
yang menurunkan massa tulang (kortikosteroid, suntikan KB, dll) dihindari.
 Mengusahakan agar haid teratur.

Penyakit osteoporosis ini sangat berbahaya karena merupakan silent disease yang tidak
memiliki gejala sampai penderita osteoporosis mengalami patah tulang. Sebenarnya,
penyakit osteoporosis merupakan penyakit tulang yang paling sering didapat dan
didefinisikan sebagai kelainan tulang yang ditandai oleh berkurangnya kekuatan tulang
sehingga tulang menjadi mudah patah.

Menurut Yayasan Osteoporosis Internasional pada tahun 2050, kasus cedera keretakan

10
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

tulang panggul di seluruh dunia diperkirakan akan meningkat sebesar 310% pada pria dan
240% pada wanita. Lebih dari 50% kasus keretakan tulang panggul akibat osteoporosis akan
terjadi di Asia.

Di antara 14,7% penderita osteoporosis yang terdeteksi di Makmal Terpadu FKUI Jakarta
pada akhirnya mengalami cedera patah tulang. Oleh sebab itu, medicastore.com telah
mewawancarai ahli osteoporosis di bidang patah tulang yaitu dr. Bambang Setiyohadi,
Sp.PD, KR. Berikut ini hasil wawancara eksklusif kami.

 Apakah penderita osteoporosis pasti akan menderita patah tulang?


 Bagaimana mengobati osteoporosis agar tidak sampai patah tulang?
 Adakah cara untuk menghindari penderita osteoporosis jatuh?
 Kapankah pemeriksaan dini kepadatan tulang?
 Bagaimana mengobati patah tulang osteoporosis?
 Kapankah memeriksakan kepadatan tulang selama pengobatan osteoporosis?
 Bagaimana mencegah penyakit osteoporosis?

Apakah penderita osteoporosis pasti akan menderita patah tulang?

Penyakit osteoporosis adalah penyakit tulang yang membuat tulang menjadi mudah patah,
selama belum mudah patah tidak bisa dibilang penyakit osteoporosis. Tapi ujungnya
osteoporosis adalah patah tulang.

Bagaimana mengobati osteoporosis agar tidak sampai patah tulang?

Tujuan pengobatan penyakit osteoporosis adalah untuk menghindari patah tulang bukan
membuat tulang menjadi keras karena tulang keras tidak identik dengan penurunan risiko
patah tulang. Tulang yang keras bisa menjadi ‘getas’ karena kualitasnya tidak bagus.

Ada dua komponen tulang yang paling penting dalam menentukan kekuatan tulang,yaitu
kuantitas (seperti kepadatan tulang) dan kualitas (seperti ukuran tulang, mikroarsitektur,
kualitas mineralisasi, jaringan kolagennya).Untuk tulang yang sehat dan tidak mudah
patah, kedua komponen harus diperhatikan. Meskipun tulangnya keras jika
mikroarsitekturnya jelek maka akan mudah patah.

Tidak ada obat untuk memperbaiki kualitasnya, obat yang ada saat ini hanya untuk
menurunkan resorpsi tulang yang berlebihan sehingga tulang menjadi padat. Kepadatan
akibat pengobatan lebih dikarenakan peningkatan mineralisasi tulangnya (zat kapur),
tulang keras menjadi ‘getas’ tanpa perbaikan mikroarsitektur.

Pengobatan penyakit osteoporosis sebaiknya dilakukan sedini mungkin dimana arsitektur


tulangnya belum rusak. Osteoporosis primer disebabkan oleh menopause, dimana tulang
mulai keropos sekitar 5 tahun setelah menopause sehingga harus periksa BMD. Jika
ternyata sudah keropos secepatnya diberi obat.

Untuk penyakit asma dan rematik diberikan steroid jangka panjang maka diberikan
pengobatan osteoporosis dari muda. Justru awareness yang perlu digalakan. Minimal
asupan kalsium, selain obat penyakit osteoporosis seperti risedronate dan alendronate.
Obat yang paling bagus adalah obat yang menurunkan risiko patah tulang berdasarkan
evidence-based.

Pengobatan harus sedini mungkin, kalau perlu belum ada keropos tulang tapi memiliki

11
Created on 6/10/2009 3:23:00 AM by nzr

faktor risiko maka diobati.Hal ini dikarenakan kalau kualitas tulang terlanjur jelek maka
tidak bisa dilakukan apa-apa.

Adakah cara untuk menghindari penderita osteoporosis jatuh?

Sebagian besar penderita osteoporosis patah tulang karena jatuh di rumah. Sebaiknya di
rumah dihindari karpet yang melekuk, kabel yang melintang, permukaan yang licin.Strategi
lain dapat dilakukan seperti memasang hand rails, perbaikan penglihatan penderita
osteoporosis (misal kacamata) dan memperbaiki kekuatan otot dan keseimbangan dengan
latihan.

Kapankah pemeriksaan dini kepadatan tulang?

Jika tidak ada faktor risiko, Mulai periksa kepadatan tulang pada saat 5 tahun setelah
menopause. Kalau di luar negeri seperti di Amerika dan Eropa, pemeriksaan dilakukan 10
tahun setelah menopause. Hal ini dikarenakan rata-rata asupan kalsiumnya bagus.

Bagaimana mengobati patah tulang osteoporosis?

Obat osteoporosis tetap diberikan, selama tulang yang patah tidak menekan saraf
didiamkan saja. Dibuat posisi tidak bergerak sehingga tidak kesakitan. Patah tulang di
pinggul harus dioperasi, kalau perlu harus mengganti sendi. Di seluruh dunia dan bukan
hanya di Indonesia yang paling sering terjadi adalah patah tulang di pinggang.

Risiko kematian akibat patah tulang pinggul ternyata sama dengan kanker payudara.
Penderita osteoporosis yang patah tulang pinggang dan pinggul tidak bisa berjalan
sehingga penderita akan tiduran saja. Akibatnya paru-paru tidak bisa mengeluarkan riak,
sehingga riak berkumpul dan menimbulkan infeksi.

Meninggalnya bukan karena penyakit osteoporosis tapi infeksi paru-paru sebagai akibat
komplikasi dari patah tulangnya. Setelah patah tulang, operasi saja tidak cukup, karena
tulang yang lain juga keropos sehingga tetap diberikan obat keropos.

Sekali tulang patah di satu tempat, maka 20% akan patah tulang berikutnya pada tahun
pertama jika penyakit osteoporosisnya tidak diobati.

Kapankah memeriksakan kepadatan tulang selama pengobatan osteoporosis?

Pengobatan penyakit osteoporosis memakan waktu yang lama yaitu 5-7 tahun. Bone
Mineral Density (BMD) pada 2 tahun pertama diperiksa setiap tahun, setelah itu baru
diperiksa setiap 2 tahun sekali.

Bagaimana mencegah penyakit osteoporosis?

1. Menjaga asupan kalsium ibu hamil, menyusui, orang tua.


2. Selalu hidup aktif, jangan cuma duduk dan tidur, dengan aktivitas yang baik tulang
akan keras.

3. Hindari alkohol, kopi rokok karena meningkatkan risiko keroposnya lebih besar
Sumber: http://www.medicastore.com/osteoporosis/

12

Anda mungkin juga menyukai