Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
4.4 Koumiss
Koumiss (kumiss) adalah cairan yang diperoleh dari fermentasi susu kuda
betina. Koumiss mengandung alcohol, asam laktat, gula, kasein, lemak, garam,
asam karbonat dan air. Koumiss juga mengandung senyawa wangi atsiri,
mungkin dari penguraian lemak dan dari reaksi asam pada alkohol membentuk
eter.
Menurut tahapan yang berbeda pada tiap fermentasi, maka diperoleh 3
hasil yang berbeda, yaitu hasil kualitas pertama yang merupakan hasil
fermentasi pada hari ketiga. Hasil kualitas kedua yang merupakan hasil
fermentasi pada hari kedua. Kualitas kedua mengandung lebih banyak alkohol
dan asam karbonat serta sedikit gula dan kasein dibandingkan dengan kualitas
pertama. Dan, kualitas ketiga yang merupakan hasil fermentasi pada hari
pertama, yang lebih banyak memiliki butirat, suksinat dan asam asetat. Dengan
variasi metode persiapannya, koumiss dibedakan menjadi koumiss tebal,
whey-koumiss, skim-koumiss, dll.
Fermentasi kualitas pertama adalah koumiss dengan hasil terbaik, dan
karena itu produk fermentasi kualitas ini lebih baik digunakan untuk
pengobatan. Pada pengobatan, jumlah koumiss yang diberikan tergantung pada
kondisi pasien. Dalam kasus pencernaan lemah, mengkonsumsi 1 ons per jam
merupakan jumlah yang cukup. Diperkirakan bahwa, 1 liter koumiss berisi 4
ons makanan padat. (Anonim, 2009).
V. PROSEDUR PERCOBAAN
5.1 Pembuatan Starter
1. Larutkan 1 sachet susu kental manis Frisian Flag dengan aquadest
sebanyak kurang lebih 100 ml.
2. Larutan tersebut kemudian dipanaskan hingga mencapai suhu sekitar
90C.
3. Larutan didinginkan hingga mencapai 43C.
4. Tambahkan yakult sebagai bibit sebanyak 1 botol kecil, sedikit demi
sedikit sambil terus diaduk.
5. Campuran kemudian dimasukkan kedalam botol aqua, yang kemudian
ditutup dengan plastic dan dieratkan dengan karet gelang, lalu ditutup
dengan tutup aqua tersebut.
6. Inkubasi campuran tadi dalam suhu kamar selama 18 jam.
7. Setelah inkubasi selesai, simpan dalam lemari es dan keluarkan hanya
pada saat digunakan.
1. I 2 lapisan
Susu bubuk 50 gr + susu Rasa : asam
segar 300 ml + susu skim Bau : susu basi
10 gr (khas as.laktat)
diencerkan hingga 500 ml
2. II 2 lapisan
Susu bubuk 50 gr + susu Rasa : asam
segar 300 ml Bau : susu basi
diencerkan hingga 500 ml (khas as.laktat)
Yoghurt lebih banyak
dan padat disbanding
perlakuan I
3. Nutrisi
Batas konsentrasi untuk nutrisi yang diperbolehkan agar tidak menghambat
pertumbuhan mikroorganisme adalah ion ammonium 5gram/liter, garam phospat
10gram/liter, nitrat 5gram/liter, ethanol 100gram/liter, glukosa 100gram/liter
4. pH media antara 4-7
Pada range pH 4-7 yeast dapat tumbuh dengan baik selain juga dapat mencegah
tumbuhnya mikroorganisme lain.
5. Temperatur
6. Aerasi
Kebanyakan proses fermentasi adalah aerobic,dan karena itu membutuhkan
sejumlah oksigen.Kebutuhan oksigen dalam industry biasanya dipenuhi dengan cara
aerasi dan agitasi
7. Waktu Fermentasi
Waktu fermentasi tergantung dari berbagai hal, misalnya jenis yeast yang
digunakan ,kondisi media ,kadar gula,komposisi media,dll. (Silalahi, dkk)
VIII. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah:
1. Yoghurt adalah produk yang dihasilkan melalui fermentasi bakteri pada susu
yang memiliki bau yang khas dan tekstur yang unik.
2. Pada percobaan, baik perlakuan I maupun perlakuan II memperoleh hasil dengan
membentuk 2 lapisan, dengan lapisan atas yoghurt dan lapisan bawah air, dengan
bau yang khas dan rasa yang asam.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi fermentasi adalah langkah-langkah pada
proses, konsentrasi glukosa, nutisi, pH media, temperature, aerasi dan juga waktu
fermentasi.
IX. SARAN
Adapun saran yang diberikan adalah:
1. Pada percobaan diberikan penambahan gelatin, CMC, alginate, dan keragen yang
merupakan bahan penstabil untuk yoghurt, sehingga memperlembut tekstur dan
mencegah atau mengurangi pemisahan cairan dari yoghurt.
2. Untuk memperoleh hasil yang baik, peralatan yang digunakan terlebih dahulu
disterilkan, karena alat yang tidak steril akan mengkontaminasi fermentasi.
3. Pada saat pemanasan, sebaiknya suhu dijaga agar tetap pada 90C.
DAFTAR PUSTAKA