Kejadian pankreatitis akut pada penderita di atas usia 50 tahun 2-3 kali lebih tinggi
dibandingkan penderita muda. Insidensi pada pria sama dengan wanita. Gambaran klinis
diantaranya adalah nyeri epigastrik yang timbul tiba-tiba, kebanyakan intens, terus-
menerus, dan makin lama makin bertambah. Nyeri dapat dijalarkan ke punggung atau
abdomen bagian bawah. Mual dan muntah serta demam, konfusio atau tidak sadar,
kadang terdapat efusi pleura atau bahkan bisa terdapat gambaran EKG abnormal. Pada
pemeriksaan amilase serum meningkat (mungkin normal bila diperiksa setelah beberapa
hari), lipase, gula darah dan bilirubin meningkat pula. Faktor penyebab antara lain batu
empedu, iskemia, hipotermia, dan keracunan karbon monoksida. Pada usia lanjut,
simtom dan komplikasi lebih berat, sehingga angka mortalitas pankreatitis akut cukup
tinggi
Pankreatitis adalah suatu peradangan yang disertai rasa nyeri yang cukup hebat, dan
biasanya belum pernah dirasakan sebelumnya. Nyeri di ulu hati ini sering terasa
menembus ke punggung, kadang-kadang dapat ke dada. Pasien sering tertipu dengan
penyakit ini, oleh karena gejala seperti gastritits akut atau tukak lambung. Bila dicoba
berbaring terlentang nyeri akan makin parah, sehingga pasien biasanya tidur
„membungkuk” setengah lingkaran seperti janin untuk mengurangi rasa sakitnya. Nyeri
ini bisa berlangsung beberapa jam sampai berhari-hari.
Perjalanan penyakit ini sangat bervariasi, sebagian besar bersifat ringan sampai dengan
sedang, sekitar 20 persen menunjukkan gejala yang hebat. Pada pankreatitis berat, enzim
pancreas, bahan vasoaktif dan bahan toksik lainnya keluar dari saluran pancreas dan
masuk ke rongga peritoneum serta ruang-ruang lainnya. Bahan-bahan ini mengakibatkan
iritasi kimiawi. Di negara Barat penyakit ini seringkali ditemukan dan berhubungan erat
dengan penyalahgunaan alkohol dan penyakit hati-empedu (hepatobilier).
Pankreatitis dibagi dua, yakni pankreatitis akut dan pankreatitis kronik. Pada yang akut
selain nyeri, mual - muntah, juga demam, kadang-kadang seperti susah bernafas. Pada
pankreatitis akut yang hebat, pasien akan tampak sangat sakit, bisa terjadi perdarahan
dalam perut, suatu keadaan yang kritis.
Pada yang kronik peradangan dapat berlangsung sampai bertahun-tahun, pada tahap awal
seringkali susah dideteksi, malahan tanpa rasa nyeri. Kadang timbul nyeri yang hilang-
timbul (intermiten) ringan sampai dengan sedang. Bila pada yang akut dapat sembuh
tanpa komplikasi, maka pankreatitis yang kronik menyebabkan kerusakan kelenjar
pankreas yang menetap. Akibatnya fungsi pankreas berkurang, produksi enzim dan
hormon berkurang sehingga proses pencernaan terganggu, lemak kurang dapat diserap,
berat badan turun. Bila kerusakan mengenai sel-sel yang menghasilkan insulin, maka
produksi insulin berkurang sehingga timbul diabetes (kencing manis).