Anda di halaman 1dari 8

Di susun oleh :

Paryati (17)
Renita (22)
X AP 1

YAYASAN KADER PENERUS TEKNOLOGI

SMK BOEDI OETOMO 1 CILACAP

TAHUN AJARAN 2010/2011


KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan Kliping Seni Budaya ini.

Dalam rangka memperdalam pengetahuan , Kami menyusun kliping ini di


harapkan dapat menambah pengetahuan tentang WARNA. Namun untuk
lebih lengkapnya depat anda lihat dari sumber-sumber lainnya.

Kesempurnaan hanyalanh milik Tuhan Yang Maha Esa, dengan demikian


Kami mengharap kritik serta sarannya untuk kesempurnaannya.

Penyusun
 PENGERTIAN WARNA
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya
tersebut.

Warna merupakan unsur penting dan paling dominan dalam sebuah penciptaan
karya desain. Melalui warna orang dapat menggambarkan suatu benda mencapai
kesesuaian denga kenyataan yang sebenarnya. Warna dapat dikelompokkan
berdasarkan jenis warna, sifat warna, dan makna warna.

Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap
campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru yang digabungkan dalam
komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100% merah, 0% hijau, dan 100% biru
akan menghasilkan interpretasi warna magenta.

Dalam seni rupa, warna bisa


berarti pantulan tertentu dari cahaya
yang dipengaruhi oleh pigmen yang
terdapat di permukaan benda.
Misalnya pencampuran pigmen
magenta dan cyan dengan proporsi
tepat dan disinari cahaya putih
sempurna akan menghasilkan sensasi
mirip warna merah.

Di dalam ilmu warna, hitam


dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih
dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan
proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa
dihadirkan dalam bentuk pigmen. Pigmen adalah zat yang terdapat di permukaan
suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan
memberikan sensasi warna tertentu yang mampu ditangkap mata. Proses secara
fisik sangatlah berbeda dengan fluorescent, phosphorescence dan bentuk lain dari
luminescence, yang mana materi tersebut dapat mengeluarkan cahaya dengan
sendirinya.

Di dalam dunia percetakan, pigmen dibagi dalam tiga pigmen dasar yang
mampu meniru pigmen-pigmen lain jika dicampurkan dengan proporsi tepat, yaitu
pigmen cyan, magenta, dan kuning. Sebagai tambahan, untuk mendapatkan
kedalaman warna ditambahkan pigmen hitam. Misalnya untuk mendapatkan
sensasi warna merah, dicampurkan pigmen magenta dan kuning dengan proporsi
1:1.

 PENGELOMPOKAN

1. Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian


warna atau dengan kata lain bukan merupakan warna primer maupun
sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga komponen warna
sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
2. Warna kontras, adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan
lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan
(memotong titik tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna
sekunder. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula membentuk kontras
warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian warna. Contoh warna
kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru dengan
jingga.
3. Warna panas, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di
dalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi
simbol, riang, semangat, marah dsb. Warna panas mengesankan jarak yang
dekat.
4. Warna dingin, adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di
dalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi
simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna sejuk mengesankan jarak
yang jauh.

 JENIS WARNA
 Warna primer
Tiga warna pokok yakni merah, biru dan kuning.
Dari keseluruhan warna dalam spektrum yang terlihat, tiga diantaranya
adalah warna yang spesial. Dikatakan spesial karena dari ketiga warna inilah
warna-warna lainnya terbentuk. Oleh karena itu ketiga warna ini disebut
warna primer, yaitu: merah/red, hijau/green, dan biru/blue atau RGB.
Mungkin beberapa dari kita mengenal warna merah, kuning, dan biru
sebagai warna primer. Perbedaan ini muncul dari sumber cahaya yang kita
lihat. Jika dalam spektrum yang terlihat pancaran sumber cahaya berada
pada panjang gelombang yang spesifik maka akan menghadirkan sistem
warna subtraktif (subtractive color system).
Lebih lanjut dapat anda perhatikan perbedaan di bawah ini:
Sistem warna aditif (additive color systems), adalah produsen cahaya, seperti
televisi dan monitor komputer. Jika anda pernah membasahi layar televisi
atau komputer anda, anda pasti tahu kalau air tersebut akan menimbulkan
efek pembesar sehingga anda dapat dengan jelas memperhatikan bahwa
layar tersebut tersusun atas titik-titik kecil berwarna merah, hijau, dan biru.
Titik-titik tersebut adalah blok pembangun warna dalam sistem warna aditif
dengan warna lain terbentuk dari campuran ketiga warna ini dan warna putih
merupakan gabungan dari ketiga warna ini dalam jumlah yang sama.

Sistem warna subtraktif (subtractive color systems) atau dengan kata lain
material/unsur yang aktif merefleksikan cahaya sekitarnya untuk menghasilkan
bermacam-macam warna. Sistem ini tidak menghasilkan cahaya sendiri
melainkan bergantung pada material yang mencerminkan sumber cahaya
sekitarnya untuk menentukan warna yg dilihat oleh mata manusia. Dalam
sistem ini jika anda mencampurkan ketiga warna primer dengan komposisi
yang sama (anda bisa mempraktekkannya dengan menggunakan cat), anda akan
mendapatkan warna yang lebih mendekati hitam dan bukan warna putih seperti
ketika anda mencampurkan ketiga warna primer dalam sumber aditif.

 Warna sekunder

Warna sekunder / biner : perpaduan antara 2 warna primer dan menghasilkan


warna hijau, jingga dan ungu.
Warna sekunder didapat dengan menggabungkan warna primer yang bersebelahan.
Dalam sistem warna aditif jika anda menggabungkan warna merah dan hijau anda
akan mendapatkan warna kuning. Gabungan warna merah dan biru akan
menghasilkan warna magenta/merah keungu-unguan. Bila anda menggabungkan
warna biru dan hijau maka akan menghasilkan warna cyan/sejenis biru mudah.

 Warna intermediate

Warna intermediate : percampuran antara warna primer dengan warna sekunder,


menghasilkan warna kuning hijau, hijau – biru, biru – ungu, merah – ungu, merah
– jingga, dan kuning – jingga.

 Warna tersier

Warna tersier merupakan gabungan dari warna sekunder dan warna intermediate
dan menghasilkan 12 warna.

 Warna quarterner
Warna quartener : pencampuran warna intermediate dengan warna tertier dan
menghasilkan sebanyak 24 warna.

 SIFAT WARNA
Sifat warna dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

a. Hue
Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna,
seperti merah, biru, kuning, hijau, coklat, ungu, jingga, dan warna lainnya.
Perbedaan antara merah dengan biru, atau merah dengan kuning adalah perbedaan
dalam hue.

b. Value
Value adalah istilah untuk menyatakan gelap terangnya warna atau harga dari hue.
Untuk mengubah value, misalnya dari merah normal ke merah muda dapat dicapai
dengan cara menambah putih atau mempercair warna tersebut hingga memberi
kesan terang. Dan untuk memberi kesan gelap misalnya merah tua dapat dicapai
dengan menambah hitam. Value yang berada dipertengahan disebut middle value
dan yang berada di atas middle value yang lebih terang dari warna normal tersebut
tint dan yang lebih gelap disebut shade. Close value adalah value yang berdekatan
atau bersamaan dan kelihatan lembut dan terang.

c. Intensity
Intensity atau chroma adalah istilah untuk menyatakan cerah atau suramnya warna,
kualitas atau kekuatan warna. Warna-warna yang intensitasnya penuh nampak
sangat mencolok dan menimbulkan efek tegas, sedang warna-warna yang
intensitasnya rendah nampak lebih lembut.
Berdasarkan paduan warna (colour scheme), warna dapat dibagi dalam tiga tipe
yakni :
Warna monokromatrik adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam
urutan satu warna, misalnya urutan dari merah tua sampai ke merah yang paling
muda.
Warna Complementer, yaitu dua warna yang berlawanan dalam kedudukan
berhadap-hadapan, memiliki kekuatan berimbang, misalnya kuning kontras ungu,
biru kontras jingga, dan merah kontras hijau.
Warna analogus adalah tingkatan warna dari gelap ke terang dalam urutan
beberapa warna, misalnya urutan dari biru, biru kehijauan, hijau, hijau
kekuningan, dan kuning.

 MAKNA WARNA
Sebagaimana unsur desain yang lain, warna juga mempunyai makna yang
berbeda, antara lain sebagai berikut :
Merah mempunyai makna api, panas, marah, bahaya, aksi, gagah, berani, hidup,
riang dan dinamis.
Putih mempunyai makna suci, mati, bersih, tak berdosa, dan jujur.
Kuning mempunyai makna matahari, cerah, suka cita, terang, iri, dan benci.
Coklat mempunyai makna stabil dan kukuh.
Jingga mempunyai makna masak, bahagia, senja, riang, mashur, dan agung.
Biru mempunyai makna tenang, kenyataan, damai, kebenaran, kesedihan dan setia.
Hijau mempunyai makna dingin, sejuk, tenang, segar, mentah, pertumbuhan, dan
harapan.
Merah muda mempunyai makna romantis, dan ringan.
Ungu mempunyai makna kenyataan, berkabung, bangsawan, mewah, berduka cita,
dan mengandung rahasia.
Hitam mempunyai makna tragedi, kematian, duka, kegelapan, gaib, tegas, dan
dalam.

 FUNGSI WARNA
Warna mempunyai beberapa fungsi, seperti:

1. fungsi identitas, dimana orang mengenal sesuai dari warnanya, seperti


seragam, bendera, logo perusahaan dll.
2. fungsi isyarat, warna memberikan tanda-tanda atas sifat dan/atau kondisi,
seperti merah bisa memberikan isyarat marah atau bendera putih
mengisyaratkan "menyerah"
3. fungsi psikologis, warna juga memberikan kesan terhadap yang melihat,
seperti misalnya warna hijau rumput dapat memberikan kesan yang
menyegarkan
4. fungsi alamiah, warna adalah properti benda tertentu, seperti buah tomat
jarang ada yang hitam kan.

(‘,’)$$$$$$$$^^^^^^^^^$$$$$$$$$(‘_’)

Anda mungkin juga menyukai