Power Point TA
Power Point TA
TUGAS AKHIR
NESSIA DAMAYANTI
NIM : 22060098
Sedangkan tujuan laporan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi mata kuliah wajib yang harus diambil sebagai
salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga (D.III) Jurusan Manajemen Administrasi di Akademi Sekretari dan
Manajemen Administrasi Akademi Bina Sarana Informatika.
1.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan Laporan TA ini penulis melakukan penelitian dan pengumpulan data – data
dari berbagai literatur sehingga terbentuknya suatu laporan TA dengan menggunakan metode –
metode antara lain :
1. Metode Observasi
Metode Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap
obyek – obyek yang jelas tentang pengadaan Alat Tulis Kantor dan persediaan kas kecil petty cash PT. Bank Mandiri di
wilayah cabang Jakarta-Cimanggis.
2. Metode Wawancara
Metode wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara langsung kepada pihak
– pihak yang terlibat dalam pengadaan Alat Tulis Kantor dan Persediaan kas kecil (Petty Cash). Dalam hal ini penulis
mengadakan wawancara secara langsung kepada General Affair PT. Bank Mandiri cabang Jakarta-Cimanggis.
3. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari buku dan sumber–sumber lain yang berkenaan
dengan TA. Dengan tujuan untuk mendapatkan data ataupun gambar mengenai materi yang akan digunakan dalam
menyusun TA.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas tentang maksud dan tujuan, metode penelitian, ruang lingkup dan
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini membahas tentang teori menunjang proses penerapan pengadaan Alat Tulis
Kantor dan persediaan kas kecil (petty cash). Adapun penjelasan dari teori – teori pendukung ini,
penulis sampaikan secara umum dengan tujuan untuk memperjelas pembahasan yang penulis
ambil.
BAB III PEMBAHASAN
Dalam bab ini berisi tentang sejarah dan struktur organisasi dari PT. Bank Mandiri
(Persero),Tbk cabang Jakarta-Cimanggis serta berisi data – data hasil penelitian / observasi dan
alternatif penyelesaian dari masalah yang ada pada bab I yang terkait dengan judul laporan TA.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab ini berisi tentang akhir dari proses penyusunan laporan TA, yang terdiri dari
kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengadaan Alat Tulis Kantor
2.1.1. Pengertian Pengadaan Alat Tulis Kantor
Menurut Suganda (2000:29) Pengadaan Alat Tulis Kantor adalah segala kegiatan dan
usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan
yang berlaku, dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada yang terdiri
dari semua fasilitas/barang-barang yang ada didalam kantor baik langsung maupun tidak
langsung digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan kantor, sehingga menghasilkan sesuatu
yang diharapkan.
2.2.5. Format Kas Kecil (Petty Cash) Voucher dan Advance Kas kecil (Petty Cash)
Voucher
Menurut Nuraida (2008 : 137) setiap pengeluaran dana dari kas kecil harus menyertakan
bukti yang sah berupa tanda terima yang telah disetujui oleh staf yang berwenang. Bukti tersebut
berupa formulir yang merupakan tanda terima dan memperlihatkan nama si penerima,tujuan
pembayaran,perkiraan yang dibebankan tersebut sebagai bukti pembayaran kas kecil atau petty
cash voucher.
Jika pembayaran dilakukan terlebih dahulu sebaiknya advance petty cash voucher.
Formulir petty cash selanjutnya digunakan sebagai dasar pencatatan dalam buku Petty Cash.
2.3.1 Hubungan Antara Pengadaan Alat Tulis Kantor Terhadap Persediaan Kas
Kecil (Petty Cash)
Menurut Nuraida (2008:138), untuk membiayai semua pengeluaran Alat Tulis Kantor,
biasanya setiap perusahaan selalu mengambil uang dalam kas kecil (petty cash). Sehingga
perlu adanya penanganan terhadap persediaan kas kecil (petty cash) dalam pengadaan alat
tulis kantor. Oleh karena itu, untuk mengelola kas kecil (petty cash) setiap perusahaan
biasanya menunjuk staf yang berwenang. Sejumlah uang yang digunakan, harus
dikembalikan ke dalam kas kecil (petty cash)dengan jumlah yang sama,lebih besar atau lebih
kecil dari jumlah yang telah digunakan, sehingga alokasi dana yang digunakan dapat
dikembalikan ke dana kas kecil (petty cash) seperti jumlah semula.
Uang kas yang dibatasi penggunaaanya, biasanya tidak dimasukkan dalam waktu 1
tahun,maka termasuk dalam kelompok aktiva lancar, tetapi jika tidak dapat digunakan untuk
pengeluaran-pengeluaran dalam waktu satu tahun, maka dilaporkan dalam kelompok aktiva
tidak lancar. Sehingga dalam administrasi pengadaan alat tulis kantor, persediaan kas kecil
(petty cash) sangatlah penting untuk mendukung kegiatan operasional kantor.
BAB III
PEMBAHASAN
Formulir yang digunakan dalam permintaan petty cash adalah Formulir Pengisian Petty Cash
(FPP). Petunjuk pengisian FPP adalah sebagai berikut :
a. Cabang pembuat Formulir permintaan pengisian kas petty cash adalah cabang yang mengelola
kas kecil (petty cash).
b. Formulir Permintaan Pengisian petty cash yang harus dicantumkan adalah nomor permintaan
pengisian kas kecil (petty cash), URC dan business Area Cabang pengelola Kas kecil (Petty
cash), nomor rekening GNC penampungan kas kecil (petty cash) pada cabang pengelola, bukti
pengeluaran kas kecil (petty cash) yang telah dilakukan serta URC atau Business Area cabang
terbeban, dan formulir pengisian kas kecil (petty cash) ditanda tangani oleh kepala cabang atau
pejabat dibawahnya sesuai dengan kewenangan pembayarannya.
3.3. Analisis
3.3.1. Analisis Pengaruh Pengadaan Alat Tulis Kantor Terhadap Persediaan Petty Cash
Pada PT. Bank Mandiri Cabang Jakarta Cimanggis
Pengadaan Alat Tulis Kantor sangatlah penting bagi kegiatan operasional kantor,
khusunya pada Bank Mandiri Cabang Jakarta-Cimanggis. Maka setiap pembelian Alat
Tulis Kantor, biasanya petugas General Affair mengambil uang dalam petty cash. Tiap-tiap
voucher atau bon bukti pembelian barang disimpan oleh petugas General Affair dan
dicatat dalam buku administrasi petty cash.
Jika persediaan uang dalam petty cash sudah menipis, petugas General Affair
melakukan klaim ke kantor Area biaya umum tersebut dengan membuat rekapitulasinya
dan nota, lalu dimasukkan ke kartu obligo (kartu kontrol) ke masing-masing buku besar.
Setelah itu Spoke Manager mengetahui dan menyetujuinya. Kantor Hub (Kantor Cabang)
memposting /membuku nota-nota tersebut berdasarkan Buku besar dan mengkreditir Rekening Petty
Cash dan ada pula yang dikreditir ke rekening vendor/rekanan,untuk yang dikreditir ke rekening
vendor,rekapitulasinya tersandiri yaitu berdasarkan kwitansi/invoice dari vendor seperti pembelian
Alat Tulis Kantor (Pulpen,kertas foto copy,dan lain-lain).
Jadi pengadaan Alat Tulis Kantor sangatlah mempengaruhi persediaan petty cash.
Karena jika persediaan uang di petty cash habis, maka petugas General Affair tidak dapat membeli
barang, khususnya Alat Tulis Kantor.
4.2. Saran-Saran
1. Harus adanya pemeriksaan data-data barang Alat Tulis Kantor yang lebih intensif, agar tidak
terjadi kesimpang siuran terhadap pengadaan Alat Tulis Kantor.
2. Penggunaan Alat Tulis Kantor harus digunakan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi
pemborosan, sehingga biaya untuk Alat Tulis Kantor dapat diminimalkan.
3. Harus adanya pengarahan kepada karyawan akan pentingnya nilai suatu barang, khususnya
Alat Tulis Kantor.
4. Sebaiknya, dalam pengisian kas kecil (petty cash) tidak boleh terlambat. Karena dapat
menghambat pembelian barang.
5. Dalam pemostingan reimbust voucher-voucher pembelian barang, sebaiknya petugas
General Affair tidak boleh terlambat. Agar uang yang ada dalam kas kecil (petty cash) dapat
terisi kembali sesuai tanggal pengisian kas kecil (petty cash).
DAFTAR PUSTAKA