Anda di halaman 1dari 4

Rahasia Bisnis Rasulullah (1)

From zero to hero

Beberapa waktu yang lalu saya sempat menyinggung masalah keteladanan Rasulullah
yang tidak hanya mencakup aspek spiritual saja, namun juga aspek bisnis juga. Jika
belum membacanya silahkan baca “Meneladani Gaya Bisnis Rasulullah Muhammad
SAW”.

Kali ini, seperti yang telah dijanjikan dulu, saya akan membagikan kepada Anda 12
Rahasia Bisnis Rasulullah dalam 4 seri. Sehingga Anda bisa mencoba memahaminya satu
persatu dan mempraktekkannya. Percuma kan kalau saya beri rahasianya tapi tidak
diteladani dan dipraktekkan, hehehe…

3 rahasia pertama yang akan saya bahas pertama disini diantaranya :

#1 Menjadikan Pekerjaan Sebagai Ladang Menjemput Surga


#2 Kejujuran dan Kepercayaan Yang Tidak Bisa Ditawar
#3 Tidak Cuma Bisa Mimpi, Tapi Ahli Mewujudkannya

BEKERJA = IBADAH

Ada satu kesalahan pemahaman yang sering kali dilakukan oleh umat manusia di dunia
ini, terkait masalah ibadah. Ketika disinggung soal ibadah, maka yang sering kita
pikirkan adalah masalah shalat, puasa, haji, dll (bagi yang muslim), pergi kebaktian ke
gereja (bagi yang nasrani), sembahyang ke Pura (bagi yang Hindu), dll.

Padahal makna ibadah bisa lebih luas dari pada itu semua. Ibadah tidak hanya mencakup
masalah spiritual saja. Ketika satu perbuatan dilakukan dengan niatan yang baik, dimulai
dengan menyebut nama Allah, maka itu sudah masuk dalam ranah ibadah.

Begitu pula dengan bisnis yang kita lakukan. Niatkan saja bisnis Anda sebagai ibadah
sejak awal. Maka sepanjang usaha yang Anda lakukan untuk memajukan bisnis Anda
akan menjadi suatu ladang amal yang mengalirkan pahala. Pantaslah lahir ungkapan,
“hidup kaya raya, mati masuk surga”. Apalagi kalau suksesnya di usia muda.

Dan ketika kita meniatkan setiap pekerjaan kita sebagai satu bentuk ibadah, maka
efeknya akan lain sekali dan cenderung positif :
• Anda akan bekerja lebih baik karena ini adalah ibadah. Ngga mungkin kan kita
ibadah kepada Sang Khalik serampangan.
• Anda lebih ikhlas dalam menjalani prosesnya karena ini bagian dari perjalanan
ibadah kita.
• Anda akan jujur dan amanah karena ingin mendapatkan balasan yang terbaik
dariNya. Dll.

Kalau sudah begini, peluang bisnis kita untuk maju dan berkembang pesat terbuka lebar.
Tentunya berujung pada kesuksesan dan peningkatan level spiritual kita yang berjalan
beriringan. Bekerja = Ibadah, hidup sukses mati masuk surga.

KEJUJURAN & KEPERCAYAAN

Hal ini rasanya sudah banyak diketahui oleh banyak pebisnis, namun tidak banyak yang
benar-benar memegang dan melaksanakannya. Hampir ratusan bahkan ribuan pebisnis
lahir setiap harinya, namun tidak banyak yang mampu bertahan dalam jangka waktu yang
lama. Mungkin dua hal ini yang tidak disadari oleh kita kebanyakan.

Ada satu ungkapan menarik yang saya temukan di sebuah buku, “Etika bisnis
memegang peranan penting dalam membentuk pola dan sistem transaksi bisnis.
Pada akhirnya menentukan warna dan nasib bisnis yang dijalankan seseorang.”
Coba direnungi sejenak ungkapan tersebut.

Di tengah ketatnya persaingan bisnis yang saat ini tengah terjadi, tentu sebagai pebisnis
yang ikut terjun di dalamnya kita memerlukan beberapa nilai tambah yang menjadikan
bisnis kita lebih unggul dibandingkan dengan pebisnis lainnya.

Namun apa yang sering terjadi, alih-alih mencari nilai tambah dan mengembangkan
bisnis, kita malah cenderung suka menyikut pesaing bisnis dengan segala macam cara.
Melupakan etika yang seharusnya bisa kita jadikan satu pegangan dan menjadi batu
pijakan untuk melesatkan bisnis kita ke atas.

Bicara soal nilai tambah ini, KEJUJURAN dan KEPERCAYAAN sudah menjadi nilai
tambah yang sangat luar biasa. Kenapa? Sudah bukan rahasia lagi kalau mayoritas
customer kita membeli produk ataupun menjalin kerjasama dengan kita karena mereka
PERCAYA bahwa kita JUJUR dan bisa DIPERCAYA.

Apalagi saat ini marak dengan penipuan-penipuan ngga jelas. Bahkan metode
penipuannya pun sudah semakin profesional. Membutakan mata, mengusik emosi sesaat
dan menyebabkan kita kehilangan banyak hal dalam waktu yang singkat.

Jadi coba mulai dari sekarang, kita ubah sikap kita dalam berbisnis. Cobalah untuk jujur
dan tidak berbohong, sekecil apapun. Cobalah untuk membangun kepercayaan
dengan sikap yang tepat. Bisa juga dengan membangun personal branding agar orang
lebih mengenal siapa dan bagaimana kita sebenarnya. Dan ingat, pebisnis yang tidak jujur
sudah mendapatkan 1 tiket VIP di neraka, itu ada di Al-Qur’an.
Lihatlah bagaimana Rasullah yang mendapatkan gelar Al-Amin karena kejujurannya
sejak awal dia memulai karirnya. Walaupun startnya dari seorang penggembala kambing,
namun berkat kejujurannya lah dia mampu menggenjot karirnya hingga berakhir dengan
kesuksesannya sebagai seorang pebisnis besar.

NGGA CUMA MIMPI, TAPI ACTION

“Mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia…” (Nidji - Laskar Pelangi). Bait
lagu tersebut akan menjadi benar apabila kita ACTION untuk mewujudkan mimpi kita
tersebut. Sudah terlalu banyak orang memimpikan untuk memiliki bisnis yang besar dan
sukses, namun fakta berbicara bahwa yang sukses dan kaya hanya segelintir saja.

Cobalah Anda sesekali berdiskusi dengan rekan-rekan yang saat ini hidupnya pas-pasan.
Anda bisa bertanya kepada mereka apa sih mimpi sukses mereka di dunia ini. Saya yakin
disini mereka akan bercerita dengan antusias apa mimpinya. Lalu coba berikan
pertanyaan kedua, “Apa yang sudah mereka lakukan untuk sampai pada tujuan
tersebut?” (pertanyaan ini juga buat Anda lho).

Kalau pertanyaan pertama sifatnya enteng (cuma mimpi doang), maka pertanyaan kedua
bobotnya berat sekali. Karena dalam hal ini menuntut satu hal, yakni TINDAKAN
NYATA. Dan saya yakin sejuta alasan akan keluar dari kata-kata mereka, yang intinya
tidak pernah punya keberanian untuk mencoba mewujudkan impian mereka alias tidak
berani bertindak nyata.

Kita seringkali terlalu takut untuk memulau bertindak karena yang sering dibayangkan
adalah KEGAGALANNYA. Kata gagal merasuk begitu dalam hingga berkuasa dalam
pikiran kita mengalahkan arti penting kesuksesan itu sendiri. Padahal kalau kita mau
belajar pada mereka yang sukses, justru mereka sukses adalah karena fokus pada
keberhasilan yang ada di akhir perjalanan. Gagal di tengah jalan tidak masalah, karena
perjalanan belum berakhir dan garis finishnya adalah kesuksesan.

Lihatlah bagaimana Rasulullah yang sejak kecil selalu bermimpi menjadi orang yang
sukses. Beliau tidak mempedulikan latar belakangnya yang notabene berasal dari
keluarga miskin dan yatim piatu. Dengan berbekal sebuah prinsip, “Hari esok harus
lebih baik dari hari ini”, Beliau melangkah dengan pasti.

Beliau juga tidak takut ketika harus bersusah payah merintis bisnisnya dari nol. Masih
ingat pendidikan bisnis pertama kali Rasulullah? Ya, saat beliau memulainya dengan
menjadi penggembala kambing. Kemudian berlanjut dengan membantu pamannya
berdagang. Lanjut lagi dengan menjadi agen bagi para pengusaha dan investor kaya.
Yang berujung dengan menjadi saudagar kaya dan sukses.

Rekan-rekan, tiga point di atas sebenarnya bukan hal yang baru lagi dalam dunia
keseharian kita. Tapi yaitu, belum banyak yang melaksanakannya. Entah karena
ketidaktahuan atau karena memang ketidakberanian untuk bertindak.
Saya kira cukup dulu untuk sesi pertama Rahasia Bisnis Rasulullah. Nantikan
kelanjutannya. Semoga yang sedikit ini bisa bermanfaat dan memotivasi Anda semua
untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Anda mungkin juga menyukai