PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
a. Kegiatan
2. Proses pengorganisasian
3. Hasil pengorganisasian
Tergantung dari rencana yang dimiliki, maka hal yang diorganisasikan serta
hasil dari pekerjaan pengorganisasian dapat sangat bervariasi. Tetapi tidak
demikian halnya dengan proses. Karena program apapun yang dihadapi,
proses yang ditempuh pada pengorganisasian tetap sama. Dari uraian ini
menjadi jelaslah , jika membicarakan unsur-unsur pengorganisasian, yang
terpenting adalah unsur proses pengorganisasian. Apabila proses
pengorganisasian tersebut dapat dipahami dengan baik, dapatlah diharapkan
terlaksananya pekerjaan pengorganisasian dengan baik.
3
B. MANFAAT PENGORGANISASIAN
3. Pendelegasian wewenang
4. Pemanfaatan wewenang
C. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
1. Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tugas ini sudah tertuang dalam
fungsi perencanaan.
6. Mendelegasikan wewenang
4
D. PENGORGANISASIAN SEBAGAI SUATU WADAH
Sebagai suatu persekutuan dan ataupun sistem, tidaklah sulit dipahami bahwa
didalam organisasi terdapat berbagai bagian, komponen atau subsistem yang satu
sama lain saling berhubungan dan mempengaruhi. Bagian, komponen atau
subsistem ini disebut dengan nama satuan organisasi. Agar tujuan yang tercantum
dalam rencana dapat dicapai dengan memuaskan maka berbagai satuan organisasi
ini perlu mendapatkan pengaturan yang sebaik-baiknya. Pengaturan yang seperti
ini melahirkan konsep struktur(structure) organisasi yakni menunjuk pada bagian
atau pola hubungan antara satu satuan organisasi dengan satusatuan organisasi
lainnya.
5
Lebih lanjut karena pada waktu melakukan pengelompokkan fungsi dan
wewenang harus disusun menurut dan untuk setiap satuan organisasi yang ada
dalam organisasi, maka disebutkan bahwa suatu organisasi (organization) tidaklah
sama dengan organisme (organismis). Pada organisasi, setiap satuan organisasi
memiliki fungsi dan wewenang masing-masing. Sedangkan pada organisme,
fungsi dan wewenang tersebut hanya dimiliki oleh seluruh organisme secara
keseluruhan.
1. Mempunyai pendukung
2. Mempunyai tujuan
3. Mempunyai kegiatan
Terlepas dari macamnya, untuk dapat membentuk suatu organisasi ada proses
tertentu yang harus ditempuh. Proses yang dimaksud terdiri dari berbagai langkah
yang jika disederhanakan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Memahami tujuan
6
Langkah pertama yang harus dilakukan pada pekerjaan pengorganisasian ialah
memahami tujuan yang ingin dicapai dan didirikannya organisasi tersebut.
Uraikanlah tujuan tersebut sehingga jelas tolak ukurnya.
2. Memahami kegiatan
Langkah kedua yang harus dilakukan ialah memahami berbagai kegiatan yang
akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Kegiatan yang dimaksud disini tentu
yang bersifat pokok saja. Lakukanlah pembahasan yang sebaik-baiknya,
sehingga setiap kegiatan jelas arah dan sasarannya.
3. Mengelompokkan kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan banyak macamnya. Oleh karena itu perlu
lebih disederhanakan. Untuk ini dilakukanlah pengelompokkan kegiatan.
Dalam melakukan pengelompokan kegiaitan ini ada beberapa prinsip pokok
yang harus ditempuh yakni :
a. Jenis kegiatan
b. Jumlah kegiatan
a. Analisis tugas
7
Mula-mula lakukanlah analisis tugas (job analysis). Tujuannya ialah untuk
memperjelas tugas setiap kelompok kegiatan. Susun berbagai tugas
tersebut menurut kelompok dan urutannya.
b. Uraian tugas
c. Penilaian tugas
Jabatan yang dihasilkan dari pekerjaan klasifikasi dapat terlalu berlebihan dan
beraneka ragam. Mudah dipahami bahwa keadaan yang seperti ini tidak akan
menguntungkan. Untuk itu sebagai langkah selanjutnya dilakukan
pengelompokkan jabatan (position grouping).
8
Contoh pembentukan satuan organisasi berdasarkan kesamaan proses atau
cara kerja ialah bagian pencegahan penyakit, perawatan penderita
rehabilitasi penderita dan lain sebagainya yang seperti ini.
Satuan organisasi dapat pula dibentuk atas dasar kesamaan lokasi dimana
kegiatan tersebut dilakukan. Misalnya kelompok bagian pelayanan
didalam gedung, diluar gedung, di desa, dikota, dan lain sebagainya yang
seperti ini.
9
pengawasan yang dimiliki (span of control). Sesuai dengan fitrahnya,
kemampuan pengawasan seseorang selalu bersifat terbatas. Dengan perkataan
lain, jumlah satuan organisasi yang akan diawasi jangan terlalu banyak, tetapi
juga jangan terlalu sedikit. Secara umum disebutkan untuk tingkat pimpinan,
jumlah satuan organisasi yang dapat diawasi paling banyak 4. Sedangkan
untuk tingkat pelaksana, jumlah yang diawasi berkisar antara 8 sampai 12.
Sebab, seperti yang dikemukakan oleh V.A. Graicunas, makin banyak jumlah
subordinat yang diawasi, makin kompleks sifat komunikasi, sehingga
pekerjaan administrasi lebih sulit.
G. PENGEMBANGAN ORGANISASI
10
Pengembangan suatu organisasi adalah suatu kegiatan yang perlu dilakuakan
secara terus menerus sehingga akan mampu mendinamisir proses manajemen
karena kegiatan pengembangan ini akan mempunyai dampak untuk lebih memacu
fungsi manajemen lainnya secara berkelanjutan.
11
BAB III
PEMBAHASAN
Beberapa indicator yang dapat digunakan untuk menilai koordinasi lintas sector
dalam system kesehatan kabupaten/kota, antara lain :
12
- Berapa banyak program layanan kesehatan primer yang menjadi komponen
integral dari rencana pembangunan local dan kegiatan pembangunan
masyarakaT
- Adanya wakil-wakil sektor terkait kesehatan yang menjadi anggota
kepengurusan rumah sakit/puskesmas
- Dibakukan tatacara lintas sector
- Jumlah kegiatan koordinasi ad-hok dalam system kesehatan kabupaten/kota.
13
1. Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Seksi Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan
pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan
pencegahan dan pemberantasan penyakit.
14
BAB IV
PENUTUP
15
DAFTAR PUSTAKA
16