Anda di halaman 1dari 24

TUGAS ARTIKEL CORELDRAW

X3
KELOMPOK IV

Disusun oleh :
Ovi Oetari
Yuda Sandi

Pembimbing :
Muhammad Bagir
CEP-CCIT UI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas artikel ini dapat
diselesaikan.
Tugas artikel ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah SBI dengan judul
“Corel draw x3” di Universitas Indonesia jurusan IT PERBANKAN SYARIAH
Terima kasih disampaikan kepada Bapak MUHAMMAD BAGIR selaku fakulty mata
kuliah SBI yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya tugas
artikel ini.
Demikianlah tugas artikel ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi
tugas mata kuliah SBI kami.
Depok, 25 Oktober 2010

ii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................. iii

BAB I : PENDAHULUAN......................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG........................................................ 1


1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................... 1
1.3 TUJUAN.......................................................................... 1
BAB II : PEMBAHASAN......................................................... 2

2.1 Pengenalan CorelDrawX3......................................... 2


2.1.1 Command dan tool-tool Coreldraw X3.............. 3-4
2.2 Tools untuk menggambar kurva................................. 5
2.3 Memberi warna pada CorelDrawX3...........................

BAB III : PENUTUP.................................................................

3.1 KESIMPULAN........................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................
iii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Software CorelDraw adalah salah satu software design yang dikeluarkan oleh
Corel Corporation. Dimana software ini berbasiskan pada sistem vektor, dan
biasanya di pakai dalam suatu pembuatan objek (making image). Jadi orientasi
Corel Draw ini sebenarnya ditujukan dalam pembuatan suatu proses design
yang menghasilkan sesuatu dari nol. Misalnya dalam pembuatan logo, brosur,
ilustrasi, dan lain-lain. Tetapi tidak menutup kemungkinan software ini
digunakan untuk melakukan pengeditan terhadap suatu objek / image (raster)
yang ada, hanya saja pengeditan yang dapat dilakukan sangat terbatas dan
tdak semaksimal yang mungkin kita

1.2 Rumusan masalah

Dari uraian di atas, maka dalam artikel ini akan difokuskan pada masalah
berukut :

 Pengenalan coreldrawx3
 Tools untuk menggambar kurva
 Memberi warna pada CorelDrawX3

1.1 Tujuan
Artikel ini disusun bertujuan agar pembaca dan penulis mengetahui,
memahami dan mengerti tentang hal-hal yang berhubungan dengan corel
draw x3, mulai dari pengenalan corel draw x3, tools untuk menggambar
kurva, memberi warna pada corel draw x3.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan CorelDrawX3


Jendela applikasi coreldraw X3 secara default terdiri atas (dari atas ke kiri – bawah –
kanan) :

• Tittle bar: berada pada barispaling atas, memanjang ke kanan; berisi


keterangan tentang fileyang sedang aktif atau sedang kita buka.

• Menu bar : berada di bawahtittle bar yang berisi pilihan-pilihan menu yang
akan menjajar kebawah (drop-down) bila diklik. Terdiri atas menu File, Edit,
View, Layout, Arrange, Effect, Bitmap, Text, Tools, Windows, dan Help.

• Toolbar : berada pada baris ke tiga; berisi jalan pintas (shortcuts) yang
menuju ke menu dan perintah-perintah lainnya. Secara default di sini akan
terdapat shortcut New, Open, Copy, Paste, Undo, Redo, Import, Export,
Application Launcher, Corel online dan Zoom Level.

• Property bar : berisi perintah-perintah yang berhubungan dengan objek atau


perangkat yang sedang aktif. Misalnya, jika perangkat Text sedang aktif maka
text property bar akan menanpilkan perintah-perintah yang dapat kita
gunakan untuk menuliskan atau mengedit text.

• Toolbox : berada pada sisi sebelah kiri, memanjang ke bawah; berisi


perangkat-perangkat (tools) yang akan kita gunakan dalam membuat gambar,
memberi warna, ataupun melakukan modifikasi-modifikasi terhadap objek dan
gambar.
Semua bar ini dapat kita pindah-pindahkan letaknya ke tempat yang kita inginkan
(detachable) atau bahkan bisa kita tidak tampilkan misalnya kita ingin area gambar
menjadi lebih “luas”).

• Ruler : merupakan batas-batas vertikal dan horizontal; berisi angka-angka


untuk menunjukkan ukuran dan posisi objek.

• Halaman (Drawing Page) :

Wilayah kosong (bila belum ada gambar) berbentuk segi empat,di tengah-
tengah area putih, di mana gambar/objek yang kita tempatkan di dalamnya
dapat kita print.

• Jendela gambar (Drawing window) : Merupakan area di luar drawing page,


dibatasi oleh scroll bars dan kontrol applikasi (application controls).

• Document navigator : berada pada bagian bawah sebelah kiri; berisi kontrol-
kontrol untuk melakukan perpindahan antar halaman, dan juga untuk
menambah atau mengurangi jumlah halaman.

• Status bar : Berada pada bagian dasar jendela applikasi; berisikan informasi-
informasi mengenai objek seperti jenis, ukuran, warna, dan resolusi.

• Navigator : Sesuai dengan namanya, navigator yang berada pada sudut


kanan bawah berfungsi sebagai alat untuk membantu kita bergerak di sekitar
Drawing window atau drawing page.

• Color pallete : berupa bar di bagian sisi paling kanan yang berisi kotak-kotak
warna (secara default berisi warna-warna CMYK) yang akan kita gunakan
untuk memberi warna pada objek yang kita pilih.

• Docker : docker merupakan suatu jendela tersendiri yang berisi perintah-


perintah dan setting yang berhubungan dengan perangkat atau fungsi-fungsi
tugas tertentu.

2.1.1 Command dan tool-tool Coreldraw X3


Dibawah ini akan dijelaskan secara singkat commands dan tools yang ada di dalam
jendela applikasi Coreldraw X3 yang terdapat pada masing-masing bagian seperti di
jelaskan di atas:

• Property bar : berisi fungsi-fungsi yang paling umum digunakan yang


menampilkan perangkat atau kerja yang sedang kita lakukan. Isi yang
ditampilkan akan berubah-ubah tergantung dari perangkat apa yang sedang
kita gunakan atau pekerjaan apa yang sedang kita lakukan.

• Toolbox :berisi perangkat-perangkat (tools) yang akan kita gunakan dalam


membuat gambar, memberi warna, ataupun melakukan modifikasi-modifikasi
terhadap objek.
Perangkat-perangkat tersebut adalah (Gambar C2) : Pick Tool, Shape, crop,
zoom, curve, smart, rectangle, ellipse, object, perfect shape, text, interactive,
efedropper, outline,fill,interactivefill.
Tool-tool tersebut ada yang secara default terlihat pada toolbox, ada juga
yang dikelompokkan dalam flyout (kumpulan tool yang akan tampil dalam
barisan bila kita mengklik dan tahan mouse pada salah satu tool yang tampak
pada toolbox).

• Docker : seperti dialog box, menampilkan tombol-tombol perintah, pilihan-


pilihan dan daftar-daftar. Tetapi docker ini dapat tetap kita biarkan terbuka
sambil kita mengerjakan suatu dokumen, sehingga dapat menjalankan
perintah-perintah untuk mencoba efek-efek yang berbeda. Docker ini dapat
kita pinggirkan (docking) atau kita kembangkan (floating). Saat docker kita
pinggirkan, ia akan menempel pada sisi kanan jendela applikasi dan hanya
menampilkan judul dockernya saja.
Dalam keadaan terkembang, docker ini dapat kita pindah-pindahkan. Bila
ingin “menghemat ruang”, docker ini juga dapat kita tutup.
Yang bisa kita tempatkan pada docker diantaranya adalah perintah-perintah
shaping, position, transformation, dll. Untuk menempatkan perintah-perintah
tersebut ke dalam docker, klik menu window – dockers – kelompok perintah
yang kita pilih.
4

2.2 Tools untuk menggambar kurva


Tools untuk menggambar kurva atau bentuk-bentuk bebas yang ada pada Corel
Draw X3 terdapat pada curve flyout Freehand Tool pada toolbox yang letaknya di
sisi paling kiri dari jendela Corel. Pada curve flyout ini terdapat pilihan-pilihan
tool, yaitu freehand tool, bezier tool, artistic media tool, pen tool, poly line tool, 3
point curve tool, interactive connector tool dan dimension tool. Masing-masing
memiliki fitur yang berbeda, seperti yang diuraikan berikut ini :

2.2.1 Freehand tool: untuk menggambar kurva bebas dan garis lurus. Kurva
bebas yang saya maksud di sini adalah suatu garis atau bentuk lain yang akan
tergambar mengikuti setiap gerakan mouse. Untuk mengaktifkan freehand tool,
klik Freehand Tool yang ada pada toolbox di sisi kiri jendela Corel atau cukup
dengan menekan tombol F5 pada keyboard. Bila freehand tool ini kita aktifkan,
maka pada property bar (di bawah menu bar) akan muncul pilihan-pilihan seperti
gambar di bawah ini.

Pada property bar tampak pilihan-pilihan arrowhead selector untuk


menentukan bentuk ujung atau akhir garis yang akan kita buat, misalnya
berupa panah atau ujung datar biasa. Outline style selector untuk memilih
gaya garis seperti apa yang akan kita buat, apakah garis solid, putus-putus
atau tersusun dari titik-titik. Outline width untuk menentukan seberapa tebal
garis yang kita buat. Dan freehand smoothing untuk mengatur tingkat
kehalusan garis.

Untuk membuat sebuah garis lurus, pilihlah freehand tool atau cukup dengan
menekan tombol F5.

5
Ketika freehand tool ini aktif, kursor akan berubah menjadi seperti tanda “+”
dengan gambar garis melengkung-lengkung di bawahnya.

Arahkan kursor pada suatu titik sebagai titik awal garis tersebut. Klik kiri
mouse kemudian lepaskan. Arahkan kursor pada titik lain dimana garis
tersebut akan berakhir (tekan tombol ctrl bila ingin garis tersebut benar-benar
lurus) dan klik kiri sekali lagi. Sebuah garis lurus akan terbentuk. Jika ingin
menambahkan suatu segmen garis lagi pada ujung garis tersebut (misalnya
garis miring, dan lain-lain), arahkan kursor pada ujung garis yang sedang aktif
hingga kursor berubah menjadi seperti tand “+” dengan gambar panah
bengkok di bawahnya. Klik pada titik tersebut, arahkan kursor pada titik lain
tempat ujung garis akan berakhir dan klik lagi di sana.

Untuk menggambar kurva bebas, pilihlah freehand tool (F5). Aturlah nilai
freehand smoothing pada property bar. Nilai freehand smoothing ini akan
menentukan seberapa halus alur garis dari kurva yang akan kita gambar.
Pengaturan nilai freehand smoothing harus dilakukan sebelum kita mulai
menggambar kurva bebas. Nilainya antara 0 sampai 100 (Nilai defaultnya
adalah 100). Makin tinggi nilainya, makin halus kurva yang dihasilkan, tetapi
makin mengurangi kesamaan dari gerakan mouse kita. Makin rendah
nilainya, kurva yang dihasilkan akan semakin menyerupai gerakan mouse
kita. Untuk melihat perbedaannya, silakan lakukan perubahan nilai-nilai
freehand smoothing ini.

Arahkan kursor pada suatu titik di mana kurva tersebut akan mulai kita
gambar. Klik kiri mouse pada titik tersebut dan tahan. Sambil tetap menekan
tombol kiri mouse, gerakan mouse untuk membentuk kurva atau gambar yang
kita inginkan. Gambar yang terbentuk adalah gambar yang sesuai dengan
gerakan dari mouse kita.

Bila gambar telah terbentuk sesuai keinginan, atau kedua ujung kurva telah
saling bertemu , lepaskan tombol mouse. Untuk membuat kurva tertutup,
maka titik ujung dari kurva yang kita gambar harus bertemu/bersatu dengan
titik awal kurva (muncul tanda “+” dengan panah bengkok di bawahnya).
Kitapun bisa membuat kurva terbuka menjadi kurva tertutup. Saat kurva
terbuka yang kita buat itu dalam keadaan aktif (pikced), klik tombol Auto

Close Curve pada property bar. Ini akan membuat kurva terbuka kita
menjadi kurva tertutup, dengan menghubungkan ujung-ujung (titik awal dan
akhir ) kurva. Untuk bisa diwarnai dengan fill color, sebuah kurva haruslah
merupakan kurva tertutup.

1. Bezier Tool : Dengan tool ini kita bisa menggambar kurva dengan teknik
menggambar per segment (bagian). Tiap segment dihubungkan oleh titik
yang disebut node. Kita bisa menggambar sebuah kurva dengan menentukan
titik-titik untuk tiap segmennya.

Untuk menggambar sebuah kurva dengan bezier tool ini, kliklah dan tahan
tombol kiri mouse pada tool Freehand tool sehingga muncul curve flyout.

Pilih bezier tool. Kursor akan berubah menjadi seperti tanda “+” dengan
semacam gambar simpul di bawahnya.

Arahkan kursor pada suatu titik dari bidang gambar dimana kita akan memulai
menggambar sebuah kurva. Klik kiri mouse pada titik tersebut.

Arahkan kursor pada titik lain yang akan menjadi segmen kedua dari kurva,
klik kiri mouse dan lepaskan. Titik pertama dan titik kedua akan dihubungkan
oleh sebuah garis lurus.

Arahkan kursor pada titik ke tiga, klik kiri mouse, lepaskan. Begitu seterusnya
sehingga setiap titik-titik tadi akan saling berhubungan dan membentuk
sebuah kurva (bangun) tertentu.
Pada pertemuan kedua ujung kurva yang akan membentuk kurva tertutup
(atau ketika kita menambahkan segmen baru pada ujung suatu kurva yang
telah ada), kursor akan berubah menjadi seperti tanda panah. Ini
menandakan pertemuan dua node menjadi satu atau sebagai tanda bahwa
kurva yang kita buat telah membentuk kurva tertutup.

Jika ingin garis yang menghubungkan antara dua titik adalah berupa garis
lengkung, maka ketika menempatkan kursor pada satu titik, klik dan tahan
tombol kiri mouse sambil menggerakkan mouse ke arah tertentu sehingga
muncul dua panah putus-putus saling bertolak belakang. Atur-aturlah gerakan
mouse sehingga terbentuk garis lengkung seperti yang kita kehendaki.

Pada mulanya, menggambar kurva terutama garis lengkung dengan bezier


tool (ataupun curve tool lain) memang agak membingungkan dan terkesan
merepotkan. Tetapi apabila kita telah terlatih dan telah memahami cara
kerjanya, tool ini akan sangat memudahkan dalam pengerjaan kita
menggambar kurva.

2. Artistic Media Tool : Penjelasan mengenai Artistic Media Tool.

3. Pen Tool : Penggunaannya mirip dengan Bezier tool, tetapi dengan pen tool
kita bisa melihat pratampil garis yang akan terbentuk. Disamping itu, dengan
pen tool ini kita bisa menambahkan ataupun menghapus segmen (node) pada
suatu garis atau kurva yang telah ada.
Untuk mengaktifkan pen tool, klik dan tahan pada toolbox freehand tool untuk
memunculkan curve fly out dan pilih pen tool. Kursor akan berubah menjadi
seperti gambar pena dengan garis silang di samping nya.

Ketika pen tool aktif, maka property bar akan menampilkan pilihan-pilihan
seperti gambar di bawah ini :

○ Preview mode

Bila icon preview mode ( yang ada gambar mata) dengan background
berwarna terang, artinya kita dapat melihat pratampil dari garis yang
kita gambar dengan pen tool. Klik pada icon untuk mengaktifkan atau
menonaktifkannya.

○ Auto Add-Delete

Bila background icon Auto Add-Delete (gambar pena dengan tanda


plus minus) berwarna terang, maka kita dapat menambahkan atau
menghapus node atau segmen pada suatu garis atau kurva. Klik pada
icon untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya.

○ End dan Start Arrowhead Selector menampilkan pilihan-pilihan atas


ujung garis/kurva yang kita gambar. Bisa berupa panah, bulat dan
bentuk-bentuk lainnya. Klik pada tanda “V” untuk menampilkan pilihan-
pilihan yang disediakan.

○ Outline Style Selector menampilkan pilihan-pilihan jenis outline yang


kita gunakan: garis solid, putus-putus atau berupa titik-titik. Klik pada
tanda “V” untuk menampilkan pilihan-pilihan yang disediakan.
○ Outline width adalah untuk menentukan seberapa tebal outline yang
kita buat. Klik pada tanda “V” untuk menampilkan pilihan-pilihan yang
disediakan, atau blok tulisan “Hariline” yang ada dalam kotak dan
ketikkan angka ketebalan outline yang dikehendaki.

Penggunaan Pen tool mirip seperti bezier tool. Tempatkan kursor pada satu
posisi dan klik kiri di sana untuk memulai menggambar sebuah garis atau
kurva. Lepaskan tombol mouse dan arahkan kursor ke posisi kedua, klik kiri
dan lepaskan, maka sebuah garis lurus yang menghubungkan kedua titik
tergambar. (Jika ingin garis tersebut adalah sebuah garis lengkung, maka
pada posisi titik kedua klik dan tahan tombol kiri mouse dan sambil tetap
menekan tombol kiri gerakkan mouse ke arah tertentu sehingga terbentuk
sebuah garis lengkung, lepaskan tombol mouse jika garis yang terbentuk
sudah sesuai atau biarkan saja seperti itu untuk diedit lagi nanti).

Ulangi langkah-langkah tersebut untuk posisi ke tiga dst sehingga terbentuk


sebuah kurva yang diinginkan. Apabila ingin membuat sebuah kurva tertutup,
maka titik terakhir haruslah bertemu dengan titik awal kurva. Pada saat kurva
yang sedang kita gambar akan membentuk sebuah kurva tertutup, maka
kursor akan menjadi gambar pena dengan lingkaran kecil di sampingnya.

Dengan pen tool, kita bisa menambahkan atau menghapus nodes yang ada
pada suatu garis atau kurva. Caranya adalah :

10

○ Untuk menambahkan node :

 (Bila garis atau kurva belum aktif) Aktifkan garis atau kurva yang
akan kita tambahkan node atau segmennya dengan mengklik
atau membloknya menggunakan pick tool.

 Aktifkan pen tool (kursor menjadi gambar pena dengan tanda silang di
sampingnya).

 Arahkan kursor pada outline dari kurva pada posisi-posisi


dimana nodes akan ditambahkan. Kursor akan berubah menjadi
gambar pena dengan tanda “+” disampingnya. Klik pada posisi
tersebut. Maka node baru akan ditambahkan pada garis atau
kurva tersebut.

 Ulangi langkah ke tiga bila ingin menambahkan node pada


posisi-posisi yang lain.

○ Untuk menghapus node :

 (Bila garis atau kurva belum aktif) Aktifkan garis atau kurva yang
akan kita tambahkan node atau segmennya dengan mengklik
atau membloknya menggunakan pick tool.

 Aktifkan pen tool (kursor menjadi gambar pena dengan tanda silang di
sampingnya).

 Arahkan kursor pada salah satu node yang ada pada outline.
Kursor akan berubah menjadi gambar pena dengan tanda “-” di
sampingnya setiap kali berada di atas suatu node. Klik pada
node tersebut, maka node tersebut akan terhapus.

 Ulangi langkah ke tiga untuk menghapus nodes yang lainnya.

4. Polyline Tool

Dengan polyline tool kita bisa menggambar suatu kurva yang dapat terdiri
atas garis lurus ataupun garis tidak beraturan (freehand) atau gabungan dari
keduanya hanya dengan satu tool. Misalnya bentuk-bentuk gambar seperti
ini:

11

Munculkan curve flyout dengan mengklik dan tahan pada Freehand Tool,
kemudian pilih Polyline Tool. Pada property bar kita bisa menentukan terlebih
dulu ketebalan outline, outline style serta model ujung-ujung outline
(arrowhead) untuk sebuah kurva yang akan kita gambar. Sedangkan nilai
Freehand Smoothing-nya akan mengikuti pengaturan nilai pada tool
Freehand Tool (F5).

Tentukan posisi kursor pada area gambar sebagai titik awal dimana suatu
kurva akan kita buat. Bila ingin menarik garis-garis lurus: cukup klik pada titik
awal dan lepaskan, arahkan pada titik ke dua, klik dan lepaskan lagi, begitu
seterusnya. Sedangkan untuk membuat suatu garis bebas yang mengikuti
pergerakan mouse, klik dan tahan pada suatu titik kemudian bentuk garis
sembarang dengan mengatur pergerakan mouse. Seperti contoh pada
gambar di atas, kita bisa mengkombinasikan garis lurus dan garis sembarang
dalam suatu kurva.

Untuk menggambar sebuah kurva tertutup, titik awal kurva harus bertemu
(berhimpit) dengan titik akhir dari kurva tersebut. Pada saat menggambar, kita
akan melihat kursor berbentuk tanda “+” dengan panah bengkok di bawahnya
yang menandakan bahwa pada titik itulah kita bisa menjadikan suatu kurva
sebagai kurva tertutup. (Kursor bertanda “+” dan panah bengkok juga akan
muncul jika kita memulai penempatan titik baru di titik ujung kurva yang
sedang aktif.).

Sedangkan untuk menggambar suatu kurva terbuka, maka kita harus


melakukan double klik pada titik terakhir dari kurva yang sedang kita gambar.

12

5. 3 Point Curve Tool

Ini adalah tool untuk menggambar suatu garis lengkung dengan menentukan
tiga titik sebagai acuan: yaitu titik awal, titik akhir dan titik lengkung. Setelah
mengaktifkan 3 Point Curve Tool dari curve flyout, tentukan titik awal suatu
garis lengkung akan kita buat. Klik dan tahan tombol mouse pada titik
tersebut. Sambil tetap menekan tombol mouse, arahkan pointer pada titik
akhir kurva dan lepaskan tombol mouse. Gerakkan mouse untuk membentuk
lengkung garis, dan bila telah didapatkan lengkung yang diinginkan, klik sekali
lagi. Garis lengkung pun tercipta.
6. Interactive Connector Tool

Dengan connector tool ini kita juga bisa membuat suatu garis. Tetapi, sesuai
dengan namanya, tool ini digunakan untuk membuat suatu garis penghubung
antara satu kurva dengan kurva ke dua, misalnya dalam pembuatan diagram
fungsi seperti pada contoh gambar berikut :

13

Ada dua jenis connector di sini, yaitu angled connector dan straight
connector. Kita bisa menentukan jenis connector ini dengan mengklik salah
satu icon-nya yang ada pada property bar setiap kali kita mengaktifkan tool
ini.
Straight connector akan menghasilkan garis lurus sebagai penghubung
antara suatu kurva (diagram) dengan kurva (diagram) lainnya. Sedangkan
angled connector akan menghasilkan garis hubung bersudut (zigzag). Angled
connector memiliki handle-handle yang berfungsi untuk pengaturan letak
perhubungan dan juga bentuk dari garis hubung itu sendiri. Kedua connector
ini dapat “mengenali” dan melekat pada midpoint, node, intersection, maupun
center pada suatu kurva. Bila kedua ujung connector telah melekat pada
kurva-kurva yang dihubungkannya, maka akan menyesuaikan diri dengan
pergeseran atau perubahan bentuk dari kurva tersebut.

14

7. Dimension Tool

Ada 5 macam dimension tool yang termasuk dalam kelompok Dimension Tool
ini, yaitu Auto Dimension, Vertical Dimension, Horizontal Dimension, Slanted
Dimension, dan Angular Dimension.

○ Auto Dimension : adalah tool untuk mengetahui besaran panjang atau


tinggi, atau juga jarak horizontal maupun vertikal antara dua titik, baik
dalam satu kurva ataupun antara kurva satu dengan yang lain.

○ Vertical Dimension : adalah tool untuk mengetahui besaran tinggi atau


jarak vertikal antara dua titik.

○ Horizontal Dimension : adalah tool untuk mengetahui besaran panjang


atau jarak horizontal antara dua titik.

○ Angular Dimension : adalah tool untuk mengetahui besaran sudut yang


terbentuk oleh dua segmen garis.
Bila Dimension ini telah kita aktifkan, maka property bar akan menampilkan
pilihan-pilihan untuk Dimension Tool ini, yang terdiri atas (dari kiri ke kanan) :

○ Jenis Dimension Tool yang akan digunakan (Auto, Vertical, Horizontal,


Slanted, Call out dan Angular). Pilihan berikutnya yang muncul (kecuali
kita memilih Call Out) adalah :

○ Dimension Style : berisi menu drop down yang menampilkan pilihan


style dimensi yang akan kita gunakan. Pilihannya adalah : Decimal,
Fractional (pecahan), US Engineering dan US Architectural. Dari
pilihan-pilihan ini biasanya digunakan Decimal atau Fractional.
Sedangkan kedua pilihan lainnya hanya digunakan untuk kepentingan-
kepentingan di bidang tertentu saja (arsitektur dan engineering).
Pilihan Dimension Style ini tidak aktif apabila dimension tool yang kita
gunakan adalah Angular Dimension.

○ Dimension Precision : untuk menentukan tingkat ketelitian dari hasil


pengukuran, misalnya sampai tiga digit di belakang koma,
seperseratusan, dst.

○ Dimension Units : untuk menentukan satuan pengukuran yang kita


gunakan, misalnya milimeter (mm), centimeter (cm), dst.

○ Icon Show Dimension Units : ini adalah sebuah icon berlambang “mm”
dengan tanda dua kutip di atasnya. Bila icon ini aktif (background-nya
berwarna terang), maka satuan yang kita gunakan akan tercantum
pada penulisan hasil pengukurannya. Cukup klik pada icon tersebut
untuk mengaktifkan atau menonaktifkannya.

○ Prefix dan Suffix For Dimension : untuk menambahkan karakter


(keterangan) di depan atau dibelakang penulisan hasil pengukuran.

○ Icon Dynamic Dimensioning : untuk mengaktifkan atau menonaktifkan


pilihan-pilihan seperti tersebut di atas.

○ Text Position Drop Down : berupa pilihan dalam menu drop down yang
berisi pilihan penempatan atas penulisan hasil pengukuran pada garis
dimensi.
2.3 Memberi warna pada CorelDrawX3
Mewarnai objek pada coreldraw dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Mengklik langsung salah satu warna pilihan yang ada pada color
palette: klik kanan untuk memberi warna outline, klik kiri untuk memberi
warna isi (fill color);

2. Menggunakan salah satu menu pewarnaan yang ada pada tool box :
smart fill, eyedropper, outline tool, fill tool, dan interactive fill tool;

3. Menggunakan menu object properties pada docker

A. memberi warna pada outline dapat dilakukan berbagai cara:

1. Klik kanan salah satu warna pada color palette.

2. Pilih salah satu warna pada color palette. Drag warna tersebut ke arah
bagian outline dari objek yang ingin diberi warna. Akan muncul
gambar kotak yang bagian tengahnya bolong dan pinggirannya
berwarna sesuai dengan warna yang kita pilih tadi. Lepaskan tombol
mouse.

3. Klik objek yang akan diberi warna. (Bila belum) Aktifkan menu docker
object properties dengan cara klik menu window–docker–object
properties. Pada menu object properties, klik outline (gambar pena).
Akan muncul pilihan pengaturan tebal garis (width), warna (color), dst.
Klik tanda “v” di sebelah kanan tulisan color untuk memunculkan
pilihan warna (CMYK default) dan pilih salah satu warna yang
ditampilkan. Jika ingin memilih
warna lain, klik other dibawah kotak-kotak warna. Akan muncul dialog
box yang terdiri atas pilihan pewarnaan melalui:
• models: CMYK = warna-warna hasil perpaduan dari warna
Cyan,Magenta, Yellow dan blaK; RGB = hasil perpaduan dari
Red Green dan Blue; HSB ataupun HLS = kombinasi dari warna
(Hue) , terang gelapnya warna (Brightness) dan kedalaman
warna (Saturation);… dst sesuai kebutuhan dan
fungsinya. Sedangkan jika suatu objek diberi warna
Registration Color maka objek tersebut akan selalu ada/tercetak
pada hasil cetak separasi (biasanya digunakan pada tanda
register atau penanda). Geser-geserlah kotak kecil yang ada di
dalam “kolam warna” dan atau balok kecil pada “batangan
warna” atau masukkan nilai-nilai masing-masing warna yang
ada di dalam box component untuk menemukan warna yang
dikehendaki.

• mixer : sama seperti dengan models, hanya cara memadukan


warnanya yang berbeda.

• palette : terdapat pilihan kelompok-kelompok warna (palette) jika


kita klik tanda “v” di sebelah kanan tulisan palette. Pilihlah warna
yang sesuai dan gunakan tint untuk mengatur tebal-tipisnya
warna (dengan menggeser slide).

B. Memberi warna isi (fill colour) dapat dilakukan dengan beberapa cara :
1. Klik kiri salah satu warna pada color
palette. Untuk menghilangkan warna fill, klik kiri color
palette pada kotak paling atas ke dua yang ada tanda “X” di dalamnya.

2. Pilih salah satu warna pada color


palette. Drag warna tersebut ke arah bagian dalam objek yang ingin
diberi warna. Akan muncul gambar kotak yang penuh terisi warna sesuai
dengan warna yang kita pilih tadi.
Lepaskan tombol mouse.

3. Klik objek yang akan diberi warna.


(Bila belum) Aktifkan menu docker object properties dengan cara klik
menu
window–docker–object properties. Pada menu object properties, klik
fill (gambar kaleng cat). Akan muncul pilihan jenis pewarnaan. Klik tanda
“v” di sebelah kanan tulisan
color untuk memunculkan pilihan warna: uniform fill,, fountain
fill, pattern fill, postcript fill, texture fill dan no fill.
Tentukan jenis pewarnaan apa yang kita inginkan dan pilih warnanya. Jika
kita memilih uniform fill (warna seragam untuk suatu objek), maka akan
muncul pilihan seperti no.3 pada memberi warna outline.

4. Dengan tool fill tool. Klik fill tool pada toolbox. Akan muncul flyout menu.
Klik fill color dialog: akan muncul dialog box seperti pada cara nomor 3
memberi warna outline.

c.Fountain Fill :
Pewarnaan objek dengan lebih dari satu warna, dimana satu warna akan
meredup dan mendekati warna lainnya (degradasi warna). Bisa digunakan
untuk memberi kesan suatu objek mendapat cahaya atau intensitas cahaya
yang berbeda pada bagian-bagian permukaannya.

Pada toolbox, klik fill. Akan muncul flyout. Klik fountain fill dialog sehingga
muncul dialog box fountain fill.

Degradasi warna bisa kita atur secara linear (lurus sejajar), radial (melingkar),
conical (kerucut) dan square (kotak) pada pilihan type. Klik tanda “v” di
sebelah kanan type untuk memunculkan pilihan-pilihan fountain fill yang kita
inginkan. Jika kita menerapkan warna linear fountain fill , maka warna-warna
yang kita tetapkan akan “mengalir” dalam garis lurus melintasi objek dengan
warna satu akan meredup menuju warna yang lain dan sebaliknya.
Jika yang kita terapkan adalah radial fountain fill, maka warna-warna akan
menyebar melingkar dari sumbu pusat objek. Conical fountain fill
menghasilkan efek seolah warna-warna yang dihasilkan cahaya mengenai
sebuah kerucut. Sedangkan square fountail fill menyebar dalam bentuk kotak
dari titik pusat (center) objek.

Linear Fountain Fill

Radial Fountain Fill

Conical Fountain Fill

Square Fountain Fill

Pada pilihan-pilihan color blend terdapat dua option, yaitu two color dan
custom. Bila kita pilih two color, maka dibawahnya akan terdapat pilihan from
dan to yang masing-masing menunjukkan bahwa warna fountain fill akan
“bergerak” dari (from) warna satu menuju (to) warna ke dua. Tentukan warna-
warnanya dengan mengklik tanda “v” dikanan kotak warna di sebelah kanan
pilihan from atau to dan pilih salah satu warna yang muncul (atau other untuk
memilih warna lainnya).

Bila ingin membuat fountain fill dengan lebih dari dua warna, bisa kita lakukan
dengan mengaktifkan pilihan custom color. Akan muncul sebuah kotak
persegi panjang dengan warna di ujung kiri dan ujung kanan yang berbeda.
Di atas ujung kiri dan kanan persegi panjang tersebut ada kotak kecil. Bila
ingin mengganti salah satu warnanya, klik kotak kecil tadi hingga berubah
menjadi hitam, kemudian klik salah satu warna yang ada dalam color palette
di sebelah kanan persegi panjang. Bila ingin menambahkan warna ke tiga
dst, klik ganda di atas persegi panjang (di area persegi panjang kecil dengan
garis putus-putus) hingga muncul segitiga kecil berwarna hitam. Klik salah
satu warna pada color palette. Untuk mengubah posisi warna ke tiga dst tadi,
geser-geser segi tiga ke posisi yang diinginkan. Untuk membuang warna ke
tiga dst dilakukan dengan mengklik ganda tanda segitiga yang mewakili salah
satu warna.
Attribut lainnya yang bisa kita tentukan adalah sudut (angle) dari fountain fill,
arah pergerakan warna, titik pusat (untuk radial, conical dan square), midpoint
dan edge pad. Untuk dapat memahami dengan baik semua fungsi-fungsi
tersebut, tentu saja kita harus mencoba kombinasi-kombinasi dari semuanya.

Kita juga bisa menerapkan preset fountain fill (siap pakai) yang disediakan
oleh Corel. Sebaliknya, kita juga dapat menyimpan gaya fountain fill yang
telah kita buat menjadi preset dengan cara menuliskan nama preset (sesuka
kita) di kanan tulisan “preset” kemudian tekan tanda “+”.

Untuk mengatur kualitas tampilan dan hasil cetak objek dengan fountain fill
dapat kita lakukan dengan mengatur nilai fountain steps. Nilai default yang
ditentukan oleh Corel adalah 256. Nilai ini dikunci sehingga kualitas cetakan
fountain fill ditentukan oleh nilai-nilai yang ditentukan pada print setting dan
kualitas tampilan ditentukan oleh nilai yang telah kita atur. Tetapi kita bisa
membuka kunci tersebut dan menentukan nilai baru yang nantinya akan
berlaku baik untuk kualitas tampilan maupun cetak.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Salah satu manfaat dari coreldrawx3, kita
DAFTAR PUSTAKA

➢ http://kambinglaut.wordpress.com/coreldrawx3/kenal_corel/

Anda mungkin juga menyukai