Contoh yang paling sering terjadi adalah bila menyangkut urusan cinta. Gara-
gara omongan kakak ipar, sepasang suami istri harus menanggung stres
akibat pertengkaran yang berkepanjangan. Contoh lainnya, katakanlah Anda
sedang dekat dengan seorang ...
teman lawan jenis, niat hati yang ada hanya ingin berteman. Bila niat itu tidak
dijaga, maka bisa jadi memudar seiring dengan comblangan dari 'apa kata
orang'.
Padahal jauh di dalam hubungan kita dengannya, kita tahu bahwa kita hanya
berteman dan tidak pernah ada aksi yang menjurus ke arah asmara atau cinta-
cintaan. Bila tidak memegang teguh kenyataan yang ada, maka kita bisa
tergilas dan terpengaruh dengan 'apa kata orang' sehingga kita jadi berpikir
bahwa dia suka pada kita, padahal nyatanya tidak.
Sungguh menyedihkan sekali bila hal ini sampai terjadi. Tak sedikit orang
yang jadi stres dan depresi bahkan bunuh diri akibat membiarkan 'apa kata
orang' mempengaruhi dirinya.
Belajar dari banyak kasus yang mungkin juga terjadi dalam hidup atau sekitar
kita, ada baiknya dari hari ke hari kita makin mawas diri. Kenali diri dengan
baik dan tolak segala 'apa kata orang' yang tidak jelas .
fakta/ buktinya. Tolak setiap hal yang tidak bisa membangun dan hanya bisa
meruntuhkan diri kita. Saring setiap informasi yang kita dengar agar tidak
sampai membuat pikiran stres.
Seberapa penting 'apa kata orang' bagi Anda?! Pentingkah?! Tentu saja
penting, bila apa yang mereka katakan itu memang benar adanya. Namun,
jelas tidak penting bila apa yang dikatakan adalah salah. Apa Anda setuju
dengan saya?!
Masalah mulai timbul jika kita tidak lagi mawas diri. Kita bisa kehilangan jati
diri jika kita selalu mengutamakan 'apa kata orang'. Contohnya, saat
berpakaian misalnya, si A mengatakan Anda tampak cantik jika memakai
warna hijau. Begitu bertemu si B, dia menggelengkan kepala dan mengatakan
bahwa warna hijau tersebut tidak matching dengan warna kulit Anda. Lalu,
manakah pendapat yang akan Anda dengar?!
Contoh yang paling sering terjadi adalah bila menyangkut urusan cinta. Gara-
gara omongan kakak ipar, sepasang suami istri harus menanggung stres
akibat pertengkaran yang berkepanjangan. Contoh lainnya, katakanlah Anda
sedang dekat dengan seorang teman lawan jenis, niat hati yang ada hanya
ingin berteman. Bila niat itu tidak dijaga, maka bisa jadi memudar seiring
dengan comblangan dari 'apa kata orang'.
Padahal jauh di dalam hubungan kita dengannya, kita tahu bahwa kita hanya
berteman dan tidak pernah ada aksi yang menjurus ke arah asmara atau cinta-
cintaan. Bila tidak memegang teguh kenyataan yang ada, maka kita bisa
tergilas dan terpengaruh dengan 'apa kata orang' sehingga kita jadi berpikir
bahwa dia suka pada kita, padahal nyatanya tidak.
Sungguh menyedihkan sekali bila hal ini sampai terjadi. Tak sedikit orang
yang jadi stres dan depresi bahkan bunuh diri akibat membiarkan 'apa kata
orang' mempengaruhi dirinya.
Belajar dari banyak kasus yang mungkin juga terjadi dalam hidup atau sekitar
kita, ada baiknya dari hari ke hari kita makin mawas diri. Kenali diri dengan
baik dan tolak segala 'apa kata orang' yang tidak jelas fakta/ buktinya. Tolak
setiap hal yang tidak bisa membangun dan hanya bisa meruntuhkan diri kita.
Saring setiap informasi yang kita dengar agar tidak sampai membuat pikiran
stres.
Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.
Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran
yang hebat.
Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.
Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar
adalah berbahaya.
Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia
dan takut kepada Tuhan.
Orang paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita
terlindung dari keburukannya.
Semua ilmu ada pokok bahasannya. Pokok bahasan ilmu para Nabi adalah
manusia. Mereka datang untuk mendidik manusia.
Tertipulah yang melakukan tiga perkara : Membenarkan apa yang tak terjadi,
mengandalkan orang yang tidak dipercaya dan menghasratkan apa yang tak
dimiliki.
Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda,
bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.
Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.
Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta
kepada sesama.
Menciptakan rasa percaya diri, mengatasi minder
Tema rasa percaya diri yang saya maksudkan dalam konteks ini adalah
tentang rasa percaya diri dalam bersosialisasi atau berinteraksi dengan
manusia lain.
2 hal yang menjadi akar masalah, mengapa orang tidak mampu tampil
percaya diri adalah:
Pada point 1 di atas, bahwa setiap manusia adalah individu yang unik dan
berharga, adalah fakta , setiap kesadaran jiwa manusia akan mengakui bahwa
dirinya lebih berharga dari orang lain. Sebagi contoh , saya seorang lelaki yang
tidak se-tampan dan se-kaya Tom Cruise , tapi jika Tuhan menawarkan saya
"mau tidak jiwamu di tukar dengan jiwa-nya Tom Cruise/bertukar tubuh" ,
jawaban saya sudah jelas tak mau, dan saya yakin secara normal semua orang
juga akan sependapat dengan saya.
- Sesuatu yang nampak tidak nyaman dirasakan, bukan berarti tidak berharga,
dan sebaliknya sesuatu yang nyaman dirasakan belum tentu berharga. Contoh
:Olah raga adalah capek, tapi demi sehat banyak melakukannya dengan
gembira - menyumbangkan uang kepada orang miskin adalah secara materi
rugi, tapi banyak yang melakukan dengan bangga - korupsi adalah enak, tapi
itu sama saja melukai hati nurani sendiri dan orang lain/hina, begitu juga
dengan pelacur yang meski mendapat kepuasan seks juga dapat uang dengan
nyaman, tapi hatinuraninya pasti tersiksa selain di rendahkan orang lain.
- Diri kita adalah unik, karena memang tak ada manusia lain yang menyerupai
kita sepenuhnya, dan juga berharga, karena kehidupan adalah
anugerah/bukan aib atau cela . semua yang merasa hidup dan menjalani
hidup ini bertanggung jawab secara moral untuk menjunjung tinggi dan
menghargainya.
Seperti halnya "saya" di blog kata-kata motivasi ini, saya menuliskan sharing
saya dengan apa adanya dan segenap rasa percaya diri kepada semua
pembaca di dunia internet, meskipun saya bukan seorang psikiater ataupun
seorang professional motivator , hal itu karena saya memahami apa yang saya
lakukan, bahwa saya merasa memiliki sesuatu yang berharga untuk di
bagikan kepada orang lain . Tidak mesti menjadi seorang pakar dahulu untuk
berbagi , dan saya juga tidak mencemaskan apa yang ada di pikiran pembaca
yang mungkin lebih memahami tentang pengetahuan motivasi diri. Karena
saya mengerti bahwa tidak ada karya yang sempurna, tidak pula ada penilaian
yang sempurna , karena disini kita bukan berbicara kesempurnaan ,tapi
"manfaat bersama" .
Orang lain tidak akan peduli seberapa pintar dan hebat-nya diri anda yang
sebenarnya, juga tidak peduli seberapa bodoh dan buruknya diri anda, tapi
orang lain akan lebih peduli jika anda bisa memberikan atau menampilkan
sesuatu yang pantas dihargai.