01
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Berlaku Efk :
9.1. Pendahuluan
Dalam sistem komunikasi saat ini, fiber optik sebagai media transmisi makin
banyak digunakan menggantikan saluran transmisi kawat. Hal ini disebabkan
banyaknya keuntungan yang didapat dibandingkan dengan saluran kawat.
Dengan teknologi yang sudah dikuasai pada saat ini, sistem komunikasi fiber
optik masih sedikit lebih mahal dari sistem transmisi kawat atau sistem transmisi
radio yang setara, tetapi dengan pertumbuhan teknologi yang sangat cepat
sekarang ini, sistem fiber optik dengan cepat akan mampu bersaing dengan
sistem-sistem lain dalam harga, dan dengan kelebihan-kelebihan yang lain yang
PANDUAN PEMELIHARAAN SCADA & TELEKOMUNIKASI
Edisi : I / 01/ 2004 Revisi : 00 Halaman 239
PT PLN (PERSERO) No Dok : P3B/O&M SCADATEL/001.01
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Berlaku Efk :
dimiliki oleh fiber optik, makin lama makin banyak sistem lain yang
digantikannya.
Bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil
dibanding dengan bagian inti, dan terbuat dari kaca.
Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari
bahan plastik elastik.
Ditinjau dari profil indeks bias dan mode gelombang yang terjadi pada
perambatan cahayanya, maka jenis fiber optik dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu :
Fiber ini disebut ”Step Indeks” karena indeks bias berubah secara drastis
dari skulit ke inti fiber. Pada selubung fiber mempunyai indeks bias yang
lebih rendah dari pada indeks bias inti fiber, akibatnya semua sinar yang
memiliki sudut datang lebih besar dari sudut kritis akan dipantulkan oleh
lapisan kulit fiber.
Pada fiber optik jenis ini dapat memuat beberapa sinar dengan panjang
gelombang (λ ) yang berbeda sehingga dapat memuat lebih banyak
sinyal informasi.
Cahaya yang merambat pada step indeks fiber tergantung pada sudut
relatif dari sumbu, karena itu mode dengan pulsa yang berbeda akan
datang pada ujung fiber pada waktu yang berbeda dari pelebaran pulsa
dimana sinyal digital dengan bit rate terbatas akan ditransmisikan.
Fiber optik jenis ini mempunyai diameter inti sebesar 50 µ m dan diameter
PANDUAN PEMELIHARAAN SCADA & TELEKOMUNIKASI
Edisi : I / 01/ 2004 Revisi : 00 Halaman 241
PT PLN (PERSERO) No Dok : P3B/O&M SCADATEL/001.01
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Berlaku Efk :
Profil indeks bias fiber optik jenis ini terlihat seperti gambar di bawah ini.
Cladding
inti
Longitudinal Section
Core Diameter
Cladding
123 µ m
9
µ m
Longitudinal Section
Core Diameter
Cross Section
Gambar 5.2. Multi mode Step Indeks
Dalam single mode fiber hanya terjadi satu jenis mode perambatan berkas
PANDUAN PEMELIHARAAN SCADA & TELEKOMUNIKASI
Edisi : I / 01/ 2004 Revisi : 00 Halaman 242
PT PLN (PERSERO) No Dok : P3B/O&M SCADATEL/001.01
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Berlaku Efk :
cahaya saja, sehingga tidak akan terjadi pelebaran pulsa di tingkat ouputnya.
Karena diameternya terlalu kecil (9 µ m) maka akan sedikit menyulitkan dalam
proses penyambungan. Disamping itu diperlukan sumber optik yang mempunyai
spektrum yang sangat sempit untuk mengusahakan efisiensi kopling yang tinggi
dari sumber optik ke inti fiber optik tersebut.
Karena tidak terjadi dispersi (pelebaran) pulsa maka fiber optik jenis ini akan
mampu mentransmisikan informasi dengan bandwith yang besar.
Fiber ini disebut ”Grade indeks” karena terdapat perubahan dalam indeks
bias, dimana besarnya indeks bias inti mengecil ke arah perbatasan inti dengan
selubungnya. Dengan menurunya indeks bias inti ke arah batas inti dengan
selubung menyebabkan terjadinya pembiasan pada inti sehingga perambatan
berkas cahayanya akan melengkung sedangkan kecepatan propagasi antara
berkas cahaya yang datang dengan sudut datang yang lebih besar akan lebih
cepat dibandingkan dengan berkas cahaya yang datang dengan sudut datang
yang lebih kecil.
Jadi walaupun lintasan yang ditempuh mempunyai jarak yang berlainan maka
berkas-berkas cahaya yang merambat pada jenis serat optik ini akan mencapai
output dalam waktu yang relatif sama sehingga pulsa dioutput hanya mengalami
pelebaran pulsa (dispersi) yang lebih kecil bila dibandingkan dengan pelebaran
pulsa output yang terjadi pada serat optik jenis multi mode step indeks.
Cladding
inti
Longitudinal Section
Core Diameter
input output
Ada empat macam type yang sering digunakan berdasarkan ITU-T (International
telekommunication Union – Telecommunication Standardization sector) yang
dahulu dikenal dengan CCITT yaitu :
Tipe fibre G.652 adalah type fiber yang sering digunakan saat ini dan semua
type dari type fiber yang ada sekarang ini menyesuaikan dengan type G.652.
Jaringan komunikasi PT PLN (Persero)P3B yang dalam hal ini dikelelola PT
ICON+ menggunakan type jenis ini (G.652)
Saat ini Type dari jenis fiber single mode ini dapat digunakan pada STM-1 (155
Mbit/s) untuk mencakup jarak lebih dari 1280 km tanpa menggunakan repeater
(Pengulang/penguat) dan pada STM 4 (622 Mbit/s) digunakan untuk jarak lebih
dari 160 km dengan memakai amplifier fiber optik. Menurut ITU-T jarak yang
dapat dicakup untuk STM 16 adalah sebesar 160 km, tetapi jarak tersebut hanya
dapat dicapai dengan menggunakan post amplifier (penguat) optik dan pre-
amplifier sedangkan untuk STM 64 jarak yang dapat dicakup adalah sebesar 40
– 80 km.
1) Redaman (attenuation)
PANDUAN PEMELIHARAAN SCADA & TELEKOMUNIKASI
Edisi : I / 01/ 2004 Revisi : 00 Halaman 244
PT PLN (PERSERO) No Dok : P3B/O&M SCADATEL/001.01
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Berlaku Efk :
a. Penyerapan (Absosbtion)
b. Scattering (Hamburan)
c. Radiative losses
2) Distorsi
Hal ini disebabkan oleh panjang gelombang yang berbeda. Distorsi terjadi
pada kabel fiber optik jenis multi mode. Sedang pada jenis single mode tidak
terjadi.
Receiver
PANDUAN PEMELIHARAAN SCADA & TELEKOMUNIKASI
Edisi : I / 01/ 2004 Revisi : 00 Halaman 245
Fiber
Optical
flyead
Optical Signal
Electrical
amplifier reciever restorer Signal Out
Amplifier
PT PLN (PERSERO) No Dok : P3B/O&M SCADATEL/001.01
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Berlaku Efk :
Komponen Pasif
- Loss kabel
- Dispersi
Konektor
Splice
Kopler / Splitter
Komponen Aktif
Transmitter
- B < 200 Mb / s
→ LD (Laser Diode)
- B > 200 Mb / s
Receiver
→ p-n Photodiode
→ p-i-n Photodiode
Karakteristik
Optical switch / modulator
- Crosstalk < - 20 dB
- Loss ∼ 1 – 5 dB
Optical Amplifier
- Gain ∼ 20 – 30 dB
Kesimpulan :
⇒ Keuntungan
Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu
sekitar 1013 Hz sampai dengan 1016 Hz, sehingga informasi yang dibawa
akan menjadi banyak.
2. Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat dari tembaga,
terutama pada frekuensi yang mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm
yaitu 0,2 dB/km.
Fiber optik terbuat dari kaca atau plastik yang merupakan isolator, berarti
bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan gangguan
listrik.
Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus listrik
(terhindar dari terjadinya hubungan pendek)
8. Low Cost
⇒ Kerugian
2. Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang
berlebihan
3. Tidak dapat dialiri arus listrik, sehingga tidak dapat memberikan catuan pada
pemasangan repeater.
FL 70 kV / 150 kV
FA Junction Box
Gantry
Box
OUTDOOR
Gantry
FA Box FS
FOT
Patching Cord
SCADA
Console
NMS Inter Computer
Link
CPM
LAN
Telepon cabel
VM
MDF
CC
Power Cabel CTB CTB
TDB
Rectifier SSM TDB
Power
Battery Supply TDB
DCDB FAX & TELEKOMUNIKASI
PANDUAN PEMELIHARAAN SCADA
TDB
Edisi : I / 01/ 2004 Revisi : 00 Halaman 249
∼
220 V INDOOR
Gedung Lain
PT PLN (PERSERO) No Dok : P3B/O&M SCADATEL/001.01
PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN JAWA BALI Berlaku Efk :
Keterangan :
FA = Fiber Armoured
VM = Voice Mail
DM 2 - MUX
Channel Unit Sub / EXCHANGE END adalah salah satu channel unit dari DM 2
yang sangat penting. Channel unit ini terdiri atas 6 frekuensi suara dan satu
MCSD (metering control signal detection) channel untuk setiap VF channel.
Keenam frekuensi suara itu dibagi menjadi 5 channel unit dan 1 multiplex unit
(MUX) yang didalamnya menghubungkan pelanggan dengan analog subcriber
dari analog maupun digital interface ke channel unit sub/sub yang kemudian
dihubungkan ke pelanggan atau ke nomor yang dituju.
Jika kita mengangkat telepon, maka kita akan mendengar suara atau posisi off
hook. Kemudian kita memencet nomor yang akan kita hubungi. Voice atau
pembicaraan kita dipesawat telepon tersebut dirubah ke besaran listrik berupa
sinyal analog ke DM 2 sub/sub, yang kemudian sinyal tersebut akan
dimultipleksing. Setelah itu sinyal tersebut dikirim melalui transmisi fiber optik
berdasarkan sistem PDH. Tiba di sentral penerima (exchange End) sinyal yang
dikirim itu kemudian dimultiplexing. Selanjutnya dari sentral tersebut dikirim ke
analog subcriber interface, lalu ke DM 2 sub/E yang akan meyambungkan ke
nomor yang dituju.
CU 24020 merupakan sebuah data unit yang berbentuk card yang digunakan
untuk mengirim dan menerima sinyal yang berbentuk data sebanyak 4 channel
tiap CU 24020 seperti untuk internet, intranet, dll.
Unit TU 21232 meliputi 8 VF channel block yang identik, sebuah block kontrol,
dan sebuah unit power supply. Jadi tiap card TU 21232 dapat digunakan untuk 8
Channel misalnya untuk SCADA.
5. Untuk memisahkan sinyal penerima dari tiap voice channel dari DM 2 internal
Bus
Ringing Generator
tinggi dari DM 2 . nomor yang mengikuti DM menunjukkan jumlah bit rate (bit/s)
pada main sistem direction (jumlah bit yang dapat dikirim dan diterima tiap detik.
Satuan yang digunakan adalah Mbit/s, sehingga jelas terlihat bahwa DM 140
memiliki channel yang terbanyak dari DM yang lainnya.
Repeater DF 2 – 8
Adalah card yang berfungsi sebagai transmitter dan receiver yang mempunyai
kapasitas transmisi 2 Mbit/s atau 8 Mbit/s dan dapat diajust sesuai dengan
kapasitas sinyal yang kita tranmisikan.
Peralatan ini dilengkapi dengan sebuah Laser diode atau LED dan dihubungkan
ke Multi mode atau singel Mode Fiber .
DF 2-8 ini mengubah sinyal informasi (suara, data, dan gambar) yang masih
berupa sinyal listrik menjadi sinyal optik, lalu ditransmisikan melalui media optik.
Pada sisi penerima DF 2-8 mengubah kembali sinyal optik yang diterima menjadi
sinyal listrik. Jadi dengan DF 2-8 yang berfungsi sebagai transmitter dan
receiver, komunikasi dapat dilakukan 2 arah.
12 line telepon
2 buah card SUB/E pada pengirim dan 2 buah card SUB/S pada penerima
1 (satu) Card CU – 24
VF
SUB
EM
CU SUB
24 E
DM 2
PC
FIBER
OPTIK
PABX
DM 2
SUB
SUB S
S
VF V24
EM TELEPHONE
Ringing Generator