Anda di halaman 1dari 22

Asuhan Keperawatan untuk Pasien

Cedera Kepala
PENGERTIAN CEDERA KEPALA

 Cedera kepala adalah serangkaian kejadian


patofisiologik yang terjadi setelah trauma
kepala ,yang dapat melibatkan kulit kepala
,tulang dan jaringan otak atau kombinasinya
(Standar Pelayanan Medis ,RS Dr.Sardjito)
ETIOLOGI
1.   Kecelakaan lalu lintas
2    Kecelakaan kerja
3.   Trauma pada olah raga
4.    Kejatuhan benda
5.    Luka tembak
MEKANISME CEDERA

 Cedera kepala tumpul biasanya


berkaitan dengan kecelakaan mobil-
motor, jatuh atau pukulan benda
tumpul.

 Cedera kepala tembus disebabkan oleh


peluru atau tusukan.
BERATNYA CEDERA

 Cedera Kepala Ringan (CKR)

 Cedera Kepala Sedang ( CKS)

 Cedera Kepala Berat (CKB)


 
PATOFISIOLOGI CEDERA
KEPALA
MANIFESTASI KLINIS

1. Perubahan kesadaran adalah merupakan


indicator yang paling sensitive yang dapat
dilihat dengan penggunaan GCS ( Glascow
Coma Scale)

2. Peningkatan TIK yang mempunyai trias


Klasik seperti : nyeri kepala karena
regangan dura dan pembuluh darah; papil
edema yang disebabkan oleh tekanan dan
pembengkakan diskus optikus; muntah
seringkali proyektil.
Pengkajian
1. Pantau tanda vital
 Pantau pada interval yang sering untuk mengkaji
status intrakranial.
 Kaji peningkatan TIK termasuk perlambatan denyut,
peningkatan tekanan sistolik, dan pelebaran tekanan
denyut.
 Sejalan dengan kompresi otak meningkat,tanda-
tanda vital terbalik, denyut dan pernapasan menjadi
cepat, tekanan darah dapat menurun.
 Jaga suhu dibawah 38⁰C untuk menghindari
kebutuhan metabolisme yang meningkat pada otak.
 Takikardia dan hipotensi arteridapat
mengindikasikan pendarahan disuatu tempat dalam
tubuh.
2. Fungsi motorik
 catat ada atau tidak adanya gerakan
gerakan yang spontan dari masing-
masing ekstremitas.
 Kaji respons-respons terhdap
rangsangan yang menimbulkan nyeri
pada tidak adanya gerakan spontan;
respon yang abnormal menunjukkan
prognosis yang lebih buruk.
 Tentukan kemampuan pasien untuk
berbicara; catat kualitas pembicaraan.
CONT….
3. Tanda pada mata
 Evaluasi pembukaan mata yang spontan.
 Evaluasi ukuran pupil dan reaksi terhadap
cahaya (pupil yang berdilatasi tak sama
dengan pupil yang merespon dengan buruk
dapat diindikasikan hematoma). Jika kedua
pupil terpaku dan dilatasi, biasanya
mengindikasikan cedera dan prognosis
yang buruk.
4. Pantau komplikasi ( edema serebral dan herniasi)

 Memburuknya kondisi dapat disebabkan oleh


hematoma intrakranial yang melebar, edema otak yang
progresif, dan herniasi otak.

 Puncak pembekakan terjadi pada kira-kira 72 jam


setelah cedera yang mengakibatkan peningkatan TIK.
Lakukan tindakan untuk mengendalikan TIK
5. Pantau komplikasi lain

 Komplikasi lain mencakup infeksi sistemik atau


infeksi bedah neuro, contohnya infeksi luka,
osteomielitis, atau meningitis.

 Setelah cedera beberapa pasien mengalami


paralisis fokal (setempat) seperti anosmia (tidak
adanya indra penciuman atau abnormalitas
gerakan mata dan efek neurologis fokal seperti
afasia (gangguan ingatan) dan kejang-kejang.

 Pasien dapat mengalami defisit psikososial organik


dan respon emosional.
Diagnosa Keperawatan
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas dan
ventilasi yang berhubungan dengan hipoksia.
Cont…

2. Kekurangan volume cairan yang


berhubungan dengan gangguan
kesadaran dan disfungsi hormonal.

3. Perubahan nutrisi, kurang dari


kebutuhan tubuh, yang berhubungan
dengan perubahan metabolisme,
pembatasan cairan dan masukan
yang tidak mencukupi.
CONT…

4. Resiko terhadap cedera yang berhubungan


dengan disorientasi , gelisah dan kerusakan
otak.

5. Perubahan proses pikir (defisit fungsi


intelektual, komunikasi, memori, pemrosesan
informasi yang berhubungan dengan akibat dari
cedera kepala).

6. Diagnosa keperawatan untuk pasien tidak


sadar dan pasien dengan peningkatan TIK juga
dapat digunakan.
Cont….
7. Potensial terhadap ketidak efektifnya koping
keluarga yang berhubungan dengan ketidak
respon pasien, ketidak pastian hasil yang
diharapkan, periode pemulihan yang panjang,
defisit fisik dan emosional residual pasien.

8. Kurang pengetahuan tentang prose


rehabilitasi.
Intervensi keperawatan
1. Pemeliharaan jalan nafas
2. Pemeliharaan keseimbangan cairan dan
elektrolit
3. Pemberian nutrisi adekuat
4. Pencegahan cedera
5. Memperbaiki fungsi kognitif
6. Mendukung Koping Keluarga
Evaluasi

1. Mencapai atau mempertahankan


bersihan jalan nafas, yang efektif,
ventilasi, dan oksigan otak.
2. Tercapainya keseimbangan cairan dan
elektrolit yang memuaskan
3. Mencapai status nutrisi yang adekuat
4. Menghindari cedera.
Cont…
5. Memperlihatkan peningkatan fungsi
kognitif dan meningkatkan memori
6. Anggota keluarga memperlihatkan
mekanisme koping yang adaptif.
7. Pasien dan anggota keluarga
berpartisipasi dalam proses rehabilitasi
sesuai indikasi.
8. Tidak ada komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth.2002.Buku Ajar


Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC

Brunner & Suddarth.2000.Buku Saku


Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC
Thanks

Anda mungkin juga menyukai