Anda di halaman 1dari 2

Saya pernah merasakan kesedihan yang mendalam. Tapi, apakah yang saya dapatkan?

Tidak
ada sama sekali. Pikiran kalut akan membutakan mata hati sehingga segala hal akan terasa
rumit. Karena itulah saya bisa menyimpulkan bahwa bersedih terus menerus merupakan suatu
kondisi psikis yang sama sekali kontra produktif. Tidak bisa disangkal lagi bahwa kesedihan,
kegundahan adalah suatu kodisi yang paling besar dimana efek sakitnya sangat terasa bagi
tubuh maupun jiwa.

Kesedihan bisa teratasi apabila kita mau mengendalikan cara pandang hidup, berfikir positif
dan memaksimalkan kesungguhan dan ketekunan. Kalau bisa istiqomah/konsisten
melakukannya, InsyaAllah akan lahir perilaku yang menakjubkan dan mencengangkan.
Semuanya perlu praktik yang nyata untuk mencapai kebahagiaan yang kita inginkan.

Tak selamanya kesulitan itu harus dibenci. Tak sedikit kesulitan yang pada akhirnya membawa
efek positif. Jangan takut menderita dan jangan takut sengsara, karena kesulitan-kesulitan
itulah yang bisa menjadikan kita seseorang yang lebih kuat dari sebelumya, dan orang yang
lebih bijak tentunya.

Kalau kita mau berpikir,maka pengalaman demi pengalaman tersebut dapat membuat kita lebih
bijak dalam menghadapi hidup. Kita pun dapat lebih merasakan penderitaan orang lain ketika
mereka mengalami hal yang serupa dengan yang pernah kita alami.

Seorang mukmin mengetahui bahwa kesulitan-kesulitan diberikan Allah untuk menguji


manusia. Mereka tahu bahwa kesulitan tersebut dibuat untuk membedakan antara orang yang
benar-benar beriman dan mereka yang berpenyakit hati. Untuk membedakan orang yang tulus
orangdan yang mengharapkan balasan.

Jika kita menginginkan hidup tenang dan tidak terguncang oleh badai kehidupan yang sering
tiba-tiba menerpa, hadapilah segala urusan itu dengan keberanian dan keteguhan. Dan
percayalah, Allah tidak akan menguji kita melebihi kemampuan kita. Karena sesungguhnya di
balik kesulitan itu ada kemudahan.

Dimana ada kehidupan, disitu pasti ada permasalahan. Namun, tahukah Anda bahwa di balik
setiap masalah terkandung suatu peluang emas dan kesempatan yang besar untuk maju?

Ada kata-kata bijak dari Norman V Peale yang patut Anda renungkan. Dalam bukunya You Can
If You Think You Can, ia mengatakan, ''Apabila Tuhan ingin menghadiahkan sesuatu yang
berharga, bagaimanakah Ia memberikannya kepada Anda? Apakah Ia menyampaikan dalam
bentuk suatu kiriman yang indah dalam nampan perak? Tidak! Sebaliknya Tuhan
membungkusnya dalam suatu masalah yang pelik, lalu melihat dari jauh apakah Anda sanggup
membuka bungkusan yang ruwet itu, dan menemukan isinya yang sangat berharga, bagaikan
sebutir mutiara yang mahal harganya yang tersembunyi dalam kulit kerang.''

Pernyataan di atas bukan sekedar kata-kata indah untuk menghibur Anda yang & sedang kalut
menghadapi suatu masalah. Ini adalah perubahan paradigma dan cara berpikir. Keadaan apa
pun yang kita hadapi sebenarnya bersifat netral. Kita lah yang memberikan label positif atau
negatif terhadapnya. Seperti yang dikatakan filsuf Cina, I Ching, ''Peristiwanya sendiri tidak
penting, tapi respon terhadap peristiwa itu adalah segala-galanya.''

emua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh. Sayang,
lebih banyak orang yang menganggap masalah sebagai sesuatu yang harus dihindari. Mereka
tak mampu melihat betapa mahalnya mutiara yang terkandung dalam setiap masalah. Ibarat
mendaki gunung, ada orang yang bertipe Quitters. Mereka mundur teratur dan menolak
kesempatan yang diberikan oleh gunung.

Ada orang yang bertipe Campers, yang mendaki sampai ketinggian tertentu kemudian
mengakhiri pendakiannya dan mencari tempat yang datar dan nyaman untuk berkemah.
Mereka hanya mencapai sedikit kesuksesan tapi sudah merasa puas dengan hal itu.

Tipe ketiga adalah Climbers yaitu orang yang seumur hidupnya melakukan pendakian, dan tak
pernah membiarkan apapun menghalangi pendakiannya.
Orang seperti ini senantiasa melihat hidup ini sebagai ujian dan tantangan. Ia dapat mencapai
puncak gunung karena memiliki mentalitas yang jauh lebih tinggi, mengalahkan tingginya
gunung. Orang dengan tipe ini benar-benar meyakini apa yang pernah dikatakan Dag
Hammarskjold, ''Jangan pernah mengukur tinggi sebuah gunung sebelum Anda mencapai
puncaknya. Karena begitu ada di puncak, Anda akan melihat betapa rendahnya gunung itu.''

Semua masalah sebenarnya adalah rahmat terselubung bagi kita. Mereka


''berjasa'' karena dapat membuat kita lebih baik, lebih arif, lebih bijaksana, dan lebih sabar.

Mulailah melihat semua masalah yang Anda hadapi sebagai peluang, kesempatan, dan rahmat.
Anda akan merasa tertantang, namun tetap mampu menjalani hidup yang tenang dan damai.
Berbahagialah jika Anda memiliki masalah. Itu artinya Anda sedang hidup dan berkembang.
Justru bila Anda tak punya masalah sama sekali, saya sarankan Anda segera berdoa, ''Ya
Tuhan. Apakah Kau tak percaya lagi padaku, sehingga Kau tak mempercayakan satu pun
kesulitan hidup untuk saya atasi?'' Dengan berdoa demikian Anda tak perlu khawatir. Tuhan
amat mengetahui kemampuan kita masing-masing. Ia tak akan
pernah memberikan suatu beban yang kita tak sanggup memikulnya.

Anda mungkin juga menyukai