Anda di halaman 1dari 9

Tugas : Agama

“ NILAI IBADAH PUASA SEBAGAI


MOMENTUM UNTUK MENINGKATKAN
KETAKWAAN KEPADA ALLAH SWT”

DI SUSUN OLEH:

Tasha Yuliandra

XII-IPA-3

SMAN MODAL BANGSA


KATA  PENGANTAR

           Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh puasa sebagai
momentum untuk meningkatkan ketakwaan kepada allah swt yang saya sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Makalah ini memuat tentang “nilai ibadah puasa sebagai momentum untuk meningkatkan
ketakwaan kepada allah swt” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk
dicermati dan menambah ilmu bagi para pembaca sekalian.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Blang Bintang, 20 Agustus 2010

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………………

B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. SEJARAH PUASA……………………………………………………………………
B. DEFINISI PUASA…….………………………………………………………………
C. KEUTAMAAN PUASA………………………………………………………………

BAB III PENUTUP

A. SIMPULAN………………………………………………………………………………..

B. SARAN……………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………....
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ramadhan (ejaan KBBI: Ramadan, dalam bahasa Arab:‫ )رمضان‬adalah bulan


kesembilan dalam penanggalan Hijriyah (sistem penanggalan agama Islam). Sepanjang
bulan ini pemeluk agama Islam melakukan serangkaian aktivitas keagamaan termasuk di
dalamnya berpuasa, salat tarawih, peringatan turunnya Al-Quran, mencari malam
Laylatul Qadar, memperbanyak membaca Al-Quran dan kemudian mengakhirinya
dengan membayar zakat fitrah dan rangkaian perayaan Idul Fitri. Kekhususan bulan
Ramadhan ini bagi pemeluk agama Islam tergambar pada Al-Quran pada surat Al
Baqarah ayat 185 yang artinya:

"bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Quran sebagai


petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir di bulan itu, maka
hendaklah ia berpuasa pada bulan itu..."

Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan penuh ampunan.Di bulan ini banyak
orang yang mengerjakan ibadah dengan bersungguh-sungguh,karena Allah SWT.Allah
berfirmnan:”man Shoma ramadhona imanaw wahtisaban ghufirolahu mataqaddama min
dzambih”.

Artinya:”Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan
mengharap ridho Allah SWT,akan diampuni dosa-dosanya yang “.

Allah SWT.memerintahkan kita agar berpauasa dalam surat Al-Baqoroh ayat


183:”Yaayyuhalladzina amanu kutiba ‘alaikumush shiyamu kamal kutiba ‘alalladzina
min qoblihim la’allakum tattaqun”.

Artinya: “hai orang-orang yang beriman,telah diwajibkan atas kamu


berpuasa,sebagaimana telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu,agar kamu
bertaqwa”.

Bagaimanakan kita sebagai umat islam memanfaatkan momen ramadhan ini


dengan berpuasa dan mendapatkan pahala serta meningkatkan ketakwaan kita kepada
Allah SWT?
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan puasa?
2. Bagaimana mengoptimalkan ibadah puasa di bulan ramadhan?
3. Apa sajakah manfaat dari puasa?
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PUASA

Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin
di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman,
sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa merupakan
amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.
Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu:

1. Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan maksud menambah
pahala. Misalnya puasanya para pendeta
2. Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang telah dikisahkan
Allah dalam Al-Qur’an, surat Maryam ayat 26 :
“Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka katakanlah, sesungguhnya aku
telah bernadzar berpuasa untuk tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan
berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini” (Q.S. Maryam :26).
3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yang dilakukan oleh
pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan puasa-puasa kaum-kaum lainnya yang
mempunyai cara dan kriteria yang telah ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.
4. Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyai aturan yang
tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalam tata cara dan waktu
pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaum muslimin, juga tidak terlalu
longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal mana telah menunjukkan keluwesan
Islam.

B. PENGERTIAN PUASA

Puasa (bahasa Arab: ‫ )صوم‬secara bahasanya boleh diartikan sebagai menahan


diri. Daripada segi istilah syara' bermaksud menahan diri daripada makan atau minum
untuk suatu jangka masa tertentu.

Puasa artinya menahan diri daripada makan dan minum serta segala perbuatan
yang boleh membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sehinggalah terbenam matahari.
Umat Islam juga dikehendaki menahan diri daripada menipu, mengeluarkan kata-kata
buruk atau sia-sia, serta bertengkar atau bergaduh. Ini kerana puasa merupakan medan
latihan memupuk kesabaran, kejujuran serta bertolak ansur sesama sendiri. Secara tidak
langsung amalan puasa akan menyuburkan sikap murni di dalam diri pelakunya. Adalah
menjadi harapan kita agar kesemua nilai yang baik ini akan terus dipraktikkan ke bulan-
bulan berikutnya.

C. KEUTAMAAN PUASA

Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya para lelaki muslim dan
perempuan muslimah, para lelaki dan perempuan yang beriman, para lelaki dan
perempuan yang taat, para lelaki dan perempuan yang jujur, para lelaki dan perempuan
yang sabar, para lelaki dan perempuan yang khusyu’, para lelaki dan perempuan yang
rajin bersedekah, para lelaki dan perempuan yang rajin berpuasa, para lelaki dan
perempuan yang senantiasa menjaga kemaluannya, dan para lelaki dan perempuan yang
banyak mengingat Allah, maka Allah siapkan untuk mereka ampunan dan pahala yang
sangat besar.” (QS. al-Ahzab: 35)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa merupakan perisai


yang dapat digunakan oleh seorang hamba untuk melindungi dirinya dari jilatan api
neraka.” (HR. Ahmad, sahih)

Suatu ketika, Abu Umamah radhiyallahu’anhu bertanya kepada Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku suatu amalan
yang dengan sebab itu aku bisa masuk ke dalam surga.” Maka beliau menjawab,
“Lakukanlah puasa, tiada yang dapat menyamainya.” (HR. Nasa’i, sanadnya sahih)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam


bersabda, “Allah berfirman: Semua amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa.
Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah
perisai. Apabila suatu hari salah seorang dari kalian sedang berpuasa maka janganlah
dia mengucapkan kata-kata kotor ataupun berteriak-teriak. Apabila ada orang yang
mencaci-maki dirinya atau memeranginya maka ucapkanlah; Aku sedang puasa. Demi
tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang
berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada bau kasturi. Seorang yang berpuasa
memiliki dua kegembiraan; ketika berbuka puasa maka dia merasa senang, dan ketika
berjumpa dengan Rabbnya maka dia pun merasa senang dengan puasanya.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa:

1. Puasa merupakan salah satu sebab turunnya ampunan dan curahan pahala

2. Puasa merupakan salah satu sebab untuk menyelamatkan diri dari siksaan api neraka

3. Puasa merupakan salah satu sebab untuk masuk ke dalam surga

4. Puasa merupakan sebuah amalan yang sangat istimewa yang disandarkan Allah kepada
diri-Nya

5. Puasa merupakan benteng dari perbuatan jelek

6. Puasa akan mendatangkan kegembiraan di hati orang yang beriman; yaitu di dunia ketika
dia berbuka/berhari raya dan di akherat ketika dia berjumpa dengan Allah dengan
membawa amalannya

Semoga Allah yang Maha kuasa lagi Maha mengetahui masih memberikan kesempatan kepada
kita untuk bertemu dengan Ramadhan di tahun depan. Sehingga kita bisa menjalankan sebuah
ibadah yang sangat agung demi menggapai ampunan dan pahala dari-Nya.

B.SARAN

Perbanyaklah amal di bulan ramadhan, karena bulan ramadhan adalah bulan yang penuh
berkah. Allah senantiasa memberikan pahala bagi umatnya yang beramal kepada-Nya , apalagi
pada bulan suci ramadhan, pahala yang diberikan Allah berlipat-lipat ganda dari pada bulan-
bulan lainnya. Salah satu caranya ialah dengan berpuasa pada bulan ramadhan, yang mana puasa
pada bulan ramadhan menjadikan kita sebagai umat muslim lebuh dekat kepada-Nya ,
mendapatkan pahala serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.hendra-k.net/sejarah-puasa.html
2. www.wikipedia.com
3. http://abumushlih.com/keutamaan-puasa.html/

Anda mungkin juga menyukai