Tug As
Tug As
DI SUSUN OLEH:
Tasha Yuliandra
XII-IPA-3
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui seberapa besar pengaruh puasa sebagai
momentum untuk meningkatkan ketakwaan kepada allah swt yang saya sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan.
Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah Swt akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “nilai ibadah puasa sebagai momentum untuk meningkatkan
ketakwaan kepada allah swt” dan sengaja dipilih karena menarik perhatian penulis untuk
dicermati dan menambah ilmu bagi para pembaca sekalian.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN
A. SEJARAH PUASA……………………………………………………………………
B. DEFINISI PUASA…….………………………………………………………………
C. KEUTAMAAN PUASA………………………………………………………………
A. SIMPULAN………………………………………………………………………………..
B. SARAN……………………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………....
BAB I
PENDAHULUAN
Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan penuh ampunan.Di bulan ini banyak
orang yang mengerjakan ibadah dengan bersungguh-sungguh,karena Allah SWT.Allah
berfirmnan:”man Shoma ramadhona imanaw wahtisaban ghufirolahu mataqaddama min
dzambih”.
Artinya:”Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena keimanan dan
mengharap ridho Allah SWT,akan diampuni dosa-dosanya yang “.
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PUASA
Puasa merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan oleh kaum muslimin
di seluruh dunia. Allah swt. telah mewajibkannya kepada kaum yang beriman,
sebagaimana telah diwajibkan atas kaum sebelum Muhammad saw. Puasa merupakan
amal ibadah klasik yang telah diwajibkan atas setiap umat-umat terdahulu.
Ada empat bentuk puasa yang telah dilakukan oleh umat terdahulu, yaitu:
1. Puasanya orang-orang sufi, yakni praktek puasa setiap hari dengan maksud menambah
pahala. Misalnya puasanya para pendeta
2. Puasa bicara, yakni praktek puasa kaum Yahudi. Sebagaimana yang telah dikisahkan
Allah dalam Al-Qur’an, surat Maryam ayat 26 :
“Jika kamu (Maryam) melihat seorang manusia, maka katakanlah, sesungguhnya aku
telah bernadzar berpuasa untuk tuhan yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan
berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini” (Q.S. Maryam :26).
3. Puasa dari seluruh atau sebagian perbuatan (bertapa), seperti puasa yang dilakukan oleh
pemeluk agama Budha dan sebagian Yahudi. Dan puasa-puasa kaum-kaum lainnya yang
mempunyai cara dan kriteria yang telah ditentukan oleh masing-masing kaum tersebut.
4. Sedang kewajiban puasa dalam Islam, orang akan tahu bahwa ia mempunyai aturan yang
tengah-tengah yang berbeda dari puasa kaum sebelumnya baik dalam tata cara dan waktu
pelaksanaan. Tidak terlalu ketat sehingga memberatkan kaum muslimin, juga tidak terlalu
longgar sehingga mengabaikan aspek kejiwaan. Hal mana telah menunjukkan keluwesan
Islam.
B. PENGERTIAN PUASA
Puasa artinya menahan diri daripada makan dan minum serta segala perbuatan
yang boleh membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar sehinggalah terbenam matahari.
Umat Islam juga dikehendaki menahan diri daripada menipu, mengeluarkan kata-kata
buruk atau sia-sia, serta bertengkar atau bergaduh. Ini kerana puasa merupakan medan
latihan memupuk kesabaran, kejujuran serta bertolak ansur sesama sendiri. Secara tidak
langsung amalan puasa akan menyuburkan sikap murni di dalam diri pelakunya. Adalah
menjadi harapan kita agar kesemua nilai yang baik ini akan terus dipraktikkan ke bulan-
bulan berikutnya.
C. KEUTAMAAN PUASA
Allah ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya para lelaki muslim dan
perempuan muslimah, para lelaki dan perempuan yang beriman, para lelaki dan
perempuan yang taat, para lelaki dan perempuan yang jujur, para lelaki dan perempuan
yang sabar, para lelaki dan perempuan yang khusyu’, para lelaki dan perempuan yang
rajin bersedekah, para lelaki dan perempuan yang rajin berpuasa, para lelaki dan
perempuan yang senantiasa menjaga kemaluannya, dan para lelaki dan perempuan yang
banyak mengingat Allah, maka Allah siapkan untuk mereka ampunan dan pahala yang
sangat besar.” (QS. al-Ahzab: 35)
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1. Puasa merupakan salah satu sebab turunnya ampunan dan curahan pahala
2. Puasa merupakan salah satu sebab untuk menyelamatkan diri dari siksaan api neraka
4. Puasa merupakan sebuah amalan yang sangat istimewa yang disandarkan Allah kepada
diri-Nya
6. Puasa akan mendatangkan kegembiraan di hati orang yang beriman; yaitu di dunia ketika
dia berbuka/berhari raya dan di akherat ketika dia berjumpa dengan Allah dengan
membawa amalannya
Semoga Allah yang Maha kuasa lagi Maha mengetahui masih memberikan kesempatan kepada
kita untuk bertemu dengan Ramadhan di tahun depan. Sehingga kita bisa menjalankan sebuah
ibadah yang sangat agung demi menggapai ampunan dan pahala dari-Nya.
B.SARAN
Perbanyaklah amal di bulan ramadhan, karena bulan ramadhan adalah bulan yang penuh
berkah. Allah senantiasa memberikan pahala bagi umatnya yang beramal kepada-Nya , apalagi
pada bulan suci ramadhan, pahala yang diberikan Allah berlipat-lipat ganda dari pada bulan-
bulan lainnya. Salah satu caranya ialah dengan berpuasa pada bulan ramadhan, yang mana puasa
pada bulan ramadhan menjadikan kita sebagai umat muslim lebuh dekat kepada-Nya ,
mendapatkan pahala serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.hendra-k.net/sejarah-puasa.html
2. www.wikipedia.com
3. http://abumushlih.com/keutamaan-puasa.html/