0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
106 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas pentingnya integrasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Dokumen tersebut juga menyoroti bahwa anggaran militer yang besar berdampak buruk bagi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dokumen tersebut merekomendasikan perlunya re-evaluasi prioritas anggaran dan pembangunan sistem publik yang lebih akuntabel untuk
Dokumen tersebut membahas pentingnya integrasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Dokumen tersebut juga menyoroti bahwa anggaran militer yang besar berdampak buruk bagi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dokumen tersebut merekomendasikan perlunya re-evaluasi prioritas anggaran dan pembangunan sistem publik yang lebih akuntabel untuk
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Dokumen tersebut membahas pentingnya integrasi antara pemerintah, bisnis, dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Dokumen tersebut juga menyoroti bahwa anggaran militer yang besar berdampak buruk bagi pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dokumen tersebut merekomendasikan perlunya re-evaluasi prioritas anggaran dan pembangunan sistem publik yang lebih akuntabel untuk
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai PPT, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
dan Warga Negara Pendahuluan Adanya hubungan erat dari pemerintah, bisnis dan keuntungan untuk masyarakat. Pemerintah dan perusahaan swasta bekerja sama dengan proses kompromi (Hoffman, 1993) Pemerintah dapat mempromosikan opsi untuk kelompok bisnis dalam pengembangan dunia usaha dan mensejahterahkan masyarakat Militerisasi VS Pembangunan Berkelanjutan AS berhemat militer : terjadi keluhan bahwa akan berdampak buruk bagi perekonomian AS. Namun hal itu justru menguntungkan khususnya bagi negara berkembang Fakta Militerisasi I Jordan (1992) : 142 juta kematian disebabkan perang sejak tahun 1500 = 793 kematian per hari (untuk 1990) Tahun 1990 -- 7211 per hari (300 per jam, 5 per menit, 1 per 12 detik) Anggaran dunia militer tahun 1990 = $ 880 Milyar. Ada klaim perang itu wajar dan kematian tak bisa dihindari Fakta Militerisasi II Eisenhower menyatakan : Setiap senjata yang dibuat, setiap kapal perang diluncurkan, setiap roket diluncurkan, merupakan pencurian dari orang-orang lapar, yang kedinginan, yang tidak berpakaian (McKenzie-Mohr & Winter, 1993) Walaupun ada perkembangan teknologi baru dari dunia militer namun perekonomian dan tingkat pengangguran tetap tinggi (McKenzie-Mohr & Winter, 1993). Pengeluaran dunia militer padat modal dan tidak banyak menyerap tenaga kerja dibandingkan sektor sipil. Fakta Militerisasi III Negara berkembang tahun 1960 & 1990 total biaya militer besar ($ 2 trilyun lebih besar dari pengeluaran publik untuk pendidikan, $ 6 trilyun lebih untuk perawatan kesehatan) Sumbangan untuk sektor publik <10% untuk pendidikan, 5% kesehatan Dunia timur merupakan pembeli senjata terbesar Fakta di dunia timur akibat perang : 14.141.000 kematian sejak 1960, pengeluaran dunia militer (setiap setengah menit $ 1 juta - 1000 kelas, 12 menit $ 12 juta - 40.000 apotik, 6 jam $ 700 juta - 5 juta anak setahun yang meninggal diare (McKenzie-Mohr & Winter, 1993, 9) Agresi Sosial & Kekerasan Kekerasan terorganisir juga isu utama Eksternal faktor mengarahkan tingkat kekerasan (kesenjangan ekonomi, tingkat stress tinggi) Kondisi tersebut membuat berbagai kebutuhan dasar manusia harus dipenuhi (fisik, rasa aman, cinta, harga diri, aktualisasi diri) Kemiskinan Banyak terjadi di negara berkembang (termasuk kepadatan penduduk dan konflik bersenjata) Pengendalian jumlah penduduk dan kemiskinan patut ditanggulangi (diperkirakan tahun 2025 jumlah penduduk dunia yang saat ini mencapai 5,3 milyar akan berlipat ganda) Program kontrasepsi di India tidak berjalan sempurna ; Pelarangan mempunyai anak lebih dari 1 di China juga mendapat kritik terlalu radikal Nilai dan Cerminan Masyarakat AS Dapat dilihat dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga Magnet (1992) : AS budaya seks bebas sangat dominan, ibu muda yang berusia masih SMA dan tetap mendapat pekerjaan. Teori Hirarki Kebutuhan “Maslow” Bagaimana dengan Indonesia ? Berbagai kebijakan publik dibuat dengan sistem “top down” bukan “bottom up” sehingga sering tidak tersosialisasi. NATO (No Action, Talk Only) Prosedur di lapangan : “kalau bisa dibuat susah jangan dipermudah” Kebutuhan manusia pada umumnya di Indonesia masih sekitar kebutuhan fisik dan rasa aman Kebijakan Publik di Indonesia UUD 1945 pasal 31 ayat 1: Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan 31 ayat 2 : Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Pasal 34 ayat 1: Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara Pasal 34 ayat 2 : Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan Pasal 34 ayat 3: Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan dan fasilitas pelayananan umum yang layak Jadi… Intervensi pemerintah untuk menjamin kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat memegang peranan penting Setiap kebijakan yang dibuat harus mempertimbangkan etika dasar kemanusiaan Kurangnya kesejahteraan & kemiskinan - pendidikan rendah Pendidikan merupakan usaha yang baik menurunkan isolasi sosial dan penindasan politik akhirnya meningkatkan produktivitas, perekonomian, dan membantu masyarakat serta individu Tindakan Konkret.. Di AS $ 40 milyar per tahun untuk anggaran pendidikan Peningkatan kesejahteraan bukan hanya meliputi kebutuhan dasar manusia tetapi juga sampai pada kebutuhan sosial hingga aktualisasi diri Tidak perlu selalu mencari “kambing hitam” cth : imunisasi gagal - cari solusi yang memudahkan (pembuatan banyak klinik, penyediaan transportasi ke klinik) Rekomendasi Hoffman (1993) & Sullivan (1992) memberi rekomendasi : Re-evaluasi prioritas
Membangun sistem yang sederhana, koheren, responsif, biaya
efektif, berorientasi hasil Sistem publik akuntabel dan menjamin keterlibatan masyarakat Evaluasi hasil dan dampak program
Mengembangkan kolaborasi antara pemerintah, pelaku bisnis,
tokoh masyarakat
Peran Prinsip-prinsip psikologi dapat memperlancar setiap
tujuan tersebut tercapai TERIMA KASIH & MOHON KRITIK SERTA SARANNYA