Pembangunan agama merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak
memeluk agama dan beribadat menurut keyakinan masing-masing sebagaimana diatur di dalam
UUD 1945, Bab XI Pasal 29 (1) dan (2), yang menegaskan bahwa ”Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa” dan ”Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk
memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.”
A. PERMASALAHAN
Pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama di masyarakat masih kurang
memadai. Kehidupan beragama pada sebagian masyarakat baru mencapai tataran simbol-simbol
keagamaan dan belum sepenuhnya bersifat substansial. Hal ini tercermin antara lain pada gejala
negatif seperti perilaku asusila, praktik KKN, penyalahgunaan narkoba, pornografi, pornoaksi, dan
perjudian. Selain itu, angka perceraian yang masih tinggi dan ketidakharmonisan keluarga
menunjukkan masih lemahnya peran keluarga sebagai basis pembinaan masyarakat dan bangsa.
Berbagai perilaku masyarakat yang bertentangan dengan moralitas dan etika keagamaan itu jelas
menggambarkan kesenjangan antara ajaran agama dengan pemahaman dan pengamalannya.
Pelayanan kehidupan beragama juga dinilai belum memadai. Hal tersebut terlihat antara
lain dari kurangnya sarana dan prasarana ibadah, belum optimalnya pemanfaatan tempat peribadatan,
serta belum optimalnya pengelolaan dana sosial keagamaan. Pelayanan ibadah haji juga menunjukkan
berbagai kelemahan mulai dari pendaftaran sampai pelaksanaan ibadah di Arab Saudi. Permasalahan
yang sering kali muncul antara lain kepastian berangkat bagi calon jemaah haji, kondisi pemondokan
yang belum memadai, kurangnya fasilitas pelayanan yang dimiliki pemerintah Indonesia di Arab
Saudi, kurangnya pemahaman tentang pelaksanaan ibadah haji, dan rendahnya profesionalisme
petugas haji.
Bagian IV.31 – 1
Kehidupan beragama di sebagian kelompok masyarakat tampak eksklusif baik dalam
hubungan intern umat beragama maupun dalam hubungan antarumat beragama. Hal ini
perlu menjadi perhatian semua pihak termasuk lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan
keagamaan. Lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan perlu memerankan
fungsinya sebagai agen perubahan sosial. Fungsi tersebut terutama dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa dan memberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan bagi warga masyarakat yang kurang
mampu terutama di daerah perdesaan.
B. SASARAN
Berdasarkan berbagai tantangan dan permasalahan di atas, sasaran peningkatan kualitas
kehidupan beragama sampai dengan tahun 2009 adalah:
Terciptanya harmoni sosial dalam kehidupan intern dan antarumat beragama yang toleran dan
saling menghormati dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai, sehingga konflik yang
terjadi di beberapa daerah dapat diselesaikan dan tidak terulang di daerah lain.
Bagian IV.31 – 2
C. ARAH KEBIJAKAN
Sesuai dengan agenda pembangunan nasional, arah kebijakan peningkatan kualitas kehidupan
beragama adalah:
D. PROGRAM-PROGRAM PEMBANGUNAN
Arah kebijakan peningkatan kualitas kehidupan beragama dijabarkan ke dalam program-
program pembangunan sebagai berikut.
Bagian IV.31 – 3
1. PROGRAM PENINGKATAN PEMAHAMAN, PENGHAYATAN, PENGAMALAN, DAN
PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN
Program ini bertujuan untuk: (1) membina pendidik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; dan (2) mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memahami atau menjadi ahli ilmu agama dan mengamalkan nilai-
nilai ajaran agama.
Bagian IV.31 – 4
3. PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN KEHIDUPAN BERAGAMA
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama
dalam melaksanakan ajaran agama, mendorong dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pelayanan kehidupan beragama.
Program ini bertujuan untuk memberdayakan dan meningkatkan kapasitas, kualitas, serta peran
lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam menunjang perubahan sosial
masyarakat, mengurangi dampak negatif ekstrimisme masyarakat, serta memberikan pelayanan
pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia terutama bagi masyarakat perdesaan dan
ekonomi lemah.
Bagian IV.31 – 5
5. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN AGAMA
Program ini bertujuan untuk menyediakan data dan informasi bagi pengembangan kebijakan
pembangunan agama, penyediaan data dan informasi bagi masyarakat akademik dan umum dalam
rangka mendukung tercapainya program-program pembangunan agama.
Program ini bertujuan memantapkan dasar-dasar kerukunan intern dan antarumat beragama
yang dilandasi nilai-nilai luhur agama untuk mencapai keharmonisan sosial menuju persatuan dan
kesatuan nasional.
Bagian IV.31 – 6