30 AGUSTUS 2010
Wasis Rohima
Novi Yurita Sari
Agustina Wulandari
Widya P
Anis Marfu’ah
Identitas penderita
• Nama : An.R
• BB / PB : 7 kg /68 cm
• Umur : 1 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Klaruan RT 3/14
Mojolaban, Sukoharjo
• Tgl Masuk : 14 Agustus 2010
• CM : 01023156
Keluhan Utama
Sesak napas
( Pasien adalah rujukan dari Puskesmas
Mojolaban Sukoharjo dengan tersangka
pnemonia)
Riwayat Penyakit Sekarang
7 hari SMRS 4 har i SMRS 2 hari SMRS
dirujuk ke RSDM
4
Anamnesa
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sesak napas sebelumnya disangkal
Riwayat alergi makanan dan obat disangkal
Riwayat ganti susu atau makanan tidak ada
Riwayat perkembangan
Miring usia 4 bulan, tengkurap usia 5 bulan, duduk usia 7 bulan, merangkak
usia 8 bulan, berdiri usia 11 bulan dan saat ini baru belajar berjalan
Riwayat Nutrisi
◦ ASI (+) sejak lahir sampai sekarang,
◦ Umur 6 bulan : bubur susu dan buah pisang
◦ Umur 8 bulan : bubur nasi 3x 6-7 sendok kecil
◦ Umur 12 bulan : nasi dengan menu keluarga
3x ½ mangkuk dengan lauk telur, tahu, tempe,
daging jarang, tidak suka sayur
Kesan : Kualitas dan kuantitas kurang
Imunisasi
BCG (skar BCG (+) di lengan kanan atas)
Hepatitis B I,II,III
DPT I,II,II Jadwal tidak diketahui
Polio 0,I,II,III karena ibu tidak ingat
Campak
Kesan : Imunisasi dasar lengkap
Riwayat sosial dan ekonomi keluarga
Ayah usia 45 tahun, pendidikan SD, buruh
serabutan, penghasilan tidak tetap.
Ibu usia 40 tahun, pendidikan SD, ibu rumah
tangga
Pohon Keluarga
An. R, 1 tahun
Pemeriksaan Fisis
Keadaan Umum : tampak lemah, sesak,
kesadaran apatis
Tanda vital
RR : 60 x/mnt (cepat dan dangkal)
HR : 138 x/mnt, isi & tegangan cukup
Suhu : 38,5o C
BB : 7 kg
PB : 68 cm
Status gizi : BB/U < P3rd
TB/U = P3rd
BB/TB = P3rd-P15th,
-3 SD< z score<-2 SD (WHO, 2005)
Kesimpulan gizi kurang.
Kepala : Kepala mesosefal, UUB besar datar,
lingkar kepala 46 cm (-2 SD< LK<0 SD)
Mata : cowong (-/-), air mata (+/+),
reflek cahaya (+/+), pupil isokor
(3mm/3mm),conj. pucat (+/+),sklera
tidak ikterik
Hidung : napas cuping hidung (+/+) sekret(+)
Mulut : mukosa basah (+), sianosis (+)
Leher : kaku kuduk (-), pembesaran kelenjar
getah bening (-)
Thorak : retraksi di subkosta, epigastrium,
chest indrawing
Jantung
Inspeksi : Tak tampak adanya precordial bulging, tak
tampak iktus kordis
Palpasi : Teraba iktus kordis di SIC IV LMCS yang
tak kuat angkat, tidak teraba thrill
Perkusi : Sulit dilakukan
Anggota
gerak : Akral hangat, CRT < 2 detik, arteri
dorsalis pedis teraba cepat dan kuat, isi
tegangan cukup, sianosis (-), pucat pada
ekstremitas (+)
14
Hasil LABORATORIUM
14-8-2010
Hb : 10,1 gr/dl
Hematokrit : 30%
Eritrosit : 5,6.10 6/uL
Leukosit : 13.600 /ul
Trombosit : 176. 103/ul
Eosinofil 1 %, basofil 0 %, netrofil batang 1 %, netrofil segmen 67 %,
limfosit 23 %, monosit 8 %
GDS : 127 mg/dL gol. Darah : O
Na : 127 mmol/L
K : 3,8 mmol /L
Cl : 107 mmol/L
Albumin : 2,8 g/dl
Indeks eritrosit
MCV : 53
MCH :18
MCHC :33
kesan anemia mikrositik hipokromik e/c dd def besi,
infeksi
A : 1. Syok septik
2. tersangka DIC
P : resusitasi RL HAES 20 cc/kgBB = 140 cc secepatnya pasang 2
jalur (akses intravena yang efektif hanya 1 jalur, dilanjutkan mencari
akses intravena lain) direncanakan pemberian inotropik berupa
dopamin 5-15 mcg/kgBB/menit
Evaluasi :
S : apneu, keadaan umum lemah, sopor koma NGT produk darah
merah coklat ± 50 cc, melena ± 100 cc, perdarahan di luka
bekas suntikan (+)
O : T : tidak terukur RR : 16x/menit
N : 60x/menit t : 38,2 °C
ekstremitas CRT > 2 detik, akral dingin, a. dorsalis pedis tidak
teraba
A : 1. Syok septik tidak teratasi
2. Tersangka DIC
3. Gagal napas
SEPSIS
Sepsis terjadi akibat mekanisme pertahanan
tubuh yang berlebihan, sebagai akibat
masuknya mikroorganisme atau produknya.
Mekanisme pertahanan tubuh terjadi dalam
bentuk dilepasnya sitokin, aktivasi lekosit dan
monosit serta aktivasi kaskade protein plasma
seperti sistem komplemen, jalur koagulasi
intrinsik, ekstrinsik dan sistem fibrinolitik.
Sepsis adalah systemic inflammatory
response syndrome (SIRS) akibat infeksi,
yang ditandai dengan 3 atau lebih
manifestasi SIRS.
Jumlah trombosit
100.000 = 0
< 50 .000 = 2
Peningkatan fibrin degradation product (FDP)
Tidak ada peningkatan = 0
Peningkatan sedang = 2Peningkatan banyak = 3
Pemanjangan waktu protombin time
kurang dari 3 detik = 0
lebih dari 3 detik = 1
lebih dari 6 detik = 2
Fibrinogen level
lebih dari 100 mg/dl = 0
kurang dari 100 mg/dl = 1
Reaksi sistemik
SEPSIS pada semua organ
& sistim tubuh
hipovolemik
Vascular leakage
DIC
MODS
MODS Meninggal
Penyebab kematian
Penyebab langsung :
gagal napas (J 96.0)
henti jantung (I. 46.0)
Penyebab perantara :
sepsis ( P 36)
syok septik (A 41)
DIC (D 65.0)
Penyebab utama:
Pnemonia (J 18.0)
Diare akut ( A 09)
Deviasi
Kasus Seharusnya
kemungkinan
penggantiannya.
4. Terdapat 2 tanda utama diare 4. Seharusnya diagnosis pasien
dehidrasi berat : penurunan ini adalah diare akut dengan
kesadaran & tidak mau dehidrasi berat.
minum. Diagnosis : Diare Sehingga dapat diwaspadai
akut tanpa dehidrasi terjadinya komplikasi seperti
syok hipovolemik dan
Kasus Seharusnya