Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan


proses peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sekolah harus dinamis dan kreatif
dalam melaksanakan perannya untuk mengupayakan peningkatan kualitas/mutu pendidikan.
Sekolah dengan berbagai keragamannya itu, diberikan kepercayaan untuk mengatur dan
mengurus dirinya sendiri sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan anak didiknya.
Agar mutu tetap terjaga dan agar proses peningkatan mutu tetap terkontrol, maka ada
standar yang diatur dan disepakati secara nasional untuk dijadikan indikator evaluasi
keberhasilan peningkatna mutu tersebut.

Dewasa ini perkembangan di berbagai bidang khususnya di bidang ICT


semakin meningkat pesat, untuk itu dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu
untuk menghadapi perkembangan zaman di era teknologi ini yang semakin maju.
Terkait dengan sumber daya manusia, maka tidak bisa terlepas dari dunia pendidikan,
oleh karena itu dunia pendidikan sangat berperan penting dalam menciptakan sumber daya
manusia yang handal, profesional dan mampu berkembang sesuai dengan tuntutan
kemajuan zaman.Sejalan dengan itu pemerintah melalui menteri pendidikan
memberlakukan metode pembelajaran dengan sistem KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan). Dengan metode ini diharapkan peserta didik yang lulus dari sekolah
diharapkan sudah siap dengan lapangan pekerjaan yang akan dihadapinya. Untuk
mewujudkan metode KTSP ini harus didukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai. Untuk itu diharapkan setidaknya sekolah harus memiliki sarana prasarana
sebagai alat pendukungnya. Dengan adanya laboratorium TIK yang lengkap sebagai
sarana penunjang belajar bagi peserta didik merupakan suatu kebutuhan mutlak dan
utama dalam meningkatkan mutu pendidikan dewasa ini, sekaligus dapat digunakan
untuk peningkatan status akreditasi lembaga pendidikan tersebut. Untuk membantu
tercapainya program tersebut kami membuat Stategi Pengadaan Sarana dan Prasarana
Laboratorium TIK untuk memenuhi standar kebutuhan di sekolah dengan harga terjangkau
dan bergaransi atas resiko kerusakan yang terjadi di kemudian hari.

1. Tujuan Pengadaan Laboratorium TIK

Pengadaan laboratorium TIK secara garis besar adalah menyediakan kebutuhan


pengajaran TIK yang akan digunakan untuk mengembangkan potensi dan prestasi peserta
didik, sebagai suatu sumber daya yang mampu memenuhi kriteria lulus kompetensi, dan
pada akhirnya menjadi warga Indonesia menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi dalam
perhelatan nasional maupun internasional.

Sedangkan tujuan pengadaan peralatan TIK ini, secara khusus diantaranya adalah untuk :
1. Menyediakan sistem pembelajaran berbasis komputer, networking dan internet.
2. Menyediakan perlengkapan kegiatan pembelajaran khususnya TIK.
3. Sebagai sarana pembekalan peserta didik agar lebih terampil memanfaatkan TIK.
4. Menyediakan perlengkapan pengelolaan administrasi sekolah.
5. Sebagai sarana komunikasi (jembatan penghubung) antara sekolah dengan pihak luar.

Pentingnya Pemanfaatan dan Pengembangan Peralatan Laboratorium TIK

Pemanfaatan peralatan TIK adalah digunakan untuk pembelajaran, khususnya TIK.


Dan jabaran secara luas, pemanfaatan peralatan laboratorium TIK ini adalah :

 Dapat meningkatkan keterampilan menggunakan TIK, sehingga keterampilan


berkomunikasi menggunakan peralatan TIK juga meningkat. Dengan dasar
penguasaan komunikasi maka peserta didik (siswa) dapat menghadapi persaingan
global, karena dengan ilmu teknologi informasi yang dimiliki hampir sama dengan
menguasai dunia.
 Dapat meningkatkan kreatifitas IT, sehingga dalam pemecahan masalah (problem
solving) dalam kehidupan sehari-hari juga akan terbiasa, karena telah memiliki
kompetensi dalam berkreasi.
 Pertukaran pendapat dan informasi antara guru dan siswa, guru dengan guru, dan
siswa dengan siswa akan lebih cepat, sehingga penyampaian materi ajar juga lebih
cepat.
 Dapat digunakan untuk mengontrol perkembangan peserta didik, apabila segala
pengadministrasian sudah dilakukan berbasiskan networking.
 Dapat memperluas sumber belajar siswa, apabila sudah terhubung dengan internet,
maka kita bagaikan mempunyai gedung perpustakaan dengan koleksi buku, jurnal,
referensi dari seluruh dunia.

2. Proses pengadaan laboratorium TIK

Dalam pengadaan laboratorium TIK terdapat langkah-langkah yang harus dipenuhi


diantaranya :
1) Membentuk panitia Pengadaan Peralatan Laboratorium (P3L)
2) Membuat Rencana Anggaran Pengadaan Peralatan Laboratorium TIK
 Pemilihan Alat
 Penyusunan tim
3) Penentuan kebutuhan peralatan laboratorium TIK yang mengacu pada spesifikasi
minimal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan mengacu pada perkembangan
TIK 2-3 tahun kedepan.
4) Pemilihan fasilitas laboratorium dengan mencari informasi baik melalui kunjungan ke
toko-toko komputer maupun mencari lewat internet.
5) Penyusunan proposal dimana didalamnya ada daftar, spesifikasi, dan jumlah alat yang
akan dibeli
6) Penetapan jenis dan jumlah peralatan TIK

Adapun langkah-langkah atau strategi yang harus ditempuh yaitu :

1. Tahapan Pembangunan
a) Identifkasi Kebutuhan
Langkah ini yang paling sering dilupakan oleh SMK atau instansi yang akan
membangun sebuah laboratorium. Dengan identifkasi kebutuhan, maka akan diketahui
jenis-jenis fasilitas apa saja yang akan diadakan serta bentuk dan strategi lainnya. Hal-
hal yang perlu diperhatikan dalam identifkasi kebutuhan adalah: Pemanfaatan Ruang
Laboratorium, Pemakai, dan Lama pemakaian.
b) Persiapan Sarana dan Prasarana .
Dalam persiapan sarana dan prasarana laboratorium ini, ada beberapa hal yang patut
diperhatikan, yaitu:
 Listrik
Besar daya listrik amat berpengaruh pada jumlah dan jenis faslitas yang akan digunakan.
Sehingga, sebelum membangun sebuah laboratorium, perlu dihitung secara mendalam
mengenai jumlah daya listrik yang tersedia dan daya listrik yang akan digunakan.
 Gedung
Sebuah laboratorium jelas membutuhkan gedung yang cukup baik, baik dari segi ukuran,
keamanan, tata letak maupun dari segi lainnya. Jangan sampai sebuah laboratorium
akan tergenang sewaktu musim hujan, atau memiliki atap yang bocor sehingga air dapat
masuk dengan mudah.
 Grounding.
Hal ini yang paling sering dilupakan atau diabaikan oleh instalatur listrik. Mereka
menganggap bahwa pemasangan arde atau grounding terhadap instalasi listrik itu
sesuatu hal yang membuang waktu belaka. Kalau diperhatikan baik-baik, setiap kabel
power dari CPU pasti terdiri atas 3 kabel, 1 untuk positif, 1 untuk negatif dan satu lagi
untuk pentanahan atau grounding. Grounding ini amat penting untuk membuang muatan
berlebih pada peralatan elektronik sehingga mencegah kerusakan terhadap peralatan
tersebut.
 Meja/Kursi.
Berhubung pentingnya memperhatikan K3. Maka dibutuhkan identifkasi kebutuhan yang
jelas mengenai pemakaian fasilitas tersebut sehingga dapat ditentukan jenis meja/kursi
yang akan digunakan.
 Tata Letak .
Tata letak amat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. Sehingga tata letak ini
juga harus direncanakan sebelumnya. Kebebasan instruktur untuk berinspirasi dalam
mengajar amat bergantung kepada tata letak fasilitas di laboratorium.
 Pemilihan Spesifikasi
Pemilihan spesifkasi fasilitas laboratorium TIK juga harus disesuaikan dengan kebutuhan
dalam pembelajaran serta lebih baik juga untuk memilih spesifikasi yang masih rekevan
untuk digunakan beberapa tahun ke depan.
URAIAN MATERI

1. Tahap Pengadaan Laboratorium


Dalam memfasilitasi pengadaan suatu Laboratorium TIK kita bisa melakukan beberapa
strategi di antaranya:
1. Relationship
Relationship adalah hubungan. Dimana yang dimaksud disini adalah bagaimana pihak
sekolah membangun berbagai hubungan strategis dengan sponsor agar dapat
memberikan fasilitas laboratorium TIK yang diperlukan oleh pihak sekolah.
Maksud sponsor disini adalah pihak-pihak diluar sekolah. Baik itu vendor suatu
produk,distributor, dsb.

2. ICT Blockgrant

Block grant atau hibah adalah sejumlah besar uang yang diberikan oleh pemerintah
nasional kepada pemerintah daerah dengan ketentuan umum yang harus ditaati melalui
peraturan yang ketat dan khusus.

Penyediaan dana blockgrant secara umum ditujukan untuk pemberdayaan dan


peningkatan mutu PTK-PNF di provinsi dalam rangka mengoptimalisasikan kapasitas dan
kemampuan Dinas Pendidikan Provinsi sesuai tugas pokok dan fungsinya yaitu
melakukan pembinaan, bimbingan dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan pendidikan non-formal. Prosedur untuk Mendapatkan Dana Bantuan
Blockgrant. Cara yang perlu ditempuh untuk mendapatkan dana bantuan blockgrant adalah
sebagai berikut:
1. Masing-masing sekolah, lembaga pendidikan luar sekolah dan pemerintah
daerah yang berminat untuk mendapatkan dana bantuan blockgrant menyusun
proposal yang diajukan kepada Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota;
2. Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota meneliti 2. dan menilai
proposal yang masuk, kemudian menetapkan calon yang akan mendapatkan dana
bantuan blockgrant;
3. Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota menerbitkan surat keputusan
penerima dana bantuan blockgrant dan mengirimkannya kepada
penanggungjawab blockgrant sebagai dasar untuk mencairkannya;
4. Dana dicairkan melalui PT. Pos Indonesia atau Bank terdekat . yang langsung
diterimakan kepada penanggungjawab sekolah, lembaga pendidikan luar sekolah
atau Pemerintah Daerah yang berhak menerima dana bantuan blockgrant untuk
digunakan sesuai dengan proposal yang diajukan;
5. Dewan atau Komite Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan pembinaan,
mengawasi dan memantau pelaksanaan program yang didukung dengan dana
bantuan blockgrant tersebut.

Prinsip Pemberian Blockgrant


1. Responsif; Pemberian subsidi ini dilakukan jika ada permohonan bantuan dari
pihak pengelola sekolah . Oleh karena itu, selama pihak Pengelola Sekolah
tidak mengajukan proposal permohonan blockgrant, maka bantuan ini tidak akan
pernah diberikan.
2. Keadilan; Pemberian subsidi ini tidak diberikan hanya kepada sekolah tertentu yang
memiliki latar belakang dan ciri khas tertentu.
3. Pemerataan; Yang dimaksudkan dengan prinsip pemerataan di sini adalah bahwa
sedapat mungkin, pemberian bantuan ini disebarluaskan kepada seluruh sekolah
yang memenuhi syarat dan memperhatikan kemampuan anggaran yang dimiliki
pemerintah daerah.
4. Tidak tumpang tindih; sekolah yang sudah memperoleh bantuan fisik/non fisik
dari proyek lain yang dikelola pemerintah, pusat atau daerah, tidak berhak
menerima bantuan blockgrant ini.

Syarat Penerima Bantuan


Yang berhak menerima bantuan block grant adalah sekolah yang memiliki program untuk
pembangunan ruang kelas, pembangunan pemondokan/asrama atau Rehabilitasi gedung
dan memerlukan bantuan dana, sehubungan dengan itu maka harus memenuhi
persyaratan penerima, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
Syarat Pokok
1. Merupakan sekolah kurang mampu tetapi potensial untuk meningkatkan
Angka Partisipasi atau Mutu Pendidikan di daerahnya masing-masing;
2. Dalam tiga tahun terakhir tidak sedang menerima . subsidi untuk kegiatan
pembangunan fisik RKB atau rehabilitasi gedung atau subsidi lain dari
Pemerintah (Pusat atau Daerah);
3. Memiliki lahan sendiri (minimal berukuran lebar 9 m dan panjang 11 m setiap
RKB/asrama yang akan dibangun) lahan ini bisa berupa tanah atau berupa
lantai bagian atas yang sudah siap untuk membangun gedung dengan konstruksi
tingkat;
4. Kekurangan ruang kelas (khususnya bagi pemohon bantuan blockgrant
pembangunan Ruang kelas Baru). Atau gedung pondok rusak dan kurang dana
untuk memperbaikinya;
5. Rekening tabungan di Bank BRI Unit setempat . atas nama Pengelola sekolah ,
yang akan dipergunakan untuk penyaluran bantuan; Syarat-syarat tersebut
merupakan syarat mutlak. Satu saja di antara 5 (lima) syarat ini tidak dipenuhi,
maka suatu lembaga pemohon subsidi tidak berhak ditetapkan menjadi penerima
subsidi blockgrant.

Syarat Tambahan
Di samping syarat utama tersebut di atas, ada beberapa syarat tambahan yang
seyogyanya juga harus dipenuhi untuk bisa menerima subsidi Block Grant dari
pemerintah. Syarat-syarat tersebut adalah sebagaiberikut :
1) Dalam tiga tahun terakhir mempunyai peserta didik/murid dengan jumlah rata-
rata minimal 75 orang, serta kecenderungan jumlah per tahunnya tidak menurun;
2) Mempunyai izin operasional dan akte pendirian dari Instansi yang berwenang;
3) Sekolah masih beroperasi dibuktikan dengan rata-rata kehadiran peserta didik dan
guru/pendidik minimal 90 % untuk satu tahun terakhir;
4) Status tanah dan bangunan tersebut adalah milik sekolah yang dibuktikan
dengan surat bukti kepemilikan yang sah. Surat bukti kepemilikan ini bisa berupa
sertifkat, atau surat pernyataan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang.

Syarat-syarat tambahan ini digunakan untuk menetapkan peringkat calon penerima


bantuan/subsidi, dengan memberikan skor untuk setiap butirnya sesuai dengan panduan
penilaian proposal yang akan diuraikan di belakang, dapat ditetapkan peringkat masing-
masing sekolah/lembaga pendidikan yang sudah lolos dari syarat pokok.
Syarat Penerima
Persyaratan untuk menerima dana bantuan (blockgrant) bagi Dinas Pendidikan Provinsi
sebagai berikut:
 Mengajukan proposal kepada Direktur Jenderal Peningkatan . Mutu Pendidik dan
Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Nonformal;
 Proposal ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi;
 Mencantumkan secara rinci program kegiatan yang akan .diselenggarakan dan
dana (RAB) yang dibutuhkan untuk setiap program/kegiatan.

Penyaluran Dana Blockgrant


a) Dana .blockgrant disalurkan sekaligus kepada rekening Dinas Pendidikan melalui
bank pemerintah;
b) Pengelolaan selanjutnya diserahkan kepada . penanggungjawab teknis dalam
hal ini Kepala Subdin PLS Provinsi yang bersangkutan.

Penyelenggaraan Program
Setelah dana blockgrant diterima oleh penanggungjawab teknis, diharapkan
sesegera mungkin melakukan kegiatan sesuai program dan jadwal yang dituangkan dalam
proposal yang sudah disetujui. Mekanisme Pertanggungjawaban (Akuntabilitas) Kinerja
Dana blockgrant harus dipertanggungjawabkan dengan tolok ukur yang sesuai dengan
proposal yang telah disetujui.

3. Resources sharing
Resources sharing adalah penggunaan bersama sumber daya yang ada. Maksud disini
adalah bagaimana sekolah dalam mengupayakan pengadaan fasilitas laboratorium TIK
dengan mekanisme kerjasama dengan pihak luar dengan konsekuensi penggunaan
sumber daya laboratorium TIK itu pun menjadi hak bersama dengan pihak yang diajak
kerjasama.
4. Swadaya
Swadaya berarti kekuatan / tenaga sendiri. Maksud di sini adalah bagaimana sekolah
mengambil kebijakan untuk pengadaan fasilitas laboratorium TIK itu dengan
memanfaatkan dan memaksimalkan sumber daya internal (tanpa campur tangan pihak
luar). Dimana dalam hal ini dapat berupa kebijakan masing-masing siswa dituntut untuk
iuran agar dana yang dibutuhkan untuk pengadaan fasilitas laboratorium TIK dapat
tercapai. Namun kebijakan tersebut keluar setelah adanya kesepakatan antara pihak
sekolah dan orang tua siswa.
RANGKUMAN

Strategi Pengadaan Fasilitas Laboratorium TIK terbagi dalam 4 cara yaitu :


1. Relationship;
2. ICT Blockgrant;
3. Resources Sharing;
4. Swadaya;
LATIHAN
SUMBER RUJUKAN

Anda mungkin juga menyukai