Anda di halaman 1dari 3

SERI TAUJIHAT RI’AYAH MA’NAWIYAH KADER PK-SEJAHTERA 1424 H

TAUJIHAT DUA PEKANAN

Seri 28/67
URGENSI DAN KEKUATAN DO’A DALAM DA’WAH DAN JIHAD

Agar kader memahami urgensi dan peranan do’a sebagai senjata mu’min dan
kekuatan yang tak terkalahkan serta kader terdorong untuk merutinkan doa dan wirid.

‫ﻦ‬‫ ﻣ‬،‫ﺎ‬‫ﺎﻟِﻨ‬‫ﻤ‬‫ﺌﹶﺎﺕِ ﺃﹶﻋ‬‫ﻴ‬‫ﺳ‬‫ ﻭ‬،‫ﺎ‬‫ﻔﹸﺴِﻨ‬‫ﺭِ ﺃﹶﻧ‬‫ﻭ‬‫ﺮ‬‫ ﺷ‬‫ﺫﹸ ﺑِﺎﷲِ ﻣِﻦ‬‫ﻮ‬‫ﻌ‬‫ﻧ‬‫ ﻭ‬،ِ‫ﻪ‬‫ﻠﹶﻴ‬‫ﻛﱠﻞﹸ ﻋ‬‫ﻮ‬‫ﺘ‬‫ﻧ‬‫ﻪِ ﻭ‬‫ ﺇِﻟﹶﻴ‬‫ﺏ‬‫ﻮ‬‫ﺘ‬‫ﻧ‬‫ ﻭ‬،‫ﻩ‬‫ﻔِﺮ‬‫ﻐ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ﻧ‬‫ ﻭ‬‫ﻪ‬‫ﻨ‬‫ﻌِﻴ‬‫ﺘ‬‫ﺴ‬‫ﻧ‬‫ ﻭ‬‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ﻤ‬‫ﺤ‬‫ ﻧ‬،ِ‫ ﷲ‬‫ﺪ‬‫ﻤ‬‫ﺍﹶﻟﹾﺤ‬
‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﺍ ﻋ‬‫ﺪ‬‫ﻤ‬‫ﺤ‬‫ ﺃﹶﻥﱠ ﻣ‬‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ﺃﹶﺷ‬‫ ﻭ‬،‫ ﻟﹶﻪ‬‫ﻳِﻚ‬‫ﺮ‬‫ ﻻﹶ ﺷ‬‫ﻩ‬‫ﺪ‬‫ﺣ‬‫ ﺇِﻻﱠ ﺍﷲُ ﻭ‬‫ ﺃﹶﻥﹾ ﻻﹶ ﺇِﻟﹶﻪ‬‫ﺪ‬‫ﻬ‬‫ ﺃﹶﺷ‬،‫ ﻟﹶﻪ‬‫ﺎﺩِﻱ‬‫ﻠِﻞﹾ ﻓﹶﻼﹶ ﻫ‬‫ﻀ‬‫ ﻳ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬،‫ﻀِﻞﱠ ﻟﹶﻪ‬‫ﻼ ﻣ‬ ‫ﺪِ ﺍﷲُ ﻓﹶ ﹶ‬‫ﻬ‬‫ﻳ‬
ِ‫ﻠﹶﻰ ﺁﻟِﻪ‬‫ﻋ‬‫ ﻭ‬،‫ﻠﱠﻢ‬‫ﺳ‬‫ﻪِ ﻭ‬‫ﻠﹶﻴ‬‫ﻠﱠﻰ ﺍﷲُ ﻋ‬‫ﺪٍ ﺻ‬‫ﻤ‬‫ﺤ‬‫ﺎ ﻣ‬‫ﻨِﻨ‬‫ﻴ‬‫ﺓِ ﺃﹶﻋ‬‫ﻗﹸﺮ‬‫ ﻭ‬،‫ﺎ‬‫ﻌِﻨ‬‫ﻔِﻴ‬‫ﺷ‬‫ ﻭ‬،‫ﺎ‬‫ﺒِﻨ‬‫ﺒِﻴ‬‫ﺣ‬‫ ﻭ‬،‫ﺎ‬‫ﻨ‬‫ﺒِﻴ‬‫ﻠﹶﻰ ﻧ‬‫ ﻋ‬‫ﻠﱢﻢ‬‫ﺳ‬‫ﻞﱢ ﻭ‬‫ ﻓﹶﺼ‬‫ﻢ‬‫ ﺍﹶﻟﻠﱠﻬ‬،‫ﻟﹸﻪ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﺭ‬‫ﻭ‬
: ‫ﺪ‬‫ﻌ‬‫ﺎ ﺑ‬‫ ﺃﹶﻣ‬،ِ‫ﻦ‬‫ﻳ‬‫ﻡِ ﺍﻟﺪ‬‫ﻮ‬‫ﺘِﻪِ ﺇﹶﻟﹶﻰ ﻳ‬‫ﻨ‬‫ﻯ ﺑِﺴ‬‫ﺪ‬‫ﺘ‬‫ﺍﻫ‬‫ ﻭ‬،ِ‫ﻴِﻠِﻪ‬‫ﺒ‬‫ ﺳ‬‫ ﻓِﻲ‬‫ﺪ‬‫ﺎﻫ‬‫ﺟ‬‫ ﻭ‬،ِ‫ﺠِﻪ‬‫ﻬ‬‫ﻠﻰ ﻧ‬‫ ﻋ‬‫ﺎﺭ‬‫ ﺳ‬‫ﻦ‬‫ﻣ‬‫ ﻭ‬،ِ‫ﺘِﻪ‬‫ﺎﺑ‬‫ﺤ‬‫ﺻ‬‫ﻭ‬
ِ‫ﻢ‬‫ ﺑِﺴ‬. ِ‫ﻢ‬‫ﺟِﻴ‬‫ﻄﹶﺎﻥِ ﺍﻟﺮ‬‫ﻴ‬‫ ﺍﻟﺸ‬‫ﺫﹸ ﺑِﺎﷲِ ﻣِﻦ‬‫ﻮ‬‫ ﺃﹶﻋ‬، ‫ﻦ‬‫ﺎﻫِﺪِﻳ‬‫ﺠ‬‫ﺎﺩِﻩِ ﺍﹶﻟﹾﻤ‬‫ﻋﺎﹶﺀَ ﻋِﺒ‬‫ﺎ ﺩ‬‫ﺎﻛِﻴ‬‫ ﺣ‬،ِ‫ﻢ‬‫ﺎﺑِﻪِ ﺍﻟﹾﻜﹶﺮِﻳ‬‫ ﻛِﺘ‬‫ﺎﻟﹶﻰ ﻓِﻲ‬‫ﻌ‬‫ﺗ‬‫ ﻭ‬‫ﻪ‬‫ﺎﻧ‬‫ﺤ‬‫ﺒ‬‫ ﻗﹶﺎﻝﹶ ﺍﷲُ ﺳ‬‫ﻓﹶﻘﹶﺪ‬
 : ِ‫ﻢ‬‫ﺣِﻴ‬‫ﻦِ ﺍﻟﺮ‬‫ﻤ‬‫ﺣ‬‫ﺍﷲِ ﺍﻟﺮ‬
              

 ،[٢٥٠ : ‫ ]ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ‬  

ِ‫ﻞ‬‫ ﺃﻫ‬‫ﺔﹸ ﻣِﻦ‬‫ﺎﺑ‬‫ﺬِﻩِ ﺍﻟﹾﻌِﺼ‬‫ ﻫ‬‫ﻠِﻚ‬‫ﻬ‬‫ ﺇﻥﹾ ﺗ‬‫ﻚ‬‫ ﺇِﻧ‬‫ﻢ‬‫ﻨِﻲ ﺍﻟﻠﹼﻬ‬‫ﺗ‬‫ﺪ‬‫ﻋ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ ﻣ‬‫ ﺁﺗِﻨِﻲ‬‫ﻢ‬‫ ﺍﻟﻠﹼﻬ‬،‫ﲏ‬‫ﺗ‬‫ﺪ‬‫ﻋ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ ﻟِﻲ ﻣ‬‫ﺠِﺰ‬‫ ﺍﻧ‬‫ﻢ‬‫ ﺍﻟﻠﹼﻬ‬: ρ ‫ﻝﹸ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ﻝﹸ ﺍﻟﺮ‬‫ﻘﹸﻮ‬‫ﻳ‬‫ﻭ‬
‫ ﻣِﻦ‬‫ﻠﹶﻰ ﺫﹶﻟِﻚ‬‫ ﻋ‬‫ﻦ‬‫ﺤ‬‫ﻧ‬‫ ﻭ‬،‫ﻢ‬‫ ﺍﻟﹾﻜﹶﺮِﻳ‬‫ﺒِﻲ‬‫ ﺍﻟﻨ‬‫ﻟﹸﻪ‬‫ﻮ‬‫ﺳ‬‫ ﺭ‬‫ﻕ‬‫ﺪ‬‫ﺻ‬‫ ﻭ‬،‫ﻢ‬‫ ِﻈﻴ‬‫ ﺍﷲُ ﺍﻟﹾﻌ‬‫ﻕ‬‫ﺪ‬‫ ﺻ‬،[‫ﺽِ ]ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ‬‫ ﻓِﻲ ﺍﹾﻷَﺭ‬‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﻌ‬‫ﻼﹶﻡِ ﻻﹶ ﺗ‬‫ﺍﻹﺳ‬
‫ﻦ‬‫ﺎﻫِﺪِﻳ‬‫ﺍﻟﺸ‬
Ikhwati fillah …
Alhamdulillah, pada kesempatan kali ini, Allah swt mempertemukan kita dalam suasana tawashaw
bil haqq wa tawashaw bish-shabr. Suasana saling berwasiat dengan kebenaran dan saling berwasiat
dengan kesabaran. Juga dalam suasana tawashaw bil marhamah, suasana saling berwasiat dengan
kasih sayang. Suasana tafaqquh fiddin, suasana menambah dan memperdalam pemahaman kita
terhadap agama kita. Semoga Allah swt memberikan manfaat dan keberkahan dalam pertemuan ini.
Dan semoga kita semua senantiasa dalam lindungan, ‘inayah dan ri’ayah-Nya. Amin.
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan dan panutan kita Muhammad saw. Juga
kepada seluruh keluarga beliau, sahabat beliau, dan semua orang yang mengikuti sunnah dan
manhaj beliau, berjihad di jalannya, menghidupkan sunnahnya dan menyebarkannya. Dan semoga
kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan bagian dari shalawat dan salam tadi. Amin.

Ikhwati fillah …
Kita sering mendengar ungkapan yang mengatakan: ad-du’a-u silahul mukmin (do’a adalah senjata
orang beriman). Ungkapan ini, bukan merupakan hadits nabi saw. Namun, banyak ayat Al Qur’an
dan juga sunnah nabi saw yang shahih menjelaskan bahwa ungkapan itu secara makna adalah
ungkapan yang shahih. Oleh karena itu, ikhwati fillah, jangan sampai kita melalaikan senjata yang
satu ini. Karena tidak semua orang mampu menggunakannya kecuali orang-orang beriman..
Banyak ayat-ayat Al Qur’an menjelaskan kepada kita, betapa do’a adalah kekuatan yang ampuh dan
dahsyat. Doa yang dipergunakan oleh para anbiya’ wal mursalin dalam perjalanan da’wah dan jihad
mereka.

1
Kita ingat, kisah tentang nabiyullah Nuh ‘alaihis-salam melakukan jihad da’awi siang dan malam
secara sembunyi dan terang-terangan. Jihad yang dilakukan selama sembilan ratus lima puluh
tahun. Ternyata masyarakat yang menerima da’wah beliau hanya sedikit saja. Menghadapi kondisi
demikian beliau memanjatkan do’a kepada Allah swt:

                   

[٢٧ - ٢٦ : ‫ ]ﻨﻭﺡ‬   


Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu
tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan
menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat
ma`siat lagi sangat kafir. (QS Nuh: 26 – 27)

Demikianlah, kemudian akhirnya kita ketahui ternyata Allah swt memang membinasakan seluruh
orang-orang kafir itu. Sesuai do’a yang dipanjatkan oleh nabi Nuh ‘alaihissalam.

Kita juga teringat tentang do’a nabiyullah Musa ‘alaihis-salam kepada Allah SWT yang ditujukan
untuk Fir’aun dan bala tentaranya. Karena mereka sudah benar-benar melampaui batas dalam
kecongkakan dan kepongahan dengan mengandalkan berbagai macam kekuatan duniawi yang
dimilikinya. Saat itu nabiyullah Musa ‘alaihis-salam berdo’a:

                

-٨٦:‫ ] ﻳﻮﻧﺲ‬              
[٩٠
Musa berkata: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir`aun dan pemuka-
pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, ya Tuhan kami, akibatnya
mereka menyesatkan (manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda
mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka tidak beriman hingga mereka melihat siksan
yang pedih”. (QS Yunus: 88)

Kemudian selanjutnya kita ketahui apa yang menimpa Fir’aun dan bala tentaranya, mereka semua
ditenggelamkan Allah swt di lautan.

Semua kisah tersebut di atas adalah contoh do’a-do’a para nabi kepada Allah swt. Doa agar Allah
menghancurkan orang-orang yang melampaui batas dalam melakukan pembangkangan terhadap
ajaran Allah swt, para nabi dan rasul-Nya. Terdapat pula contoh lain, yaitu do’a para nabi yang
mengharapkan agar kaumnya mau menerima da’wahnya.
Salah satu diantaranya adalah do’a nabiyullah Muhammad saw. Doa ketika da’wah beliau kepada
orang-orang Thaif disambut dengan lemparan batu dan tuduhan-tuduhan yang menyakitkan. Saat itu
beliau saw memanjatkan do’a kepada Allah swt dengan mengatakan:
‫ﻥﹶ‬‫ﻮ‬‫ﻠﹶﻤ‬‫ﻌ‬‫ ﻻﹶ ﻳ‬‫ﻢ‬‫ﻬ‬‫ ﻓﹶِﺈﻧ‬‫ﻣِﻲ‬‫ﺪِ ﻗﹶﻮ‬‫ ﺍﻫ‬‫ﻢ‬‫ﺍﹶﻟﻠﱠﻬ‬
Ya Allah, berikanlah petunjuk dan hidayah kepada mereka, sebab mereka tidak mengetahui

Setelah kurang lebih sepuluh tahun kemudian seluruh penduduk Thaif menyatakan masuk Islam,
berarti ada jarak kurang lebih 10 tahun antara do’a nabi Muhammad saw dengan kenyataan mereka
menerima hidayah Allah swt.
Yang menarik, saat terjadi gelombang massal pemurtadan pada masa Khalifah Abu Bakr As-
Shiddiq di Jazirah Arab, orang-orang Thaif tidak termasuk golongan yang murtad. Pemimpin
2
mereka berkata kepada kaumnya: “Wahai kaumku, janganlah kalian murtad, sebab kalian adalah
yang paling akhir masuk Islam, maka janganlah kalian menjadi yang pertama dalam kemurtadan!”

Ikhwati fillah …
Do’a juga merupakan rujukan terakhir orang-orang beriman saat mereka menghadapi berbagai
kesulitan dan tantangan besar. Khususnya saat mereka berjihad di jalan Allah swt.
Kita bisa renungi bagaimana saat pasukan Thalut berhadapan dengan pasukan Jalut yang besar dan
dahsyat. Saat itu mujahidin mukminin melihat betapa besar dan hebatnya kekuatan pasukan Jalut,
maka mereka memanjatkan do’a kepada Allah swt:
              

[٢٥٠ : ‫ ]ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ‬  


Tatkala mereka nampak oleh Jalut dan tentaranya, mereka pun (Thalut dan tentaranya) berdo`a:
"Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan
tolonglah kami terhadap orang-orang kafir". (QS Al Baqarah: 250)

Maka, do’a itu membuat Allah swt memberikan kemenangan-Nya kepada mereka. Sekalipun
jumlah dan peralatan mereka sangat tidak sebanding dengan apa yang dimiliki pasukan Jalut,
sebagaimana tersebut pada ayat setelahnya.

Do’a yang mirip dengan do’a pasukan Thalut diatas adalah do’a nabi Muhammad saw ketika
menghadapi pasukan yang menjadi kekuatan utama musyrik Makkah, di bawah pimpinan Abu Jahal
cs. Saat itu nabi Muhammad saw terus berdo’a kepada Allah swt tiada henti-hentinya, begitu
khusyu’ dan seriusnya, hingga selendang (baju penutup tubuh bagian atas) beliau terjatuh. Beliau
memanjatkan do’a:
‫ ﻓِﻲ‬‫ﺪ‬‫ﺒ‬‫ﻌ‬‫ﻼﹶﻡِ ﻻﹶ ﺗ‬‫ﻞِ ﺍﻹﺳ‬‫ ﺃﻫ‬‫ﺔﹸ ﻣِﻦ‬‫ﺎﺑ‬‫ﺬِﻩِ ﺍﻟﹾﻌِﺼ‬‫ ﻫ‬‫ﻠِﻚ‬‫ﻬ‬‫ ﺇﻥﹾ ﺗ‬‫ﻚ‬‫ ﺇِﻧ‬‫ﻢ‬‫ﻨِﻲ ﺍﻟﻠﹼﻬ‬‫ﺗ‬‫ﺪ‬‫ﻋ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ ﻣ‬‫ ﺁﺗِﻨِﻲ‬‫ﻢ‬‫ ﺍﻟﻠﹼﻬ‬،‫ﲏ‬‫ﺗ‬‫ﺪ‬‫ﻋ‬‫ﺎ ﻭ‬‫ ﻟِﻲ ﻣ‬‫ﺠِﺰ‬‫ ﺍﻧ‬‫ﻢ‬‫ﺍﻟﻠﹼﻬ‬
[‫ﺽِ ]ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ‬‫ﺍﹾﻷَﺭ‬
Ya Allah, penuhi dan wujudkan apa yang telah Engkau janjikan kepadaku, ya Allah, berikanlah
kepadaku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku, ya Allah, jika golongan Islam ini binasa,
niscaya Engkau tidak akan disembah lagi di atas bumi ini (HR Muttafaqun ‘alaih).
Dan sebagaimana diabadikan oleh sejarah, pada hari itu Allah swt menghancurkan kekuatan utama
musyrik Makkah.

Ikhwati fillah …
Da’wah dan jihad kita sekarang ini sedang menghadapi rintangan dan tantangan besar dan dahsyat.
Bukan hanya dalam skala lokal, tetapi juga regional dan bahkan internasional. Oleh karena itu
ikhwati fillah, panjatkanlah do’a kepada Allah swt untuk kejayaan Islam, da’wah Islam dan jihad
Islami. Dan jangan lupa panjatkan pula do’a untuk hancurnya kebathilan, pendukung kebathilan dan
antek-anteknya. Ingat, untuk berdo’a optimalkan waktu-waktu mustajabah (waktu-waktu yang lebih
dekat kepada terkabulkannya do’a). Khususnya di sepertiga malam terakhir saat banyak manusia
terlelap tidur.
Demikianlah, semoga kita termasuk orang-orang yang tidak terhalangi untuk mendapatkan pahala
para mujahidin dan da’i, amin.

Seri Taujihat Ri’ayah Ma’nawiyah terdiri dari Khithab Qiyadi, Taujihat Lailatul Katibah dan Taujihat Dua Pekanan.
Taujihat tersedia dalam bentuk audio, vcd dan tulisan.
Taujihat Ri’ayah Ma’nawiyah terbit secara berkala dalam rangka penyiagaan kader menghadapi agenda Da’wah 1424 H.
kaderisasi@pk-sejahtera.org

Anda mungkin juga menyukai