Anda di halaman 1dari 10

Excel For Mapping

1.2 EXCEL FOR MAPPING


Pada subbab ini akan dibahas tentang aplikasi program Excel untuk
pemetaan topografi.
1.2.1 Data Input
Data input yang diperoleh dari pemetaan topografi di lapangan
adalah:
a. Pembacaan benang atas,
b. Benang tengah,
c. Benang bawah,
d. Tinggi instrumen
e. Pembacaan sudut vertikal biasa dan luar biasa
f. Pembacaan azimuth biasa dan luar biasa
g. Titik ikat

1.2.2 Langkah Kerja


Langkah kerja yang dimaksud disini adalah urutan pembuatan lembar
kerja Excel dengan memadukan rumus perhitungan secara teoritis dengan
fungsi-fungsi perhitungan program Excel.
A. Membuat Tabel dan Memberi Judul
Untuk membuat tabel kita harus memperhatikan jumlah data dan formula
perhitungan. Untuk perhitungan data peta, banyaknya baris ditentukan
oleh banyaknya data titik pengukuran. Sedangkan untuk banyaknya
kolom ditentukan berdasarkan formula rumus untuk mengolah data.
Lembar Kerja dibagi menjadi 3 sheet, terdiri dari sheet elevasi, sheet
koordinat, sheet titik detil.
B. Memformat Kolom dan Baris Untuk Memudahkan Perhitungan
Memformat kolom dan baris bertujuan untuk memudahkan pembacaan
dan alur perhitungan.

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 10


Excel For Mapping

C. Memasukkan Data Pengukuran di Lapangan


Setelah format kolom dan baris terbentuk, data dari lapangan dapat
segera dimasukkan. Data inilah yang menentukan banyaknya baris.
Ketelitian dalam pengecekan data sangat diperlukan.
D. Membuat Formula Perhitungan
Pembuatan formula perhitungan dalam buku ini disusun berdasarkan
format pembuatan peta topografi. Alur perhitungan dijelaskan dari kolom
ke kolom pada masing-masing sheet pada file Perpetaan.
Format pembuatan peta topografi terdiri dari :

1) SHEET K_ELEVASI
Sheet ini berisi berisi sebagai berikut
a. Kolom B
Berisi informasi titik poligon dan data tinggi instrumen.
b. Kolom C
Merupakan informasi titik ikat poligon dari titik poligon kolom B.
c. Kolom D
Masukkan data perhitungan pembacaan Rambu Biasa benang atas
(BA), benang tengah (BT), dan benang bawah (BB).
d. Kolom E
Masukkan data perhitungan pembacaan Rambu Luar Biasa benang
atas (BA), benang tengah (BT), dan benang bawah (BB).
e. Kolom F, G, H
Masukkan data pembacaan Vertikal Biasa. Kolom F untuk angka
derajat, Kolom G untuk angka menit, dan Kolom H untuk angka detik.
f. Kolom I
Kolom I berguna untuk merubah satuan Kolom F,G, dan H menjadi
satuan derajat.
-Tempatkan pointer pada cell I10 kemudian masukkan rumus
sebagai berikut : =F10+G10/60+H10/3600

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 11


Excel For Mapping

-Tempatkan pointer pada cell I11. I11 berguna untuk merubah data
sudut pada cell I10 menjadi fungsi jarak. Masukkan rumus
sebagai berikut : =RADIANS(I10).
g. Kolom J,K,L
Masukkan data pembacaan Vertikal Luar Biasa. Kolom J untuk angka
derajat, Kolom K untuk angka menit, dan Kolom L untuk angka detik.
Tempatkan pointer pada cell J11. J11 berguna untuk merubah data
sudut pada cell M10 menjadi fungsi jarak. Masukkan rumus sebagai
berikut : =RADIANS(M10).
h. Kolom M
Kolom M berguna untuk merubah satuan Kolom J,K, dan L menjadi
satuan derajat.
-Tempatkan pointer pada cell M10 kemudian masukkan rumus
sebagai berikut : =J10+K10/60+L10/3600
-Tempatkan pointer pada cell M11. M11 berguna untuk merubah
data sudut pada cell M10 menjadi fungsi jarak. Masukkan rumus
sebagai berikut : =RADIANS(M10).
i. Kolom N, O, P
Maukkan data pembacaan Azimuth Biasa. Kolom N untuk angka
derajat, Kolom O untuk angka menit, dan Kolom P untuk angka detik.
j. Kolom Q
Kolom Q berguna untuk merubah satuan Kolom N,O, dan P menjadi
satuan derajat. Tempatkan pointer pada cell Q10 kemudian masukkan
rumus sebagai berikut : =N10+O10/60+P10/3600.
k. Kolom R, S, T
Maukkan data pembacaan Azimuth Luar Biasa. Kolom R untuk angka
derajat, Kolom S untuk angka menit, dan Kolom T untuk angka detik.
l. Kolom U
Kolom U berguna untuk merubah satuan Kolom R, S, dan T menjadi
satuan derajat. Tempatkan pointer pada cell U10 kemudian masukkan
rumus sebagai berikut : =R10+S10/60+T10/3600.

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 12


Excel For Mapping

m. Kolom V
Kolom ini merupakan kolom koreksi untuk pembacaan azimuth dari
suatu titik n ke titik n+1 dan dari titik n+1 ke titik n. Contoh untuk
koreksi titik I ke VII dan dari titik VII ke I. Tempatkan pointer pada cell
V10 dan masukkan rumus sebagai berikut:
=IF(Q10>U10;(((Q10+U10+Q49+U49-360)/4)+180);
(Q10+U10+Q49+U49-360)/4).
n. Kolom W
Kolom ini berguna untuk merubah hasil perhitungan Kolom V menjadi
satuan derajat. Tempatkan pointer pada W10 dan masukkan rumus
fungsi sebagai berkut : =ROUNDDOWN(V10;0).
o. Kolom X
Kegunaan Kolom X untuk merubah hasil perhitungan Kolom V
menjadi satuan menit. Caranya tempatkan pointer ke cell X11 dulu,
kemudian masukkan rumus sebagai berikut : =(V10-W10)*60. Setelah
itu tempatkan pointer pada cell X10 dan masukkan rumus berikut :
=ROUNDDOWN(X11;0).
p. Kolom Y
Kegunaan Kolom X untuk merubah hasil perhitungan Kolom V
menjadi satuan menit. Tempatkan pada cell Y10 dan masukkan
rumusnya sebagai berikut : =(X11-X10)*60.
q. Kolom Z
Kolom Z merupakan kolom perhitungan jarak datar untuk pembacaan
Biasa. Rumus teoritisnya : Dt = 100(BA-BB) Cos2φ . Tempatkan
pointer pada Z10 dan masukkan rumus perhitungan sebagai berikut :
=100*(D9-D11)*COS(I11)*COS(I11) atau
=100*(D9-D11)*COS(I11)^2.
r. Kolom AA
Sama dengan formula Kolom Z, Kolom AA berguna untuk perhitungan
jarak datar tetapi untuk pembacaan Luar Biasa. Tempatkan pointer
pada AA10 dan masukkan rumus perhitungan sebagai berikut :

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 13


Excel For Mapping

=100*(E9-E11)*COS(J11)^2.
s. Kolom AB
Kolom ini merupakan kolom koreksi jarak datar dari perhitungan dua
titik pengamatan. Contoh untuk pengamatan dari titik I ke titik II .
Tempatkan pointer pada cell AB13 dan masukkan rumus berikut :
=(Z13+AA13+Z16+AA16)/4. Setelah semua titik dikoreksi, jumlahkan
semua perhitungan pada kolom ini dengan menempatkan pointer di
cell AB52 dan masukkan rumus berikut : =SUM(AB10:AB51).
t. Kolom AC
Perhitungan beda tinggi dimulai dari kolom ini. Rumus teoritisnya
adalah : Beda Tinggi (∆ h = Dt. Tan φ + (Ti-Bt). Untuk Pembacaan
Biasa tempatkan pointer pada cell AC10 dan masukkan rumus
berikut: =Z10*TAN(I11)+(B11-D10).
u. Kolom AD
Untuk beda tinggi Pembacaan Luar Biasa tempatkan pointer pada cell
AD10 dan masukkan rumus berikut : =AA10*TAN(J11)+(B11-E10).
v. Kolom AE
Kolom ini adalah untuk menghitung koreksi beda tinggi di dua titik
pengamatan. Tempatkan pointer pada Cell AE13 dan masukkan
rumus formula sebagai berikut :
=IF(AC13<0;(((ABS(AC13))+(ABS(AD13))+(ABS(AC16))+
(ABS(AD16)))/4*-1);((ABS(AC13))+(ABS(AD13))+(ABS(AC16))+
(ABS(AD16))) /4). Jumlahkan semua koreksi beda tinggi dengan
rumus: =SUM(AE10:AE51).
w. Kolom AF
Tinggi titik dihitung mulai kolom ini. Diperlukan data tinggi titik ikat.
Tempatkan pointer pada cell AF10 dan ketik rumus berikut : =AF7-
AE7.
x. Kolom AG
Kolom AG untuk mengoreksi tinggi titik pada Kolom AF dengan
memperhatikan koreksi beda tinggi pada Kolom AE. Tempatkan

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 14


Excel For Mapping

pointer pada AG10 dan masukkan rumus berikut : =AF10. Kemudian


untuk tinggi titik poligon II tempatkan pointer di cell AG15 dan
masukkan rumus berikut : =AF15-((AB13/AB52)*AE52). Untuk titik
poligon III: =AF21-((AB13+AB19)*AE52/AB52). Untuk titik poligon IV:
=AF27-((AB13+AB19+AB25)*AE52/AB52). Begitu seterusnya hingga
pada poligon VII:
=AF47-((AB13+AB19+AB25+AB31+AB37+AB43)*AE52/AB52). Untuk
titik poligon semu I’ rumusnya : =AF49-AE52.
y. Kolom AH
Kolom ini membantu melihat titik pembentuk poligon.

2) SHEET K_KOORDINAT
Sheet ini berisi:
a. Kolom H, I, J
Tempatkan pointer mulai dari H7 sampai J7. Masukkan data koreksi
azimut dari sheet K_ELEVASI Kolom W13, X13, dan Y13.
b. Kolom K
Kolom K berisi data yang sama dengan data pada sheet K_ELEVASI
Kolom V. Tempatkan pointer pada cell K7 dan ketik = K_ELEVASI!
V13. Begitu seterusnya hingga pada cell K19 dengan rumus:
=K_ELEVASI!V49.
c. Kolom L
Kolom ini untuk merubah data pada kolom K menjadi fungsi jarak.
Sehingga rumus pada cell L7 : =RADIANS(K7).
d. Kolom M
Kolom ini berisi koreksi jarak datar yang sama dengan sheet
K_ELEVASI kolom AB. Tempatkan pointer pada M7 dan masukkan
rumus berikut: =K_ELEVASI!AB13. Jumlahkan semua data kolom:
=SUM(M7:M20).

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 15


Excel For Mapping

e. Kolom B
Kolom B merupakan kolom bantu untuk menghitung sudut dalam (β ).
Tempatkan pointer pada B6 dan masukkan rumus berikut:
=(K19+180)-K7
Untuk titik II, tempatkan pada B8 dan masukkan rumus: =(K7+180)-
K9.
f. Kolom C
Berisi informasi Titik Poligon.
g. Kolom D
Kolom D merupakan sudut dalam dengan satuan derajat dari hasil
perhitungan kolom bantu dari data Kolom B. Tempatkan pointer pada
D6. Rumusnya adalah: =ROUNDDOWN(B6;0).
h. Kolom G
Kolom ini membantu perhitungan sudut dalam untuk satuan menit dan
detik pada kolom E dan F. Tempatkan pointer pada G6 masukkan
rumus: =(B6-D6)*60.
i. Kolom E
Merupakan kolom sudut dalam dengan satuan menit. Tempatkan
pada E6 dan masukkan rumus: =ROUNDDOWN(G6;0).
j. Kolom F
Merupakan kolom sudut dalam dengan satuan detik. Tempatkan pada
F6 dan masukkan rumus: =(G6-E6)*60.
k. Kolom N
Kolom N merupakan perhitungan kesalahan linier jarak untuk absis.
Rumus teoritis : f(x) = Dt.Sinα . Sehingga formula pada cell N7 adalah
=M7*SIN(L7). Jumlahkan semua perhitungan pada N22.
l. Kolom O
Kolom O merupakan perhitungan kesalahan linier jarak untuk ordinat.
Rumus teoritis : f(x) = Dt.CosSinα . Sehingga formula pada cell N7
adalah =M7*COS(L7). Jumlahkan semua perhitungan pada O22.
m. Kolom P

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 16


Excel For Mapping

Kolom P merupakan koreksi terhadap absis rumus torinya : kx=


(Dtn.fx)/Σ Dt. Sehingga formula perhitungan pada cell P7 menjadi
=$M7*$N$22*-1/$M$22.
n. Kolom Q
Kolom P merupakan koreksi terhadap absis rumus torinya : ky=
(Dtn.fy)/Σ Dt. Sehingga formula perhitungan pada cell Q7 menjadi
=$M7*$O$22*-1/$M$22.
o. Kolom R
Pada kolom ini dilakukan koreksi terhadap nilai absis. Tempatkan
pada cell R7 dengan formula: =N7+P7.
p. Kolom S
Begitu pula pada kolom S ini dilakukan koreksi terhadap nilai ordinat.
Tempatkan pada cell S7 dengan formula: =O7+Q7.
q. Kolom T
Kolom ini berguna untuk menghitung Koordinat X. Caranya
Tempatkan pointer pada T6 dan masukkan koordinat titik ikat X.
Kemudian tempatkan pada T8 dan masukkan rumus berikut: =T6+R7.
r. Kolom U
Kolom ini berguna untuk menghitung Koordinat Y. Caranya
Tempatkan pointer pada U6 dan masukkan koordinat titik ikat Y.
Kemudian tempatkan pada U8 dan masukkan rumus berikut: =
U6+S7.
s. Kolom V
Berisi informasi bantu titik poligon.

3) DETAIL

a. Masukkan terlebih dahulu informasi Titik poligon pada kolom B7 dan


tinggi instrumen pada B8. Pada kolom P7 masukkan tinggi titik ikat
yang sama dengan data pada sheet K_ELEVASI cell AG10. P pada

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 17


Excel For Mapping

S7 dan T7 merupakan koordinat titk ikat awal yang diambil dari sheet
K_KOORDINAT cell T6 dan U6.
b. Perhitungan kolom Vertikal, Azimuth, Jarak datar, Beda tinggi, Tinggi
titik sama dengan perhitungan pada sheet K_ELEVASI dan
K_Ordinat. Yang perlu diperhatikan adalah pada kolom S dan T. Pada
Kolom S cell S10 yang merupakan titik detil 101 rumus perhitungan
koordinat X adalah =$S$7+Q10. Sedangkan untuk pada Kolom T cell
T10 yang merupakan titik detil 101 rumus perhitungan koordinat Y
adalah = =$T$7+R10. Tanda $ pada cell berarti cell tersebut menjadi
patokan perhitungan.
c. Begitu seterusnya yang menjadi titik ikat perhitungan koordinat titik
detil adalah koordinat titik poligon tiap titik poligon hasil dari sheet
K_KOORDINAT kolom T dan U.

E. Mengoreksi Hasil Perhitungan


Langkah terakhir dari perhitungan program Excel adalah mengoreksi
kembali data-data perhitungan untuk memastikan bahwa rumus dan
hasil perhitungan sesuai.

1.2.3 Tujuan Akhir


Mengetahui cara mengolah data pemetaan topografi dengan cepat dan
akurat melalui program Excel dengan hasil perhitungan adalah nilai koordinat
dan beda tinggi yang akan digunakan untuk membuat visualisasi peta
topografi.

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 18


Excel For Mapping

LAMPIRAN

Mining Simulation & Computation Laboratory-UPN “Veteran” YogyakartaI - 19

Anda mungkin juga menyukai