perbankan.
3. Mengentaskan kemiskinan
keuangan lain.
Sesuai dengan penelitian ini yang terkait dengan unsur prestasi kerja
perlu untuk mengetahui pola budaya kerja Bank Syariah Mandiri, antara lain :
1. Shiddiq: Bersikap jujur terhadap diri sendiri, orang lain, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
inovatif.
38
bumi.
semua divisi pada struktur organisasi Bank Syariah Mandiri (bagan 5.1), maka
1. Manajer pemasaran
nasabah.
- Menjaga dan mengontrol keluar masuk kredit agar tetap pada angka
2. Manajer Operasi
Indonesia di Surabaya, dan pihak intern pada kantor pusat Bank Syariah
Mandiri di Jakarta.
2.c Teller
3. Pengawas Intern
- Membuat berita acara dari gambaran kerja pada setiap divisi setiap hari
4. Officer Rahn
- Menangani pajak dan biaya telephone, air, listrik dan kebutuhan lain
perusahaan.
keamanan.
kerja, dan kapan mulai menjabat. Sedangkan angka (point) terbagi pada empat
1. Angka kurang dari lima puluh (<50) merupakan bentuk pencapaian di bawah
75% dengan kondisi tidak tercapai atau memiliki predikat tidak baik.
2. Angka antara lima puluh sampai kurang dari enam puluh (50 – <60)
3. Angka antara enam puluh hingga kurang dari tujuh puluh (60 – <70)
4. Angka antara tujuh puluh hingga kurang dari delapan puluh (70 – < 80)
5. Angka antara delapan puluh hingga kurang dari sembilan puluh (80 – < 90)
6. Angka antara sembilan puluh hingga seratus (90 – 100) merupakan bentuk
tersebut akan melebihi nilai 100%. Bentuk pencapaian seperti ini lebih
ganda. Hal lain yang terkait dengan data penelitian yang bersumber dari
sebagai berikut :
30 orang atau 40% dan rata-rata umur antara 40 sampai dengan 60 tahun
sebanyak 10 orang atau sebesar 13.3%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.1
berikut :
Tabel 5.1
Distribusi umur responden BSM Jatim per-1 Agustus 2003
No. Umur Frekuensi Persentase
1. 20-29 tahun 35 orang 46.7%
2. 30-39 tahun 30 orang 40 %
3. 40-60 tahun 10 orang 13.3%
Jumlah 75 orang 100 %
tahun atau kurang dari 2 tahun yakni sebanyak 42 orang atau sebesar 56%. Hal
ini disebabkan perusahaan baru berdiri empat tahun yang lalu dan sedang
mayoritas responden telah memiliki pengalaman kerja yang jauh lebih lama
selama 2 tahun hingga kurang dari 3 tahun sebanyak 9 orang atau sebesar
12%. Responden yang bekerja selama 3 tahun lebih berjumlah 24 orang atau
44
sebesar 32%. Klasifikasi lamanya bekerja responden dapat dilihat pada Tabel
Tabel 5.2
Distribusi masa kerja responden BSM Jatim per-1 Agustus 2003
No. Masa kerja Frekuensi Persentase
1. 1 tahun 42 orang 56%
2. 2 tahun 9 orang 12%
3. 3 tahun 24 orang 32 %
Jumlah 75 orang 100 %
jumlah yang paling banyak yaitu sebanyak 42 orang atau sebesar 56%.
Dilanjutkan pendidikan SMU sebanyak 28 orang atau sebesar 37,3% dan yang
paling sedikit dari responden lainnya yaitu jenjang pendidikan strata 2 yang
berjumlah 5 orang atau sebesar 6.7%. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 5.3
berikut :
Tabel 5.3
Distribusi pendidikan responden BSM Jatim per-1 Agustus 2003
No. Pendidikan Frekuensi Persentase
1. SMU 28 orang 37.3%
2. S1 42 orang 56%
3. S2 5 orang 6.7%
Jumlah 75 orang 100 %
Tabel 5.4
Hasil jawaban responden terhadap 27 indikator
Indikator Kategori
S B C K T.M
Ketelitian menyajikan data & jurnal transaksi 21 25 6 0 23
Kecepatan menyajikan data & jurnal transaksi 23 24 5 0 23
Keramahan menyajikan data & jurnal transaksi 36 16 0 0 23
Keakuratan menyajikan data & jurnal transaksi 22 30 0 0 23
Menangani kesulitan yg dialami nasabah 33 26 16 0 0
Bekerja sesuai prosedur operasional 56 17 2 0 0
Melatih diri pada pekerjaan 44 29 0 2 0
Berdoa sebelum dan sesudah bekerja 62 13 0 0 0
Berakhlaqul karimah 49 24 2 0 0
Introspeksi diri dan tegur sapa di perusahaan 44 20 5 6 0
Kelengkapan administrasi pekerjaan 40 21 11 3 0
Ketertiban dan perawatan peralatan kantor 35 27 11 2 0
Ulet dan pantang menyerah dalam usaha 41 23 3 3 5
Serius dan konsentrasi dalam bekerja 35 32 8 0 0
Berpartisipasi menangani pekerjaan lain 38 27 7 3 0
Menyelesaikan masalah dengan baik dan benar 27 46 2 0 0
Memberikan alternatif solusi permasalahan 32 41 2 0 0
Mengetahui dan memahami persoalan kerja 42 20 9 1 3
Mampu memberikan saran pada atasan 24 40 6 3 2
Mampu bekerja aktif dalam aktif 17 48 3 4 3
Memahami dan melaksanakan tugas dalam tim 29 37 7 2 0
dengan baik dan tepat
Menerima dan menjalankan keputusan yg sah 48 24 1 2 0
Penyampaian pesan yang singkat dan jelas 46 26 0 1 2
Penyampaian pesan dapat dipahami dan ditindak- 40 28 6 1 0
lanjuti
Mematuhi peraturan yang berlaku 63 12 0 0 0
Mengetahui hak dan kewajiban kerja 64 11 0 0 0
Aktif masuk kerja dan tepat waktu 63 10 2 0 0
Sumber : Diolah dari data primer
Ket. : S = Sempurna, B = Baik, C = Cukup, K = Kurang,
TM = Tidak Melakukan
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari sumber data primer
Reliabilitas kuesioner diukur hanya sekali saja dan hasil jawaban dari
Tabel 5.5
Reliabilitas kuesioner
No. Variabel C. Alpha (a) Status
01. Transaksi harian 0.9870 Reliabel
02. Pelayanan nasabah 0.6074 Reliabel
03. Budaya sifat 0.6899 Reliabel
04. Kualitas kerja 0.8269 Reliabel
05. Keandalan 0.5902 Reliabel
06. Pemecahan masalah 0.5957 Reliabel
07. Inisiatif 0.7759 Reliabel
08. Kerja sama 0.7645 Reliabel
09. Komunikasi 0.8214 Reliabel
10. Kedisiplinan 0.6394 Reliabel
Pada tabel reliabilitas di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel yang
Pada uji validitas, penggunaan alat analisis faktor perlu diketahui mengenai
sesuai tidaknya di dalam menganalisis data pada penelitian ini. Langkah pertama
dan kedua pada tahapan analisis faktor diuji dari dua sisi, pertama dilihat dari nilai
Test of Sphericity. Berdasarkan uji analisis faktor diperoleh hasil sebagai berikut :
Dari hasil tersebut, KMO nilainya lebih besar dari 0.5 (>0.5) yang artinya
bahwa analisis faktor tepat atau sesuai digunakan. Demikian pula bila dilihat dari
nilai Bertlett’s test of Sphericity yang besar dan signifikan. Hal ini berdasarkan
bahwa hipotesis 0 yang menyatakan pada model itu semua variabel di dalam
populasi tidak berhubungan satu sama lain ditolak. Dengan demikian dapat
lampiran dan dapat diketahui bahwa berdasarkan besarnya nilai dari eigenvalue
dari 27 komponen yang mempunyai nilai lebih dari satu (>1) ternyata hanya
komponen tersebut mewakili dari semua faktor atau variabel yang diuji.
besarnya nilai eigenvalues yang mempunyai nilai lebih dari satu (>1) terlihat pada
Tabel 5.6
Nilai Eigenvalue
Faktor Nilai Loading
1 9.319
2 3.300
3 2.967
4 2.125
5 1.352
6 1.222
7 1.147
Setelah ketujuh faktor yang mempunyai nilai loading besar telah diketahui,
maka pada tahap terakhir adalah merotasi faktor. Untuk mengetahui indikator
baku dari masing-masing faktor, pada lampiran telah ditunjukkan hasil matrix
besaran koefisien atau faktor dengan indikator yang mempunyai nilai loading.
Dari beberapa indikator yang memiliki nilai loading besar, ternyata indikator
3.4 tidak dapat mengisi sejumlah variabel yang ada, dengan kata lain indikator
tersebut terhapus.
48
Tabel 5.7
Komponen Rotasi Matrix
Faktor Indikator Nilai % Kumulatif
yg tercakup loading Variance %Variance
1 1.1 .933 34.730 34.730
1.2 .917
1.3 .884
1.4 .923
2 5.2 .780 11.161 45.892
5.3 .582
9.1 .648
9.2 .737
3 4.1 .763 10.197 56.089
4.2 .743
10.3 .790
4 7.1 .835 9.294 65.382
7.2 .686
8.1 .583
8.2 .501
5 2.2 .859 5.525 70.908
3.2 .838
3.3 .530
10.2 .501
6 2.1 .583 4.858 75.766
3.1 .620
5.1 .853
8.3 .625
7 6.1 .578 4.619 80.385
6.2 .802
10.1 .623
kedua, semua indikator keluar dari kelompoknya dan bergabung dengan faktor
nomer 5 dan 6. Demikian juga faktor ketiga semua indikatornya keluar dan kedua
di faktor nomer 3. Faktor kelima pun juga seluruh indikatornya keluar dari
kelompoknya, dua indikator di faktor nomer 2 dan satu indikator di faktor nomer
nomer 4. Faktor kedelapan dua indikatornya bergabung di faktor nomer 4 dan satu
indikator di faktor nomer 3, satu indikator di faktor nomer 5, dan satu indikator di
faktor nomer 7.