Anda di halaman 1dari 11

TUGAS EKOLOGI TUMBUHAN

BIOMA

Oleh :
Estika Raras
Evy Kusmiati
Nina Apriyani
Yudi Kurniawan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
BIOMA
Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang
luas. Istilah Bioma berhubungan dengan kumpulan species (terutama tumbuhan) yang dapat
hidup di tempat tertentu di muka bumi, tergantung pada iklim regionalnya. Jadi Bioma
adalah kumpulan species (terutama tumbuhan) yang mendiami tempat tertentu di bumi yang
dicirikan oleh vegetasi tertentu yang dominan dan langsung terlihat jelas di tempat tersebut.
Oleh karena itu biasanya Bioma diberi nama berdasarkan tumbuhan yang dominan di daerah
tersebut.
BIOMA TERESTERIAL
1. Bioma Gurun
Bioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara,
Australia dan Asia Barat.
Ciri-ciri:
Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari
presipitasi. Kelembaban udara sangat rendah. Perbedaan suhu siang hari dengan malam hari
sangat tinggi (siang dapat mencapai 450C, malam dapat turun sampai 00C). Tanah sangat
tandus karena tidak mampu menyimpan air.

Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah
kering (tumbuhan serofit).
- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya
unta, sedang untuk hewan-hewan kecil misalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya
aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

2. Bioma Padang Rumput


Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah
beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah
hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak
teratur. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase
kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.
Lingkungan biotik:
- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase
kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput,
tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama
padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di
Amerika Utara dan pampa di Argentina.
- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan
kanguru di Australia. Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

3. Bioma Sabana
Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan.
Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana
murni dan sabana campuran.
- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri
atas satu jenis tumbuhan saja.
- Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis
pohon.

4. Bioma Hutan Tropis


Bioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan
dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika
Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di
Afrika.
Ciri-ciri:
Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.
Matahari bersinar sepanjang tahun. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya
relatif kecil. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada
perubahan suhu antara siang dan malam hari.
- Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies
tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang
berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi. Tumbuhan khas yang dijumpai
adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh:
rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan
tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah
bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan
yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

5. Hutan Musim
Di daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.
Ciri-ciri :
Tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim: Pohon-pohonnya tahan dari
kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan
kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas,
sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan
tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim
dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan
rusa, babi hutan, harimau.

6. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)


Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-
daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur,
dan Chili.
Ciri-ciri:
- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.
- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi.
- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan
tropis.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup
tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini
menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus
ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini
adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.

Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun.
Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur,
sehingga musim itu disebut musim gugur.
Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis.
Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim
panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut
musim semi.

7. Bioma Hutan Taiga / Hutan Homogen


Bioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub,
seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.
Ciri-ciri bioma hutan taiga:
Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim
panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah. Pertumbuhan tanaman terjadi pada
musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan. Flora khasnya adalah pohon berdaun
jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman
tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer
karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang
tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah. Fauna yang terdapat di
daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah
tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya
maupun berhibernasi pada saat musim dingin.

8. Bioma Hutan Tundra


Bioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah
iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut
dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga
berukuran kecil.
Ciri-ciri:
Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat
berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap. Musim panas berlangsung selama 3 bulan,
pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.
Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan
Reindeer/Caribou (rusa kutub).

9. Hutan Lumut
Hutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada
ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang
dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak hanya di permukaan tanah dan
bebatuan, tetapi mereka pun menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut,
yang tumbuh tidak hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang
tertutup oleh lumut. Sepanjang hari hamper selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan
suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.

10. Hutan Bakau / Mangrove


Hutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah
tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp),
sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu
Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).
Ciri-ciri:
1. Kadar garam air dan tanahnya tinggi.
2. Kadar O2 air dan tanahaya rendah.
3. Saat air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut lingkungannya becek dan herlumpur.
Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar menyerap air
meskipun lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal dengan nama kekeringan
fisiologis. Untuk menyesuaikan dengan lingkungan tersebut tumbuhan bakau memiliki
dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya
penguapan yang terlalu besar.
Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau memiliki akar
nafas yang berfungsi menyerap O2 langsung dari udara. Agar individu baru tidak
dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan pasang surut terutama pada bakau
kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama vivipari yang artinya adalah
berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, belum tanggal dari pohon
induknya, dapat membentuk akar yang kadang-kadang dapat mencapai 1 meter panjangnya.
Jika biji yang sudah berkecambah tadi lepas dari pohon induknya maka dengan akar yang
panjang tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam lumpur, sehingga tidak akan
terganggu dengan arus air yang terjadi pada gerakan pasang dan surut. Hutan bakau di
Indonesia terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai barat dan selatan Kalimantan
dan sepanjang pantai Irian, di Pulau Jawa hutan bakau yang agak luas masih tersisa di sekitar
Segara Anakan dekat Cilacap yang merupakan muara sungai Citanduy. Jenis-jenis hewan
yang dapat ditemukan dalam lingkungan hutan bakau terutama adalah ikan dan hewan-hewan
melata (buaya, biawak) dan burung-burung yang bersarang di atas pohon-pohon bakau.

BIOMA AQUATIK

Ekosistem Air Tawar


Ekosistem akuatik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Ekosistem air tawar
2. Ekosistem air laut
Ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Ekosistem air tenang (lentik) misalnya: danau, rawa.
2. Ekosistem air mengalir (lotik) misalnya: sungai, air terjun.
Ciri-ciri ekosistem air tawar:
a. Kadar garam/salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah dari kadar garam
protoplasma organisme akuatik.
b. Variasi suhu sangat rendah.
c. Penetrasi cahaya matahari kurang.
d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Flora ekosistem air tawar:
Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan
tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru,
ganggang hijau).
Fauna ekosistem air tawar:
Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya
protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia. Ada
yang selalu hidup di air, ada pula yang ke air bila mencari makanan saja.
Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan yang
berkadar garam rendah. Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada
air, mempunyai cara beradaptasi sebagai berikut:
- Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerus melalui proses
osmosis.
- Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif.
- Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan
melalui insang dan saluran pencernaan.
Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya
dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang
berkaitan dengan revolusi biru.
Ciri-ciri:
a. Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl`(55%), namun kadar garam di
laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut
beriklim dingin).
b. Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Flora : fitoplankton dan ganggang laut dan lainnya.
Fauna : terdiri atas berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan ditemukan di dalam
ekosistem laut, zooplankton : bakteri dan hewan-hewan pemakan bangkai atau sampah.
Ekosistem Pantai
Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem
darat. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk
gundukan ke arah darat. Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan
hutan pantai.
Tumbuhan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan tersebut bergerombol
membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Suatu unit vegetasi yang terbentuk
karena habitatnya disebut formasi. Setiap formasi diberi nama sesuai dengan spesies
tumbuhan yang paling dominan.
Berdasarkan susunan vegetasinya, ekosistem hutan pantai dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu formasi Pres-Caprae dan formasi Baringtonia.
1. Formasi Pres-Caprae
Pada formasi ini, tumbuhan yang dominan adalah Ipomeea pres-caprae, tumbuhan
lainnya adalah Vigna, Spinifex littoreus (rumput angin), Canavalia maritime, Euphorbia
atoto, Pandanus tectorius (pandan), Crinum asiaticum (bakung), Scaevola frutescens
(babakoan).
2. Formasi Baringtonia
Vegetasi dominan adalah pohon Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya adalah
Callophylum inophylum (nyamplung), Erythrina, Hernandia, Hibiscus tiliaceus (waru laut),
Terminalia catapa (ketapang). Di daerah pasang surut sendiri dapat terbentak hutan, yaitu
hutan bakau. Hutan bakau biasanya sangat sukar ditempuh manusia karena banyaknya akar
dan dasarnya terdiri atas lumpur (Anonim, 2009 :
http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/06/daerah-biogeografipenyebaran-organisme-di-
bumibiomaekosistem-air-tawar-dan-air-laut/).
Flora : remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut,
dan ikan-ikan kecil.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.6 Januari 2009.”Daerah Biografi, Penyebaran Organisme di Bumi, Bioma,
Ekosistem Air Tawar dan Air Laut”.
(http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/06/daerah-biogeografipenyebaran-
organisme-di-bumibiomaekosistem-air-tawar-dan-air-laut/. Diakses 13 November
2010).
Aruka.20 April 2008.”Bioma-Bioma di Dunia”.(XHINE.wordpress.com/2008/04/20/bioma-
bioma-di-dunia/. Diakses 12 November 2010).
Murtianto, Hendro.Tanpa Tahun.”Terrestrial dan Aqutic Biome”.
(http://file.upi.edu/Direktori/B-FPIPS/LAINNYA/HENDRO
MURTIANTO/Terrestrial dan Aquatic Biome.pdf. Diakses 13 November 2010).
Anonim. 2009. (http://gurungeblog.wordpress.com/2009/01/06/daerah-
biogeografipenyebaran-organisme-di-bumibiomaekosistem-air-tawar-dan-air-laut/.
Diakses 13 November 2010)

Anda mungkin juga menyukai