dapat menyebabkan penyakit secara fisik, emosi maupun mental. Maka, bagaimana
Anda sebagai orang tua dapat mengetahui gejala stres pada anak? Apa penyebabnya?
Apa yang dapat dilakukan untuk membantu anak keluar dari stres anak?
Kumpulan.info – Saat sedang banyak pikiran, seorang dewasa kadang-kadang kita ingin
kembali ke masa kanak-kanak karena berpikir pada masa itu seorang anak dapat bermain
dengan bebas tanpa perlu memikirkan keluarga, keuangan, atau hal lainnya. Namun,
seorang anak yang masih polos pun juga bisa mengalami frustasi dan stres. Bahkan
beberapa penyakit pada anak bisa jadi disebabkan karena reaksi psikosomatik yang
disebabkan karena stres.
Stres pada anak dapat terjadi pada berbagai usia, bahkan sejak usia dini, sejak dalam
kandungan. Bila ibu yang mengandung mengalami stres, janin yang ada dalam
kandungan juga akan merasakannya. Detak jantung janin menjadi tidak teratur,
sehingga persediaan oksigen dan sari makanan berkurang. Seiring pertambahan usia
terutama saat masa remaja, berbagai penyebab dapat memicu stres pada anak, di
antaranya adalah:
· Makanan
Kurangnya kandungan gizi pada makanan dapat menyebabkan pertumbuhan anak tidak
optimal dan suplai gizi yang diperlukan tubuh tidak tercukupi sehingga dapat
menimbulan stres. Begitu juga, konsumsi makanan cepat saji yang berlebihan, karena
makanan tersebut memiliki kandungan gula yang berlebih dan minim gizi untuk tubuh.
· Kurang tidur
Terlalu banyak bermain atau menonton televisi membuat anak kekurangan jam tidurnya.
Untuk anak yang telah bersekolah, banyaknya tugas dari sekolah, kegiatan
ekstrakurikuler atau kursus yang berlebihan membuat anak kekurangan waktu dan harus
menghabiskan waktu untuk menyelesaikan tugasnya sehingga jam tidur berkurang.
Kurang tidur dapat menyebabkan emosi dan pikiran anak menjadi tidak stabil dan rentan
mengalami stres.
· Lingkungan keluarga
Pertengkaran orang tua atau perceraian dapat menyebabkan ketakutan pada anak. Hal ini
wajar, karena seorang anak sangat mendambakan kasih sayang orang di sekelilingnya,
terutama orang tuanya untuk membuatnya merasa aman dan terlindung.
• Pertama, authoritarian di mana orang tua bersikap otoriter, tidak memberi anak
kebebasan dan memaksa anak agar memenuhi tuntutan orang tua bahkan
menganiaya anaknya.
• Kedua, permissive yaitu orang tua sangat membebaskan anaknya walaupun
seorang anak belum dapat membuat keputusan dengan tepat dan membiarkan
kesalahan anak.
• Ketiga, authoritative yaitu orang tua menentukan dengan jelas konsekuensi dari
setiap tindakan yang diambil, mereka tidak mengekang anak secara berlebihan
juga tidak membebaskannya, tetapi terus memberi perhatian pada anak dan
berusaha membentuk anak yang mandiri. Pola authoritative ini yang paling baik
untuk membentu kepribadian anak. Stres dapat terjadi pada anak apabila dia
merasa tidak dapat memenuhi tuntutan orang tuanya ataupun karena dia harus
mengalami konsekuensi buruk akibat kesalahan keputusan yang diambilnya.
Dalam pergaulannya, seorang anak tidak ingin berbeda dari anak-anak lain dari
kelompoknya. Perbedaan seorang anak, mungkin karena fisik atau sifatnya dapat
memancing ejekan dari teman-temannya. Ini pula yang dapat menyebabkan seorang anak
merasa stres karena merasa tidak dapat diterima oleh teman-temannya.
Apabila seorang anak mengalami sakit dalam waktu lama dan setelah dikonsultasikan ke
dokter tidak ditemukan penyebab pastinya, maka tidak ada salahnya bila Anda meminta
bantuan seorang psikolog, karena penyakit tersebut bisa saja bukan disebabkan virus,
bakteri atau kerusakan pada tubuh melainkan disebabkan pikiran anak yang sedang stres.
Bila ada indikasi anak Anda mengalami stres, hindari untuk merasa panik berlebihan
karena bila Anda panik maka Anda dapat pula menderita stres sehingga tidak dapat
membantu anak Anda. Yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak Anda adalah:
· Perbaiki pola asuh Anda
Bila selama ini Anda cenderung otoriter atau sebaliknya serba boleh, sebaiknya Anda
mengubah pola asuh Anda agar anak Anda tidak merasa terbebani dengan tuntutan yang
berlebihan. Sebaliknya, berikan aturan yang jelas, mengapa aturan tersebut diberikan dan
konsekuensi apabila peraturan dilanggar. Jangan lupa untuk memberikan pujian jika anak
Anda bersikap positif, tetapi berikan teguran atau disiplin apabila anak melakukan
pelanggaran serta penjelasan mengapa disiplin diberikan dan bukan karena orang tua
membenci anaknya.
Orang tua menginginkan anaknya mencapai yang terbaik, tetapi jangan tetapkan target
yang tidak dapat dicapai oleh anak. Jangan pula mengritik atau membanding-bandingkan
seorang anak dengan orang lain. Terimalah seorang anak dengan segala kelebihan dan
kekurangannya. Jika seorang anak gagal mencapai tuntutan yang Anda berikan, jangan
menghukum atau mengejeknya, tetapi bantulah anak agar dapat menjadi lebih baik di
kemudian hari. Kegagalan yang dialami anak sekarang bukan berarti dia tidak dapat
menjadi lebih baik dan bukan berarti akhir segalanya.
Kedekatan orang tua dengan anak akan membantu seorang anak terbuka terhadap orang
tua dan leluasa menjadikan orang tua sebagai tempat curhat. Anak dapat menceritakan
kejadian yang tidak menyenangkan yang dialaminya saat di sekolah atau di luar rumah.
Orang tua, sebagai manusia yang lebih berpengalaman dapat memberikan solusi yang
baik untuk anak atau mengambil tindakan yang diperlukan agar kejadian tidak
menyenangkan dapat dihindari. Ini sangat baik dibandingkan jika anak menceritakan
permasalahannnya kepada teman sebaya atau orang lain yang tidak tepat yang dapat
memberikan saran yang membuatnya semakin terpuruk.
Hubungan ayah ibu yang harmonis, kedekatan dengan kakak adik dan anggota keluarga
lain membuat anak merasa nyaman dan betah di rumah, membantunya terhindar dari
pergaulan buruk yang dapat menimbulkan berbagai masalah yang dapat membuat anak
stres. Selain itu, dengan keluarga harmonis dapat menghindari terjadinya pertengkaran
bahkan perceraian yang akan mengganggu kestabilan emosi anak.
Seorang anak pada saatnya harus menjadi mandiri, karena tidak mungkin orang tua terus
menerus mengawasinya. Maka, bantu anak dengan melatihnya untuk membuat keputusan
yang diperlukan. Misalnya, saat seorang anak menanyakan apakah suatu tindakan boleh
dilakukan atau tidak, ajak anak berdiskusi apa hal baik dan hal negatif yang akan terjadi
jika anak melakukan hal tersebut. Hal ini dapat membantu anak jika suatu saat ia harus
membuat keputusan tanpa bantuan orang tua. Anak yang mandiri juga akan lebih dpaat
menyelesaikan masalahnya dan menangani saat dia merasa tidak nyaman sehingga
mencegah anak mengalami stres.
Untuk hal-hal yang tidak terlalu prinsip, berikan keleluasan pada anak. Misalnya dalam
menentukan kegiatan ekstrakurikuler atau kursus yang akan diikutinya. Biarkan anak
menyalurkan hobinya sehingga anak tidak merasa terkekang dan menikmati aktivitasnya.
Karena asupan gizi dapat mempengaruhi stres anak, maka sajikan makanan yang bergizi
untuk Anda, jangan membiasakannya dengan makanan cepat saji, soft drink, atau jajanan
lain yang tidak bergizi. Juga biasakan anak agar makan dengan teratur dan tepat waktu.
Sedangkan untuk membantu anak cukup tidur, bantu anak agar memiliki jadwal yang
baik, tentukan kapan dia boleh bermain, kapan harus mengerjakan tugas dan jadwal
lainnya sehingga anak memiliki waktu untuk tidur siang dan tidak sampai harus tidur
larut malam untuk mengerjakan tugasnya.
Perhatian dan kasih sayang yang dari orang tua tertutama yang dibutuhkan anak dan
membantu anak terhindar dari stres. Maka, terus dukung, latih dan asuh anak Anda agar
dia dapat menikmati hari-harinya dengan ceria.
Mahkota orang2 tua adalah anak cucu dan kehormatan anak-anak ialah nenek
moyang mereka Ams 17:6
Anak cucunya akan perkasa di bumi; angkatan orang benar akan diberkati. Harta
dan kekayaan ada dalam rumahnya, kebajikannya tetap untuk selamanya. maz 112:2-
3
Articles
Browsing all articles in Artikel Rohani
0
October 28, 2010 in Artikel Rohani by Debora
Perubahan merupakan suatu tuntutan mutlak agar manusia bisa bertahan dan mempunyai
kehidupan yang lebih baik. Hidup yang statis, pasif dan monoton pasti akan terlibas oleh
perubahan yang terjadi di lingkungan dan pola hidup yang selalu berubah. Persaingan
yang begitu ketat, dosa dan kejahatan yang begitu melonjak, maupun alam yang seolah
tak ramah lagi pada kita dengan menampilkan berbagai macam bencana yang terjadi.
Namun seberapa besarkah dinamika perubahan yang harus kita alami? dan kearah
manakah akan kita bawa hidup ini? Kemanakah kita arahkan perubahan iman kita?
Bertumbuh terus ke arah alur rencana Allah ataukah sebaliknya, merupakan suatu pilihan,
dimana kita sendiri yang menentukannya. Karena akhir2 ini perubahan terjadi dengan
begitu pesatnya.
Roh dengan tegas mengatakan bahwa di zaman akhir ini akan terjadi kemurtadan, dimana
orang mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan (1Tim 4:1). Orang yang jahat
akan bertambah jahat, yang najis bertambah najis dan yang kudus serta hidup dalam
kehendak Allah akan bertambah kudus (Wah 22:11). Perubahan kearah yang lebih jelek,
lebih jahat dan lebih najis adalah merupakan suatu “KEMUNDURAN”, sedang
perubahan kearah yang positif, sejalan dengan rencana Tuhan adalah merupakan
“PERTUMBUHAN” dimana perubahan ini akan membawa suatu “PEMBAHARUAN”,
yang menyegarkan, memulihkan, kita pada rencana penciptaan semula.
Manusia dicipta oleh Allah menurut gambarNya, diberkati dengan diberikan kuasa atas
segala ciptaanNya dan hidup manusia sangatlah diperhitungkan oleh Allah ( Kej 1:26-
27 ; 9:6 ), namun sejak manusia jatuh kedalam dosa, manusia keluar dari alur rencana
penciptaNya, dan rusaklah segalanya. Berkat berubah menjadi kutuk, kehidupan menjadi
kebinasaan dan diusir keluar dari taman Eden sehingga kenyamanan berubah menjadi
kesengsaraan. Damai sejahtera sirna, yang ada tinggal kedukaan dan penyesalan yg
mendalam. Wajah/ rupa yg menggambarkan cerminan suasana hati dan kehidupan
manusia sudah berubah, tidak lagi menggambarkan gambar Allah yg memberikan nafas
hidup, tetapi karena perkataan si ular tua alias Iblis itu sudah masuk kedalamnya, maka
yg muncul adalah gambar pemberontakan, kebohongan, kebencian dan lain sebagainya
(Yohanes 8:44 ).
Allah tidak sampai hati membiarkan hal ini terjadi. Itulah sebabnya Dia berinisiatif
memulihkan dengan memberikan Yesus Kristus bagi kita. Ia menawarkan perbaikan dan
pembaharuan. Barang siapa yang merespon, ia akan menerima keselamatan. (Yoh 3:16)
dan siapa saja yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (2Kor 5:17), yang terus-menerus
diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar
Khaliknya (Kolose 3:10)
Pada awalnya adalah asumsi/anggapan yg akhirnya menjadi persepsi dan pola pikir yang
salah. Contohnya adalah si bungsu yang berasumsi bahwa tinggal dirumah bersama
Bapanya sangatlah menyusahkan, ada banyak aturan yang harus diturutinya. Lalu ia
keluar dari rumah, dengan harta yang digenggamnya ia merasa hidupnya amat
menyenangkan, bebas, bisa berfoya-foya sesuka hatinya (Luk 15:12-13).
Biasanya suatu persepsi yang salah sulit untuk diluruskan, namun untunglah si bungsu
akhirnya menyadarinya setelah ia mengalami benturan- benturan diluar. Namun tidak
sedikit orang yang tetap kukuh bertahan dalam paradigma yang salah, walau ia sudah
mengalami banyak derita. Sekalipun Firman kebenaran diberitakan dengan lantang, ia
akan tetap bertahan dalam kesalahannya, Dan memang sesungguhnya berita salib
merupakan kebodohan bagi orang yang akan binasa.
Seringkali kita kurang bisa mengerti dan menerima didikan Tuhan melalui berbagai fakta
hidup, dan terlalu kaku untuk bisa menerima pengetahuan baru atau perubahan keadaan.
Contohnya bangsa Israel yang berulang kali melihat kenyataan dimana saat mereka
meninggalkan Allah dan beribadah pada illah-illah lain mereka selalu mengalami hal-hal
yang pahit dalam hidupnya. Namun demikian mereka enggan untuk belajar dari fakta
yang ada, bahwa saat dekat dengan Tuhan mereka selalu mengalami pembelaan dan
pemeliharaan Tuhan, itu sebabnya berulang-ulang pula mereka kembali pada
penyembahan berhala, mereka keras hati & tegar tengkuk – ( Keluaran 32:9 ; Yesaya
48:4 ; Ulangan 10:16), hingga dikatakan umatku binasa karena kurang pengetahuan (Hos
4:6), tapi suatu himbauan yang luar biasa dikumandangkan : Marilah kita mengenal dan
berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; sampai Ia muncul seperti fajar, (Hosea
6:3)
3. Kebiasaan yang mendominasi/ otomatisasi, seperti sudah diatur oleh system yang
ada. Dari kecil kita ini diajar berhitung 2 + 2 = 4, dan masih banyak prinsip-prinsip
lainnya. Prinsip ini tertanam dalam alam bawah sadar kita dan sangat mendominasi.
Secara otomatis ini menjadi batasan2/ teralis yang menbatasi setiap tindakan kita, saat
berbelanja, saat bekerja, dan lain sebagainya. 2 + 2 tidak selalu = 4, karena 2 satuan
(kotak yang berisi 1 dosen/12 buah pensil) bila ditambah dengan 2 kotak lagi akan = 48,
ini karena ada bagian-bagian yang diluar perhitungan kita. Demikian pula dengan
pembelajaran iman, ada bagian diluar kemampuan kita yang Tuhan dapat kerjakan buat
orang yang percaya.
Filipus, saat diperhadapkan untuk memberi makan 5000 orang laki2 ditambah dg wanita
dan anak2, mulai berhitung. dg konsep analisanya … “uang 200 dinar tidak cukup untuk
membeli roti dan memberi makan mereka walau dengan sepotong roti kecil untuk setiap
orangnya”, dan,… kenyataan yang terjadi : dengan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan bila
ditambah dengan berkat Tuhan , akan mencukupi kebutuhan 5000 orang laki2 +
wanita dan anak2 (Mark 6:36-43)
Itulah sebabnya saat Tuhan memerintahkan pada Abraham, orang pilihanNya, untuk
keluar dari Ur-Kasdim, dari lingkungan sanak saudaranya, yang melambangkan keluar
dari kebiasaan2 yang mendominasi dan menjadi teralis yg memenjarakan pikiran,
sehingga orang sulit untuk mengalami pertumbuhan iman dan mujizat (Kejadian 15:7 )
Pengalaman, seringkali dikatakan sebagai guru yang baik dan pembelajaran yang sangat
mahal. Jujur saja, manusia lebih condong untuk mengingat dan banyak belajar dari
kegagalan daripada keberhasilan, lebih lagi bila kegagalan tersebut menjadi tekanan yang
berkepanjangan dan berkubang dalam kegagalan. Hal ini bukan hanya merupakan sesuatu
yg sia-sia, namun sangatlah merugikan baik dari segi waktu maupun mental. Kegagalan
yg mengendap dalam hati menjadikan suatu trauma yg mendalam, yg berdampak banyak
hal yang negatip, seperti luka batin, rendah diri, sombong, tidak percaya diri, takut dan
ragu mengambil keputusan dan melakukan sesuatu. Menjadi sesuatu yang sangat
menghambat perjuangan untuk terjadinya pembaharuan.
Perjalanan yang panjang selalu diawali langkah pertama yang baik dengan dasar
yang benar, membawa peta perjalanan yang pasti, serta langkah yang tetap, maka
berkat/keberhasilan yang sudah dijanjikan dan menanti didepan pastilah menjadi
milik kita.
Hingga umur Sarai lanjut, anak yang dijanjikan Allah dalam pernikahan mereka belum
juga didapatkannya…, Sarai menyadari akan keterbatasannya sebagai seorang wanita…,
ia tak mampu lagi untuk hamil apalagi melahirkan keturunan bagi Abraham suaminya, ia
ingat janji Tuhan atas mereka, lalu mulai berpikirlah ia… bagaimana agar janji Allah
tetang seorang anak terwujudkan, teringatlah ia akan Hagar seorang Mesir, hamba
perempuannya, lalu diberikanlah Hagar kepada Abraham untuk menjadi istrinya.. dan
mengandunglah wanita itu dan melahirkan seorang anak laki-laki yang dinamai Ismael
yang artinya ”keledai liar” Umur Sarai waktu Ismael lahir tujuh puluh enam tahun (kej
16:16)… dan dalam benaknya terbersit … melalui bantuan wanita Mesir inilah Allah
mewujudkan janji-Nya, dan tentu saja pada awalnya ia merasa sangat aman dan
nyaman…, namun apa jadi..? sebelum anak itu lahir.. Hagar sudah sangat sombong dan
memandang rendah nyonyanya.., terlebih lagi setelah Ismael, sang keledai liar itu lahir
dan bertumbuh jadi besar…, dada Sarai terasa sesak dibuatnya, hingga diusirnya ibu dan
anak ini. (Kej 16:1-4)
Yah sering kali, sebagai manusia yang dicipta Allah secara istimewa .. di perlengkapi
dengan ”hikmat”… dan… ”akal-budi” yang seharusnya untuk mengerti dan menangkap
kehendak Allah dalam hidup ini, malahan sering menggunakannya untuk sesuatu yang
terlihat sepertinya baik, namun justru tidak sesuai dan bahkan ada kalanya bertentangan
dengan kehendak dan rencana Allah
Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan
jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan
dacing, atau bukit-bukit dengan neraca?
Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai
penasihat?
Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang
mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan
dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian? (yes 40:12-14)
Ada kalanya Allah memang ingin bekerja sama dengan kita dalam rangka mewujudkan
janjinya, seperti misalnya…, saat menyebrangi laut Kolsom…, tanpa tangan Musa
teracung dengan tongkatnya .. Allah sungguh sangat sanggup untuk membelah
Kolsom…, tapi dalam hal ini Allah perlu memberikankesempatan bagi Musa untuk andil
dalam karya besar yang dikerjakan Allah…, yakni dengan mengacungkan tangannya….,
lalu semalam-malaman angin timur bertiup untuk mengoak laut dan membelahnya
menjadi dua, hingga orang Israel bisa berjalan di tengahnya. Namun kerjasama ini,
bukanlah ide Musa…, melainkan ide Allah dan Musa mentaatinya. banyak contoh-contoh
lain yang juga menyertakan kerja sama Allah dan manusia, namun tetap ”MENGERTI”
dan ”PERCAYA” serta ”TAAT” lah yang dikehendaki Allah untuk kita kerjakan, hingga
banyak MUKJIZAT terjadi.
Bukankah dalam hidup kita, karena kurang mengerti kehendak Allah, kurang percaya
ataupun kurang sabar dalam menantikan realita dari janji-Nya…, sering juga terjadi
seperti yang Sarai lakukan…..??, ikut membidani lahirnya sebuah realita dari suatu janji
yang Allah berikan bagi kita, sehingga justru mendatangkan banyak persoalan dan
kesukaran. Allah yang berjanji adalah Allah yang empunya segala kuasa…, Ia tentu
sudah mempunyai planning yang sangat jitu untuk merealisasi janji-Nya dan bagi Dia tak
ada sesuatupun barang yang mustahil. Juga bagi kita yang percaya pada-Nya.
Jadi, mari menyerahkan akal budi ini untuk dikuduskan oleh-Nya, hingga tidak menjadi
kendala…, yang memperlambat kerja Allah, tapi justru melalui hikmat Allah, maka
segala rencana-Nya jadi berhasil.
Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak dan takut akan TUHAN.
Mempercayai Dia dan janji-janji_nya dengan segenap hati, tidak bersandar kepada akal
dan pengertian sendiri. Melainkan mengakui Dia dalam segala tingkah laku kita, maka
meluruslah jalan hidup ini.
(Amsal 3:5-7)
Bagi Abraham yang sudah lama mendambakan seorang putra, terlebih setelah
perpisahannya dengan Lot…, lahirnya Ismael bag air sejuk ditengah terik belantara yang
gersang. Ya, seolah lahirlnya si Sulung yang memecahkan kesunyian pernikahannya dan
bagaikan wujud dari suatu janji Illahi…,
Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. (2
Kor 11:14),
Bila kita kurang peka dan waspada maka berhasillah iblis menyusup ditengah rencana
besar Allah atas umat manusia ini. Hampir saja Abraham terkecoh dan mendapatkan anak
yang bukan anak perjanjian…!, namun Allah bukanlah manusia yang bisa dikelabui…,
Tetapi dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah: “Tuhan mengenal
siapa kepunyaan-Nya (2Tim 2:19a), segala isi hati dan jalan hidup manusiapun terbuka
dihadapan-Nya dan setiap langkah orang diawasi-Nya. (Amsal 5:21)
Ketika Abram berumur sembilan puluh sembilan tahun, Ismael sudah berusia tiga belas
tahun, maka Kembali Allah menampakkan diri dan berfirman kepada Abraham,
memberikan janji Sunat…, mengganti nama Sarai…, menjadi ”SARAH”, lalu Allah
meneguhkan janji-Nya kembali… akan lahir dalam pernikahan Abraham dan Sarah…
seorang anak yang dinamai ISHAK…, dialah ”ANAK PERJANJIAN”, itu artinya.. Allah
menegaskan pada Abraham bahwasanya Ismael bukanlah anak perjanjian itu…!, walau
hati Abraham sudah demikian terpaut pada Ismael…, dan mencoba mengadakan
penawaran… : “Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu…!”
Tetapi, dengan tegas Allah menolaknya dengan berfirman: “Tidak, melainkan isterimu
Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia
Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang
kekal untuk keturunannya. (Kej 17: 14-19)
Ketika Allah menolak dengan tegas tawaran Abraham untuk menjadikan Ismael menjadi
anak perjanjian…, Allah masih memberikan waktu kepada Abraham…., Ismael masih
diijinkan tinggal bersama-sama dengan mereka…, hingga suatu saat …, saat Ismael
melecehkan Ishak yang baru lepas susu…, maka saat itulah melalui sikap Sarah, Allah
bertindak dengan tegas untuk memisahkan Ismael dari Isahak… , Abraham dan Sarah. Ya
melalui banyak cara Allah memisahkan Ilalang dan gandum. Bukan hanya Lot yang
harus dipisahkan dari Abraham, tapi juga Ismael…, itulah sebabnya Abraham yang
peka… akan hasrat hati Tuhan… mengerti dan menindaklanjutinya…. ketika ia
mempunyai anak-anak : Zimran, Yoksan, Medan, Midian, Isybak dan Suah melalui
pernikahannya dengan Ketura, sepeninggal Sarah. Juga anak-anak nya yang lain yang
diperoleh dari gundik-gundiknya, semuanya. Semasih pada waktu hidupnya, ia
memberikan pemberian, kemudian menyuruh mereka, semua anaknya yang lain,
untuk pergi ke sebelah timur, ke Tanah Timur dan meninggalkan Ishak. Abraham
memberikan segala harta miliknya kepada Ishak. (Kej 25:1-7)
Dalam hidup ini…, sering kali ada banyak orang bisa untuk mengawali sesuatu yang
baik, berjalan didalam pimpinan Roh Kudus…, tapi untuk mempertahankannya…,
diperlukan suatu perjuangan khusus.., butuh ketekunan.., kesetiaan…, kepekaan untuk
mendengar suara pimpinan Roh Kudus… dan tentunya ketaatan…, yang membutuhkan
kerelaan untuk mengorbankan apa-apa yang kita suka … dan melakukan hal-hal yang
kadang tidak kita gemari… namun itu kegemaran Tuhan, dan belajar untuk menjadikan
kegemaran Tuhan menjadi bagian dari kegemaran kita, karena : bukan kehendakku
Tuhan…, namun biarlah semua kehendakmu yang jadi dalam hidupku ini.
Bila dalam hidup ini, kita menjalani hidup ini sesuai ilham Roh Kudus, kita sudah
mengawali perjalanan dalam tuntunan Roh Kudus…, biarlah kita berhati-hati agar
jangan melanjutkan dan mencampur adukkannya dengan daging. Janganlah bodoh !,
bila kamu telah mengawali dengan Roh, janganlah melanjutkan dan mengakhirinya di
dalam daging. (Gal 3:3).
Kita ini milik Kristus, Roh Allah diam di dalam kita, tentusaja kita tidak hidup didalam
dagingdan menuruti kehendak daging, yang akan berdampak pada kematian; tetapi jika
hidup oleh Roh dan berjalan dalam pimpinan-Nya, niscaya akan beroleh hidup, yah
hidup yang kekal. (Roma 8:9 ;13)
Bila Terrah ayah Abraham… terhenti di tengah perjalanan karena faktor kenikmatan dan
kenyamanan hidup, tinggal dan berhenti di Haran…, maka Abraham sungguh-sungguh
berjuang untuk bisa hidup sesuai pimpinan Ilham Roh Kudus…, ia menyadari
kemampuannya sungguh terbatas…, berulang kali ia hampir gagal…, tapi tangan kuasa
Allah tak pernah meninggalkannya.., selalu saja ia mendapatkan pertolongan dan
pembelaan…, itulah sebabnya dimanapun Abraham membentangkan kemahnya… selalu
saja ia mendirikan MEZBAH disana untuk mengundang hadirat-Nya menyertai dan
memimpinnya disegala segi dan kegiatan hidupnya hingga ia tiba di tanah yang
dijanjikan dan memperoleh pula Ishak anak perjanjian, yang melaluinya Tuhan
menjadikan bangsa-bangsa, termasuk kita ini menjadi keturunan Abraham.
Friends, don’t get me wrong : By no means do I count myself an expert in all of this,
but I’ve got my eye on the goal, where God is beckoning us onward-to Jesus.
Nahor, ayah Terah, kakek Abraham bersama seluruh keluarganya…, tinggal di tanah Ur-
Kasdim.
Terah mempunyai tiga orang anak, yakni : Abram, Nahor dan Haran. ketika Terah masih
hidup, matilah Haran di tanah kelahirannya, Ur-Kasdim dengan meninggalkan anak-anak
Milka, Yiska dan Lot.
Nahor menikah dengan Milka, mempunyai anak-anak diantaranya adalah Laban, mereka
tetap tinggal di Ur-Kasdim, sedangkan pernikahan Abraham dengan Sarai…, tidak
dikaruniai anak.
Sepeninggal Haran…., maka berangkatlah Terah dengan membawa serta Abraham, sarai,
anak dan menantu serta Lot, cucunya. Meninggalkan Urkasdim untuk menuju ke tanah
Kanaan. Tapi sayang rencana perpindahan ini tidak terealisasi…, karena Terah….
sesampai di daerah Haran berhenti dan tinggal disana sampai ia berumur dua ratus lima
tahun; lalu ia mati di Haran. (Kej 11:24-32)
Bila kita mau mengkaji dengan seksama , maka sebenarnya Keberangkatan Terah
dengan mengajak Abraham, Sarai dan Lot …, menuju tanah Kanan ini tentu bukanlah
hanya sekedar niat hati Terah saja, melainkan merupakan ”ilham Roh Kudus” yang
diterima dan dilaksanakan oleh Terah.., untuk meninggalkan tanah kelahiran dan tempat
dimana ia beserta sanak keluarganya tinggal.
Hal ini bisa kita buktikan melalui pernyataan Tuhan kepada Abraham…, setelah Terah
meninggal di Haran.
Sangat disayangkan kesempatan yang Tuhan berikan pada Terah tidak di manfaatkan
dengan baik, ia tidak konsisten dalam menanggapi visi Tuhan, hingga peluang yang ada
terbuang dengan percuma dan ia tak sampai di tanah Kanaan melainkan setelah sampai
di Haran berhentilah ia disana dan menikmati kenikmatan-kenikmatan hidup di haran.
• Ur-Kasdim juga merupakan tempat tinggal sanak saudara dan keluarga besar,
yang nota bene sangat terikat dengan adat, kebiasaan dan peraturan2 keluarga…,
dimana keluarga Nahor…, melalui Laban anaknya, kakak dari Ribkah, masih
memelihara dewa-dewa dan juga Terafim (Kej 31:19, 32-33), yang tidak berkenan
kepada Allah
Jadi Tuhan mau kita keluar dan meninggalkan kesukaan lama.., adat istiadat yang begitu
mengikat kehidupan ini dan juga berhala-berhala yang ada dalam kehidupan kita, hingga
menomor dua, bahkan nomor kesekiankan Tuhan dan Tuhan mau memulihkan kita dari
suatu pola kehidupan yang rusak…, bagaikan bongkahan yang pecah dan amburadul…,
akibat dari akibat dari penyembahan berhala…, keterikatan dengan adat istiadat…, dan
kesenangan dunia, kehidupan yang seperti ini harus mengalami pembebasan oleh kuasa
Tuhan .., Tuhan mau memulihkan kita untuk masuk dalam suatu pola hidup yang bukan
saja punya janji-janji berkat dari Allah, tapi juga sebagai pewaris janji yang hidup penuh
dengan berkat-berkat Allah (Kanaan).
• Haran =”A MOUNTAINER”, atau orang yang tinggal dipegunungan, yang juga
bermakna orang yang tinggal ditempat tinggiu, menggambarkan suatu kondisi
dimana kita berada di posisi tinggi, posisi yang baik dan nyaman atau ”ZONA
NYAMAN”
Yah…. ZONA NYAMAN…!! memang sering kali membuat kita terlena, hingga
pertumbuhan rohani jadi terhenti, namun kita tak menyadari akan keadaan ini, bahkan
merasa seolah masih sedang melakukan perjalanan atau perjuangan rohani…, raja
Uzia, anak raja Amazia…, yang naik tahta pada saat berusia 16 tahun, ia mencari
Tuhan .., dan menjadi kuat dan hebat, didirikannya menara di atas Pintu Gerbang Sudut
di atas Pintu Gerbang Lebak dan di atas Penjuru di Yerusalem, serta mengokohkannya,
mempunyai tentara yang sanggup berperang, di bawah pimpinan panglima, Hananya.
diperlengkapinya seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur
dan batu umban, Ia membuat juga alat-alat perang, ciptaan seorang ahli .., dan banyak
hal besar yang ia lakukan, namun sayang ketika ia sudah berada di zona nyaman…!!!,
maka ia berubah setia, ia melakukan hal yang merusak…, langkahnya terhenti oleh
kesombongannya.., dan ia terkena kusta …sampai pada hari matinya. (2Taw 26:1-21)
Biarlah kehidupan dan kisah perjalanan rohani Terah tidak menjadi contoh yang kita
panuti…, tapi justru kita belajar dari kegagalannya, untuk boleh melakukan suatu
”spiritual journey” yang lebih bagus
Tuhan mau menegakkan visi yang ditangkap oleh Terah melalui ilham Roh Kudus,
dengan berfirman kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan
dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta
membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat.
Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang
yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat.”
Abraham merespon dan mentaati-Nya, lalu pergilah ia dengan mengajak Sarai, isterinya,
dan Lot, anak saudaranya, dibawanya pula segala harta benda dan orang-orang yang
diperoleh mereka di Haran, lalu menuju ke tanah Kanaan. (Kel 12:1-5)
walau dalam perjalanan untuk mencapai Kanaan dan memperoleh janji Tuhan menjadi
bapa banyak bangsa…, ia banyak mengalami trouble…, seperti :
Ketika terjadi kelaparan ditanah Negeb, dimana Abraham berkemah, maka, pergilah
Abram ke Mesir untuk tinggal di situ sebagai orang asing ketika ia akan masuk ke Mesir,
berkatalah ia kepada Sarai, isterinya: “Memang aku tahu, bahwa engkau adalah seorang
perempuan yang cantik parasnya. hingga apabila orang Mesir melihat dan
menginginkanmu, maka mereka akan membunuh aku. Jadi sebaiknya…katakan, bahwa
engkau adikku, supaya aku dibiarkan hidup dan diperlakukan mereka dengan baik. Benar
ketika punggawa-punggawa Firaun melihat Sarai, mereka memuji-mujinya di hadapan
Firaun, sehingga perempuan itu dibawa ke istananya.
Namun kembali tangan Tuhan menolong dan mengadakan pembelaan yang luar biasa
bagi orang pilihan, yang sedang menjalankan perintah-perintah-Nya. (Kej 12 :10-16)
Doktrin Ketuhanan Trinitas (Tritunggal) menyatakan bahwa Kodrat Tuhan terdiri dari 3
Oknum, yaitu: Bapa, Anak (Yesus Kristus) dan Roh Kudus. Ketiga oknum Tuhan itu
diyakini sebagai satu pribadi yang sehakikat, sezat, dan memiliki Kodrat Ilahi yang sama.
Kesimpulan bahwa doktrin Tritunggal yang tidak Alkitabiah (tidak tercantum dalam
Alkitab) serta tidak apostolic (bertentangan dengan ajaran para rasul), seperti yang
diuraikan oleh Pendeta Jusman, diakui oleh ensiklopedia internasional. Encyclopedia
Americana, edisi 1957, vol 27, hlm 69 menyebutkan, kata “Tritunggal” tidak ada di
dalam Alkitab. Istilah “tiga pribadi” tidak pernah diterapkan dalam Alkitab dalam
kaitannya dengan doktrin Tritunggal.
New Catholic Encyclopedia, edisi 1967, vol 13, hlm 1021 menyebutkan, pemakaian
pertama kali kata Latin “trinitas” (Tritunggal) tentang Allah, ditemukan dalam tulisan-
tulisan Tertulianus (sekitar 213 Masehi). Dialah yang pertama kali memakai istilah “tiga
pribadi” di dalam konteks Tritunggal.
Encyclopedia International, edisi 1975, vol 18, hlm 226 menyebutkan, doktrin Tritunggal
tidak pernah merupakan bagian dari pemberitaan oleh para rasul.
Dalam Alkitab hanya satu ayat yang secara eksplisit menyatakan doktrin Trinitas, yaitu: 1
Yohanes 5:7-8. Setelah diteliti, ayat ini ternyata palsu!
Dr. GC. Van Niftrik dan D.S.B.J Boland menulis “Di dalam Alkitab tidak diketemukan
suatu istilah yang dapat diterjemahkan dengan kata TRITUNGGAL ataupun ayat-ayat
tertentu yang mengandung dogma tersebut, mungkin dalam 1 Yahya 5:6-8. Tetapi
sebagian besar dari ayat itu agaknya belum tertera dalam naskah aslinya. Bagian itu
setidak-tidaknya harus diberi kurung.” (Dogmatika masa kini, hlm. 418).
“Ayat 7-8: ‘di dalam sorga..... di bumi.’ Bagian ayat ini tidak terdapat dalam naskah-
naskah Yunani yang paling tua dan tidak pula dalam terjemahan-terjemahan kuno,
bahkan tidak dalam naskah-naskah paling baik dari Vulgata. Bagian ini kiranya aslinya
sebuah catatan di pinggir halaman salah satu naskah terjemahan Latin yang kemudian
disisipkan ke dalam naskah-naskah oleh penyalin dan akhirnya bahkan disisipkan ke
dalam beberapa naskah Yunani. Karenanya bagian ini pasti tidak asli.” (Kitab Suci
Perjanjian Baru dengan Pengantar dan Catatan, (Imprimatur Mgr Donatus Jagom SVD,
Uskup Agung Ende-Ndona 1974), cetakan tahun 1976-1977, hlm. 563.
...Barangsiapa mencoba untuk mengerti Tritunggal secara tuntas dengan daya akal
manusiawi, akan menjadi tidak waras...
Trinitas adalah doktrin misterius yang tidak sesuai dengan akal sehat
“Barangsiapa mencoba untuk mengerti Tritunggal secara tuntas dengan daya akal
manusiawi, akan menjadi tidak waras…” (Alban Douglas, Inti Ajaran Alkitab I, (penterj.
H.a. Oppusunggu), BPK Gunung Mulia, Jakarta 1986, hal. 19-20).
Badai Matahari
Meledaknya isu hari kiamat yang akan terjadi pada tahun 2012 benar-benar membuat
masyarakat dunia nyata dan dunia maya heboh. Di internet banyak berseliweran tulisan
tentang kiamat 2012. Bahkan sebuah film menghebohkan tentang ramalan suku Maya
tersebut telah diliris dan siap ditayangkan pada musim panas tahun ini.Sebenarnya
ramalan suku Maya tentang hari kiamat adalah menurut perhitungan masyarakat jaman
kuno yang masih percaya hal-hal yang bersifat magis. Di jaman modern sekarang, orang
lebih cenderung menggunakan teknologi untuk memprediksi masa depan. Apa
sesungguhnya yang dimaksud dengan kiamat 2012 itu? Menurut ilmuwan Amerika, pada
tahun 2012 akan terjadi Badai Matahari yang sudah lebih besar dari pada badai matahari
sebelumnya yang berkemungkinan menimbulkan efek bencana besar pada bumi. Badai
yang menurut penelitian dari National Academy Od Sciences, Amerika, sangat besar
kemungkinannya terjadi. Studi tersebut mendapat sponsor dari NASA. Cara hidup yang
modern dan cenderung tergantung pada kecanggihan teknologi memungkinkan memicu
ketidaksengajaan untuk diri kita sendiri terperangkap dalam keadaan yang super
berbahaya. Lihatlah, beberapa akibat dari efek rumah kaca, global warming, produksitas
karbon dioksida, yang membuat penipisan zat pelindung yang terkandung dalam atmosfir
sebagai pelinding bumi dari sengatan ultraviolet matahari.Namun, ada pendapat ahli yang
mengatakan berbeda. Mereka mempertimbangkan dampak badai matahari yang akan
terkonsentrasikan oleh aktifitas di dalam atmosfir. Dan disebabkan oleh efek rintangan
dari atmosfir dan medan magnet bumi akan mempengaruhi perjalanan badai ke bumi.
Secara teori, badai matahari sebelum masuk ke permukaan bumi yang sesungguhnya,
akan dihalangi oleh lapisan atmosfir terlebih dahulu. Di atmosfir badai tersebut akan
terus menerus terbakar, sejumlah ultraviolet dilepaskan, menyebabkan densitas lapisan
ionosfir meningkat tinggi dan mengganggu gelombang pendek di angkasa. Pada
umumnya badai matahari tidak akan menembus lapisan atmosfir yang akan memberikan
ancaman bagi spesies bumi. Tetapi, para ahli cukup khawatir untuk kejadian yang akan
terjadi pada tahun 2012 ini, mendapat pengecualian.
Diposkan oleh Febi The Kop di 18.42 0 komentar